'Inna Fir`awna `Alā Fī Al-'Arđi Wa Ja`ala 'Ahlahā Shiya`āan Yastađ`ifu Ţā'ifatan Minhum Yudhabbiĥu 'Abnā'ahum Wa Yastaĥyī Nisā'ahum ۚ 'Innahu Kāna Mina Al-Mufsidīna
Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. 28:4)
Wa Nurīdu 'An Namunna `Alá Al-Ladhīna Astuđ`ifū Fī Al-'Arđi Wa Naj`alahum 'A'immatan Wa Naj`alahumu Al-Wārithīna
Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), (QS. 28:5)
Wa Numakkina Lahum Fī Al-'Arđi Wa Nuriya Fir`awna Wa Hāmāna Wa Junūdahumā Minhum Mā Kānū Yaĥdharūna
dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu. (QS. 28:6)
Wa 'Awĥaynā 'Ilá 'Ummi Mūsá 'An 'Arđi`īhi ۖ Fa'idhā Khifti `Alayhi Fa'alqīhi Fī Al-Yammi Wa Lā Takhāfī Wa Lā Taĥzanī ۖ 'Innā Rāddūhu 'Ilayki Wa Jā`ilūhu Mina Al-Mursalīna
Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa: "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan jangan (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul. (QS. 28:7)
Fāltaqaţahu~ 'Ālu Fir`awna Liyakūna Lahum `Adūwāan Wa Ĥazanāan ۗ 'Inna Fir`awna Wa Hāmāna Wa Junūdahumā Kānū Khāţi'īna
Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir'aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir'aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah. (QS. 28:8)
Wa Qālat Amra'atu Fir`awna Qurratu `Aynin Lī Wa Laka ۖ Lā Taqtulūhu `Asá 'An Yanfa`anā 'Aw Nattakhidhahu Waladāan Wa Hum Lā Yash`urūna
Dan berkatalah istri Fir'aun: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfa'at kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak", sedangkan mereka tiada menyadari. (QS. 28:9)
Wa 'Aşbaĥa Fu'uādu 'Ummi Mūsá Fārighāan ۖ 'In Kādat Latubdī Bihi Lawlā 'AnRabaţnā `Alá Qalbihā Litakūna Mina Al-Mu'uminīna
Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah). (QS. 28:10)
Wa Qālat Li'khtihiQuşşīhi ۖ Fabaşurat Bihi `An Junubin Wa Hum Lā Yash`urūna
Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan: "Ikutilah dia". Maka kelihatan olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya, (QS. 28:11)
Wa Ĥarramnā `Alayhi Al-Marāđi`a MinQablu Faqālat Hal 'Adullukum `Alá 'Ahli Baytin Yakfulūnahu Lakum Wa Hum Lahu Nāşiĥūna
dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa: "Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?" (QS. 28:12)
Faradadnāhu 'Ilá 'Ummihi Kay Taqarra `Aynuhā Wa Lā Taĥzana Wa Lita`lama 'Anna Wa`da Allāhi Ĥaqqun Wa Lakinna 'Aktharahum Lā Ya`lamūna
Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (QS. 28:13)
Wa Lammā Balagha 'Ashuddahu Wa Astawá 'Ātaynāhu Ĥukmāan Wa `Ilmāan ۚ Wa Kadhalika Najzī Al-Muĥsinīna
Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. 28:14)
Wa Dakhala Al-Madīnata `Alá Ĥīni Ghaflatin Min 'Ahlihā Fawajada Fīhā Rajulayni Yaqtatilāni Hādhā MinShī`atihi Wa Hadhā Min `Adūwihi ۖ Fāstaghāthahu Al-Ladhī MinShī`atihi `Alá Al-Ladhī Min `Adūwihi Fawakazahu Mūsá Faqađá `Alayhi ۖ Qāla Hādhā Min `Amali Ash-Shayţāni ۖ 'Innahu `Adūwun Muđillun Mubīnun
Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir'aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: "Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya)". (QS. 28:15)
Musa mendo'a: "Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 28:16)
Musa berkata: "Ya Rabbku, demi ni'mat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa". (QS. 28:17)
Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir (akibat perbuatannya), maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata (kesesatannya)". (QS. 28:18)
Maka tatkala Musa hendak memegang dengan keras orang yang menjadi musuh keduanya, musuhnya berkata: "Hai Musa, apakah kamu bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seorang manusia? Kamu tidak bermaksud melainkan hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini), dan tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian". (QS. 28:19)
Wa Jā'a Rajulun Min 'Aqşá Al-Madīnati Yas`á Qāla Yā Mūsá 'Inna Al-Mala'a Ya'tamirūna Bika Liyaqtulūka Fākhruj 'Innī Laka Mina An-Nāşiĥīna
Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata: "Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini) sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu". (QS. 28:20)
Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir, dia berdo'a: "Ya Rabbku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu". (QS. 28:21)
Wa Lammā Warada Mā'a Madyana Wajada `Alayhi 'Ummatan Mina An-Nāsi Yasqūna Wa Wajada Min Dūnihimu Amra'tayni Tadhūdāni ۖ Qāla Mā Khaţbukumā ۖ Qālatā Lā Nasqī Ĥattá Yuşdira Ar-Ri`ā'u ۖ Wa 'Abūnā Shaykhun Kabīrun
Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?" Kedua wanita menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya". (QS. 28:23)
Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdo'a: Ya Rabbku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku". (QS. 28:24)
Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan dengan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syu'aib berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu". (QS. 28:25)
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya". (QS. 28:26)
Berkatalah dia (Syu'aib): "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik". (QS. 28:27)
Qāla Dhālika Baynī Wa Baynaka ۖ 'Ayyamā Al-'Ajalayni Qađaytu Falā `Udwāna `Alayya Wa ۖ Allāhu `Alá Mā Naqūlu Wa Kīlun
Dia (Musa) berkata: "Inilah (perjanjian) antara aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku (lagi). Dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan". (QS. 28:28)
Falammā Qađá Mūsá Al-'Ajala Wa Sāra Bi'ahlihi~ 'Ānasa Min Jānibi Aţ-Ţūri NārāanQāla Li'hlihi Amkuthū 'Innī 'Ānastu Nārāan La`allī 'Ātīkum Minhā Bikhabarin 'Aw Jadhwatin Mina An-Nāri La`allakum Taşţalūna
Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan dan dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnya api di lereng gunung ia berkata kepada keluarganya: "Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan". (QS. 28:29)
Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Rabb semesta alam. (QS. 28:30)
Wa 'An 'Alqi `Aşāka ۖ Falammā Ra'āhā Tahtazzu Ka'annahā Jānnun Wallá Mudbirāan Wa Lam Yu`aqqib ۚ Yā Mūsá 'Aqbil Wa Lā Takhaf ۖ 'Innaka Mina Al-'Āminīna
dan lemparkanlah tongkatmu". Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh.(Kemudian Musa diseru): "Hai Musa datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman. (QS. 28:31)
Asluk Yadaka Fī Jaybika Takhruj Bayđā'a Min Ghayri Sū'in Wa Ađmum 'Ilayka Janāĥaka Mina Ar-Rahbi ۖ Fadhānika Burhānāni MinRabbika 'Ilá Fir`awna Wa Mala'ihi~ ۚ 'Innahum Kānū Qawmāan Fāsiqīna
Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia keluar putih tidak bercacat bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mu'jizat dari Rabbmu (yang akan kamu hadapkan kepada Fir'aun dan pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik". (QS. 28:32)
Wa 'Akhī Hārūnu Huwa 'Afşaĥu Minnī Lisānāan Fa'arsilhu Ma`iya Rid'āan Yuşaddiqunī ۖ 'Innī 'Akhāfu 'An Yukadhdhibūni
Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan) ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku". (QS. 28:34)
Qāla Sanashuddu `Ađudaka Bi'akhīka Wa Naj`alu Lakumā Sulţānāan Falā Yaşilūna 'Ilaykumā ۚ Bi'āyātinā 'Antumā Wa Mani Attaba`akumā Al-Ghālibūna
Allah berfirman: "Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mu'jizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang menang". (QS. 28:35)
Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan (membawa) mu'jizat-mu'jizat Kami yang nyata, mereka berkata: "Ini tidaklah lain hanyalah sihir yang dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar (seruan yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu". (QS. 28:36)
Wa Qāla Mūsá Rabbī 'A`lamu Biman Jā'a Bil-Hudá Min `Indihi Wa Man Takūnu Lahu `Āqibatu Ad-Dāri ۖ 'Innahu Lā Yufliĥu Až-Žālimūna
Musa menjawab: "Rabbku lebih mengetahui orang yang (patut) membawa petunjuk dari sisi-Nya dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di akhirat. Sesungguhnya tidaklah akan mendapat kemenangan orang-orang yang zalim". (QS. 28:37)
Wa Qāla Fir`awnu Yā 'Ayyuhā Al-Mala'u Mā `Alimtu Lakum Min 'Ilahin Ghayrī Fa'awqid Lī Yā Hāmānu `Alá Aţ-Ţīni Fāj`al Lī Şarĥāan La`allī 'Aţţali`u 'Ilá 'Ilahi Mūsá Wa 'Innī La'ažunnuhu Mina Al-Kādhibīna
Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui ilah bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Ilah Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta". (QS. 28:38)
Wa Astakbara Huwa Wa Junūduhu Fī Al-'Arđi Bighayri Al-Ĥaqqi Wa Žannū 'Annahum 'Ilaynā Lā Yurja`ūna
Dan berlaku angkuhlah Fir'aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami. (QS. 28:39)
Maka Kami hukumlah Fir'aun dan bala tentaranya, lalu kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim. (QS. 28:40)
Wa Laqad 'Ātaynā Mūsá Al-Kitāba Min Ba`di Mā 'Ahlaknā Al-Qurūna Al-'Ūlá Başā'ira Lilnnāsi Wa Hudan Wa Raĥmatan La`allahum Yatadhakkarūna
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat. (QS. 28:43)
Wa Mā Kunta Bijānibi Al-Gharbīyi 'IdhQađaynā 'Ilá Mūsá Al-'Amra Wa Mā Kunta Mina Ash-Shāhidīn
Dan tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah barat ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa, dan tiada pula kamu termasuk orang-orang yang menyaksikan. (QS. 28:44)
Wa Lakinnā 'Ansha'nā Qurūnāan Fataţāwala `Alayhimu Al-`Umuru ۚ Wa Mā Kunta Thāwīāan Fī 'Ahli Madyana Tatlū `Alayhim 'Āyātinā Wa Lakinnā Kunnā Mursilīna
Tetapi kami telah mengadakan beberapa generasi, dan berlalulah atas mereka masa yang panjang, dan tiadalah kamu tinggal bersama-sama penduduk Mad-yan dengan membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka, tetapi Kami telah mengutus rasul-rasul. (QS. 28:45)
Wa Mā Kunta Bijānibi Aţ-Ţūri 'Idh Nādaynā Wa LakinRaĥmatan MinRabbika Litundhira Qawmāan Mā 'Atāhum Min Nadhīrin MinQablika La`allahum Yatadhakkarūna
Dan tiadalah kamu berada di dekat gunung Thur ketika Kami menyeru (Musa), tetapi (Kami beritahukan itu kepadamu) sebagai rahmat dari Rabbmu, supaya kamu memberi peringatan kepada kaum (Quraisy) yang sekali-kali belum datang kepada mereka pemberi peringatan sebelum kamu agar mereka ingat. (QS. 28:46)
Wa Lawlā 'An Tuşībahum Muşībatun Bimā Qaddamat 'Aydīhim Fayaqūlū Rabbanā Lawlā 'Arsalta 'Ilaynā Rasūlāan Fanattabi`a 'Āyātika Wa Nakūna Mina Al-Mu'uminīna
Dan agar mereka tidak mengatakan ketika azab menimpa mereka disebabkan apa yang mereka kerjakan: "Ya Rabb kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul kapada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau dan jadilah kami termasuk orang-orang mu'min". (QS. 28:47)
Maka tatkala datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: "Mengapakah tidak diberikan kepadanya (Muhammad) seperti yang telah diberikan kepada Musa dahulu?". Dan bukankah mereka itu telah ingkar (juga) kepada apa yang diberikan kepada Musa dahulu?; mereka dahulu telah berkata: "Musa dan Harun adalah dua ahli sihir yang bantu membantu". Dan mereka (juga) berkata: "Sesungguhnya kami tidak mempercayai masing-masing mereka itu". (QS. 28:48)
Qul Fa'tū Bikitābin Min `Indi Allāhi Huwa 'Ahdá Minhumā 'Attabi`hu 'In KuntumŞādiqīna
Katakanlah: "Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Al-Qur'an) niscaya aku mengikutinya, jika kamu sungguh orang-orang yang benar". (QS. 28:49)
Fa'in Lam Yastajībū Laka Fā`lam 'Annamā Yattabi`ūna 'Ahwā'ahum ۚ Wa Man 'Ađallu Mimmani Attaba`a Hawāhu Bighayri Hudan Mina Allāhi ۚ 'Inna Allāha Lā Yahdī Al-Qawma Až-Žālimīna
Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. 28:50)
Dan apabila dibacakan (Al-Qur'an itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al-Qur'an itu adalah suatu kebenaran dari Rabb kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya). (QS. 28:53)
'Ūlā'ika Yu'utawna 'Ajrahum Marratayni Bimā Şabarū Wa Yadra'ūna Bil-Ĥasanati As-Sayyi'ata Wa Mimmā Razaqnāhum Yunfiqūna
Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kabaikan, dan sebagian dari apa yang kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan. (QS. 28:54)
Wa 'Idhā Sami`ū Al-Laghwa 'A`rađū `Anhu Wa Qālū Lanā 'A`mālunā Wa Lakum 'A`mālukum Salāmun `Alaykum Lā Nabtaghī Al-Jāhilīna
Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfa'at, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". (QS. 28:55)
'Innaka Lā Tahdī Man 'Aĥbabta Wa Lakinna Allāha Yahdī Man Yashā'u ۚ Wa Huwa 'A`lamu Bil-Muhtadīna
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS. 28:56)
Wa Qālū 'In Nattabi`i Al-Hudá Ma`aka Nutakhaţţaf Min 'Arđinā ۚ 'Awalam Numakkin Lahum Ĥaramāan 'Āmināan Yujbá 'Ilayhi Thamarātu Kulli Shay'inRizqāan Min Ladunnā Wa Lakinna 'Aktharahum Lā Ya`lamūna
Dan mereka berkata: "Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami". Dan apakah kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS. 28:57)
Wa Kam 'Ahlaknā MinQaryatin Baţirat Ma`īshatahā ۖ Fatilka Masākinuhum Lam Tuskan Min Ba`dihim 'Illā Qalīlāan ۖ Wa Kunnā Naĥnu Al-Wārithīna
Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya; maka itulah tempat kediaman mereka yang tiada didiami (lagi) sesudah mereka, kecuali sebagian kecil. Dan Kami adalah pewarisnya. (QS. 28:58)
Wa Mā Kāna Rabbuka Muhlika Al-Qurá Ĥattá Yab`atha Fī 'Ummihā Rasūlāan Yatlū `Alayhim 'Āyātinā ۚ Wa Mā Kunnā Muhlikī Al-Qurá 'Illā Wa 'Ahluhā Žālimūna
Dan tidak adalah Rabbmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman. (QS. 28:59)
Wa Mā 'Ūtītum MinShay'in Famatā`u Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Wa Zīnatuhā ۚ Wa Mā `Inda Allāhi Khayrun Wa 'Abqá ۚ 'Afalā Ta`qilūna
Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah keni'matan hidup dunia dan perhiasannya; sedang apa yang disisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya? (QS. 28:60)
'Afaman Wa`adnāhu Wa`dāan Ĥasanāan Fahuwa Lāqīhi Kaman Matta`nāhu Matā`a Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Thumma Huwa Yawma Al-Qiyāmati Mina Al-Muĥđarīna
Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya keni'matan hidup duniawi 1132; kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)? (QS. 28:61)
Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka : "Ya Rabb kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu; kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat, kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami". (QS. 28:63)
Wa Qīla Ad`ū Shurakā'akum Fada`awhum Falam Yastajībū Lahum Wa Ra'aw Al-`Adhāba ۚ Law 'Annahum Kānū Yahtadūna
Dikatakan (kepada mereka): "Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu", lalu mereka menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka, dan mereka melihat azab.(mereka ketika itu berkeinginan) kiranya dahulu mereka menerima petunjuk. (QS. 28:64)
Wa Rabbuka Yakhluqu Mā Yashā'u Wa Yakhtāru ۗ Mā Kāna Lahumu Al-Khiyaratu ۚ Subĥāna Allāhi Wa Ta`ālá `Ammā Yushrikūna
Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). (QS. 28:68)
Wa Huwa Allāhu Lā 'Ilāha 'Illā Huwa ۖ Lahu Al-Ĥamdu Fī Al-'Ūlá Wa Al-'Ākhirati ۖ Wa Lahu Al-Ĥukmu Wa 'Ilayhi Turja`ūna
Dan Dialah Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS. 28:70)
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Ilah selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?" (QS. 28:71)
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Ilah selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" (QS. 28:72)
Wa MinRaĥmatihi Ja`ala Lakumu Al-Layla Wa An-Nahāra Litaskunū Fīhi Wa Litabtaghū Min Fađlihi Wa La`allakum Tashkurūna
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (QS. 28:73)
Wa Naza`nā Min Kulli 'UmmatinShahīdāan Faqulnā Hātū Burhānakum Fa`alimū 'Anna Al-Ĥaqqa Lillāh Wa Đalla `Anhum Mā Kānū Yaftarūna
Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata: "tunjukkanlah bukti kebenaranmu", maka tahulah mereka bahwasanya yang hak itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan. (QS. 28:75)
Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.(Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri". (QS. 28:76)
Wa Abtaghi Fīmā 'Ātāka Allāhu Ad-Dāra Al-'Ākhirata ۖ Wa Lā Tansa Naşībaka Mina Ad-Dunyā ۖ Wa 'Aĥsin Kamā 'Aĥsana Allāhu 'Ilayka ۖ Wa Lā Tabghi Al-Fasāda Fī Al-'Arđi ۖ 'Inna Allāha Lā Yuĥibbu Al-Mufsidīna
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. 28:77)
Qāla 'Innamā 'Ūtītuhu `Alá `Ilmin `Indī ۚ 'Awalam Ya`lam 'Anna Allāha Qad 'Ahlaka MinQablihi Mina Al-Qurūni Man Huwa 'Ashaddu Minhu Qūwatan Wa 'Aktharu Jam`āan ۚ Wa Lā Yus'alu `AnDhunūbihimu Al-Mujrimūna
Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu tentang dosa-dosa mereka. (QS. 28:78)
Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar". (QS. 28:79)
Wa Qāla Al-Ladhīna 'Ūtū Al-`Ilma WaylakumThawābu Allāhi Khayrun Liman 'Āmana Wa `Amila Şāliĥāan Wa Lā Yulaqqāhā 'Illā Aş-Şābirūna
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar". (QS. 28:80)
Fakhasafnā Bihi Wa Bidārihi Al-'Arđa Famā Kāna Lahu Min Fi'atin Yanşurūnahu Min Dūni Allāhi Wa Mā Kāna Mina Al-Muntaşirīna
Maka Kami benamkan Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS. 28:81)
Wa 'Aşbaĥa Al-Ladhīna Tamannaw Makānahu Bil-'Amsi Yaqūlūna Wayka'anna Allāha Yabsuţu Ar-Rizqa Liman Yashā'u Min `Ibādihi Wa Yaqdiru ۖ Lawlā 'An Manna Allāhu `Alaynā Lakhasafa Binā ۖ Wayka'annahu Lā Yufliĥu Al-Kāfirūna
Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkat: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang ia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (ni'mat Allah)". (QS. 28:82)
Tilka Ad-Dāru Al-'Ākhiratu Naj`aluhā Lilladhīna Lā Yurīdūna `Ulūwāan Fī Al-'Arđi Wa Lā Fasādāan Wa ۚ Al-`Āqibatu Lilmuttaqīna
Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. 28:83)
Man Jā'a Bil-Ĥasanati Falahu Khayrun Minhā ۖ Wa Man Jā'a Bis-Sayyi'ati Falā Yujzá Al-Ladhīna `Amilū As-Sayyi'āti 'Illā Mā Kānū Ya`malūna
Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. 28:84)
'Inna Al-Ladhī Farađa `Alayka Al-Qur'āna Larādduka 'Ilá Ma`ādin ۚ QulRabbī 'A`lamu Man Jā'a Bil-Hudá Wa Man Huwa Fī Đalālin Mubīnin
Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: "Rabbku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata". (QS. 28:85)
Wa Mā Kunta Tarjū 'An Yulqá 'Ilayka Al-Kitābu 'Illā Raĥmatan MinRabbika ۖ Falā Takūnanna Žahīrāan Lilkāfirīna
Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Qur'an diturunkan kepadamu, tetapi ia diturunkan karena suatu rahmat yang besar dari Rabbmu, sebab itu janganlah kamu sekali-kali menjadi penolong bagi orang-orang kafir. (QS. 28:86)
Wa Lā Yaşuddunnaka `An 'Āyāti Allāhi Ba`da 'Idh 'Unzilat 'Ilayka ۖ Wa Ad`u 'Ilá Rabbika ۖ Wa Lā Takūnanna Mina Al-Mushrikīna
Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka ke (jalan) Rabbmu, dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Rabb. (QS. 28:87)
Wa Lā Tad`u Ma`a Allāhi 'Ilahāan 'Ākhara ۘ Lā 'Ilāha 'Illā Huwa ۚ Kullu Shay'in Hālikun 'Illā Wajhahu Lahu ۚ Al-Ĥukmu Wa 'Ilayhi Turja`ūna
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, ilah-ilah apapun yang lain. Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan (QS. 28:88)