Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (QS. 7:2)
Attabi`ū Mā 'Unzila 'Ilaykum MinRabbikum Wa Lā Tattabi`ū Min Dūnihi~ 'Awliyā'a ۗ Qalīlāan Mā Tadhakkarūna
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). (QS. 7:3)
Wa Kam MinQaryatin 'Ahlaknāhā Fajā'ahā Ba'sunā Bayātāan 'Aw HumQā'ilūna
Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. (QS. 7:4)
Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhya kami adalah orang-orang yang zalim". (QS. 7:5)
Falanas'alanna Al-Ladhīna 'Ursila 'Ilayhim Wa Lanas'alanna Al-Mursalīna
Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami), (QS. 7:6)
Falanaquşşanna `Alayhim Bi`ilmin ۖ Wa Mā Kunnā Ghā'ibīna
Maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka). (QS. 7:7)
Wa Al-Waznu Yawma'idhin Al-Ĥaqqu ۚ FamanThaqulat Mawāzīnuhu Fa'ūlā'ika Humu Al-Mufliĥūna
Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 7:8)
Wa Man Khaffat Mawāzīnuhu Fa'ūlā'ika Al-Ladhīna Khasirū 'Anfusahum Bimā Kānū Bi'āyātinā Yažlimūna
Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (QS. 7:9)
Wa Laqad Makkannākum Fī Al-'Arđi Wa Ja`alnā Lakum Fīhā Ma`āyisha ۗ Qalīlāan Mā Tashkurūna
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (QS. 7:10)
Wa LaqadKhalaqnākumThumma ŞawwarnākumThumma Qulnā Lilmalā'ikati Asjudū Li'dama Fasajadū 'Illā 'Iblīsa Lam Yakun Mina As-Sājidīna
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (QS. 7:11)
Qāla Mā Mana`aka 'Allā Tasjuda 'Idh 'Amartuka ۖ Qāla 'Anā Khayrun Minhu Khalaqtanī Min Nārin Wa Khalaqtahu MinŢīnin
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?". Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS. 7:12)
Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". (QS. 7:13)
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalangi-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (QS. 7:16)
Thumma La'ātiyannahum Min Bayni 'Aydīhim Wa Min Khalfihim Wa `An 'Aymānihim Wa `AnShamā'ilihim ۖ Wa Lā Tajidu 'AktharahumShākirīna
kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at). (QS. 7:17)
Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semua". (QS. 7:18)
Wa Yā'ādamu Askun 'Anta Wa Zawjuka Al-Jannata Fakulā Min Ĥaythu Shi'tumā Wa Lā Taqrabā Hadhihi Ash-Shajarata Fatakūnā Mina Až-Žālimīna
Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim". (QS. 7:19)
Fawaswasa Lahumā Ash-Shayţānu Liyubdiya Lahumā Mā Wūriya `Anhumā Min Saw'ātihimā Wa Qāla Mā Nahākumā Rabbukumā `An Hadhihi Ash-Shajarati 'Illā 'An Takūnā Malakayni 'Aw Takūnā Mina Al-Khālidīna
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Rabb kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)". (QS. 7:20)
Fadallāhumā Bighurūrin ۚ Falammā Dhāqā Ash-Shajarata Badat Lahumā Saw'ātuhumā Wa Ţafiqā Yakhşifāni `Alayhimā Min Waraqi Al-Jannati ۖ Wa Nādāhumā Rabbuhumā 'Alam 'Anhakumā `An Tilkumā Ash-Shajarati Wa 'Aqul Lakumā 'Inna Ash-Shayţāna Lakumā `Adūwun Mubīnun
Maka syaitan membujuk keduanya (untuk makan memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah baginya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupi dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua" (QS. 7:22)
Qālā Rabbanā Žalamnā 'Anfusanā Wa 'In Lam Taghfir Lanā Wa Tarĥamnā Lanakūnanna Mina Al-Khāsirīna
Keduanya berkata: "Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi". (QS. 7:23)
Qāla Ahbiţū Ba`đukum Liba`đin `Adūwun ۖ Wa Lakum Fī Al-'Arđi Mustaqarrun Wa Matā`un 'Ilá Ĥīnin
Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan". (QS. 7:24)
Yā Banī 'Ādama Qad 'Anzalnā `Alaykum Libāsāan Yuwārī Saw''ātikum Wa Rīshāan ۖ Wa Libāsu At-Taqwá Dhālika Khayrun ۚ Dhālika Min 'Āyā Ti Allāhi La`allahum Yadhdhakkarūna
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. 7:26)
Yā Banī 'Ādama Lā Yaftinannakumu Ash-Shayţānu Kamā 'Akhraja 'Abawaykum Mina Al-Jannati Yanzi`u `Anhumā Libāsahumā Liyuriyahumā Saw''ātihimā ۗ 'Innahu Yarākum Huwa Wa Qabīluhu Min Ĥaythu Lā Tarawnahum ۗ 'Innā Ja`alnā Ash-Shayā Ţīna 'Awliyā 'A Lilladhīna Lā Yu'uminūna
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. 7:27)
Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji". Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (QS. 7:28)
Qul 'AmaraRabbī Bil-Qisţi ۖ Wa 'Aqīmū Wujūhakum `Inda Kulli Masjidin Wa Ad`ūhu Mukhlişīna Lahu Ad-Dīna ۚ Kamā Bada'akum Ta`ūdūna
Katakanlah: "Rabbku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah): "Luruskan muka (diri)mu di setiap sholat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan keta'atanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepada-Nya". (QS. 7:29)
Farīqāan Hadá Wa Farīqāan Ĥaqqa `Alayhimu Ađ-Đalālatu ۗ 'Innahumu Attakhadhū Ash-Shayāţīna 'Awliyā'a Min Dūni Allāhi Wa Yaĥsabūna 'Annahum Muhtadūna
sebagian diberi-Nya petunjuk dan sebagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk. (QS. 7:30)
Yā Banī 'Ādama Khudhū Zīnatakum `Inda Kulli Masjidin Wa Kulū Wa Ashrabū Wa Lā Tusrifū ۚ 'Innahu Lā Yuĥibbu Al-Musrifīna
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. 7:31)
Qul Man Ĥarrama Zīnata Allāhi Allatī 'Akhraja Li`ibādihi Wa Aţ-Ţayyibāti Mina Ar-Rizqi ۚ Qul Hiya Lilladhīna 'Āmanū Fī Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Khālişatan Yawma Al-Qiyāmati ۗ Kadhālika Nufaşşilu Al-'Āyāti Liqawmin Ya`lamūna
Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah di keluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?". Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. (QS. 7:32)
Qul 'Innamā Ĥarrama Rabbiya Al-Fawāĥisha Mā Žahara Minhā Wa Mā Baţana Wa Al-'Ithma Wa Al-Baghya Bighayri Al-Ĥaqqi Wa 'An Tushrikū Billāhi Mā Lam Yunazzil Bihi Sulţānāan Wa 'An Taqūlū `Alá Allāhi Mā Lā Ta`lamūna
Katakanlah: "Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja yang tidak kamu ketahui"". (QS. 7:33)
Wa Likulli 'Ummatin 'Ajalun ۖ Fa'idhā Jā'a 'Ajaluhum Lā Yasta'khirūna Sā`atan ۖ Wa Lā Yastaqdimūna
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu 537; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS. 7:34)
Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 7:35)
Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa Astakbarū `Anhā 'Ūlā'ika 'Aşĥābu An-Nāri ۖ Hum Fīhā Khālidūna
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya. (QS. 7:36)
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya,(diwaktu itu) utusan Kami bertanya: "Dimana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami", dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang kafir. (QS. 7:37)
Qāla Adkhulū Fī 'UmaminQadKhalat MinQablikum Mina Al-Jinni Wa Al-'Insi Fī An-Nāri ۖ Kullamā Dakhalat 'Ummatun La`anat 'Ukhtahā ۖ Ĥattá 'Idhā Addārakū Fīhā Jamī`āanQālat 'Ukhrāhum Li'wlāhumRabbanā Hā'uulā' 'Ađallūnā Fa'ātihim `AdhābāanĐi`fāan Mina An-Nāri ۖ Qāla LikullinĐi`fun Wa Lakin Lā Ta`lamūna
Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk kemudian diantara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu : "Ya Rabb kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipat ganda akan tetapi kamu tidak mengetahui". (QS. 7:38)
Wa Qālat 'Ūlāhum Li'khrāhum Famā Kāna Lakum `Alaynā Min Fađlin Fadhūqū Al-`Adhāba Bimā Kuntum Taksibūna
Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan". (QS. 7:39)
'Inna Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa Astakbarū `Anhā Lā Tufattaĥu Lahum 'Abwābu As-Samā'i Wa Lā Yadkhulūna Al-Jannata Ĥattá Yalija Al-Jamalu Fī Sammi Al-Khiyāţi ۚ Wa Kadhalika Najzī Al-Mujrimīna
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS. 7:40)
Lahum Min Jahannama Mihādun Wa Min FawqihimGhawāshin ۚ Wa Kadhalika Najzī Až-Žālimīna
Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim. (QS. 7:41)
Wa Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti Lā Nukallifu Nafsāan 'Illā Wus`ahā 'Ūlā'ika 'Aşĥābu Al-Jannati ۖ Hum Fīhā Khālidūna
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal didalamnya. (QS. 7:42)
Wa Naza`nā Mā Fī Şudūrihim Min Ghillin Tajrī Min Taĥtihimu Al-'Anhāru ۖ Wa Qālū Al-Ĥamdu Lillāh Al-Ladhī Hadānā Lihadhā Wa Mā Kunnā Linahtadiya Lawlā 'An Hadānā Al-Lahu ۖ Laqad Jā'at Rusulu Rabbinā Bil-Ĥaqqi ۖ Wa Nūdū 'An Tilkumu Al-Jannatu 'Ūrithtumūhā Bimā Kuntum Ta`malūna
Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Rabb kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan". (QS. 7:43)
Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Rabb menjanjikan kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Rabb kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mmengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim". (QS. 7:44)
Al-Ladhīna Yaşuddūna `An Sabīli Allāhi Wa Yabghūnahā `Iwajāan Wa Hum Bil-'Ākhirati Kāfirūna
(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat". (QS. 7:45)
Wa Baynahumā Ĥijābun ۚ Wa `Alá Al-'A`rāfi Rijālun Ya`rifūna Kullāan Bisīmāhum ۚ Wa Nādaw 'Aşĥāba Al-Jannati 'An Salāmun `Alaykum ۚ Lam Yadkhulūhā Wa Hum Yaţma`ūna
Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum “. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). (QS. 7:46)
Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Rabb kami jangan Engkau tempatkan kami bersama-sama dengan orang-orang yang zalim itu". (QS. 7:47)
Wa Nādá 'Aşĥābu Al-'A`rāfi Rijālāan Ya`rifūnahum BisīmāhumQālū Mā 'Aghná `Ankum Jam`ukum Wa Mā Kuntum Tastakbirūna
Dan orang-orang yang di atas A'raf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: "harta yang kamu kumpulkan dan apa yang kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa'at kepadamu". (QS. 7:48)
(Orang-orang di atas A'raf bertanya kepada penghuni neraka): "Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah". (Kepada orang mu'min itu dikatakan): "Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati. (QS. 7:49)
Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzkikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya di atas orang-orang kafir, (QS. 7:50)
Al-Ladhīna Attakhadhū Dīnahum Lahwan Wa La`ibāan Wa Gharrat/humu Al-Ĥayāatu Ad-Dunyā ۚ Fālyawma Nansāhum Kamā Nasū Liqā'a Yawmihim Hādhā Wa Mā Kānū Bi'āyātinā Yajĥadūna
(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main atau senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka". Maka pada hari itu (kiamat ini), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (QS. 7:51)
Wa Laqad Ji'nāhum Bikitābin Faşşalnāhu `Alá `Ilmin Hudan Wa Raĥmatan Liqawmin Yu'uminūna
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qu'ran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami 546; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. 7:52)
Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al-Qur'an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al-Qur'an itu berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Rabb kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa'at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?" Sesungguhnya mereka telah merugikan diri sendiri dan telah lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan. (QS. 7:53)
'Inna Rabbakumu Allāhu Al-Ladhī Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Fī Sittati 'AyyāminThumma Astawá `Alá Al-`Arshi Yughshī Al-Layla An-Nahāra Yaţlubuhu Ĥathīthāan Wa Ash-Shamsa Wa Al-Qamara Wa An-Nujūma Musakhkharātin Bi'amrihi~ ۗ 'Alā Lahu Al-Khalqu Wa Al-'Amru ۗ Tabāraka Allāhu Rabbu Al-`Ālamīna
Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam. (QS. 7:54)
Wa Lā Tufsidū Fī Al-'Arđi Ba`da 'Işlāĥihā Wa Ad`ūhu Khawfāan Wa Ţama`āan ۚ 'Inna Raĥmata Allāhi Qarībun Mina Al-Muĥsinīna
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. 7:56)
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab angin itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (QS. 7:57)
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. (QS. 7:58)
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Ilah bagimu selain-Nya". Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). (QS. 7:59)
'Awa`ajibtum 'An Jā'akumDhikrun MinRabbikum `Alá Rajulin Minkum Liyundhirakum Wa Litattaqū Wa La`allakum Turĥamūna
Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Rabbmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertaqwa dan supaya kamu mendapat rahmat? (QS. 7:63)
Fakadhdhabūhu Fa'anjaynāhu Wa Al-Ladhīna Ma`ahu Fī Al-Fulki Wa 'Aghraqnā Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā ۚ 'Innahum Kānū Qawmāan `Amīna
Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya). (QS. 7:64)
Wa 'Ilá `Ādin 'Akhāhum Hūdāan ۗ Qāla Yā Qawmi A`budū Allaha Mā Lakum Min 'Ilahin Ghayruhu~ ۚ 'Afalā Tattaqūna
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Huud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa kepada-Nya?". (QS. 7:65)
Qāla Al-Mala'u Al-Ladhīna Kafarū MinQawmihi~ 'Innā Lanarāka Fī Safāhatin Wa 'Innā Lanažunnuka Mina Al-Kādhibīna
Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta". (QS. 7:66)
'Awa`ajibtum 'An Jā'akumDhikrun MinRabbikum `Alá Rajulin Minkum Liyundhirakum ۚ Wa Adhkurū 'Idh Ja`alakumKhulafā'a Min Ba`di Qawmi Nūĥin Wa Zādakum Fī Al-Khalqi Basţatan ۖ Fādhkurū 'Ālā'a Allāhi La`allakum Tufliĥūna
Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Rabbmu yang dibawa oleh seorang laki-laki diantaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Rabb telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah ni'mat-ni'mat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 7:69)
Qālū 'Aji'tanā Lina`buda Allāha Waĥdahu Wa Nadhara Mā Kāna Ya`budu 'Ābā'uunā ۖ Fa'tinā Bimā Ta`idunā 'In Kunta Mina Aş-Şādiqīna
Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? maka datanglah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar". (QS. 7:70)
Qāla Qad Waqa`a `Alaykum MinRabbikumRijsun Wa Ghađabun ۖ 'Atujādilūnanī Fī 'Asmā'in Sammaytumūhā 'Antum Wa 'Ābā'uukum Mā Nazzala Allāhu Bihā Min Sulţānin ۚ Fāntažirū 'Innī Ma`akum Mina Al-Muntažirīna
Ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Rabbmu". Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu dan nenekmu menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yang menunggu bersama kamu". (QS. 7:71)
Fa'anjaynāhu Wa Al-Ladhīna Ma`ahu Biraĥmatin Minnā Wa Qaţa`nā Dābira Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā ۖ Wa Mā Kānū Mu'uminīna
Maka Kami selamatkan Huud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman. (QS. 7:72)
Wa 'Ilá Thamūda 'AkhāhumŞāliĥāan ۗ Qāla Yā Qawmi A`budū Allaha Mā Lakum Min 'Ilahin Ghayruhu ۖ Qad Jā'atkum Bayyinatun MinRabbikum ۖ Hadhihi Nāqatu Allāhi Lakum 'Āyatan ۖ Fadharūhā Ta'kul Fī 'Arđi Allāhi ۖ Wa Lā Tamassūhā Bisū'in Faya'khudhakum `Adhābun 'Alīmun
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Rabbmu. Unta betina Allah ini menjadi menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih". (QS. 7:73)
Wa Adhkurū 'Idh Ja`alakumKhulafā'a Min Ba`di `Ādin Wa Bawwa'akum Fī Al-'Arđi Tattakhidhūna Min Suhūlihā Quşūrāan Wa Tanĥitūna Al-Jibāla Buyūtāan ۖ Fādhkurū 'Ālā'a Allāhi Wa Lā Ta`thaw Fī Al-'Arđi Mufsidīna
Dan ingatlah olehmu di waktu Allah menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum A'ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah maka ingatlah ni'mat-ni'mat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (QS. 7:74)
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh diutus (menjadi rasul) oleh Rabbnya?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya". (QS. 7:75)
Fa`aqarū An-Nāqata Wa `Ataw `An 'Amri Rabbihim Wa Qālū Yā Şāliĥu A'tinā Bimā Ta`idunā 'In Kunta Mina Al-Mursalīna
Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Rabb. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)". (QS. 7:77)
Fatawallá `Anhum Wa Qāla Yā Qawmi Laqad 'AblaghtukumRisālata Rabbī Wa Naşaĥtu Lakum Wa Lakin Lā Tuĥibbūna An-Nāşiĥīna
Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Rabbku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat". (QS. 7:79)
Wa Lūţāan 'IdhQāla Liqawmihi~ 'Ata'tūna Al-Fāĥishata Mā Sabaqakum Bihā Min 'Aĥadin Mina Al-`Ālamīna
Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" (QS. 7:80)
'Innakum Lata'tūna Ar-Rijāla Shahwatan Min Dūni An-Nisā' ۚ Bal 'AntumQawmun Musrifūna
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. (QS. 7:81)
Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kota ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri". (QS. 7:82)
Wa 'Ilá Madyana 'AkhāhumShu`aybāan ۗ Qāla Yā Qawmi A`budū Allaha Mā Lakum Min 'Ilahin Ghayruhu ۖ Qad Jā'atkum Bayyinatun MinRabbikum ۖ Fa'awfū Al-Kayla Wa Al-Mīzāna Wa Lā Tabkhasū An-Nāsa 'Ashyā 'Ahum Wa Lā Tufsidū Fī Al-'Arđi Ba`da ۚ 'Işlāĥihā DhālikumKhayrun Lakum 'In Kuntum Mu'uminīna
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Rabbmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman". (QS. 7:85)
Wa Lā Taq`udū Bikulli Şirāţin Tū`idūna Wa Taşuddūna `An Sabīli Allāhi Man 'Āmana Bihi Wa Tabghūnahā `Iwajāan ۚ Wa Adhkurū 'Idh KuntumQalīlāan Fakaththarakum ۖ Wa Anžurū Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Mufsidīna
Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. 7:86)
Wa 'In Kāna Ţā'ifatun Minkum 'Āmanū Bial-Ladhī 'Ursiltu Bihi Wa Ţā'ifatun Lam Yu'uminū Fāşbirū Ĥattá Yaĥkuma Allāhu Baynanā ۚ Wa Huwa Khayru Al-Ĥākimīna
Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya diantara kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya. (QS. 7:87)
Pemuka-pemuka dari kaum Syu'aib yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, kecuali kamu kembali kepada agama kami". Berkata Syu'aib: "Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?" (QS. 7:88)
Sungguh kami telah mengada-adakan kebohongan yang besar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami daripadanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Rabb kami menghendaki(nya). Pengetahuan Rabb kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Rabb kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. (QS. 7:89)
Pemuka-pemuka kaum Syu'aib yang kafir berkata (kepada sesamanya): "Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu'aib, tentu kamu jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi". (QS. 7:90)
(yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu'aib mereka itulah orang-orang yang merugi. (QS. 7:92)
Fatawallá `Anhum Wa Qāla Yā Qawmi Laqad 'AblaghtukumRisālāti Rabbī Wa Naşaĥtu Lakum ۖ Fakayfa 'Āsá `Alá Qawmin Kāfirīna
Maka Syu'aib meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Rabbku dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir". (QS. 7:93)
Wa Mā 'Arsalnā Fī Qaryatin Min Nabīyin 'Illā 'Akhadhnā 'Ahlahā Bil-Ba'sā'i Wa Ađ-Đarrā'i La`allahum Yađđarra`ūna
Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada suatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dan merendahkan diri. (QS. 7:94)
Thumma Baddalnā Makāna As-Sayyi'ati Al-Ĥasanata Ĥattá `Afaw Wa Qālū Qad Massa 'Ābā'anā Ađ-Đarrā'u Wa As-Sarrā'u Fa'akhadhnāhum Baghtatan Wa Hum Lā Yash`urūna
Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: "Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan", maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya. (QS. 7:95)
Wa Law 'Anna 'Ahla Al-Qurá 'Āmanū Wa Attaqaw Lafataĥnā `Alayhim Barakātin Mina As-Samā'i Wa Al-'Arđi Wa Lakin Kadhdhabū Fa'akhadhnāhum Bimā Kānū Yaksibūna
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. 7:96)
Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? (QS. 7:98)
Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS. 7:99)
'Awalam Yahdi Lilladhīna Yarithūna Al-'Arđa Min Ba`di 'Ahlihā 'An Law Nashā'u 'Aşabnāhum Bidhunūbihim ۚ Wa Naţba`u `Alá Qulūbihim Fahum Lā Yasma`ūna
Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)? (QS. 7:100)
Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang kafir. (QS. 7:101)
Thumma Ba`athnā Min Ba`dihim Mūsá Bi'āyātinā 'Ilá Fir`awna Wa Mala'ihi Fažalamū Bihā ۖ Fānžur Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Mufsidīna
Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu membawa ayat-ayat Kami kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan. (QS. 7:103)
wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Rabbmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku". (QS. 7:105)
Qālū 'Arjihi Wa 'Akhāhu Wa 'Arsil Fī Al-Madā'ini Ĥāshirīna
Pemuka-pemuka itu menjawab: "Beritangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan (ahli-ahli sihir), (QS. 7:111)
Qāla 'Alqū ۖ Falammā 'Alqaw Saĥarū 'A`yuna An-Nāsi Wa Astarhabūhum Wa Jā'ū Bisiĥrin `Ažīmin
Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!". Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena'jubkan). (QS. 7:116)
Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya daripadanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini); (QS. 7:123)
La'uqaţţi`anna 'Aydiyakum Wa 'Arjulakum Min KhilāfinThumma La'uşallibannakum 'Ajma`īna
demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya". (QS. 7:124)
Wa Mā Tanqimu Minnā 'Illā 'An 'Āmannā Bi'āyāti Rabbinā Lammā Jā'atnā ۚ Rabbanā 'Afrigh `Alaynā Şabrāan Wa Tawaffanā Muslimīna
Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Rabb kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami". (Mereka berdo'a): "Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)". (QS. 7:126)
Wa Qāla Al-Mala'u MinQawmi Fir`awna 'Atadharu Mūsá Wa Qawmahu Liyufsidū Fī Al-'Arđi Wa Yadharaka Wa 'Ālihataka ۚ Qāla Sanuqattilu 'Abnā'ahum Wa Nastaĥyī Nisā'ahum Wa 'Innā FawqahumQāhirūna
Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta ilah-ilahmu?" Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka". (QS. 7:127)
Qāla Mūsá Liqawmihi Asta`īnū Billāhi Wa Aşbirū ۖ 'Inna Al-'Arđa Lillāh Yūrithuhā Man Yashā'u Min `Ibādihi Wa ۖ Al-`Āqibatu Lilmuttaqīna
Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa". (QS. 7:128)
Qālū 'Ūdhīnā MinQabli 'An Ta'tiyanā Wa Min Ba`di Mā Ji'tanā ۚ Qāla `Asá Rabbukum 'An Yuhlika `Adūwakum Wa Yastakhlifakum Fī Al-'Arđi Fayanžura Kayfa Ta`malūna
Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khafilah di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu. (QS. 7:129)
Wa Laqad 'Akhadhnā 'Āla Fir`awna Bis-Sinīna Wa Naqşin Mina Ath-Thamarāti La`allahum Yadhdhakkarūna
Dan sesungguhnya kami telah menghukum (Fir'aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran. (QS. 7:130)
Fa'idhā Jā'at/humu Al-Ĥasanatu Qālū Lanā Hadhihi ۖ Wa 'In Tuşibhum Sayyi'atun Yaţţayyarū Bimūsá Wa Man Ma`ahu~ ۗ 'Alā 'Innamā Ţā'iruhum `Inda Allāhi Wa Lakinna 'Aktharahum Lā Ya`lamūna
Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Ini adalah karena (usaha) kami". Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS. 7:131)
Wa Qālū Mahmā Ta'tinā Bihi Min 'Āyatin Litasĥaranā Bihā Famā Naĥnu Laka Bimu'uminīna
Mereka berkata: "Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu". (QS. 7:132)
Fa'arsalnā `Alayhimu Aţ-Ţūfāna Wa Al-Jarāda Wa Al-Qummala Wa Ađ-Đafādi`a Wa Ad-Dama 'Āyātin Mufaşşalātin Fāstakbarū Wa Kānū Qawmāan Mujrimīna
Maka kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. (QS. 7:133)
Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) merekapun berkata: "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Rabbmu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu daripada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu". (QS. 7:134)
Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu. (QS. 7:136)
Wa 'Awrathnā Al-Qawma Al-Ladhīna Kānū Yustađ`afūna Mashāriqa Al-'Arđi Wa Maghāribahā Allatī Bāraknā Fīhā ۖ Wa Tammat Kalimatu Rabbika Al-Ĥusná `Alá Banī 'Isrā'īla Bimā Şabarū ۖ Wa Dammarnā Mā Kāna Yaşna`u Fir`awnu Wa Qawmuhu Wa Mā Kānū Ya`rishūna
Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah tertindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Rabbmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka. (QS. 7:137)
Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang telah menyembah berhala mereka, Bani Israil berkata: "Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah ilah (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa ilah (berhala)". Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Ilah)". (QS. 7:138)
Qāla 'Aghayra Allāhi 'Abghīkum 'Ilahāan Wa Huwa Fađđalakum `Alá Al-`Ālamīna
Musa menjawab: "Patutkah aku mencari Ilah untuk kamu yang selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat. (QS. 7:140)
Wa 'Idh 'Anjaynākum Min 'Āli Fir`awna Yasūmūnakum Sū'a Al-`Adhābi ۖ Yuqattilūna 'Abnā'akum Wa Yastaĥyūna Nisā'akum ۚ Wa Fī Dhālikum Balā'un MinRabbikum `Ažīmun
Dan (ingatlah hai Bani Israil), ketika Kami menyelamatkanmu dari (Fir'aun) dan kaumnya, yang mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian itu cobaan yang besar dari Rabbmu". (QS. 7:141)
Wa Wā`adnā Mūsá Thalāthīna Laylatan Wa 'Atmamnāhā Bi`ashrin Fatamma Mīqātu Rabbihi~ 'Arba`īna Laylatan ۚ Wa Qāla Mūsá Li'khīhi Hārūna Akhlufnī Fī Qawmī Wa 'Aşliĥ Wa Lā Tattabi` Sabīla Al-Mufsidīna
Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Rabbnya empat puluh malam. Dan berkatalah Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan". (QS. 7:142)
Wa Lammā Jā'a Mūsá Limīqātinā Wa KallamahuRabbuhuQāla Rabbi 'Arinī 'Anžur 'Ilayka ۚ Qāla Lan Tarānī Wa Lakini Anžur 'Ilá Al-Jabali Fa'ini Astaqarra Makānahu Fasawfa Tarānī ۚ Falammā Tajallá Rabbuhu Liljabali Ja`alahu Dakkāan Wa Kharra Mūsá Şa`iqāan ۚ Falammā 'Afāqa Qāla Subĥānaka Tubtu 'Ilayka Wa 'Anā 'Awwalu Al-Mu'uminīna
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa: "Ya Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Rabb berfirman: "Kamu sekali-kali tak sanggup untuk melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap ditempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang pertama-tama beriman". (QS. 7:143)
Qāla Yā Mūsá 'Innī Aşţafaytuka `Alá An-Nāsi Birisālātī Wa Bikalāmī Fakhudh Mā 'Ātaytuka Wa Kun Mina Ash-Shākirīna
Allah berfirman: "Hai Musa sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. 7:144)
Wa Katabnā Lahu Fī Al-'Alwāĥi Min Kulli Shay'in Maw`ižatan Wa Tafşīlāan Likulli Shay'in Fakhudh/hā Biqūwatin Wa 'Mur Qawmaka Ya'khudhū Bi'aĥsanihā ۚ Sa'urīkum Dāra Al-Fāsiqīna
Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpegang padanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik. (QS. 7:145)
Aku memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku) , mereka tidak berfirman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tak mau menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya. (QS. 7:146)
Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa Liqā'i Al-'Ākhirati Ĥabiţat 'A`māluhum ۚ Hal Yujzawna 'Illā Mā Kānū Ya`malūna
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 7:147)
Wa Attakhadha Qawmu Mūsá Min Ba`dihi Min Ĥulīyihim `Ijlāan Jasadāan Lahu Khuwārun ۚ 'Alam Yaraw 'Annahu Lā Yukallimuhum Wa Lā Yahdīhim Sabīlāan ۘ Attakhadhūhu Wa Kānū Žālimīna
Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (QS. 7:148)
Wa Lammā Suqiţa Fī 'Aydīhim Wa Ra'aw 'AnnahumQadĐallū Qālū La'in Lam Yarĥamnā Rabbunā Wa Yaghfir Lanā Lanakūnanna Mina Al-Khāsirīna
Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka sesat, merekapun berkata: "Sungguh jika Rabb kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang merugi". (QS. 7:149)
Wa Lammā Raja`a Mūsá 'Ilá Qawmihi Ghađbāna 'AsifāanQāla Bi'samā Khalaftumūnī Min Ba`dī ۖ 'A`ajiltum 'AmraRabbikum ۖ Wa 'Alqá Al-'Alwāĥa Wa 'Akhadha Bira'si 'Akhīhi Yajurruhu~ 'Ilayhi ۚ Qāla Abna 'Umma 'Inna Al-Qawma Astađ`afūnī Wa Kādū Yaqtulūnanī Falā Tushmit Biya Al-'A`dā'a Wa Lā Taj`alnī Ma`a Al-Qawmi Až-Žālimīna
Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Rabbmu 571?" Dan Musa melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya. Harun berkata: "Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka mau membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim" (QS. 7:150)
Qāla Rabbi Aghfir Lī Wa Li'akhī Wa 'Adkhilnā Fī Raĥmatika ۖ Wa 'Anta 'Arĥamu Ar-Rāĥimīna
Musa berdo'a: "Ya Rabbku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang diantara para penyayang". (QS. 7:151)
'Inna Al-Ladhīna Attakhadhū Al-`Ijla SayanāluhumGhađabun MinRabbihim Wa Dhillatun Fī Al-Ĥayāati Ad-Dunyā ۚ Wa Kadhalika Najzī Al-Muftarīna
Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya), kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Rabb mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan. (QS. 7:152)
Wa Al-Ladhīna `Amilū As-Sayyi'āti Thumma Tābū Min Ba`dihā Wa 'Āmanū 'Inna Rabbaka Min Ba`dihā LaghafūrunRaĥīmun
Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Rabb kamu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 7:153)
Wa Lammā Sakata `An Mūsá Al-Ghađabu 'Akhadha Al-'Alwāĥa ۖ Wa Fī Nuskhatihā Hudan Wa Raĥmatun Lilladhīna Hum Lirabbihim Yarhabūna
Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Rabbnya. (QS. 7:154)
Wa Akhtāra Mūsá Qawmahu Sab`īna Rajulāan Limīqātinā ۖ Falammā 'Akhadhat/humu Ar-Rajfatu Qāla Rabbi Law Shi'ta 'Ahlaktahum MinQablu Wa 'Īyāya ۖ 'Atuhlikunā Bimā Fa`ala As-Sufahā'u Minnā ۖ 'In Hiya 'Illā Fitnatuka Tuđillu Bihā Man Tashā'u Wa Tahdī Man Tashā'u ۖ 'Anta Walīyunā Fāghfir Lanā Wa Arĥamnā ۖ Wa 'Anta Khayru Al-Ghāfirīna
Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya Rabbku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah pemberi ampun yang sebaik-baiknya. (QS. 7:155)
Wa Aktub Lanā Fī Hadhihi Ad-Dunyā Ĥasanatan Wa Fī Al-'Ākhirati 'Innā Hudnā 'Ilayka ۚ Qāla `Adhābī 'Uşību Bihi Man 'Ashā'u ۖ Wa Raĥmatī Wasi`at Kulla Shay'in ۚ Fasa'aktubuhā Lilladhīna Yattaqūna Wa Yu'utūna Az-Zakāata Wa Al-Ladhīna Hum Bi'āyātinā Yu'uminūna
Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksaku akan Ku-timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami". (QS. 7:156)
Al-Ladhīna Yattabi`ūna Ar-Rasūla An-Nabīya Al-'Ummīya Al-Ladhī Yajidūnahu Maktūbāan `Indahum Fī At-Tawrāati Wa Al-'Injīli Ya'muruhum Bil-Ma`rūfi Wa Yanhāhum `Ani Al-Munkari Wa Yuĥillu Lahumu Aţ-Ţayyibāti Wa Yuĥarrimu `Alayhimu Al-Khabā'itha Wa Yađa`u `Anhum 'Işrahum Wa Al-'Aghlāla Allatī Kānat `Alayhim ۚ Fa-Al-Ladhīna 'Āmanū Bihi Wa `Azzarūhu Wa Naşarūhu Wa Attaba`ū An-Nūra Al-Ladhī 'Unzila Ma`ahu~ ۙ 'Ūlā'ika Humu Al-Mufliĥūna
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 7:157)
Qul Yā 'Ayyuhā An-Nāsu 'Innī Rasūlu Allāhi 'Ilaykum Jamī`āan Al-Ladhī Lahu Mulku As-Samāwāti Wa Al-'Arđi ۖ Lā 'Ilāha 'Illā Huwa Yuĥyī Wa Yumītu ۖ Fa'āminū Billāhi Wa Rasūlihi An-Nabīyi Al-'Ummīyi Al-Ladhī Yu'uminu Billāhi Wa Kalimātihi Wa Attabi`ūhu La`allakum Tahtadūna
Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. (QS. 7:158)
Wa MinQawmi Mūsá 'Ummatun Yahdūna Bil-Ĥaqqi Wa Bihi Ya`dilūna
Dan diantara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan hak itulah mereka menjalankan keadilan. (QS. 7:159)
Wa Qaţţa`nāhumu Athnatay `Ashrata 'Asbāţāan 'Umamāan ۚ Wa 'Awĥaynā 'Ilá Mūsá 'IdhAstasqāhu Qawmuhu~ 'Ani Ađrib Bi`aşāka Al-Ĥajara ۖ Fānbajasat Minhu Athnatā `Ashrata `Aynāan ۖ Qad `Alima Kullu 'Unāsin Mashrabahum ۚ Wa Žallalnā `Alayhimu Al-Ghamāma Wa 'Anzalnā `Alayhimu Al-Manna Wa As-Salwá ۖ Kulū MinŢayyibāti Mā Razaqnākum ۚ Wa Mā Žalamūnā Wa Lakin Kānū 'Anfusahum Yažlimūna
Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!". Maka memancarlah daripadanya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman);"Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezkikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tetapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri. (QS. 7:160)
Wa 'IdhQīla Lahumu Askunū Hadhihi Al-Qaryata Wa Kulū Minhā Ĥaythu Shi'tum Wa Qūlū Ĥiţţatun Wa Adkhulū Al-Bāba Sujjadāan Naghfir LakumKhaţī'ātikum ۚ Sanazīdu Al-Muĥsinīna
Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil): "Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya dimana saja kamu kehendaki". Dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu". Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. 7:161)
Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka, maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka. (QS. 7:162)
Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada disekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. (QS. 7:163)
Wa 'IdhQālat 'Ummatun Minhum Lima Ta`ižūna Qawmāan ۙ Al-Lahu Muhlikuhum 'Aw Mu`adhdhibuhum `AdhābāanShadīdāan ۖ Qālū Ma`dhiratan 'Ilá Rabbikum Wa La`allahum Yattaqūna
Dan (ingatlah) ketika suatu umat diantara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab dengan azab yang amat keras?" Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Rabbmu, dan supaya mereka bertaqwa". (QS. 7:164)
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (QS. 7:165)
Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina “. (QS. 7:166)
Wa 'Idh Ta'adhdhana Rabbuka Layab`athanna `Alayhim 'Ilá Yawmi Al-Qiyāmati Man Yasūmuhum Sū'a Al-`Adhābi ۗ 'Inna Rabbaka Lasarī`u Al-`Iqābi ۖ Wa 'Innahu LaghafūrunRaĥīmun
Dan (ingatlah), ketika Rabbmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 7:167)
Wa Qaţţa`nāhum Fī Al-'Arđi 'Umamāan ۖ Minhumu Aş-Şāliĥūna Wa Minhum Dūna Dhālika ۖ Wa Balawnāhum Bil-Ĥasanāti Wa As-Sayyi'āti La`allahum Yarji`ūna
Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (ni'mat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (QS. 7:168)
Fakhalafa Min Ba`dihimKhalfun Wa Rithū Al-Kitāba Ya'khudhūna `Arađa Hādhā Al-'Adná Wa Yaqūlūna Sayughfaru Lanā Wa 'In Ya'tihim `Arađun Mithluhu Ya'khudhūhu ۚ 'Alam Yu'ukhadh `Alayhim Mīthāqu Al-Kitābi 'An Lā Yaqūlū `Alá Allāhi 'Illā Al-Ĥaqqa Wa Darasū Mā Fīhi Wa ۗ Ad-Dāru Al-'Ākhiratu Khayrun Lilladhīna Yattaqūna ۗ 'Afalā Ta`qilūna
Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun". Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya. Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertaqwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti? (QS. 7:169)
Wa Al-Ladhīna Yumassikūna Bil-Kitābi Wa 'Aqāmū Aş-Şalāata 'Innā Lā Nuđī`u 'Ajra Al-Muşliĥīna
Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al-Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat,(akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan. (QS. 7:170)
Wa 'Idh Nataqnā Al-Jabala Fawqahum Ka'annahu Žullatun Wa Žannū 'Annahu Wāqi`un BihimKhudhū Mā 'Ātaynākum Biqūwatin Wa Adhkurū Mā Fīhi La`allakum Tattaqūna
Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu,serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa". (QS. 7:171)
Wa 'Idh 'Akhadha Rabbuka Min Banī 'Ādama MinŽuhūrihimDhurrīyatahum Wa 'Ash/hadahum `Alá 'Anfusihim 'Alastu Birabbikum ۖ Qālū Balá ۛ Shahidnā ۛ 'An Taqūlū Yawma Al-Qiyāmati 'Innā Kunnā `An Hādhā Ghāfilīna
Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Rabbmu". Mereka menjawab: "Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb)". (QS. 7:172)
'Aw Taqūlū 'Innamā 'Ashraka 'Ābā'uunā MinQablu Wa Kunnā Dhurrīyatan Min Ba`dihim ۖ 'Afatuhlikunā Bimā Fa`ala Al-Mubţilūna
atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Ilah sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang yang sesat dahulu 582?" (QS. 7:173)
Wa Atlu `Alayhim Naba'a Al-Ladhī 'Ātaynāhu 'Āyātinā Fānsalakha Minhā Fa'atba`ahu Ash-Shayţānu Fakāna Mina Al-Ghāwīna
Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. (QS. 7:175)
Wa Law Shi'nā Larafa`nāhu Bihā Wa Lakinnahu~ 'Akhlada 'Ilá Al-'Arđi Wa Attaba`a Hawāhu ۚ Famathaluhu Kamathali Al-Kalbi 'In Taĥmil `Alayhi Yalhath 'Aw Tatruk/hu Yalhath ۚ Dhālika Mathalu Al-Qawmi Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā ۚ Fāqşuşi Al-Qaşaşa La`allahum Yatafakkarūna
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (QS. 7:176)
Man Yahdi Allāhu Fahuwa Al-Muhtadī ۖ Wa Man Yuđlil Fa'ūlā'ika Humu Al-Khāsirūna
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi. (QS. 7:178)
Wa LaqadDhara'nā Lijahannama Kathīrāan Mina Al-Jinni Wa Al-'Insi ۖ LahumQulūbun Lā Yafqahūna Bihā Wa Lahum 'A`yunun Lā Yubşirūna Bihā Wa Lahum 'Ādhānun Lā Yasma`ūna Bihā ۚ 'Ūlā'ika Kāl'an`āmi Bal Hum 'Ađallu ۚ 'Ūlā'ika Humu Al-Ghāfilūna
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 7:179)
Wa Lillāh Al-'Asmā'u Al-Ĥusná Fād`ūhu Bihā ۖ Wa Dharū Al-Ladhīna Yulĥidūna Fī 'Asmā'ihi ۚ Sayujzawna Mā Kānū Ya`malūna
Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 7:180)
Wa Mimman Khalaqnā 'Ummatun Yahdūna Bil-Ĥaqqi Wa Bihi Ya`dilūna
Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan. (QS. 7:181)
Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Sanastadrijuhum Min Ĥaythu Lā Ya`lamūna
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. (QS. 7:182)
Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh. (QS. 7:183)
وَأُمْلِي لَهُمْ ۚ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ
'Awalam Yatafakkarū ۗ Mā Bişāĥibihim Min Jinnatin ۚ 'In Huwa 'Illā Nadhīrun Mubīnun
Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak berpenyakit gila. Dia (Muhammad itu) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan. (QS. 7:184)
'Awalam Yanžurū Fī Malakūti As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Mā Khalaqa Allāhu MinShay'in Wa 'An `Asá 'An Yakūna Qadi Aqtaraba 'Ajaluhum ۖ Fabi'ayyi Ĥadīthin Ba`dahu Yu'uminūna
Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman selain kepada Al-Qur'an itu? (QS. 7:185)
Man Yuđlili Allāhu Falā Hādiya Lahu ۚ Wa Yadharuhum Fī Ţughyānihim Ya`mahūna
Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan. (QS. 7:186)
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya". Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabbku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Rabb, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (QS. 7:187)
Qul Lā 'Amliku Linafsī Naf`āan Wa Lā Đarrāan 'Illā Mā Shā'a Allāhu ۚ Wa Law Kuntu 'A`lamu Al-Ghayba Lāstakthartu Mina Al-Khayri Wa Mā Massaniya As-Sū'u ۚ 'In 'Anā 'Illā Nadhīrun Wa Bashīrun Liqawmin Yu'uminūna
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfa'atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". (QS. 7:188)
Huwa Al-Ladhī Khalaqakum Min Nafsin Wāĥidatin Wa Ja`ala Minhā Zawjahā Liyaskuna 'Ilayhā ۖ Falammā Taghashshāhā Ĥamalat Ĥamlāan Khafīfāan Famarrat Bihi ۖ Falammā 'Athqalat Da`awā Al-Laha Rabbahumā La'in 'Ātaytanā Şāliĥāan Lanakūnanna Mina Ash-Shākirīna
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Allah, Rabbnya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi anak yang sempurna tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. 7:189)
Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. 7:190)
'Ayushrikūna Mā Lā Yakhluqu Shay'āan Wa Hum Yukhlaqūna
Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. (QS. 7:191)
Wa Lā Yastaţī`ūna Lahum Naşrāan Wa Lā 'Anfusahum Yanşurūna
Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan. (QS. 7:192)
Dan jika kamu (hai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala) untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka ataupun kamu berdiam diri. (QS. 7:193)
Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar. (QS. 7:194)
Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras, atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: "Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan) ku, tanpa memberi tangguh (kepadaku). (QS. 7:195)
Wa 'In Tad`ūhum 'Ilá Al-Hudá Lā Yasma`ū ۖ Wa Tarāhum Yanžurūna 'Ilayka Wa Hum Lā Yubşirūna
Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-berhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat. (QS. 7:198)
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. (QS. 7:201)
Wa 'Ikhwānuhum Yamuddūnahum Fī Al-Ghayyi Thumma Lā Yuqşirūna
Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan). (QS. 7:202)
Wa 'Idhā Lam Ta'tihim Bi'āyatinQālū Lawlā Ajtabaytahā ۚ Qul 'Innamā 'Attabi`u Mā Yūĥá 'Ilayya MinRabbī ۚ Hādhā Başā'iru MinRabbikum Wa Hudan Wa Raĥmatun Liqawmin Yu'uminūna
Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al-Qur'an kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Rabbku kepadaku. Al-Qur'an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Rabbmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. 7:203)
Wa AdhkurRabbaka Fī Nafsika Tađarru`āan Wa Khīfatan Wa Dūna Al-Jahri Mina Al-Qawli Bil-Ghudūwi Wa Al-'Āşāli Wa Lā Takun Mina Al-Ghāfilīna
Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS. 7:205)
'Inna Al-Ladhīna `Inda Rabbika Lā Yastakbirūna `An `Ibādatihi Wa Yusabbiĥūnahu Wa Lahu Yasjudūna
Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Rabbmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nyalah mereka bersujud. (QS. 7:206)