Roman Script    Reciting key words            Previous Sūrah    Quraan Index    Home  

7) Sūrat Al-'A`rāf

Printed format

7) سُورَة الأَعرَاف

Toggle thick letters. Most people make the mistake of thickening thin letters in the words that have other (highlighted) thick letter Toggle to highlight thick letters خصضغطقظ رَ
'Alif-Lām-Mīm-Şād Alif laam miim shaad. (QS. 7:1) أَلِف-لَام-مِيم-‍‍صَ‍‍ا‌د
Kitābun 'Unzila 'Ilayka Falā YakunŞadrika Ĥarajun Minhu Litundhira Bihi Wa Dhikrá Lilmu'uminīna Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (QS. 7:2) كِت‍‍َ‍ابٌ ‌أُ‌ن‍‍زِلَ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍كَ فَلاَ‌ يَكُ‍‌‍نْ فِي صَ‍‍دْ‌رِكَ حَ‍رَجٌ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُ لِتُ‍‌‍ن‍‍ذِ‌ر‍َ‍‌ بِ‍‍هِ ‌وَ‌ذِكْ‍رَ‌ى‌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Attabi`ū Mā 'Unzila 'Ilaykum Min Rabbikum Wa Lā Tattabi`ū Min Dūnihi~ 'Awliyā'a ۗ Qalīlāan Mā Tadhakkarūna Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). (QS. 7:3) اتَّبِعُو‌ا‌ مَ‍‍ا‌ ‌أُ‌نْ‍‍زِلَ ‌إِلَيْكُمْ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكُمْ ‌وَلاَ‌ تَتَّبِعُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ ‌دُ‌ونِهِ ‌أَ‌وْلِي‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ۗ قَ‍‍لِيلا‌ ً‌ مَا‌ تَذَكَّرُ‌ونَ
Wa Kam Min Qaryatin 'Ahlaknāhā Fajā'ahā Ba'sunā Bayātāan 'Aw Hum Qā'ilūna Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. (QS. 7:4) وَكَمْ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍رْيَةٍ ‌أَهْلَكْنَاهَا‌ فَج‍‍َ‍ا‌ءَهَا‌ بَأْسُنَا‌ بَيَاتاً‌ ‌أَ‌وْ‌ هُمْ قَ‍‍ائِلُونَ
Famā Kāna Da`wāhum 'Idh Jā'ahum Ba'sunā 'Illā 'An Qālū 'Innā Kunnā Žālimīna Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhya kami adalah orang-orang yang zalim". (QS. 7:5) فَمَا‌ ك‍‍َ‍انَ ‌دَعْوَ‌اهُمْ ‌إِ‌ذْ‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَهُمْ بَأْسُنَ‍‍ا‌ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‌نْ قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ‍‍ا‌ كُ‍‍نَّ‍‍ا‌ ظَ‍‍الِمِينَ
Falanas'alanna Al-Ladhīna 'Ursila 'Ilayhim Wa Lanas'alanna Al-Mursalīna Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami), (QS. 7:6) فَلَنَسْأَلَ‍‍نَّ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌أُ‌رْسِلَ ‌إِلَيْهِمْ ‌وَلَنَسْأَلَ‍‍نَّ ‌الْمُرْسَلِينَ
Falanaquşşanna `Alayhim Bi`ilmin ۖ Wa Mā Kunnā Ghā'ibīna Maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka). (QS. 7:7) فَلَنَ‍‍قُ‍‍صَّ‍‍نَّ عَلَيْهِمْ بِعِلْمٍۖ ‌وَمَا‌ كُ‍‍نَّ‍‍ا‌ غَ‍‍ائِبِينَ
Wa Al-Waznu Yawma'idhin Al-Ĥaqqu ۚ Faman Thaqulat Mawāzīnuhu Fa'ūlā'ika Humu Al-Mufliĥūna Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 7:8) وَ‌الْوَ‌زْنُ يَوْمَئِذ‌‌ٍ‌الْحَ‍‍قُّ ۚ فَمَ‍‌‍نْ ثَ‍‍قُ‍‍لَتْ مَوَ‌ا‌زِينُ‍‍هُ فَأ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ هُمُ ‌الْمُفْلِحُونَ
Wa Man Khaffat Mawāzīnuhu Fa'ūlā'ika Al-Ladhīna Khasirū 'Anfusahum Bimā Kānū Bi'āyātinā Yažlimūna Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (QS. 7:9) وَمَ‍‌‍نْ خَ‍‍فَّتْ مَوَ‌ا‌زِينُ‍‍هُ فَأ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ خَ‍‍سِرُ‌و‌ا‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسَهُمْ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ يَ‍‍ظْ‍‍لِمُونَ
Wa Laqad Makkannākum Al-'Arđi Wa Ja`alnā Lakum Fīhā Ma`āyisha ۗ Qalīlāan Mā Tashkurūna Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (QS. 7:10) وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ مَكَّ‍‍نَّ‍‍اكُمْ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَجَعَلْنَا‌ لَكُمْ فِيهَا‌ مَعَايِشَ ۗ قَ‍‍لِيلا‌ ً‌ مَا‌ تَشْكُرُ‌ونَ
Wa Laqad Khalaqnākum Thumma Şawwarnākum Thumma Qulnā Lilmalā'ikati Asjudū Li'dama Fasajadū 'Illā 'Iblīsa Lam Yakun Mina As-Sājidīna Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (QS. 7:11) وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ خَ‍‍لَ‍‍قْ‍‍نَاكُمْ ثُ‍‍مَّ صَ‍‍وَّ‌رْنَاكُمْ ثُ‍‍مَّ قُ‍‍لْنَا‌ لِلْمَلاَئِكَةِ ‌اسْجُدُ‌و‌ا‌ لِأ‌دَمَ فَسَجَدُ‌و‌ا‌ ‌إِلاَّ‌ ‌إِبْ‍‍ل‍‍ِ‍ي‍‍سَ لَمْ يَكُ‍‌‍نْ مِنَ ‌ال‍‍سَّاجِدِينَ
Qāla Mā Mana`aka 'Allā Tasjuda 'Idh 'Amartuka ۖ Qāla 'Anā Khayrun Minhu Khalaqtanī Min Nārin Wa Khalaqtahu Min Ţīnin Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?". Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS. 7:12) قَ‍‍الَ مَا‌ مَنَعَكَ ‌أَلاَّ‌ تَسْجُدَ‌ ‌إِ‌ذْ‌ ‌أَمَرْتُكَ ۖ قَ‍‍الَ ‌أَنَا‌ خَ‍‍يْ‍‍ر‌ٌ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُ خَ‍‍لَ‍‍قْ‍‍تَنِي مِ‍‌‍نْ ن‍‍َ‍ا‌ر‌ٍ‌ ‌وَ‍خَ‍‍لَ‍‍قْ‍‍تَ‍‍هُ مِ‍‌‍نْ طِ‍‍ينٍ
Qāla Fāhbiţ Minhā Famā Yakūnu Laka 'An Tatakabbara Fīhā Fākhruj 'Innaka Mina Aş-Şāghirīna Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". (QS. 7:13) قَ‍‍الَ فَاهْبِ‍‍ط‍ْ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ فَمَا‌ يَك‍‍ُ‍ونُ لَكَ ‌أَ‌نْ تَتَكَبَّ‍رَ‌ فِيهَا‌ فَاخْ‍‍رُجْ ‌إِنَّ‍‍كَ مِنَ ‌ال‍‍صَّ‍‍اغِ‍‍رِينَ
Qāla 'Anžirnī 'Ilá Yawmi Yub`athūna Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". (QS. 7:14) قَ‍‍الَ ‌أَ‌ن‍‍ظِ‍‍رْنِ‍‍ي ‌إِلَى‌ يَ‍‍وْمِ يُ‍‍بْ‍‍عَثُونَ
Qāla 'Innaka Mina Al-Munžarīna Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh". (QS. 7:15) قَ‍‍الَ ‌إِنَّ‍‍كَ مِنَ ‌الْمُ‍‌‍ن‍‍ظَ‍‍رِينَ
Qāla Fabimā 'Aghwaytanī La'aq`udanna Lahum Şirāţaka Al-Mustaqīma Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalangi-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (QS. 7:16) قَ‍‍الَ فَبِمَ‍‍ا‌ ‌أَ‍‍غْ‍‍وَيْتَنِي لَأَ‍قْ‍‍عُدَنَّ لَهُمْ صِ‍رَ‌اطَ‍‍كَ ‌الْمُسْتَ‍‍قِ‍‍يمَ
Thumma La'ātiyannahum Min Bayni 'Aydīhim Wa Min Khalfihim Wa `An 'Aymānihim Wa `An Shamā'ilihim ۖ Wa Lā Tajidu 'Aktharahum Shākirīna kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at). (QS. 7:17) ثُ‍‍مَّ لَآتِيَ‍‍نَّ‍‍هُمْ مِ‍‌‍نْ بَ‍‍يْ‍‍نِ ‌أَيْدِيهِمْ ‌وَمِ‍‌‍نْ خَ‍‍لْفِهِمْ ‌وَعَ‍‌‍نْ ‌أَيْمَانِهِمْ ‌وَعَ‍‌‍نْ شَم‍‍َ‍ائِلِهِمْ ۖ ‌وَلاَ‌ تَجِدُ‌ ‌أَكْثَ‍رَهُمْ شَاكِ‍‍رِينَ
Qāla Akhruj Minhā Madh'ūmāan Madĥūan ۖ Laman Tabi`aka Minhum La'amla'anna Jahannama Minkum 'Ajma`īna Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semua". (QS. 7:18) قَ‍‍الَ ‌اخْ‍‍رُجْ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ مَذْ‌ء‍ُ‍‌وما‌ ً‌ مَ‍‍دْحُو‌ر‌ا‌ ًۖ لَمَ‍‌‍نْ تَبِعَكَ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ لَأَمْلَأَنَّ جَهَ‍‍نَّ‍‍مَ مِ‍‌‍نْ‍‍كُمْ ‌أَجْ‍‍مَعِينَ
Wa Yā'ādamu Askun 'Anta Wa Zawjuka Al-Jannata Fakulā Min Ĥaythu Shi'tumā Wa Lā Taqrabā Hadhihi Ash-Shajarata Fatakūnā Mina Až-Žālimīna Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim". (QS. 7:19) وَيَا‌آ‌دَمُ ‌اسْكُ‍‌‍نْ ‌أَ‌نْ‍‍تَ ‌وَ‌زَ‌وْجُكَ ‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةَ فَكُلاَ‌ مِ‍‌‍نْ حَ‍‍يْ‍‍ثُ شِئْتُمَا‌ ‌وَلاَ‌ تَ‍‍قْ‍‍‍رَبَا‌ هَذِهِ ‌ال‍‍شَّجَ‍رَةَ فَتَكُونَا‌ مِنَ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمِينَ
Fawaswasa Lahumā Ash-Shayţānu Liyubdiya Lahumā Mā Wūriya `Anhumā Min Saw'ātihimā Wa Qāla Mā Nahākumā Rabbukumā `An Hadhihi Ash-Shajarati 'Illā 'An Takūnā Malakayni 'Aw Takūnā Mina Al-Khālidīna Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Rabb kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)". (QS. 7:20) فَوَسْوَسَ لَهُمَا‌ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انُ لِيُ‍‍بْ‍‍دِيَ لَهُمَا‌ مَا‌ ‌وُ‌و‌رِيَ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمَا‌ مِ‍‌‍نْ سَوْ‌آتِهِمَا‌ ‌وَ‍قَ‍‍الَ مَا‌ نَهَاكُمَا‌ ‌‍رَبُّكُمَا‌ عَ‍‌‍نْ هَذِهِ ‌ال‍‍شَّجَ‍رَةِ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‌نْ تَكُونَا‌ مَلَكَ‍‍يْ‍‍نِ ‌أَ‌وْ‌ تَكُونَا‌ مِنَ ‌الْ‍‍خَ‍‍الِدِينَ
Wa Qāsamahumā 'Innī Lakumā Lamina An-Nāşīna Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya: "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua", (QS. 7:21) وَ‍قَ‍‍اسَمَهُمَ‍‍ا‌ ‌إِنِّ‍‍ي لَكُمَا‌ لَمِنَ ‌ال‍‍نَّ‍‍اصِ‍‍حِينَ
Fadallāhumā Bighurūrin ۚ Falammā Dhāqā Ash-Shajarata Badat Lahumā Saw'ātuhumā Wa Ţafiqā Yakhşifāni `Alayhimā Min Waraqi Al-Jannati ۖ Wa Nādāhumā Rabbuhumā 'Alam 'Anhakumā `An Tilkumā Ash-Shajarati Wa 'Aqul Lakumā 'Inna Ash-Shayţāna Lakumā `Adūwun Mubīnun Maka syaitan membujuk keduanya (untuk makan memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah baginya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupi dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua" (QS. 7:22) فَدَلاَّهُمَا‌ بِ‍‍غُ‍‍ر‍ُ‍‌و‌ر‌‌ٍۚ فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌ذَ‌اقَ‍‍ا‌ ‌ال‍‍شَّجَ‍رَةَ بَدَتْ لَهُمَا‌ سَوْ‌آتُهُمَا‌ ‌وَ‍طَ‍‍فِ‍‍قَ‍‍ا‌ يَ‍‍خْ‍‍صِ‍‍ف‍‍َ‍انِ عَلَيْهِمَا‌ مِ‍‌‍نْ ‌وَ‌‍رَقِ ‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةِ ۖ ‌وَنَا‌دَ‌اهُمَا‌ ‌‍رَبُّهُمَ‍‍ا‌ ‌أَلَمْ ‌أَ‌نْ‍‍هَكُمَا‌ عَ‍‌‍نْ تِلْكُمَا‌ ‌ال‍‍شَّجَ‍رَةِ ‌وَ‌أَ‍قُ‍‍لْ لَكُمَ‍‍ا‌ ‌إِنَّ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انَ لَكُمَا‌ عَدُ‌وّ‌ٌ‌ مُبِينٌ
Qālā Rabbanā Žalamnā 'Anfusanā Wa 'In Lam Taghfir Lanā Wa Tarĥamnā Lanakūnanna Mina Al-Khāsirīna Keduanya berkata: "Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi". (QS. 7:23) قَ‍‍الاَ‌ ‌‍رَبَّنَا‌ ظَ‍‍لَمْنَ‍‍ا‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسَنَا‌ ‌وَ‌إِ‌نْ لَمْ تَ‍‍غْ‍‍فِ‍‍رْ‌ لَنَا‌ ‌وَتَرْحَمْنَا‌ لَنَكُونَ‍‍نَّ مِنَ ‌الْ‍‍خَ‍‍اسِ‍‍رِينَ
Qāla Ahbiţū Ba`đukum Liba`đin `Adūwun ۖ Wa Lakum Al-'Arđi Mustaqarrun Wa Matā`un 'Ilá Ĥīnin Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan". (QS. 7:24) قَ‍‍الَ ‌اهْبِ‍‍طُ‍‍و‌ا‌ بَعْ‍‍ضُ‍‍كُمْ لِبَعْ‍‍ضٍ عَدُ‌وّ‌ٌۖ ‌وَلَكُمْ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ مُسْتَ‍‍قَ‍‍رّ‌ٌ‌ ‌وَمَت‍‍َ‍اع‌‍ٌ‌ ‌إِلَى‌ حِينٍ
Qāla Fīhā Taĥyawna Wa Fīhā Tamūtūna Wa Minhā Tukhrajūna Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (QS. 7:25) قَ‍‍الَ فِيهَا‌ تَحْيَ‍‍وْنَ ‌وَفِيهَا‌ تَمُوت‍‍ُ‍ونَ ‌وَمِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ تُ‍‍خْ‍رَجُونَ
Yā Banī 'Ādama Qad 'Anzalnā `Alaykum Libāsāan Yuwārī Saw''ātikum Wa Rīshāan ۖ Wa Libāsu At-TaqDhālika Khayrun ۚ Dhālika Min 'Āyā Ti Allāhi La`allahum Yadhdhakkarūna Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. 7:26) يَابَنِ‍‍ي ‌آ‌دَمَ قَ‍‍دْ‌ ‌أَ‌ن‍‍زَلْنَا‌ عَلَيْكُمْ لِبَاسا‌ ً‌ يُوَ‌ا‌رِي سَ‍‍وْ‌ء‌آتِكُمْ ‌وَ‌رِيشا‌ ً‌ ‌وَلِب‍‍َ‍اسُ ۖ ‌ال‍‍تَّ‍‍قْ‍‍وَ‌ى‌ ‌ذَلِكَ خَ‍‍يْ‍‍ر‌‌ٌ‌ ‌ذَلِكَ ۚ مِ‍‌‍نْ ‌آي‍‍َ‍اتِ ‌اللَّ‍‍هِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُ‌ونَ
Yā Banī 'Ādama Lā Yaftinannakumu Ash-Shayţānu Kamā 'Akhraja 'Abawaykum Mina Al-Jannati Yanzi`u `Anhumā Libāsahumā Liyuriyahumā Saw''ātihimā ۗ 'Innahu Yakum Huwa Wa Qabīluhu Min Ĥaythu Lā Tarawnahum ۗ 'Innā Ja`alnā Ash-Shayā Ţīna 'Awliyā 'A Lilladhīna Lā Yu'uminūna Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. 7:27) يَابَنِ‍‍ي ‌آ‌دَمَ لاَ‌ يَفْتِنَ‍‍نَّ‍‍كُمُ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انُ كَمَ‍‍ا‌ ‌أَ‍خْ‍رَجَ ‌أَبَوَيْكُمْ مِنَ ‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةِ يَ‍‌‍ن‍‍زِعُ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمَا‌ لِبَاسَهُمَا‌ لِيُ‍‍رِيَهُمَا‌ سَ‍‍وْ‌ء‌آتِهِمَ‍‍ا‌ ‌إِنَّ‍‍هُ ۗ يَ‍رَ‌اكُمْ هُوَ‌ ‌وَ‍قَ‍‍بِيلُ‍‍هُ مِ‍‌‍نْ حَ‍‍يْ‍‍ثُ لاَ‌ تَ‍رَ‌وْنَهُمْ ‌إِنَّ‍‍ا‌ ۗ جَعَلْنَا‌ ‌ال‍‍شَّيَاطِ‍‍ي‍‍نَ ‌أَ‌وْلِي‍‍َ‍ا‌ءَ‌ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ لاَ‌ يُؤْمِنُونَ
Wa 'Idhā Fa`alū Fāĥishatan Qālū Wajadnā `Alayhā 'Ābā'anā Wa Allāhu 'Amaranā Bihā ۗ Qul 'Inna Allāha Lā Ya'muru Bil-Faĥshā'i ۖ 'Ataqūlūna `Alá Allāhi Mā Lā Ta`lamūna Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji". Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (QS. 7:28) وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ فَعَلُو‌ا‌ فَاحِشَة‌ ًقَ‍‍الُو‌ا‌ ‌وَجَ‍‍دْنَا‌ عَلَيْهَ‍‍ا‌ ‌آب‍‍َ‍ا‌ءَنَا‌ ‌وَ‌اللَّهُ ‌أَمَ‍رَنَا‌ بِهَا‌ ۗ قُ‍‍لْ ‌إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ لاَ‌ يَأْمُرُ‌ بِ‍الْفَحْش‍‍َ‍ا‌ءِ‌ ۖ ‌أَتَ‍‍قُ‍‍ول‍‍ُ‍ونَ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ مَا‌ لاَ‌ تَعْلَمُونَ
Qul 'Amara Rabbī Bil-Qisţi ۖ Wa 'Aqīmū Wujūhakum `Inda Kulli Masjidin Wa Ad`ūhu Mukhlişīna Lahu Ad-Dīna ۚ Kamā Bada'akum Ta`ūdūna Katakanlah: "Rabbku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah): "Luruskan muka (diri)mu di setiap sholat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan keta'atanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepada-Nya". (QS. 7:29) قُ‍‍لْ ‌أَمَ‍رَ‌ ‌‍رَبِّي بِ‍الْ‍‍قِ‍‍سْ‍‍طِ ۖ ‌وَ‌أَ‍قِ‍‍يمُو‌ا‌ ‌وُجُوهَكُمْ عِ‍‌‍نْ‍‍دَ‌ كُلِّ مَسْجِد‌ٍ‌ ‌وَ‌ا‌دْع‍‍ُ‍وهُ مُ‍‍خْ‍‍لِ‍‍صِ‍‍ي‍‍نَ لَهُ ‌ال‍‍دّ‍ِ‍ي‍‍نَ ۚ كَمَا‌ بَدَ‌أَكُمْ تَعُو‌دُ‌ونَ
Farīqāan Hadá Wa Farīqāan Ĥaqqa `Alayhimu Ađ-Đalālatu ۗ 'Innahumu Attakhadhū Ash-Shayāţīna 'Awliyā'a Min Dūni Allāhi Wa Yaĥsabūna 'Annahum Muhtadūna sebagian diberi-Nya petunjuk dan sebagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk. (QS. 7:30) فَ‍‍رِي‍‍ق‍‍اً‌ هَدَ‌ى‌ ‌وَفَ‍‍رِي‍‍ق‍‍اً‌ حَ‍‍قَّ عَلَيْهِمُ ‌ال‍‍ضَّ‍‍لاَلَةُ ۗ ‌إِنَّ‍‍هُمُ ‌اتَّ‍‍خَ‍‍ذُ‌و‌ا‌ال‍‍شَّيَاطِ‍‍ي‍‍نَ ‌أَ‌وْلِي‍‍َ‍ا‌ءَ‌ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌اللَّ‍‍هِ ‌وَيَحْسَب‍‍ُ‍ونَ ‌أَنَّ‍‍هُمْ مُهْتَدُ‌ونَ
Yā Banī 'Ādama Khudhū Zīnatakum `Inda Kulli Masjidin Wa Kulū Wa Ashrabū Wa Lā Tusrifū ۚ 'Innahu Lā Yuĥibbu Al-Musrifīna Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. 7:31) يَابَنِ‍‍ي ‌آ‌دَمَ خُ‍‍ذُ‌و‌ا‌ ‌زِينَتَكُمْ عِ‍‌‍نْ‍‍دَ‌ كُلِّ مَسْجِد‌ٍ‌ ‌وَكُلُو‌ا‌ ‌وَ‌اشْ‍رَبُو‌ا‌ ‌وَلاَ‌ تُسْ‍‍رِفُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ‍‍هُ ۚ لاَ‌ يُحِبُّ ‌الْمُسْ‍‍رِفِينَ
Qul Man Ĥarrama Zīnata Allāhi Allatī 'Akhraja Li`ibādihi Wa Aţ-Ţayyibāti Mina Ar-Rizqi ۚ Qul Hiya Lilladhīna 'Āmanū Fī Al-Ĥayāati Ad-DunKhālişatan Yawma Al-Qiyāmati ۗ Kadhālika Nufaşşilu Al-'Āyāti Liqawmin Ya`lamūna Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah di keluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?". Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. (QS. 7:32) قُ‍‍لْ مَ‍‌‍نْ حَ‍رَّمَ ‌زِينَةَ ‌اللَّ‍‍هِ ‌الَّتِ‍‍ي ‌أَ‍خْ‍رَجَ لِعِبَا‌دِهِ ‌وَ‌ال‍‍طَّ‍‍يِّب‍‍َ‍اتِ مِنَ ‌ال‍‍رِّ‌زْ‍قِ ۚ قُ‍‍لْ هِيَ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌آمَنُو‌ا‌ فِي ‌الْحَي‍‍َ‍اةِ ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ خَ‍‍الِ‍‍صَ‍‍ة ً‌ يَ‍‍وْمَ ‌الْ‍‍قِ‍‍يَامَةِ ۗ كَذَلِكَ نُفَ‍‍صِّ‍‍لُ ‌الآي‍‍َ‍اتِ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يَعْلَمُونَ
Qul 'Innamā Ĥarrama Rabbiya Al-Fawāĥisha Mā Žahara Minhā Wa Mā Baţana Wa Al-'Ithma Wa Al-Baghya Bighayri Al-Ĥaqqi Wa 'An Tushrikū Billāhi Mā Lam Yunazzil Bihi Sulţānāan Wa 'An Taqūlū `Alá Allāhi Mā Lā Ta`lamūna Katakanlah: "Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja yang tidak kamu ketahui"". (QS. 7:33) قُ‍‍لْ ‌إِنَّ‍‍مَا‌ حَ‍رَّمَ ‌‍رَبِّيَ ‌الْفَوَ‌احِشَ مَا‌ ظَ‍‍هَ‍رَ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ ‌وَمَا‌ بَ‍‍طَ‍‍نَ ‌وَ‌الإِثْمَ ‌وَ‌الْبَ‍‍غْ‍‍يَ بِ‍‍غَ‍‍يْ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌الْحَ‍‍قِّ ‌وَ‌أَ‌نْ تُشْ‍‍رِكُو‌ا‌ بِ‍اللَّ‍‍هِ مَا‌ لَمْ يُنَزِّلْ بِ‍‍هِ سُلْ‍‍طَ‍‍انا‌ ً‌ ‌وَ‌أَ‌نْ تَ‍‍قُ‍‍ولُو‌ا‌ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ مَا‌ لاَ‌ تَعْلَمُونَ
Wa Likulli 'Ummatin 'Ajalun ۖ Fa'idhā Jā'a 'Ajaluhum Lā Yasta'khirūna Sā`atan ۖ Wa Lā Yastaqdimūna Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu 537; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS. 7:34) وَلِكُلِّ ‌أُمَّ‍‍ةٍ ‌أَجَل‌‍ٌۖ فَإِ‌ذَ‌ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌أَجَلُهُمْ لاَ‌ يَسْتَأْ‍خِ‍‍ر‍ُ‍‌ونَ سَاعَة ًۖ ‌وَلاَ‌ يَسْتَ‍‍قْ‍‍دِمُونَ
Yā Banī 'Ādama 'Immā Ya'tiyannakum Rusulun Minkum Yaquşşūna `Alaykum 'Āyā ۙ Tī Famani Attaqá Wa 'Aşlaĥa Falā Khawfun `Alayhim Wa Lā Hum Yaĥzanūna Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 7:35) يَابَنِ‍‍ي ‌آ‌دَمَ ‌إِمَّ‍‍ا‌ يَأْتِيَ‍‍نَّ‍‍كُمْ ‌رُسُلٌ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍كُمْ يَ‍‍قُ‍‍صُّ‍‍ونَ عَلَيْكُمْ ‌آيَاتِي فَمَنِ ۙ ‌اتَّ‍‍قَ‍‍ى‌ ‌وَ‌أَ‍صْ‍‍لَحَ فَلاَ‌ خَ‍‍وْفٌ عَلَيْهِمْ ‌وَلاَ‌ هُمْ يَحْزَنُونَ
Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa Astakbarū `Anhā 'Ūlā'ika 'Aşĥābu An-Nāri ۖ Hum Fīhā Khālidūna Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya. (QS. 7:36) وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ ‌وَ‌اسْتَكْبَرُ‌و‌ا‌ عَ‍‌‍نْ‍‍هَ‍‍ا‌ ‌أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ ‌أَ‍صْ‍‍ح‍‍َ‍ابُ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍ا‌ر‍ِ‍‌ ۖ هُمْ فِيهَا‌ خَ‍‍الِدُ‌ونَ
Faman 'Ažlamu Mimmani Aftará `Alá Allāhi Kadhibāan 'Aw Kadhdhaba Bi'āyātihi~ ۚ 'Ūlā'ika Yanāluhum Naşībuhum Mina Al-Kitābi ۖ Ĥattá 'Idhā Jā'at/hum Rusulunā Yatawaffawnahum Qālū 'Ayna Mā Kuntum Tad`ūna Min Dūni Allāhi ۖ Qālū Đallū `Annā Wa Shahidū `Alá 'Anfusihim 'Annahum Kānū Kāfirīna Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya,(diwaktu itu) utusan Kami bertanya: "Dimana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami", dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang kafir. (QS. 7:37) فَمَ‍‌‍نْ ‌أَ‍ظْ‍‍لَمُ مِ‍‍مَّ‍‍نِ ‌افْتَ‍رَ‌ى‌ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ كَذِباً‌ ‌أَ‌وْ‌ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ ۚ ‌أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ يَنَالُهُمْ نَ‍‍صِ‍‍يبُهُمْ مِنَ ‌الْكِت‍‍َ‍ابِ ۖ حَتَّ‍‍ى‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَتْهُمْ ‌رُسُلُنَا‌ يَتَوَفَّوْنَهُمْ قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌أَيْ‍‍نَ مَا‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَ‍‍دْع‍‍ُ‍ونَ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌اللَّ‍‍هِ ۖ قَ‍‍الُو‌اضَ‍‍لُّو‌ا‌ عَ‍‍نَّ‍‍ا‌ ‌وَشَهِدُ‌و‌ا‌ عَلَ‍‍ى‌ ‌أَ‌نْ‍‍فُسِهِمْ ‌أَنَّ‍‍هُمْ كَانُو‌ا‌ كَافِ‍‍رِينَ
Qāla Adkhulū Fī 'Umamin Qad Khalat Min Qablikum Mina Al-Jinni Wa Al-'Insi Fī An-Nāri ۖ Kullamā Dakhalat 'Ummatun La`anat 'Ukhtahā ۖ Ĥattá 'Idhā Addārakū Fīhā Jamī`āan Qālat 'Ukhhum Li'wlāhum Rabbanā Hā'uulā' 'Ađallūnā Fa'ātihim `Adhābāan Đi`fāan Mina An-Nāri ۖ Qāla Likullin Đi`fun Wa Lakin Lā Ta`lamūna Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk kemudian diantara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu : "Ya Rabb kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipat ganda akan tetapi kamu tidak mengetahui". (QS. 7:38) قَ‍‍الَ ‌ا‌دْ‍‍خُ‍‍لُو‌ا‌ فِ‍‍ي ‌أُمَم‌‍ٍقَ‍‍دْ‌ خَ‍‍لَتْ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِكُمْ مِنَ ‌الْجِ‍‍نِّ ‌وَ‌الإِ‌ن‍‍سِ فِي ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍ا‌ر‍ِ‍‌ ۖ كُلَّمَا‌ ‌دَ‍خَ‍‍لَتْ ‌أُمَّ‍‍ة ٌ‌ لَعَنَتْ ‌أُ‍خْ‍‍تَهَا‌ ۖ حَتَّ‍‍ى‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌ا‌دَّ‌ا‌‍رَكُو‌ا‌ فِيهَا‌ جَمِيعا‌‌ ًقَ‍‍الَتْ ‌أُ‍خْ‍رَ‌اهُمْ لِأ‌ولاَهُمْ ‌‍رَبَّنَا‌ ه‍‍َ‍ا‌ؤُلاَ‌ء‌ ‌أَ‍ضَ‍‍لُّونَا‌ فَآتِهِمْ عَذَ‌ابا‌‌ ًضِ‍‍عْفا‌ ً‌ مِنَ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍ا‌ر‍ِ‍‌ ۖ قَ‍‍الَ لِكُلّ‌‍ٍضِ‍‍عْفٌ‌ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ لاَ‌ تَعْلَمُونَ
Wa Qālat 'Ūlāhum Li'khhum Famā Kāna Lakum `Alaynā Min Fađlin Fadhūqū Al-`Adhāba Bimā Kuntum Taksibūna Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan". (QS. 7:39) وَ‍قَ‍‍الَتْ ‌أ‍ُ‍‌ولاَهُمْ لِأخْ‍رَ‌اهُمْ فَمَا‌ ك‍‍َ‍انَ لَكُمْ عَلَيْنَا‌ مِ‍‌‍نْ فَ‍‍ضْ‍‍ل‌‍ٍ‌ فَذُ‌وقُ‍‍و‌ا‌الْعَذ‍َ‍‌ابَ بِمَا‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَكْسِبُونَ
'Inna Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa Astakbarū `Anhā Lā Tufattaĥu Lahum 'Abwābu As-Samā'i Wa Lā Yadkhulūna Al-Jannata Ĥattá Yalija Al-Jamalu Fī Sammi Al-Khiyāţi ۚ Wa Kadhalika Naj Al-Mujrimīna Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS. 7:40) إِنَّ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ ‌وَ‌اسْتَكْبَرُ‌و‌ا‌ عَ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ لاَ‌ تُفَتَّحُ لَهُمْ ‌أَبْ‍‍و‍َ‍‌ابُ ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ ‌وَلاَ‌ يَ‍‍دْ‍‍خُ‍‍ل‍‍ُ‍ونَ ‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةَ حَتَّى‌ يَلِجَ ‌الْجَمَلُ فِي سَ‍‍مِّ ‌الْ‍‍خِ‍‍ي‍‍َ‍اطِ ۚ ‌وَكَذَلِكَ نَ‍‍جْ‍‍زِي ‌الْمُ‍‍جْ‍‍رِمِينَ
Lahum Min Jahannama Mihādun Wa Min Fawqihim Ghawāshin ۚ Wa Kadhalika Naj Až-Žālimīna Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim. (QS. 7:41) لَهُمْ مِ‍‌‍نْ جَهَ‍‍نَّ‍‍مَ مِه‍‍َ‍ا‌د‌ٌ‌ ‌وَمِ‍‌‍نْ فَوْ‍قِ‍‍هِمْ غَ‍‍و‍َ‍‌اشٍۚ ‌وَكَذَلِكَ نَ‍‍جْ‍‍زِي ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمِينَ
Wa Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti Lā Nukallifu Nafsāan 'Illā Wus`ahā 'Ūlā'ika 'Aşĥābu Al-Jannati ۖ Hum Fīhā Khālidūna Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal didalamnya. (QS. 7:42) وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌آمَنُو‌ا‌ ‌وَعَمِلُو‌ا‌ال‍‍صَّ‍‍الِح‍‍َ‍اتِ لاَ‌ نُكَلِّفُ نَفْسا‌‌ ً‌ ‌إِلاَّ‌ ‌وُسْعَهَ‍‍ا‌ ‌أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ ‌أَ‍صْ‍‍ح‍‍َ‍ابُ ‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةِ ۖ هُمْ فِيهَا‌ خَ‍‍الِدُ‌ونَ
Wa Naza`nā Mā Fī Şudūrihim Min Ghillin Tajrī Min Taĥtihimu Al-'Anhāru ۖ Wa Qālū Al-Ĥamdu Lillāh Al-Ladhī Hadānā Lihadhā Wa Mā Kunnā Linahtadiya Lawlā 'An Hadānā Al-Lahu ۖ Laqad Jā'at Rusulu Rabbinā Bil-Ĥaqqi ۖ Wa Nūdū 'An Tilkumu Al-Jannatu 'Ūrithtumūhā Bimā Kuntum Ta`malūna Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Rabb kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan". (QS. 7:43) وَنَزَعْنَا‌ مَا‌ فِي صُ‍‍دُ‌و‌رِهِمْ مِ‍‌‍نْ غِ‍‍لّ‌‍ٍ‌ تَ‍‍جْ‍‍رِي مِ‍‌‍نْ تَحْتِهِمُ ‌الأَ‌نْ‍‍ه‍‍َ‍ا‌رُ‌ ۖ ‌وَ‍قَ‍‍الُو‌ا‌الْحَمْدُ‌ لِلَّهِ ‌الَّذِي هَدَ‌انَا‌ لِهَذَ‌ا‌ ‌وَمَا‌ كُ‍‍نَّ‍‍ا‌ لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ‌ ‌أَ‌نْ هَدَ‌انَا‌ ‌اللَّهُ ۖ لَ‍‍قَ‍‍دْ‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَتْ ‌رُسُلُ ‌‍رَبِّنَا‌ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ۖ ‌وَنُو‌دُ‌و‌ا‌ ‌أَ‌نْ تِلْكُمُ ‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةُ ‌أ‍ُ‍‌و‌رِثْتُمُوهَا‌ بِمَا‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَعْمَلُونَ
Wa Nādá 'Aşĥābu Al-Jannati 'Aşĥāba An-Nāri 'An Qad Wajadnā Mā Wa`adanā Rabbunā Ĥaqqāan Fahal Wajadtum Mā Wa`ada Rabbukum Ĥaqqāan ۖ Qālū Na`am ۚ Fa'adhdhana Mu'uadhdhinun Baynahum 'An La`natu Allāhi `Alá Až-Žālimīna Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Rabb menjanjikan kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Rabb kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mmengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim". (QS. 7:44) وَنَا‌دَ‌ى‌ ‌أَ‍صْ‍‍ح‍‍َ‍ابُ ‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةِ ‌أَ‍صْ‍‍ح‍‍َ‍ابَ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍ا‌ر‍ِ‍‌ ‌أَ‌نْ قَ‍‍دْ‌ ‌وَجَ‍‍دْنَا‌ مَا‌ ‌وَعَدَنَا‌ ‌‍رَبُّنَا‌ حَ‍‍قّ‍‍ا‌‌ ً‌ فَهَلْ ‌وَجَ‍‍دْتُمْ مَا‌ ‌وَعَدَ‌ ‌‍رَبُّكُمْ حَ‍‍قّ‍‍ا‌‌ ًۖ قَ‍‍الُو‌ا‌ نَعَمْ ۚ فَأَ‌ذَّنَ مُؤَ‌ذِّن‌‍ٌ‌ بَيْنَهُمْ ‌أَ‌نْ لَعْنَةُ ‌اللَّ‍‍هِ عَلَى‌ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمِينَ
Al-Ladhīna Yaşuddūna `An Sabīli Allāhi Wa Yabghūnahā `Iwajāan Wa Hum Bil-'Ākhirati Kāfirūna (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat". (QS. 7:45) الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍‍صُ‍‍دّ‍ُ‍‌ونَ عَ‍‌‍نْ سَب‍‍ِ‍ي‍‍لِ ‌اللَّ‍‍هِ ‌وَيَ‍‍بْ‍‍‍‍غُ‍‍ونَهَا‌ عِوَجا‌ ً‌ ‌وَهُمْ بِ‍الآ‍‍خِ‍رَةِ كَافِرُ‌ونَ
Wa Baynahumā Ĥijābun ۚ Wa `Alá Al-'A`rāfi Rijālun Ya`rifūna Kullāan Bisīmāhum ۚ Wa Nādaw 'Aşĥāba Al-Jannati 'An Salāmun `Alaykum ۚ Lam Yadkhulūhā Wa Hum Yaţma`ūna Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum “. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). (QS. 7:46) وَبَيْنَهُمَا‌ حِج‍‍َ‍ابٌۚ ‌وَعَلَى‌ ‌الأَعرَ‍‌افِ ‌رِج‍‍َ‍الٌ‌ يَعْ‍‍رِف‍‍ُ‍ونَ كُلاّ‌ ً‌ بِسِيمَاهُمْ ۚ ‌وَنَا‌دَ‌وْ‌ا‌ ‌أَ‍صْ‍‍ح‍‍َ‍ابَ ‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةِ ‌أَ‌نْ سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ ۚ لَمْ يَ‍‍دْ‍‍خُ‍‍لُوهَا‌ ‌وَهُمْ يَ‍‍طْ‍‍مَعُونَ
Wa 'Idhā Şurifat 'Abşāruhum Tilqā'a 'Aşĥābi An-Nāri Qālū Rabbanā Lā Taj`alnā Ma`a Al-Qawmi Až-Žālimīna Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Rabb kami jangan Engkau tempatkan kami bersama-sama dengan orang-orang yang zalim itu". (QS. 7:47) وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ صُ‍‍رِفَتْ ‌أَبْ‍‍‍‍صَ‍‍ا‌رُهُمْ تِلْ‍‍قَ‍‍ا‌ءَ‌ ‌أَ‍صْ‍‍ح‍‍َ‍ابِ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍ا‌ر‍ِ‍‌ قَ‍‍الُو‌ا‌ ‌‍رَبَّنَا‌ لاَ‌ تَ‍‍جْ‍‍عَلْنَا‌ مَعَ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمِ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمِينَ
Wa Nādá 'Aşĥābu Al-'A`rāfi Rijālāan Ya`rifūnahum Bisīmāhum Qālū Mā 'Aghná `Ankum Jam`ukum Wa Mā Kuntum Tastakbirūna Dan orang-orang yang di atas A'raf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: "harta yang kamu kumpulkan dan apa yang kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa'at kepadamu". (QS. 7:48) وَنَا‌دَ‌ى‌ ‌أَ‍صْ‍‍ح‍‍َ‍ابُ ‌الأَعرَ‍‌افِ ‌رِجَالا‌ ً‌ يَعْ‍‍رِفُونَهُمْ بِسِيمَاهُمْ قَ‍‍الُو‌ا‌ مَ‍‍ا‌ ‌أَ‍‍غْ‍‍نَى‌ عَ‍‌‍نْ‍‍كُمْ جَمْعُكُمْ ‌وَمَا‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَسْتَكْبِرُ‌ونَ
'Ahā'uulā' Al-Ladhīna 'Aqsamtum Lā Yanāluhumu Allāhu Biraĥmatin ۚ Adkhulū Al-Jannata Lā Khawfun `Alaykum Wa Lā 'Antum Taĥzanūna (Orang-orang di atas A'raf bertanya kepada penghuni neraka): "Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah". (Kepada orang mu'min itu dikatakan): "Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati. (QS. 7:49) أَه‍‍َ‍ا‌ؤُلاَ‌ء‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌أَ‍قْ‍‍سَمْتُمْ لاَ‌ يَنَالُهُمُ ‌اللَّ‍‍هُ بِ‍رَحْمَة‌‍ٍۚ ‌ا‌دْ‍‍خُ‍‍لُو‌ا‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةَ لاَ‌ خَ‍‍وْفٌ عَلَيْكُمْ ‌وَلاَ‌ ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ تَحْزَنُونَ
Wa Nādá 'Aşĥābu An-Nāri 'Aşĥāba Al-Jannati 'An 'Afīđū `Alaynā Mina Al-Mā'i 'Aw Mimmā Razaqakumu Allāhu ۚ Qālū 'Inna Allāha Ĥarramahumā `Alá Al-Kāfirīna Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzkikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya di atas orang-orang kafir, (QS. 7:50) وَنَا‌دَ‌ى‌ ‌أَ‍صْ‍‍ح‍‍َ‍ابُ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍ا‌ر‍ِ‍‌ ‌أَ‍صْ‍‍ح‍‍َ‍ابَ ‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةِ ‌أَ‌نْ ‌أَفِي‍‍ضُ‍‍و‌ا‌ عَلَيْنَا‌ مِنَ ‌الْم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ ‌أَ‌وْ‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌‍رَ‌زَ‍قَ‍‍كُمُ ‌اللَّ‍‍هُ ۚ قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ حَ‍رَّمَهُمَا‌ عَلَى‌ ‌الْكَافِ‍‍رِينَ
Al-Ladhīna Attakhadhū Dīnahum Lahwan Wa La`ibāan Wa Gharrat/humu Al-Ĥayāatu Ad-Dunۚ Fālyawma Nansāhum Kamā Nasū Liqā'a Yawmihimdhā Wa Mā Kānū Bi'āyātinā Yajĥadūna (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main atau senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka". Maka pada hari itu (kiamat ini), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (QS. 7:51) الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌اتَّ‍‍خَ‍‍ذُ‌و‌ا‌ ‌دِينَهُمْ لَهْو‌ا‌ ً‌ ‌وَلَعِبا‌ ً‌ ‌وَ‍‍غَ‍رَّتْهُمُ ‌الْحَي‍‍َ‍اةُ ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ ۚ فَالْيَ‍‍وْمَ نَ‍‌‍ن‍‍سَاهُمْ كَمَا‌ نَسُو‌ا‌ لِ‍‍قَ‍‍ا‌ءَ‌ يَوْمِهِمْ هَذَ‌ا‌ ‌وَمَا‌ كَانُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ يَ‍‍جْ‍‍حَدُ‌ونَ
Wa Laqad Ji'nāhum Bikitābin Faşşalnāhu `Alá `Ilmin Hudan Wa Raĥmatan Liqawmin Yu'uminūna Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qu'ran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami 546; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. 7:52) وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ جِئْنَاهُمْ بِكِت‍‍َ‍اب‌‍ٍ‌ فَ‍‍صَّ‍‍لْن‍‍َ‍اهُ عَلَى‌ عِلْمٍ هُ‍‍د‌ى‌ ً‌ ‌وَ‌‍رَحْمَة ً‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يُؤْمِنُونَ
Hal Yanžurūna 'Illā Ta'wīlahu ۚ Yawma Ya'tī Ta'wīluhu Yaqūlu Al-Ladhīna Nasūhu Min Qablu Qad Jā'at Rusulu Rabbinā Bil-Ĥaqqi Fahal Lanā Min Shufa`ā'a Fayashfa`ū Lanā 'Aw Nuraddu Fana`mala Ghayra Al-Ladhī Kunnā Na`malu ۚ Qad Khasirū 'Anfusahum Wa Đalla `Anhum Mā Kānū Yaftarūna Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al-Qur'an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al-Qur'an itu berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Rabb kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa'at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?" Sesungguhnya mereka telah merugikan diri sendiri dan telah lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan. (QS. 7:53) هَلْ يَ‍‌‍ن‍‍ظُ‍‍ر‍ُ‍‌ونَ ‌إِلاَّ‌ تَأْ‌وِيلَ‍‍هُ ۚ يَ‍‍وْمَ يَأْتِي تَأْ‌وِيلُ‍‍هُ يَ‍‍قُ‍‍ولُ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ نَس‍‍ُ‍وهُ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لُ قَ‍‍دْ‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَتْ ‌رُسُلُ ‌‍رَبِّنَا‌ بِ‍الْحَ‍‍قِّ فَهَلْ لَنَا‌ مِ‍‌‍نْ شُفَع‍‍َ‍ا‌ءَ‌ فَيَشْفَعُو‌ا‌ لَنَ‍‍ا‌ ‌أَ‌وْ‌ نُ‍رَ‌دُّ‌ فَنَعْمَلَ غَ‍‍يْ‍رَ‌الَّذِي كُ‍‍نَّ‍‍ا‌ نَعْمَلُ ۚ قَ‍‍دْ‌ خَ‍‍سِرُ‌و‌ا‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسَهُمْ ‌وَ‍ضَ‍‍لَّ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمْ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يَفْتَرُ‌ونَ
'Inna Rabbakumu Allāhu Al-Ladhī Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Fī Sittati 'Ayyāmin Thumma Astawá `Alá Al-`Arshi Yughshī Al-Layla An-Nahāra Yaţlubuhu Ĥathīthāan Wa Ash-Shamsa Wa Al-Qamara Wa An-Nujūma Musakhkharātin Bi'amrihi~ ۗ 'Alā Lahu Al-Khalqu Wa Al-'Amru ۗ Tabāraka Allāhu Rabbu Al-`Ālamīna Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam. (QS. 7:54) إِنَّ ‌‍رَبَّكُمُ ‌اللَّ‍‍هُ ‌الَّذِي خَ‍‍لَ‍‍قَ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضَ فِي سِتَّةِ ‌أَيّ‍‍َ‍ام‌‍ٍ‌ ثُ‍‍مَّ ‌اسْتَوَ‌ى‌ عَلَى‌ ‌الْعَرْشِ يُ‍‍غْ‍‍شِي ‌ال‍‍لَّ‍‍يْ‍‍لَ ‌ال‍‍نَّ‍‍ه‍‍َ‍ا‌‍رَ‌ يَ‍‍طْ‍‍لُبُ‍‍هُ حَثِيثا‌ ً‌ ‌وَ‌ال‍‍شَّمْسَ ‌وَ‌الْ‍‍قَ‍‍مَ‍رَ‌ ‌وَ‌ال‍‍نُّ‍‍ج‍‍ُ‍ومَ مُسَ‍‍خَّ‍رَ‍‌ات ٍ‌ بِأَمْ‍‍رِهِ ۗ ‌أَلاَ‌ لَهُ ‌الْ‍‍خَ‍‍لْ‍‍قُ ‌وَ‌الأَمْرُ‌ ۗ تَبَا‌‍رَكَ ‌اللَّ‍‍هُ ‌‍رَبُّ ‌الْعَالَمِينَ
AdRabbakum Tađarru`āan Wa Khufyatan ۚ 'Innahu Lā Yuĥibbu Al-Mu`tadīna Berdo'alah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. 7:55) ‍ا‌دْعُو‌ا‌ ‌‍رَبَّكُمْ تَ‍‍ضَ‍‍رُّعا‌ ً‌ ‌وَ‍خُ‍‍فْيَة‌ ًۚ ‌إِنَّ‍‍هُ لاَ‌ يُحِبُّ ‌الْمُعْتَدِينَ
Wa Lā Tufsidū Fī Al-'Arđi Ba`da 'Işlāĥihā Wa Ad`ūhu Khawfāan Wa Ţama`āan ۚ 'Inna Raĥmata Allāhi Qarībun Mina Al-Muĥsinīna Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. 7:56) وَلاَ‌ تُفْسِدُ‌و‌ا‌ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ بَعْدَ‌ ‌إِصْ‍‍لاَحِهَا‌ ‌وَ‌ا‌دْع‍‍ُ‍وهُ خَ‍‍وْفا‌ ً‌ ‌وَ‍طَ‍‍مَعا‌‌ ًۚ ‌إِنَّ ‌‍رَحْمَتَ ‌اللَّ‍‍هِ قَ‍‍ر‍ِ‍ي‍‍بٌ‌ مِنَ ‌الْمُحْسِنِينَ
Wa Huwa Al-Ladhī Yursilu Ar-Riyāĥa Bushan Bayna Yaday Raĥmatihi ۖ Ĥattá 'Idhā 'Aqallat Saĥābāan Thiqālāan Suqnāhu Libaladin Mayyitin Fa'anzalnā Bihi Al-Mā'a Fa'akhrajnā Bihi Min Kulli Ath-Thamarāti ۚ Kadhālika Nukhriju Al-Mawtá La`allakum Tadhakkarūna Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab angin itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (QS. 7:57) وَهُوَ‌ ‌الَّذِي يُرْسِلُ ‌ال‍‍رِّي‍‍َ‍احَ بُشْر‌ا‌ ً‌ بَ‍‍يْ‍‍نَ يَدَيْ ‌‍رَحْمَتِ‍‍هِ ۖ حَتَّ‍‍ى‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌أَ‍قَ‍‍لَّتْ سَحَابا‌‌ ً‌ ثِ‍‍قَ‍‍الا‌‌ ً‌ سُ‍‍قْ‍‍ن‍‍َ‍اهُ لِبَلَد‌ٍ‌ مَيِّت‌‍ٍ‌ فَأَ‌ن‍‍زَلْنَا‌ بِهِ ‌الْم‍‍َ‍ا‌ءَ‌ فَأَ‍خْ‍رَجْ‍‍نَا‌ بِ‍‍هِ مِ‍‌‍نْ كُلِّ ‌ال‍‍ثَّمَ‍رَ‍‌اتِ ۚ كَذَلِكَ نُ‍‍خْ‍‍رِجُ ‌الْمَوْتَى‌ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُ‌ونَ
Wa Al-Baladu Aţ-Ţayyibu Yakhruju Nabātuhu Bi'idhni Rabbihi Wa ۖ Al-Ladhī Khabutha Lā Yakhruju 'Illā Nakidāan ۚ Kadhālika Nuşarrifu Al-'Āyāti Liqawmin Yashkurūna Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. (QS. 7:58) وَ‌الْبَلَدُ‌ ‌ال‍‍طَّ‍‍يِّبُ يَ‍‍خْ‍‍رُجُ نَبَاتُ‍‍هُ بِإِ‌ذْنِ ‌‍رَبِّ‍‍هِ ۖ ‌وَ‌الَّذِي خَ‍‍بُثَ لاَ‌ يَ‍‍خْ‍‍رُجُ ‌إِلاَّ‌ نَكِد‌ا‌‌ ًۚ كَذَلِكَ نُ‍‍صَ‍‍رِّفُ ‌الآي‍‍َ‍اتِ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يَشْكُرُ‌ونَ
Laqad 'Arsalnā Nūĥāan 'Ilá Qawmihi Faqāla Yā Qawmi A`budū Allaha Mā Lakum Min 'Ilahin Ghayruhu~ 'Innī 'Akhāfu `Alaykum `Adhāba Yawmin `Ažīmin Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Ilah bagimu selain-Nya". Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). (QS. 7:59) لَ‍قَ‍‍دْ‌ ‌أَ‌رْسَلْنَا‌ نُوحا‌‌ ً‌ ‌إِلَى‌ قَ‍‍وْمِ‍‍هِ فَ‍‍قَ‍‍الَ يَاقَ‍‍وْمِ ‌اعْبُدُ‌و‌ا‌اللَّ‍‍هَ مَا‌ لَكُمْ مِ‍‌‍نْ ‌إِلَهٍ غَ‍‍يْرُهُ~ُ ‌إِنِّ‍‍ي ‌أَ‍خَ‍‍افُ عَلَيْكُمْ عَذ‍َ‍‌ابَ يَ‍‍وْمٍ عَ‍‍ظِ‍‍يمٍ
Qāla Al-Mala'u Min Qawmihi~ 'Innā Lanarāka Fī Đalālin Mubīnin Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata". (QS. 7:60) قَ‍‍الَ ‌الْمَلَأُ‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍وْمِهِ ‌إِنَّ‍‍ا‌ لَنَ‍رَ‍‌اكَ فِي ضَ‍‍لاَلٍ‌ مُبِينٍ
Qāla Yā Qawmi Laysa Bī Đalālatun Wa Lakinnī Rasūlun Min Rabbi Al-`Ālamīna Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Rabb semesta alam"" (QS. 7:61) قَ‍‍الَ يَاقَ‍‍وْمِ لَ‍‍يْ‍‍سَ بِي ضَ‍‍لاَلَةٌ‌ ‌وَلَكِ‍‍نِّ‍‍ي ‌‍رَس‍‍ُ‍ولٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّ ‌الْعَالَمِينَ
'Uballighukum Risālāti Rabbī Wa 'Anşaĥu Lakum Wa 'A`lamu Mina Allāhi Mā Lā Ta`lamūna Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Rabbku dan aku memberi nasehat kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui “. (QS. 7:62) أُبَلِّ‍‍غُ‍‍كُمْ ‌رِسَالاَتِ ‌‍رَبِّي ‌وَ‌أَ‌ن‍‍صَ‍‍حُ لَكُمْ ‌وَ‌أَعْلَمُ مِنَ ‌اللَّ‍‍هِ مَا‌ لاَ‌ تَعْلَمُونَ
'Awa`ajibtum 'An Jā'akum Dhikrun Min Rabbikum `Alá Rajulin Minkum Liyundhirakum Wa Litattaqū Wa La`allakum Turĥamūna Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Rabbmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertaqwa dan supaya kamu mendapat rahmat? (QS. 7:63) أَ‌وَعَجِ‍‍بْ‍‍تُمْ ‌أَ‌نْ ج‍‍َ‍ا‌ءَكُمْ ‌ذِكْر‌ٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكُمْ عَلَى‌ ‌‍رَجُلٍ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍كُمْ لِيُ‍‌‍ن‍‍ذِ‌‍رَكُمْ ‌وَلِتَتَّ‍‍قُ‍‍و‌ا‌ ‌وَلَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Fakadhdhabūhu Fa'anjaynāhu Wa Al-Ladhīna Ma`ahu Fī Al-Fulki Wa 'Aghraq Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā ۚ 'Innahum Kānū Qawmāan `Amīna Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya). (QS. 7:64) فَكَذَّب‍‍ُ‍وهُ فَأَ‌ن‍‍جَيْن‍‍َ‍اهُ ‌وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ مَعَ‍‍هُ فِي ‌الْفُلْكِ ‌وَ‌أَ‍‍غْ‍رَ‍قْ‍‍نَا‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَ‍‍اۚ ‌إِنَّ‍‍هُمْ كَانُو‌اقَ‍‍وْماً‌ عَمِينَ
Wa 'Ilá `Ādin 'Akhāhum Hūdāan ۗ Qāla Yā Qawmi A`budū Allaha Mā Lakum Min 'Ilahin Ghayruhu~ ۚ 'Afalā Tattaqūna Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Huud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa kepada-Nya?". (QS. 7:65) وَ‌إِلَى‌ ع‍‍َ‍ا‌دٍ‌ ‌أَ‍خَ‍‍اهُمْ هُو‌د‌ا‌‌ ًۗ قَ‍‍الَ يَاقَ‍‍وْمِ ‌اعْبُدُ‌و‌ا‌اللَّ‍‍هَ مَا‌ لَكُمْ مِ‍‌‍نْ ‌إِلَهٍ غَ‍‍يْرُهُ ‌أَفَلاَ‌ ۚ تَتَّ‍‍قُ‍‍ونَ
Qāla Al-Mala'u Al-Ladhīna Kafarū Min Qawmihi~ 'Innā Lanarāka Fī Safāhatin Wa 'Innā Lanažunnuka Mina Al-Kādhibīna Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta". (QS. 7:66) قَ‍‍الَ ‌الْمَلَأُ‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَفَرُ‌و‌ا‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍وْمِهِ ‌إِنَّ‍‍ا‌ لَنَ‍رَ‍‌اكَ فِي سَفَاهَةٍ‌ ‌وَ‌إِنَّ‍‍ا‌ لَنَ‍‍ظُ‍‍نُّ‍‍كَ مِنَ ‌الْكَا‌ذِبِينَ
Qāla Yā Qawmi Laysa Bī Safāhatun Wa Lakinnī Rasūlun Min Rabbi Al-`Ālamīna Huud berkata: "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Rabb semesta alam. (QS. 7:67) قَ‍‍الَ يَاقَ‍‍وْمِ لَ‍‍يْ‍‍سَ بِي سَفَاهَةٌ‌ ‌وَلَكِ‍‍نِّ‍‍ي ‌‍رَس‍‍ُ‍ولٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّ ‌الْعَالَمِينَ
'Uballighukum Risālāti Rabbī Wa 'Anā Lakumşiĥun 'Amīnun Aku menyampaikan amanat-amanat Rabbku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu". (QS. 7:68) أُبَلِّ‍‍غُ‍‍كُمْ ‌رِسَالاَتِ ‌‍رَبِّي ‌وَ‌أَنَا‌ لَكُمْ نَاصِ‍‍حٌ ‌أَمِينٌ
'Awa`ajibtum 'An Jā'akum Dhikrun Min Rabbikum `Alá Rajulin Minkum Liyundhirakum ۚ Wa Adhkurū 'Idh Ja`alakum Khulafā'a Min Ba`di Qawmi Nūĥin Wa Zādakum Al-Khalqi Basţatan ۖdhkurū 'Ālā'a Allāhi La`allakum Tufliĥūna Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Rabbmu yang dibawa oleh seorang laki-laki diantaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Rabb telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah ni'mat-ni'mat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 7:69) أَ‌وَعَجِ‍‍بْ‍‍تُمْ ‌أَ‌نْ ج‍‍َ‍ا‌ءَكُمْ ‌ذِكْر‌ٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكُمْ عَلَى‌ ‌‍رَجُلٍ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍كُمْ لِيُ‍‌‍ن‍‍ذِ‌‍رَكُمْ ۚ ‌وَ‌ا‌ذْكُرُ‌و‌ا‌ ‌إِ‌ذْ‌ جَعَلَكُمْ خُ‍‍لَف‍‍َ‍ا‌ءَ‌ مِ‍‌‍نْ بَعْدِ‌ قَ‍‍وْمِ ن‍‍ُ‍وحٍ‌ ‌وَ‌زَ‌ا‌دَكُمْ فِي ‌الْ‍‍خَ‍‍لْ‍‍قِ بَسْ‍‍طَ‍‍ة‌ ًۖ فَا‌ذْكُرُ‌و‌ا‌ ‌آلاَ‌ءَ‌ ‌اللَّ‍‍هِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Qālū 'Aji'tanā Lina`buda Allāha Waĥdahu Wa Nadhara Mā Kāna Ya`budu 'Ābā'uunā ۖ Fa'tinā Bimā Ta`idunā 'In Kunta Mina Aş-Şādiqīna Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? maka datanglah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar". (QS. 7:70) قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌أَجِئْتَنَا‌ لِنَعْبُدَ‌ ‌اللَّ‍‍هَ ‌وَحْدَهُ ‌وَنَذَ‌‍رَ‌ مَا‌ ك‍‍َ‍انَ يَعْبُدُ‌ ‌آب‍‍َ‍ا‌ؤُنَا‌ ۖ فَأْتِنَا‌ بِمَا‌ تَعِدُنَ‍‍ا‌ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍ن‍‍تَ مِنَ ‌ال‍‍صَّ‍‍ا‌دِقِ‍‍ينَ
Qāla Qad Waqa`a `Alaykum Min Rabbikum Rijsun Wa Ghađabun ۖ 'Atujādilūnanī Fī 'Asmā'in Sammaytumūhā 'Antum Wa 'Ābā'uukum Mā Nazzala Allāhu Bihā Min Sulţānin ۚntažirū 'Innī Ma`akum Mina Al-Muntažirīna Ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Rabbmu". Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu dan nenekmu menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yang menunggu bersama kamu". (QS. 7:71) قَ‍‍الَ قَ‍‍دْ‌ ‌وَ‍قَ‍‍عَ عَلَيْكُمْ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكُمْ ‌رِجْ‍‍سٌ‌ ‌وَ‍‍غَ‍‍ضَ‍‍بٌ ۖ ‌أَتُجَا‌دِلُونَنِي فِ‍‍ي ‌أَسْم‍‍َ‍ا‌ء‌‌ٍ‌ سَ‍‍مَّ‍‍يْتُمُوهَ‍‍ا‌ ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ ‌وَ‌آب‍‍َ‍ا‌ؤُكُمْ مَا‌ نَزَّلَ ‌اللَّ‍‍هُ بِهَا‌ مِ‍‌‍نْ سُلْ‍‍طَ‍‍ان‌‍ٍۚ فَا‌ن‍‍تَ‍‍ظِ‍‍رُ‌و‌ا‌ ‌إِنِّ‍‍ي مَعَكُمْ مِنَ ‌الْمُ‍‌‍ن‍‍تَ‍‍ظِ‍‍رِينَ
Fa'anjaynāhu Wa Al-Ladhīna Ma`ahu Biraĥmatin Minnā Wa Qaţa`nā Dābira Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā ۖ Wa Mā Kānū Mu'uminīna Maka Kami selamatkan Huud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman. (QS. 7:72) فَأَ‌ن‍‍جَيْن‍‍َ‍اهُ ‌وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ مَعَ‍‍هُ بِ‍رَحْمَةٍ‌ مِ‍‍نَّ‍‍ا‌ ‌وَ‍قَ‍‍طَ‍‍عْنَا‌ ‌دَ‌ابِ‍‍ر‍َ‍‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ ۖ ‌وَمَا‌ كَانُو‌ا‌ مُؤْمِنِينَ
Wa 'Ilá Thamūda 'Akhāhum Şāliĥāan ۗ Qāla Yā Qawmi A`budū Allaha Mā Lakum Min 'Ilahin Ghayruhu ۖ Qad Jā'atkum Bayyinatun Min Rabbikum ۖ Hadhihiqatu Allāhi Lakum 'Āyatan ۖ Fadharūhā Ta'kul Fī 'Arđi Allāhi ۖ Wa Lā Tamassūhā Bisū'in Faya'khudhakum `Adhābun 'Alīmun Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Rabbmu. Unta betina Allah ini menjadi menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih". (QS. 7:73) وَ‌إِلَى‌ ثَم‍‍ُ‍و‌دَ‌ ‌أَ‍خَ‍‍اهُمْ صَ‍‍الِحا‌‌ ًۗ قَ‍‍الَ يَاقَ‍‍وْمِ ‌اعْبُدُ‌و‌ا‌اللَّ‍‍هَ مَا‌ لَكُمْ مِ‍‌‍نْ ‌إِلَهٍ غَ‍‍يْرُهُ قَ‍‍دْ‌ ۖ ج‍‍َ‍ا‌ءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكُمْ هَذِهِ ۖ نَاقَ‍‍ةُ ‌اللَّ‍‍هِ لَكُمْ ‌آيَة‌ ً‌ فَذَ‌رُ‌وهَا‌ ۖ تَأْكُلْ فِ‍‍ي ‌أَ‌رْ‍ضِ ‌اللَّ‍‍هِ ‌وَلاَ‌ ۖ تَمَسُّوهَا‌ بِس‍‍ُ‍و‌ء‌‌ٍ‌ فَيَأْ‍خُ‍‍ذَكُمْ عَذ‍َ‍‌ابٌ ‌أَلِيمٌ
Wa Adhkurū 'Idh Ja`alakum Khulafā'a Min Ba`di `Ādin Wa Bawwa'akum Al-'Arđi Tattakhidhūna Min Suhūlihā Quşūan Wa Tanĥitūna Al-Jibāla Buyūtāan ۖdhkurū 'Ālā'a Allāhi Wa Lā Ta`thaw Fī Al-'Arđi Mufsidīna Dan ingatlah olehmu di waktu Allah menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum A'ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah maka ingatlah ni'mat-ni'mat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (QS. 7:74) وَ‌ا‌ذْكُرُ‌و‌ا‌ ‌إِ‌ذْ‌ جَعَلَكُمْ خُ‍‍لَف‍‍َ‍ا‌ءَ‌ مِ‍‌‍نْ بَعْدِ‌ ع‍‍َ‍ا‌د‌ٍ‌ ‌وَبَوَّ‌أَكُمْ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ تَتَّ‍‍خِ‍‍ذ‍ُ‍‌ونَ مِ‍‌‍نْ سُهُولِهَا‌ قُ‍‍صُ‍‍و‌ر‌ا‌ ً‌ ‌وَتَ‍‌‍نْ‍‍حِت‍‍ُ‍ونَ ‌الْجِب‍‍َ‍الَ بُيُوتا‌‌ ًۖ فَا‌ذْكُرُ‌و‌ا‌ ‌آلاَ‌ءَ‌ ‌اللَّ‍‍هِ ‌وَلاَ‌ تَعْثَوْ‌ا‌ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ مُفْسِدِينَ
Qāla Al-Mala'u Al-Ladhīna Astakbarū Min Qawmihi Lilladhīna Astuđ`ifū Liman 'Āmana Minhum 'Ata`lamūna 'Anna Şāliĥāan Mursalun Min Rabbihi ۚ Qālū 'Innā Bimā 'Ursila Bihi Mu'uminūna Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh diutus (menjadi rasul) oleh Rabbnya?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya". (QS. 7:75) قَ‍‍الَ ‌الْمَلَأُ‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌اسْتَكْبَرُ‌و‌ا‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍وْمِ‍‍هِ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌اسْتُ‍‍ضْ‍‍عِفُو‌ا‌ لِمَ‍‌‍نْ ‌آمَنَ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ ‌أَتَعْلَم‍‍ُ‍ونَ ‌أَنَّ صَ‍‍الِحا‌ ً‌ مُرْسَلٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّ‍‍هِ ۚ قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ‍‍ا‌ بِمَ‍‍ا‌ ‌أُ‌رْسِلَ بِ‍‍هِ مُؤْمِنُونَ
Qāla Al-Ladhīna Astakbarū 'Innā Bial-Ladhī 'Āmantum Bihi Kāfirūna Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu". (QS. 7:76) قَ‍‍الَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌اسْتَكْبَرُ‌و‌ا‌ ‌إِنَّ‍‍ا‌ بِ‍الَّذِي ‌آمَ‍‌‍ن‍‍تُمْ بِ‍‍هِ كَافِرُ‌ونَ
Fa`aqarū An-Nāqata Wa `Ataw `An 'Amri Rabbihim Wa Qālū Yā Şāliĥu A'tinā Bimā Ta`idunā 'In Kunta Mina Al-Mursalīna Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Rabb. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)". (QS. 7:77) فَعَ‍قَ‍‍رُ‌و‌ا‌ال‍‍نَّ‍‍اقَ‍‍ةَ ‌وَعَتَوْ‌ا‌ عَ‍‌‍نْ ‌أَمْ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌‍رَبِّهِمْ ‌وَ‍قَ‍‍الُو‌ا‌ يَاصَ‍‍الِحُ ‌ائْتِنَا‌ بِمَا‌ تَعِدُنَ‍‍ا‌ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍ن‍‍تَ مِنَ ‌الْمُرْسَلِينَ
Fa'akhadhat/humu Ar-Rajfatu Fa'aşbaĥū Fī Dārihimthimīna Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan ditempat tinggal mereka. (QS. 7:78) فَأَ‍خَ‍‍ذَتْهُمُ ‌ال‍رَّجْ‍‍فَةُ فَأَ‍صْ‍‍بَحُو‌ا‌ فِي ‌دَ‌ا‌رِهِمْ جَاثِمِينَ
Fatawallá `Anhum Wa Qāla Yā Qawmi Laqad 'Ablaghtukum Risālata Rabbī Wa Naşaĥtu Lakum Wa Lakin Lā Tuĥibbūna An-Nāşīna Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Rabbku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat". (QS. 7:79) فَتَوَلَّى‌ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمْ ‌وَ‍قَ‍‍الَ يَاقَ‍‍وْمِ لَ‍‍قَ‍‍دْ‌ ‌أَبْ‍‍لَ‍‍غْ‍‍تُكُمْ ‌رِسَالَةَ ‌‍رَبِّي ‌وَنَ‍‍صَ‍‍حْتُ لَكُمْ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ لاَ‌ تُحِبّ‍‍ُ‍ونَ ‌ال‍‍نَّ‍‍اصِ‍‍حِينَ
Wa Lūţāan 'Idh Qāla Liqawmihi~ 'Ata'tūna Al-Fāĥishata Mā Sabaqakum Bihā Min 'Aĥadin Mina Al-`Ālamīna Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" (QS. 7:80) وَلُوط‍‍ا‌‌ ً‌ ‌إِ‌ذْ‌ قَ‍‍الَ لِ‍‍قَ‍‍وْمِهِ ‌أَتَأْت‍‍ُ‍ونَ ‌الْفَاحِشَةَ مَا‌ سَبَ‍‍قَ‍‍كُمْ بِهَا‌ مِ‍‌‍نْ ‌أَحَد‌ٍ‌ مِنَ ‌الْعَالَمِينَ
'Innakum Lata'tūna Ar-Rijāla Shahwatan Min Dūni An-Nisā' ۚ Bal 'Antum Qawmun Musrifūna Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. (QS. 7:81) إِنَّ‍‍كُمْ لَتَأْت‍‍ُ‍ونَ ‌ال‍‍رِّج‍‍َ‍الَ شَهْوَة ً‌ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌ال‍‍نِس‍‍َ‍ا‌ء‌ ۚ بَلْ ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ قَ‍‍وْمٌ‌ مُسْ‍‍رِفُونَ
Wa Mā Kāna Jawāba Qawmihi~ 'Illā 'An Qālū 'Akhrijūhum Min Qaryatikum ۖ 'Innahum 'Unāsun Yataţahharūn Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kota ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri". (QS. 7:82) وَمَا‌ ك‍‍َ‍انَ جَو‍َ‍‌ابَ قَ‍‍وْمِهِ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‌نْ قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌أَ‍خْ‍‍رِجُوهُمْ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍رْيَتِكُمْ ۖ ‌إِنَّ‍‍هُمْ ‌أُن‍‍َ‍اسٌ‌ يَتَ‍‍طَ‍‍هَّرُ‌ون
Fa'anjaynāhu Wa 'Ahlahu~ 'Illā Amra'atahu Kānat Mina Al-Ghābirīna Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). (QS. 7:83) فَأَ‌ن‍‍جَيْن‍‍َ‍اهُ ‌وَ‌أَهْلَهُ~ُ ‌إِلاَّ‌ ‌امْ‍رَ‌أَتَ‍‍هُ كَانَتْ مِنَ ‌الْ‍‍غَ‍‍ابِ‍‍رِينَ
Wa 'Amţarnā `Alayhim Maţaan ۖnžur Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Mujrimīna Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu. (QS. 7:84) وَ‌أَمْ‍‍طَ‍‍رْنَا‌ عَلَيْهِمْ مَ‍‍طَ‍‍ر‌ا‌‌ ًۖ فَا‌ن‍‍ظُ‍‍رْ‌ كَ‍‍يْ‍‍فَ ك‍‍َ‍انَ عَاقِ‍‍بَةُ ‌الْمُ‍‍جْ‍‍رِمِينَ
Wa 'Ilá Madyana 'Akhāhum Shu`aybāan ۗ Qāla Yā Qawmi A`budū Allaha Mā Lakum Min 'Ilahin Ghayruhu ۖ Qad Jā'atkum Bayyinatun Min Rabbikum ۖ Fa'awfū Al-Kayla Wa Al-Mīzāna Wa Lā Tabkhasū An-Nāsa 'Ashyā 'Ahum Wa Lā Tufsidū Fī Al-'Arđi Ba`da ۚ 'Işlāĥihā Dhālikum Khayrun Lakum 'In Kuntum Mu'uminīna Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Rabbmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman". (QS. 7:85) وَ‌إِلَى‌ مَ‍‍دْيَنَ ‌أَ‍خَ‍‍اهُمْ شُعَيْبا‌‌ ًۗ قَ‍‍الَ يَاقَ‍‍وْمِ ‌اعْبُدُ‌و‌ا‌اللَّ‍‍هَ مَا‌ لَكُمْ مِ‍‌‍نْ ‌إِلَهٍ غَ‍‍يْرُهُ قَ‍‍دْ‌ ۖ ج‍‍َ‍ا‌ءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكُمْ فَأَ‌وْفُو‌اۖ ‌الْكَ‍‍يْ‍‍لَ ‌وَ‌الْمِيز‍َ‍‌انَ ‌وَلاَ‌ تَ‍‍بْ‍‍‍‍خَ‍‍سُو‌ا‌ال‍‍نّ‍‍َ‍اسَ ‌أَشْي‍‍َ‍ا‌ءَهُمْ ‌وَلاَ‌ تُفْسِدُ‌و‌ا‌ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ بَعْدَ‌ ‌إِصْ‍‍لاَحِهَا‌ ‌ذَلِكُمْ ۚ خَ‍‍يْ‍‍ر‌ٌ‌ لَكُمْ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ مُؤْمِنِينَ
Wa Lā Taq`udū Bikulli Şirāţin Tū`idūna Wa Taşuddūna `An Sabīli Allāhi Man 'Āmana Bihi Wa Tabghūnahā `Iwajāan ۚ Wa Adhkurū 'Idh Kuntum Qalīlāan Fakaththarakum ۖ Wa Anžurū Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Mufsidīna Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. 7:86) وَلاَ‌ تَ‍‍قْ‍‍عُدُ‌و‌ا‌ بِكُلِّ صِ‍رَ‍‌اط‌‍‌‍ٍ‌ تُوعِد‍ُ‍‌ونَ ‌وَتَ‍‍صُ‍‍دّ‍ُ‍‌ونَ عَ‍‌‍نْ سَب‍‍ِ‍ي‍‍لِ ‌اللَّ‍‍هِ مَ‍‌‍نْ ‌آمَنَ بِ‍‍هِ ‌وَتَ‍‍بْ‍‍‍‍غُ‍‍ونَهَا‌ عِوَجا‌ ًۚ ‌وَ‌ا‌ذْكُرُ‌و‌ا‌ ‌إِ‌ذْ‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ قَ‍‍لِيلا‌‌ ً‌ فَكَثَّ‍رَكُمْ ۖ ‌وَ‌ان‍‍ظُ‍‍رُ‌و‌ا‌ كَ‍‍يْ‍‍فَ ك‍‍َ‍انَ عَاقِ‍‍بَةُ ‌الْمُفْسِدِينَ
Wa 'In Kāna Ţā'ifatun Minkum 'Āmanū Bial-Ladhī 'Ursiltu Bihi Wa Ţā'ifatun Lam Yu'uminū Fāşbirū Ĥattá Yaĥkuma Allāhu Baynanā ۚ Wa Huwa Khayru Al-Ĥākimīna Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya diantara kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya. (QS. 7:87) وَ‌إِ‌نْ ك‍‍َ‍انَ طَ‍‍ائِفَةٌ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍كُمْ ‌آمَنُو‌ا‌ بِ‍الَّذِي ‌أُ‌رْسِلْتُ بِ‍‍هِ ‌وَ‍طَ‍‍ائِفَة ٌ‌ لَمْ يُؤْمِنُو‌ا‌ فَاصْ‍‍بِرُ‌و‌ا‌ حَتَّى‌ يَحْكُمَ ‌اللَّ‍‍هُ بَيْنَنَا‌ ۚ ‌وَهُوَ‌ خَ‍‍يْ‍‍رُ‌ ‌الْحَاكِمِينَ
Qāla Al-Mala'u Al-Ladhīna Astakbarū Min Qawmihi Lanukhrijannaka Yā Shu`aybu Wa Al-Ladhīna 'Āmanū Ma`aka Min Qaryatinā 'Aw Lata`ūdunna Fī Millatinā ۚ Qāla 'Awalaw Kunnā Kārihīna Pemuka-pemuka dari kaum Syu'aib yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, kecuali kamu kembali kepada agama kami". Berkata Syu'aib: "Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?" (QS. 7:88) قَ‍‍الَ ‌الْمَلَأُ‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌اسْتَكْبَرُ‌و‌ا‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍وْمِ‍‍هِ لَنُ‍‍خْ‍‍رِجَ‍‍نَّ‍‍كَ يَا‌ شُعَ‍‍يْ‍‍بُ ‌وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌آمَنُو‌ا‌ مَعَكَ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍رْيَتِنَ‍‍ا‌ ‌أَ‌وْ‌ لَتَعُو‌دُنَّ فِي مِلَّتِنَا‌ ۚ قَ‍‍الَ ‌أَ‌وَلَوْ‌ كُ‍‍نَّ‍‍ا‌ كَا‌رِهِينَ
Qadi Aftaraynā `Alá Allāhi Kadhibāan 'In `Udnā Fī Millatikum Ba`da 'Idh Najjānā Al-Lahu Minhā ۚ Wa Mā Yakūnu Lanā 'An Na`ūda Fīhā 'Illā 'An Yashā'a Allāhu Rabbunā ۚ Wasi`a Rabbunā Kulla Shay'in `Ilmāan ۚ `Alá Allāhi Tawakkalnā ۚ Rabbanā Aftaĥ Baynanā Wa Bayna Qawminā Bil-Ĥaqqi Wa 'Anta Khayru Al-Fātiĥīna Sungguh kami telah mengada-adakan kebohongan yang besar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami daripadanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Rabb kami menghendaki(nya). Pengetahuan Rabb kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Rabb kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. (QS. 7:89) قَ‍‍دِ‌ ‌افْتَ‍رَيْنَا‌ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ كَذِبا‌‌ ً‌ ‌إِ‌نْ عُ‍‍دْنَا‌ فِي مِلَّتِكُمْ بَعْدَ‌ ‌إِ‌ذْ‌ نَجَّانَا‌ ‌اللَّهُ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ ۚ ‌وَمَا‌ يَك‍‍ُ‍ونُ لَنَ‍‍ا‌ ‌أَ‌نْ نَع‍‍ُ‍و‌دَ‌ فِيهَ‍‍ا‌ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‌نْ يَش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌اللَّ‍‍هُ ‌‍رَبُّنَا‌ ۚ ‌وَسِعَ ‌‍رَبُّنَا‌ كُلَّ شَ‍‍يْءٍ‌ عِلْماً‌ ۚ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ تَوَكَّلْنَا‌ ۚ ‌‍رَبَّنَا‌ ‌افْتَحْ بَيْنَنَا‌ ‌وَبَ‍‍يْ‍‍نَ قَ‍‍وْمِنَا‌ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ‌وَ‌أَ‌نْ‍‍تَ خَ‍‍يْ‍‍رُ‌ ‌الْفَاتِحِينَ
Wa Qāla Al-Mala'u Al-Ladhīna Kafarū Min Qawmihi La'ini Attaba`tum Shu`aybāan 'Innakum 'Idhāan Lakhāsirūna Pemuka-pemuka kaum Syu'aib yang kafir berkata (kepada sesamanya): "Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu'aib, tentu kamu jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi". (QS. 7:90) وَ‍قَ‍‍الَ ‌الْمَلَأُ‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَفَرُ‌و‌ا‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍وْمِ‍‍هِ لَئِنِ ‌اتَّبَعْتُمْ شُعَيْبا‌‌ ً‌ ‌إِنَّ‍‍كُمْ ‌إِ‌ذ‌ا‌ ً‌ لَ‍‍خَ‍‍اسِرُ‌ونَ
Fa'akhadhat/humu Ar-Rajfatu Fa'aşbaĥū Fī Dārihimthimīna Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka. (QS. 7:91) فَأَ‍خَ‍‍ذَتْهُمُ ‌ال‍رَّجْ‍‍فَةُ فَأَ‍صْ‍‍بَحُو‌ا‌ فِي ‌دَ‌ا‌رِهِمْ جَاثِمِينَ
Al-Ladhīna Kadhdhabū Shu`aybāan Ka'an Lam Yaghnaw Fīhā ۚ Al-Ladhīna Kadhdhabū Shu`aybāan Kānū Humu Al-Khāsirīna (yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu'aib mereka itulah orang-orang yang merugi. (QS. 7:92) الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ شُعَيْبا‌‌ ً‌ كَأَ‌نْ لَمْ يَ‍‍غْ‍‍نَوْ‌ا‌ فِيهَا‌ ۚ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ شُعَيْبا‌‌ ً‌ كَانُو‌ا‌ هُمُ ‌الْ‍‍خَ‍‍اسِ‍‍رِينَ
Fatawallá `Anhum Wa Qāla Yā Qawmi Laqad 'Ablaghtukum Risālāti Rabbī Wa Naşaĥtu Lakum ۖ Fakayfa 'Āsá `Alá Qawmin Kāfirīna Maka Syu'aib meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Rabbku dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir". (QS. 7:93) فَتَوَلَّى‌ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمْ ‌وَ‍قَ‍‍الَ يَا‌ قَ‍‍وْمِ لَ‍‍قَ‍‍دْ‌ ‌أَبْ‍‍لَ‍‍غْ‍‍تُكُمْ ‌رِسَالاَتِ ‌‍رَبِّي ‌وَنَ‍‍صَ‍‍حْتُ لَكُمْ ۖ فَكَ‍‍يْ‍‍فَ ‌آسَى‌ عَلَى‌ قَ‍‍وْم‌‍ٍ‌ كَافِ‍‍رِينَ
Wa Mā 'Arsalnā Fī Qaryatin Min Nabīyin 'Illā 'Akhadhnā 'Ahlahā Bil-Ba'sā'i Wa Ađ-Đarrā'i La`allahum Yađđarra`ūna Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada suatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dan merendahkan diri. (QS. 7:94) وَمَ‍‍ا‌ ‌أَ‌رْسَلْنَا‌ فِي قَ‍‍رْيَةٍ‌ مِ‍‌‍نْ نَبِيّ‌‍ٍ‌ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‍خَ‍‍ذْنَ‍‍ا‌ ‌أَهْلَهَا‌ بِ‍الْبَأْس‍‍َ‍ا‌ءِ‌ ‌وَ‌ال‍‍ضَّ‍‍رّ‍َ‍‌ا‌ءِ‌ لَعَلَّهُمْ يَ‍‍ضَّ‍رَّعُونَ
Thumma Baddalnā Makāna As-Sayyi'ati Al-Ĥasanata Ĥattá `Afaw Wa Qālū Qad Massa 'Ābā'anā Ađ-Đarrā'u Wa As-Sarrā'u Fa'akhadhnāhum Baghtatan Wa Hum Lā Yash`urūna Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: "Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan", maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya. (QS. 7:95) ثُ‍‍مَّ بَدَّلْنَا‌ مَك‍‍َ‍انَ ‌ال‍‍سَّيِّئَةِ ‌الْحَسَنَةَ حَتَّى‌ عَفَو‌ا‌ ‌وَ‍قَ‍‍الُو‌اقَ‍‍دْ‌ مَسَّ ‌آب‍‍َ‍ا‌ءَنَا‌ ‌ال‍‍ضَّ‍‍رّ‍َ‍‌ا‌ءُ‌ ‌وَ‌ال‍‍سَّرّ‍َ‍‌ا‌ءُ‌ فَأَ‍خَ‍‍ذْنَاهُمْ بَ‍‍غْ‍‍تَة ً‌ ‌وَهُمْ لاَ‌ يَشْعُرُ‌ونَ
Wa Law 'Anna 'Ahla Al-Qurá 'Āmanū Wa Attaqaw Lafataĥnā `Alayhim Barakātin Mina As-Samā'i Wa Al-'Arđi Wa Lakin Kadhdhabū Fa'akhadhnāhum Bimā Kānū Yaksibūna Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. 7:96) وَلَوْ‌ ‌أَنَّ ‌أَهْلَ ‌الْ‍‍قُ‍رَ‌ى‌ ‌آمَنُو‌ا‌ ‌وَ‌اتَّ‍‍قَ‍‍وْ‌ا‌ لَفَتَحْنَا‌ عَلَيْهِمْ بَ‍رَك‍‍َ‍اتٍ‌ مِنَ ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ كَذَّبُو‌ا‌ فَأَ‍خَ‍‍ذْنَاهُمْ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَكْسِبُونَ
'Afa'amina 'Ahlu Al-Qurá 'An Ya'tiyahum Ba'sunā Bayātāan Wa Hum Nā'imūna Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? (QS. 7:97) أَفَأَمِنَ ‌أَهْلُ ‌الْ‍‍قُ‍رَ‌ى‌ ‌أَ‌نْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا‌ بَيَاتا‌ ً‌ ‌وَهُمْ ن‍‍َ‍ائِمُونَ
'Awa 'Amina 'Ahlu Al-Qurá 'An Ya'tiyahum Ba'sunā Đuĥan Wa Hum Yal`abūna Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? (QS. 7:98) أَ‌وَ‌ ‌أَمِنَ ‌أَهْلُ ‌الْ‍‍قُ‍رَ‌ى‌ ‌أَ‌نْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا‌ ضُ‍‍حى‌ ً‌ ‌وَهُمْ يَلْعَبُونَ
'Afa'aminū Makra Allāhi ۚ Falā Ya'manu Makra Allāhi 'Illā Al-Qawmu Al-Khāsirūna Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS. 7:99) أَفَأَمِنُو‌ا‌ مَكْ‍رَ‌اللَّ‍‍هِ ۚ فَلاَ‌ يَأْمَنُ مَكْ‍رَ‌اللَّ‍‍هِ ‌إِلاَّ‌ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمُ ‌الْ‍‍خَ‍‍اسِرُ‌ونَ
'Awalam Yahdi Lilladhīna Yarithūna Al-'Arđa Min Ba`di 'Ahlihā 'An Law Nashā'u 'Aşabnāhum Bidhunūbihim ۚ Wa Naţba`u `Alá Qulūbihim Fahum Lā Yasma`ūna Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)? (QS. 7:100) أَ‌وَلَمْ يَهْدِ‌ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍‍رِث‍‍ُ‍ونَ ‌الأَ‌رْ‍ضَ مِ‍‌‍نْ بَعْدِ‌ ‌أَهْلِهَ‍‍ا‌ ‌أَ‌نْ لَوْ‌ نَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ ‌أَ‍صَ‍‍بْ‍‍نَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ ۚ ‌وَنَ‍‍طْ‍‍بَعُ عَلَى‌ قُ‍‍لُوبِهِمْ فَهُمْ لاَ‌ يَسْمَعُونَ
Tilka Al-Qurá Naquşşu `Alayka Min 'Anbā'ihā ۚ Wa Laqad Jā'at/hum Rusuluhum Bil-Bayyināti Famā Kānū Liyu'uminū Bimā Kadhdhabū Min Qablu ۚ Kadhālika Yaţba`u Allāhu `Alá Qulūbi Al-Kāfirīna Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang kafir. (QS. 7:101) تِلْكَ ‌الْ‍‍قُ‍رَ‌ى‌ نَ‍‍قُ‍‍صُّ عَلَ‍‍يْ‍‍كَ مِ‍‌‍نْ ‌أَ‌نْ‍‍ب‍‍َ‍ائِهَا‌ ۚ ‌وَلَ‍‍قَ‍‍دْ‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَتْهُمْ ‌رُسُلُهُمْ بِ‍الْبَيِّن‍‍َ‍اتِ فَمَا‌ كَانُو‌ا‌ لِيُؤْمِنُو‌ا‌ بِمَا‌ كَذَّبُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لُ ۚ كَذَلِكَ يَ‍‍طْ‍‍بَعُ ‌اللَّ‍‍هُ عَلَى‌ قُ‍‍ل‍‍ُ‍وبِ ‌الْكَافِ‍‍رِينَ
Wa Mā Wajadnā Li'ktharihim Min `Ahdin ۖ Wa 'In Wajadnā 'Aktharahum Lafāsiqīna Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik. (QS. 7:102) وَمَا‌ ‌وَجَ‍‍دْنَا‌ لِأكْثَ‍‍رِهِمْ مِ‍‌‍نْ عَهْد‌ٍۖ ‌وَ‌إِ‌نْ ‌وَجَ‍‍دْنَ‍‍ا‌ ‌أَكْثَ‍رَهُمْ لَفَاسِ‍‍قِ‍‍ينَ
Thumma Ba`athnā Min Ba`dihim Mūsá Bi'āyātinā 'Ilá Fir`awna Wa Mala'ihi Fažalamū Bihā ۖnžur Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Mufsidīna Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu membawa ayat-ayat Kami kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan. (QS. 7:103) ثُ‍‍مَّ بَعَثْنَا‌ مِ‍‌‍نْ بَعْدِهِمْ مُوسَى‌ بِآيَاتِنَ‍‍ا‌ ‌إِلَى‌ فِ‍‍رْعَ‍‍وْنَ ‌وَمَلَئِ‍‍هِ فَ‍‍ظَ‍‍لَمُو‌ا‌ بِهَا‌ ۖ فَا‌ن‍‍ظُ‍‍رْ‌ كَ‍‍يْ‍‍فَ ك‍‍َ‍انَ عَاقِ‍‍بَةُ ‌الْمُفْسِدِينَ
Wa Qāla Mūsá Yā Fir`awnu 'Innī Rasūlun Min Rabbi Al-`Ālamīna Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Rabb semesta alam, (QS. 7:104) وَ‍قَ‍‍الَ مُوسَى‌ يَا‌ فِ‍‍رْعَ‍‍وْنُ ‌إِنِّ‍‍ي ‌‍رَس‍‍ُ‍ولٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّ ‌الْعَالَمِينَ
Ĥaqīqun `Alá 'An Lā 'Aqūla `Alá Allāhi 'Illā Al-Ĥaqqa ۚ Qad Ji'tukum Bibayyinatin Min Rabbikum Fa'arsil Ma`ī Banī 'Isrā'īla wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Rabbmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku". (QS. 7:105) حَ‍قِ‍‍ي‍‍قٌ عَلَ‍‍ى‌ ‌أَ‌نْ لاَ‌ ‌أَ‍قُ‍‍ولَ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ ‌إِلاَّ‌ ‌الْحَ‍‍قَّ ۚ قَ‍‍دْ‌ جِئْتُكُمْ بِبَيِّنَةٍ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكُمْ فَأَ‌رْسِلْ مَعِي بَنِ‍‍ي ‌إِسْر‍َ‍‌ائ‍‍ِ‍‍يلَ
Qāla 'In Kunta Ji'ta Bi'āyatin Fa'ti Bihā 'In Kunta Mina Aş-Şādiqīna Fir'aun menjawab: "Jika benar kamu membawa suatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar". (QS. 7:106) قَ‍‍الَ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍ن‍‍تَ جِئْتَ بِآيَة‌‍ٍ‌ فَأْتِ بِهَ‍‍ا‌ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍ن‍‍تَ مِنَ ‌ال‍‍صَّ‍‍ا‌دِقِ‍‍ينَ
Fa'alqá `Aşāhu Fa'idhā Hiya Thu`bānun Mubīnun Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. (QS. 7:107) فَأَلْ‍‍قَ‍‍ى‌ عَ‍‍صَ‍‍اهُ فَإِ‌ذَ‌ا‌ هِيَ ثُعْب‍‍َ‍انٌ‌ مُبِينٌ
Wa Naza`a Yadahu Fa'idhā Hiya Bayđā'u Lilnnāžirīna Dan ia mengeluarkan tangannya, maka seketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya. (QS. 7:108) وَنَزَعَ يَدَهُ فَإِ‌ذَ‌ا‌ هِيَ بَيْ‍‍ضَ‍‍ا‌ءُ‌ لِل‍‍نَّ‍‍اظِ‍‍رِينَ
Qāla Al-Mala'u Min Qawmi Fir`awna 'Inna Hādhā Lasāĥirun `Alīmun Pemuka-pemuka kaum Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai, (QS. 7:109) قَ‍‍الَ ‌الْمَلَأُ‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍وْمِ فِ‍‍رْعَ‍‍وْنَ ‌إِنَّ هَذَ‌ا‌ لَسَاحِرٌ‌ عَلِيمٌ
Yurīdu 'An Yukhrijakum Min 'Arđikum ۖ Famādhā Ta'murūna yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu". (Fir'aun berkata): "Maka apakah yang kamu anjurkan?" (QS. 7:110) يُ‍‍ر‍ِ‍ي‍‍دُ‌ ‌أَ‌نْ يُ‍‍خْ‍‍رِجَكُمْ مِ‍‌‍نْ ‌أَ‌رْ‍ضِ‍‍كُمْ ۖ فَمَا‌ذَ‌ا‌ تَأْمُرُ‌ونَ
Qālū 'Arjihi Wa 'Akhāhu Wa 'Arsil Fī Al-Madā'ini Ĥāshirīna Pemuka-pemuka itu menjawab: "Beritangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan (ahli-ahli sihir), (QS. 7:111) قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌أَ‌رْجِ‍‍هِ ‌وَ‌أَ‍خَ‍‍اهُ ‌وَ‌أَ‌رْسِلْ فِي ‌الْمَد‍َ‍‌ائِنِ حَاشِ‍‍رِينَ
Ya'tūka Bikulli Sāĥirin `Alīmin supaya mereka membawa kepadamu semua ahli sihir yang pandai". (QS. 7:112) يَأْت‍‍ُ‍وكَ بِكُلِّ سَاحِ‍‍ر‍ٍ‍‌ عَلِيمٍ
Wa Jā'a As-Saĥaratu Fir`awna Qālū 'Inna Lanā La'ajan 'In Kunnā Naĥnu Al-Ghālibīna Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir'aun mengatakan: "(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?" (QS. 7:113) وَج‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌ال‍‍سَّحَ‍رَةُ فِ‍‍رْعَ‍‍وْنَ قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ لَنَا‌ لَأَجْ‍‍ر‌ا‌‌ ً‌ ‌إِ‌نْ كُ‍‍نَّ‍‍ا‌ نَحْنُ ‌الْ‍‍غَ‍‍الِبِينَ
Qāla Na`am Wa 'Innakum Lamina Al-Muqarrabīna Fir'aun menjawab, "Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)". (QS. 7:114) قَ‍‍الَ نَعَمْ ‌وَ‌إِنَّ‍‍كُمْ لَمِنَ ‌الْمُ‍‍قَ‍رَّبِينَ
Qālū Yā Mūsá 'Immā 'An Tulqiya Wa 'Immā 'An Nakūna Naĥnu Al-Mulqīna Ahli-ahli sihir berkata: "Hai Musa,kamulah yang akan melempar lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan". (QS. 7:115) قَ‍‍الُو‌ا‌ يَا‌ مُوسَ‍‍ى‌ ‌إِمَّ‍‍ا‌ ‌أَ‌نْ تُلْ‍‍قِ‍‍يَ ‌وَ‌إِمَّ‍‍ا‌ ‌أَ‌نْ نَك‍‍ُ‍ونَ نَحْنُ ‌الْمُلْ‍‍قِ‍‍ينَ
Qāla 'Alqū ۖ Falammā 'Alqaw Saĥarū 'A`yuna An-Nāsi Wa Astarhabūhum Wa Jā'ū Bisiĥrin `Ažīmin Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!". Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena'jubkan). (QS. 7:116) قَ‍‍الَ ‌أَلْ‍‍قُ‍‍و‌اۖ فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌أَلْ‍‍قَ‍‍وْ‌ا‌ سَحَرُ‌و‌ا‌ ‌أَعْيُنَ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍اسِ ‌وَ‌اسْتَرْهَبُوهُمْ ‌وَج‍‍َ‍ا‌ء‍ُ‍‌و‌ا‌ بِسِحْرٍ‌ عَ‍‍ظِ‍‍يمٍ
Wa 'Awĥaynā 'Ilá Mūsá 'An 'Alqi `Aşāka ۖ Fa'idhā Hiya Talqafu Mā Ya'fikūna Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. (QS. 7:117) وَ‌أَ‌وْحَيْنَ‍‍ا‌ ‌إِلَى‌ مُوسَ‍‍ى‌ ‌أَ‌نْ ‌أَلْ‍‍قِ عَ‍‍صَ‍‍اكَ ۖ فَإِ‌ذَ‌ا‌ هِيَ تَلْ‍‍قَ‍‍فُ مَا‌ يَأْفِكُونَ
Fawaqa`a Al-Ĥaqqu Wa Baţala Mā Kānū Ya`malūna Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. (QS. 7:118) فَوَ‍قَ‍‍عَ ‌الْحَ‍‍قُّ ‌وَبَ‍‍طَ‍‍لَ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يَعْمَلُونَ
Faghulibū Hunālika Wa Anqalabū Şāghirīna Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. (QS. 7:119) فَ‍‍غُ‍‍لِبُو‌ا‌ هُنَالِكَ ‌وَ‌ان‍‍قَ‍‍لَبُو‌اصَ‍‍اغِ‍‍رِينَ
Wa 'Ulqiya As-Saĥaratu Sājidīna Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. (QS. 7:120) وَ‌أُلْ‍‍قِ‍‍يَ ‌ال‍‍سَّحَ‍رَةُ سَاجِدِينَ
Qālū 'Āmannā Birabbi Al-`Ālamīna Mereka berkata: "Kami beriman kepada Rabb semesta alam, (QS. 7:121) قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌آمَ‍‍نَّ‍‍ا‌ بِ‍رَبِّ ‌الْعَالَمِينَ
Rabbi Mūsá Wa Hārūna (yaitu) Rabb Musa dan Harun". (QS. 7:122) رَبِّ مُوسَى‌ ‌وَهَا‌رُ‌ونَ
Qāla Fir`awnu 'Āmantum Bihi Qabla 'An 'Ādhana Lakum ۖ 'Inna Hādhā Lamakrun Makartumūhu Fī Al-Madīnati Litukhrijū Minhā 'Ahlahā ۖ Fasawfa Ta`lamūna Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya daripadanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini); (QS. 7:123) قَ‍‍الَ فِ‍‍رْعَ‍‍وْنُ ‌آمَ‍‌‍ن‍‍تُمْ بِ‍‍هِ قَ‍‍بْ‍‍لَ ‌أَ‌نْ ‌آ‌ذَنَ لَكُمْ ۖ ‌إِنَّ هَذَ‌ا‌ لَمَكْر‌ٌ‌ مَكَرْتُم‍‍ُ‍وهُ فِي ‌الْمَدِينَةِ لِتُ‍‍خْ‍‍رِجُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هَ‍‍ا‌ ‌أَهْلَهَا‌ ۖ فَسَ‍‍وْفَ تَعْلَمُونَ
La'uqaţţi`anna 'Aydiyakum Wa 'Arjulakum Min Khilāfin Thumma La'uşallibannakum 'Ajma`īna demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya". (QS. 7:124) لَأُ‍قَ‍‍طِّ‍‍عَ‍‍نَّ ‌أَيْدِيَكُمْ ‌وَ‌أَ‌رْجُلَكُمْ مِ‍‌‍نْ خِ‍‍لاَف‌‍ٍ‌ ثُ‍‍مَّ لَأُ‍صَ‍‍لِّبَ‍‍نَّ‍‍كُمْ ‌أَجْ‍‍مَعِينَ
Qālū 'Innā 'Ilá Rabbinā Munqalibūna Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya kepada Rabblah kami kembali. (QS. 7:125) قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ‍‍ا‌ ‌إِلَى‌ ‌‍رَبِّنَا‌ مُ‍‌‍ن‍‍قَ‍‍لِبُونَ
Wa Mā Tanqimu Minnā 'Illā 'An 'Āmannā Bi'āyāti Rabbinā Lammā Jā'atnā ۚ Rabbanā 'Afrigh `Alaynā Şaban Wa Tawaffanā Muslimīna Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Rabb kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami". (Mereka berdo'a): "Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)". (QS. 7:126) وَمَا‌ تَ‍‌‍ن‍‍قِ‍‍مُ مِ‍‍نَّ‍‍ا‌ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‌نْ ‌آمَ‍‍نَّ‍‍ا‌ بِآي‍‍َ‍اتِ ‌‍رَبِّنَا‌ لَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَتْنَا‌ ۚ ‌‍رَبَّنَ‍‍ا‌ ‌أَفْ‍‍رِ‍‍غْ عَلَيْنَا‌ صَ‍‍بْ‍‍ر‌ا‌ ً‌ ‌وَتَوَفَّنَا‌ مُسْلِمِينَ
Wa Qāla Al-Mala'u Min Qawmi Fir`awna 'Atadharu Mūsá Wa Qawmahu Liyufsidū Fī Al-'Arđi Wa Yadharaka Wa 'Ālihataka ۚ Qāla Sanuqattilu 'Abnā'ahum Wa Nastaĥyī Nisā'ahum Wa 'Innā Fawqahum Qāhirūna Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta ilah-ilahmu?" Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka". (QS. 7:127) وَ‍قَ‍‍الَ ‌الْمَلَأُ‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍وْمِ فِ‍‍رْعَ‍‍وْنَ ‌أَتَذَ‌رُ‌ مُوسَى‌ ‌وَ‍قَ‍‍وْمَ‍‍هُ لِيُفْسِدُ‌و‌ا‌ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَيَذَ‌‍رَكَ ‌وَ‌آلِهَتَكَ ۚ قَ‍‍الَ سَنُ‍‍قَ‍‍تِّلُ ‌أَبْ‍‍ن‍‍َ‍ا‌ءَهُمْ ‌وَنَسْتَحْيِي نِس‍‍َ‍ا‌ءَهُمْ ‌وَ‌إِنَّ‍‍ا‌ فَوْ‍قَ‍‍هُمْ قَ‍‍اهِرُ‌ونَ
Qāla Mūsá Liqawmihi Asta`īnū Billāhi Wa Aşbirū ۖ 'Inna Al-'Arđa Lillāh Yūrithuhā Man Yashā'u Min `Ibādihi Wa ۖ Al-`Āqibatu Lilmuttaqīna Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa". (QS. 7:128) قَ‍‍الَ مُوسَى‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمِهِ ‌اسْتَعِينُو‌ا‌ بِ‍اللَّ‍‍هِ ‌وَ‌اصْ‍‍بِرُ‌و‌اۖ ‌إِنَّ ‌الأَ‌رْ‍ضَ لِلَّهِ يُو‌رِثُهَا‌ مَ‍‌‍نْ يَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ مِ‍‌‍نْ عِبَا‌دِهِ ۖ ‌وَ‌الْعَاقِ‍‍بَةُ لِلْمُتَّ‍‍قِ‍‍ينَ
Qālūdhīnā Min Qabli 'An Ta'tiyanā Wa Min Ba`di Mā Ji'tanā ۚ Qāla `Asá Rabbukum 'An Yuhlika `Adūwakum Wa Yastakhlifakum Al-'Arđi Fayanžura Kayfa Ta`malūna Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khafilah di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu. (QS. 7:129) قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌أ‍ُ‍‌و‌ذِينَا‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِ ‌أَ‌نْ تَأْتِيَنَا‌ ‌وَمِ‍‌‍نْ بَعْدِ‌ مَا‌ جِئْتَنَا‌ ۚ قَ‍‍الَ عَسَى‌ ‌‍رَبُّكُمْ ‌أَ‌نْ يُهْلِكَ عَدُ‌وَّكُمْ ‌وَيَسْتَ‍‍خْ‍‍لِفَكُمْ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ فَيَ‍‌‍ن‍‍ظُ‍رَ‌ كَ‍‍يْ‍‍فَ تَعْمَلُونَ
Wa Laqad 'Akhadhnā 'Āla Fir`awna Bis-Sinīna Wa Naqşin Mina Ath-Thamarāti La`allahum Yadhdhakkarūna Dan sesungguhnya kami telah menghukum (Fir'aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran. (QS. 7:130) وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ ‌أَ‍خَ‍‍ذْنَ‍‍ا‌ ‌آلَ فِ‍‍رْعَ‍‍وْنَ بِ‍ال‍‍سِّن‍‍ِ‍ي‍‍نَ ‌وَنَ‍‍قْ‍‍‍‍صٍ‌ مِنَ ‌ال‍‍ثَّمَ‍رَ‍‌اتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُ‌ونَ
Fa'idhā Jā'at/humu Al-Ĥasanatu Qālū Lanā Hadhihi ۖ Wa 'In Tuşibhum Sayyi'atun Yaţţayyarū Bimūsá Wa Man Ma`ahu~ ۗ 'Alā 'Innamā Ţā'iruhum `Inda Allāhi Wa Lakinna 'Aktharahum Lā Ya`lamūna Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Ini adalah karena (usaha) kami". Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS. 7:131) فَإِ‌ذَ‌ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَتْهُمُ ‌الْحَسَنَةُ قَ‍‍الُو‌ا‌ لَنَا‌ هَذِهِ ۖ ‌وَ‌إِ‌نْ تُ‍‍صِ‍‍بْ‍‍هُمْ سَيِّئَةٌ‌ يَ‍‍طَّ‍‍يَّرُ‌و‌ا‌ بِمُوسَى‌ ‌وَمَ‍‌‍نْ مَعَهُ~ُ ۗ ‌أَلاَ‌ ‌إِنَّ‍‍مَا‌ طَ‍‍ائِرُهُمْ عِ‍‌‍نْ‍‍دَ‌ ‌اللَّ‍‍هِ ‌وَلَكِ‍‍نَّ ‌أَكْثَ‍رَهُمْ لاَ‌ يَعْلَمُونَ
Wa Qālū Mahmā Ta'tinā Bihi Min 'Āyatin Litasĥaranā Bihā Famā Naĥnu Laka Bimu'uminīna Mereka berkata: "Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu". (QS. 7:132) وَ‍قَ‍‍الُو‌ا‌ مَهْمَا‌ تَأْتِنَا‌ بِ‍‍هِ مِ‍‌‍نْ ‌آيَة‍ٍ‌ لِتَسْحَ‍رَنَا‌ بِهَا‌ فَمَا‌ نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ
Fa'arsalnā `Alayhimu Aţ-Ţūfāna Wa Al-Jarāda Wa Al-Qummala Wa Ađ-Đafādi`a Wa Ad-Dama 'Āyātin Mufaşşalātin Fāstakbarū Wa Kānū Qawmāan Mujrimīna Maka kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. (QS. 7:133) فَأَ‌رْسَلْنَا‌ عَلَيْهِمُ ‌ال‍‍طُّ‍‍وف‍‍َ‍انَ ‌وَ‌الْجَ‍رَ‍‌ا‌دَ‌ ‌وَ‌الْ‍‍قُ‍‍مَّ‍‍لَ ‌وَ‌ال‍‍ضَّ‍‍فَا‌دِعَ ‌وَ‌ال‍‍دَّمَ ‌آي‍‍َ‍اتٍ‌ مُفَ‍‍صَّ‍‍لاَت‌‍ٍ‌ فَاسْتَكْبَرُ‌و‌ا‌ ‌وَكَانُو‌اقَ‍‍وْما‌ ً‌ مُ‍‍جْ‍‍رِمِينَ
Wa Lammā Waqa`a `Alayhimu Ar-Rijzu Qālū Yā Mūsá Ad`u Lanā Rabbaka Bimā `Ahida `Indaka ۖ La'in Kashafta `Annā Ar-Rijza Lanu'uminanna Laka Wa Lanursilanna Ma`aka Banī 'Isrā'īla Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) merekapun berkata: "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Rabbmu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu daripada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu". (QS. 7:134) وَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌وَ‍قَ‍‍عَ عَلَيْهِمُ ‌ال‍‍رِّجْ‍‍زُ‌ قَ‍‍الُو‌ا‌ يَا‌ مُوسَى‌ ‌ا‌دْعُ لَنَا‌ ‌‍رَبَّكَ بِمَا‌ عَهِدَ‌ عِ‍‌‍نْ‍‍دَكَ ۖ لَئِ‍‌‍نْ كَشَفْتَ عَ‍‍نَّ‍‍ا‌ ‌ال‍‍رِّجْ‍‍زَ‌ لَنُؤْمِنَ‍‍نَّ لَكَ ‌وَلَنُرْسِلَ‍‍نَّ مَعَكَ بَنِ‍‍ي ‌إِسْر‍َ‍‌ائ‍‍ِ‍‍يلَ
Falammā Kashafnā `Anhumu Ar-Rijza 'Ilá 'Ajalin Hum Bālighūhu 'Idhā Hum Yankuthūna Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya. (QS. 7:135) فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ كَشَفْنَا‌ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمُ ‌ال‍‍رِّجْ‍‍زَ‌ ‌إِلَ‍‍ى‌ ‌أَجَلٍ هُمْ بَالِ‍‍غُ‍‍وهُ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ هُمْ يَ‍‌‍ن‍‍كُثُونَ
ntaqamnā Minhum Fa'aghraqnāhum Al-Yammi Bi'annahum Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa Kānū `Anhā Ghāfilīna Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu. (QS. 7:136) فَا‌ن‍‍تَ‍‍قَ‍‍مْنَا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ فَأَ‍‍غْ‍رَ‍قْ‍‍نَاهُمْ فِي ‌الْيَ‍‍مِّ بِأَنَّ‍‍هُمْ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ ‌وَكَانُو‌ا‌ عَ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ غَ‍‍افِلِينَ
Wa 'Awrath Al-Qawma Al-Ladhīna Kānū Yustađ`afūna Mashāriqa Al-'Arđi Wa Maghāribahā Allatī Bāraknā Fīhā ۖ Wa Tammat Kalimatu Rabbika Al-Ĥusná `Alá Banī 'Isrā'īla Bimā Şabarū ۖ Wa Dammarnā Mā Kāna Yaşna`u Fir`awnu Wa Qawmuhu Wa Mā Kānū Ya`rishūna Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah tertindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Rabbmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka. (QS. 7:137) وَ‌أَ‌وْ‌‍رَثْنَا‌ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَانُو‌ا‌ يُسْتَ‍‍ضْ‍‍عَف‍‍ُ‍ونَ مَشَا‌رِ‍‍قَ ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَمَ‍‍غَ‍‍ا‌رِبَهَا‌ ‌الَّتِي بَا‌‍رَكْنَا‌ فِيهَا‌ ۖ ‌وَتَ‍‍مَّ‍‍تْ كَلِمَةُ ‌‍رَبِّكَ ‌الْحُسْنَى‌ عَلَى‌ بَنِ‍‍ي ‌إِسْر‍َ‍‌ائ‍‍ِ‍ي‍‍لَ بِمَا‌ صَ‍‍بَرُ‌و‌اۖ ‌وَ‌دَمَّ‍‍رْنَا‌ مَا‌ ك‍‍َ‍انَ يَ‍‍صْ‍‍نَعُ فِ‍‍رْعَ‍‍وْنُ ‌وَ‍قَ‍‍وْمُ‍‍هُ ‌وَمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَعْ‍‍رِشُونَ
Wa Jāwaznā Bibanī 'Isrā'īla Al-Baĥra Fa'ataw `Alá Qawmin Ya`kufūna `Alá 'Aşnāmin Lahum ۚ Qālū Yā Mūsá Aj`al Lanā 'Ilahāan Kamā Lahum 'Ālihatun ۚ Qāla 'Innakum Qawmun Tajhalūna Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang telah menyembah berhala mereka, Bani Israil berkata: "Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah ilah (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa ilah (berhala)". Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Ilah)". (QS. 7:138) وَجَا‌وَ‌زْنَا‌ بِبَنِ‍‍ي ‌إِسْر‍َ‍‌ائ‍‍ِ‍ي‍‍لَ ‌الْبَحْ‍رَ‌ فَأَتَوْ‌ا‌ عَلَى‌ قَ‍‍وْمٍ‌ يَعْكُف‍‍ُ‍ونَ عَلَ‍‍ى‌ ‌أَ‍صْ‍‍ن‍‍َ‍ام‍ٍ‌ لَهُمْ ۚ قَ‍‍الُو‌ا‌ يَامُوسَى‌ ‌اجْ‍‍عَ‍‍ل لَنَ‍‍ا‌ ‌إِلَها‌‌ ً‌ كَمَا‌ لَهُمْ ‌آلِهَة‌‍ٌقَ‍‍الَ ۚ ‌إِنَّ‍‍كُمْ قَ‍‍وْم‌‍ٌ‌ تَ‍‍جْ‍‍هَلُونَ
'Inna Hā'uulā' Mutabbarun Mā Hum Fīhi Wa Bāţilun Mā Kānū Ya`malūna Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. 7:139) إِنَّ ه‍‍َ‍ا‌ؤُلاَ‌ء‌ مُتَبَّر‌ٌ‌ مَا‌ هُمْ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ ‌وَبَاطِ‍‍لٌ‌ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يَعْمَلُونَ
Qāla 'Aghayra Allāhi 'Abghīkum 'Ilahāan Wa Huwa Fađđalakum `Alá Al-`Ālamīna Musa menjawab: "Patutkah aku mencari Ilah untuk kamu yang selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat. (QS. 7:140) قَ‍‍الَ ‌أَ‍‍غَ‍‍يْ‍رَ‌اللَّ‍‍هِ ‌أَبْ‍‍‍‍غِ‍‍يكُمْ ‌إِلَها‌ ً‌ ‌وَهُوَ‌ فَ‍‍ضَّ‍‍لَكُمْ عَلَى‌ ‌الْعَالَمِينَ
Wa 'Idh 'Anjaynākum Min 'Āli Fir`awna Yasūmūnakum Sū'a Al-`Adhābi ۖ Yuqattilūna 'Abnā'akum Wa Yastaĥyūna Nisā'akum ۚ Wa Fī Dhālikum Balā'un Min Rabbikum `Ažīmun Dan (ingatlah hai Bani Israil), ketika Kami menyelamatkanmu dari (Fir'aun) dan kaumnya, yang mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian itu cobaan yang besar dari Rabbmu". (QS. 7:141) وَ‌إِ‌ذْ‌ ‌أَ‌ن‍‍جَيْنَاكُمْ مِ‍‌‍نْ ‌آلِ فِ‍‍رْعَ‍‍وْنَ يَسُومُونَكُمْ س‍‍ُ‍و‌ءَ‌ ‌الْعَذ‍َ‍‌ابِ ۖ يُ‍‍قَ‍‍تِّل‍‍ُ‍ونَ ‌أَبْ‍‍ن‍‍َ‍ا‌ءَكُمْ ‌وَيَسْتَحْي‍‍ُ‍ونَ نِس‍‍َ‍ا‌ءَكُمْ ۚ ‌وَفِي ‌ذَلِكُمْ بَلاَ‌ء‌ٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكُمْ عَ‍‍ظِ‍‍يمٌ
Wa Wā`adnā Mūsá Thalāthīna Laylatan Wa 'Atmamnāhā Bi`ashrin Fatamma Mīqātu Rabbihi~ 'Arba`īna Laylatan ۚ Wa Qāla Mūsá Li'khīhi Hārūna Akhlufnī Fī Qawmī Wa 'Aşliĥ Wa Lā Tattabi` Sabīla Al-Mufsidīna Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Rabbnya empat puluh malam. Dan berkatalah Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan". (QS. 7:142) وَ‌وَ‌اعَ‍‍دْنَا‌ مُوسَى‌ ثَلاَث‍‍ِ‍ي‍‍نَ لَيْلَة ً‌ ‌وَ‌أَتْمَمْنَاهَا‌ بِعَشْر‌‌ٍ‌ فَتَ‍‍مَّ مِي‍‍قَ‍‍اتُ ‌‍رَبِّهِ ‌أَ‌رْبَع‍‍ِ‍ي‍‍نَ لَيْلَة ًۚ ‌وَ‍قَ‍‍الَ مُوسَى‌ لِأخِ‍‍ي‍‍هِ هَا‌ر‍ُ‍‌ونَ ‌اخْ‍‍لُفْنِي فِي قَ‍‍وْمِي ‌وَ‌أَ‍صْ‍‍لِحْ ‌وَلاَ‌ تَتَّبِعْ سَب‍‍ِ‍ي‍‍لَ ‌الْمُفْسِدِينَ
Wa Lammā Jā'a Mūsá Limīqātinā Wa Kallamahu Rabbuhu Qāla Rabbi 'Arinī 'Anžur 'Ilayka ۚ Qāla Lan Tanī Wa Lakini Anžur 'Ilá Al-Jabali Fa'ini Astaqarra Makānahu Fasawfa Taۚ Falammā Tajallá Rabbuhu Liljabali Ja`alahu Dakkāan Wa Kharra Mūsá Şa`iqāan ۚ Falammā 'Afāqa Qāla Subĥānaka Tubtu 'Ilayka Wa 'Anā 'Awwalu Al-Mu'uminīna Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa: "Ya Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Rabb berfirman: "Kamu sekali-kali tak sanggup untuk melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap ditempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang pertama-tama beriman". (QS. 7:143) وَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَ‌ مُوسَى‌ لِمِي‍‍قَ‍‍اتِنَا‌ ‌وَكَلَّمَ‍‍هُ ‌‍رَبُّ‍‍هُ قَ‍‍الَ ‌‍رَبِّ ‌أَ‌رِنِ‍‍ي ‌أَ‌ن‍‍ظُ‍‍رْ‌ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍كَ ۚ قَ‍‍الَ لَ‍‌‍نْ تَ‍رَ‌انِي ‌وَلَكِنِ ‌ان‍‍ظُ‍‍رْ‌ ‌إِلَى‌ ‌الْجَبَلِ فَإِنِ ‌اسْتَ‍‍قَ‍رَّ‌ مَكَانَ‍‍هُ فَسَ‍‍وْفَ تَ‍رَ‌انِي ۚ فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ تَجَلَّى‌ ‌‍رَبُّ‍‍هُ لِلْجَبَلِ جَعَلَ‍‍هُ ‌دَكّا‌ ً‌ ‌وَ‍خَ‍رَّ‌ مُوسَى‌ صَ‍‍عِ‍‍ق‍‍ا‌‌ ًۚ فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌أَف‍‍َ‍اقَ قَ‍‍الَ سُ‍‍بْ‍‍حَانَكَ تُ‍‍بْ‍‍تُ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍كَ ‌وَ‌أَنَ‍‍ا‌ ‌أَ‌وَّلُ ‌الْمُؤْمِنِينَ
Qāla Yā Mūsá 'Innī Aşţafaytuka `Alá An-Nāsi Birisālātī Wa Bikalāmī Fakhudh Mā 'Ātaytuka Wa Kun Mina Ash-Shākirīna Allah berfirman: "Hai Musa sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. 7:144) قَ‍‍الَ يَامُوسَ‍‍ى‌ ‌إِنِّ‍‍ي ‌اصْ‍‍طَ‍‍فَيْتُكَ عَلَى‌ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍اسِ بِ‍‍رِسَالاَتِي ‌وَبِكَلاَمِي فَ‍‍خُ‍‍ذْ‌ مَ‍‍ا‌ ‌آتَيْتُكَ ‌وَكُ‍‌‍نْ مِنَ ‌ال‍‍شَّاكِ‍‍رِينَ
Wa Katabnā Lahu Fī Al-'Alwāĥi Min Kulli Shay'in Maw`ižatan Wa Tafşīlāan Likulli Shay'in Fakhudh/hā Biqūwatin Wa 'Mur Qawmaka Ya'khudhū Bi'aĥsanihā ۚ Sa'urīkum Dāra Al-Fāsiqīna Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpegang padanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik. (QS. 7:145) وَكَتَ‍‍بْ‍‍نَا‌ لَ‍‍هُ فِي ‌الأَلْو‍َ‍‌احِ مِ‍‌‍نْ كُلِّ شَ‍‍يْء‌ٍ‌ مَوْعِ‍‍ظَ‍‍ة ً‌ ‌وَتَفْ‍‍صِ‍‍يلا‌ ً‌ لِكُلِّ شَ‍‍يْء‌‌ٍ‌ فَ‍‍خُ‍‍ذْهَا‌ بِ‍‍قُ‍‍وَّةٍ‌ ‌وَ‌أْمُرْ‌ قَ‍‍وْمَكَ يَأْ‍خُ‍‍ذُ‌و‌ا‌ بِأَحْسَنِهَا‌ ۚ سَأُ‌رِيكُمْ ‌د‍َ‍‌ا‌‍رَ‌الْفَاسِ‍‍قِ‍‍ينَ
Sa'aşrifu `An 'Āyātiya Al-Ladhīna Yatakabbarūna Fī Al-'Arđi Bighayri Al-Ĥaqqi Wa 'In Yaraw Kulla 'Āyatin Lā Yu'uminū Bihā Wa 'In Yaraw Sabīla Ar-Rushdi Lā Yattakhidhūhu Sabīlāan Wa 'In Yaraw Sabīla Al-Ghayyi Yattakhidhūhu Sabīlāan ۚ Dhālika Bi'annahum Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa Kānū `Anhā Ghāfilīna Aku memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku) , mereka tidak berfirman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tak mau menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya. (QS. 7:146) سَأَ‍صْ‍‍رِفُ عَ‍‌‍نْ ‌آيَاتِيَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَتَكَبَّر‍ُ‍‌ونَ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ بِ‍‍غَ‍‍يْ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌الْحَ‍‍قِّ ‌وَ‌إِ‌نْ يَ‍رَ‌وْ‌ا‌ كُلَّ ‌آيَة‍ٍ‌ لاَ‌ يُؤْمِنُو‌ا‌ بِهَا‌ ‌وَ‌إِ‌نْ يَ‍رَ‌وْ‌ا‌ سَب‍‍ِ‍ي‍‍لَ ‌ال‍‍رُّشْدِ‌ لاَ‌ يَتَّ‍‍خِ‍‍ذ‍ُ‍‌وهُ سَبِيلا‌ ً‌ ‌وَ‌إِ‌نْ يَ‍رَ‌وْ‌ا‌ سَب‍‍ِ‍ي‍‍لَ ‌ال‍‍غَ‍‍يِّ يَتَّ‍‍خِ‍‍ذ‍ُ‍‌وهُ سَبِيلا‌‌ ًۚ ‌ذَلِكَ بِأَنَّ‍‍هُمْ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ ‌وَكَانُو‌ا‌ عَ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ غَ‍‍افِلِينَ
Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa Liqā'i Al-'Ākhirati Ĥabiţat 'A`māluhum ۚ Hal Yujzawna 'Illā Mā Kānū Ya`malūna Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 7:147) وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ ‌وَلِ‍‍قَ‍‍ا‌ءِ‌ ‌الآ‍‍خِ‍رَةِ حَبِ‍‍طَ‍‍تْ ‌أَعْمَالُهُمْ ۚ هَلْ يُ‍‍جْ‍‍زَ‌وْنَ ‌إِلاَّ‌ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يَعْمَلُونَ
Wa Attakhadha Qawmu Mūsá Min Ba`dihi Min Ĥulīyihim `Ijlāan Jasadāan Lahu Khuwārun ۚ 'Alam Yaraw 'Annahu Lā Yukallimuhum Wa Lā Yahdīhim Sabīlāan ۘ Attakhadhūhu Wa Kānū Žālimīna Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (QS. 7:148) وَ‌اتَّ‍‍خَ‍‍ذَ‌ قَ‍‍وْمُ مُوسَى‌ مِ‍‌‍نْ بَعْدِهِ مِ‍‌‍نْ حُلِيِّهِمْ عِ‍‍جْ‍‍لا‌‌ ً‌ جَسَد‌ا‌ ً‌ لَ‍‍هُ خُ‍‍و‍َ‍‌ا‌رٌ‌ ۚ ‌أَلَمْ يَ‍رَ‌وْ‌ا‌ ‌أَنَّ‍‍هُ لاَ‌ يُكَلِّمُهُمْ ‌وَلاَ‌ يَهْدِيهِمْ سَبِيلا‌‌ ًۘ ‌اتَّ‍‍خَ‍‍ذ‍ُ‍‌وهُ ‌وَكَانُو‌اظَ‍‍الِمِينَ
Wa Lammā Suqiţa Fī 'Aydīhim Wa Ra'aw 'Annahum Qad Đallū Qālū La'in Lam YarĥamRabbunā Wa Yaghfir Lanā Lanakūnanna Mina Al-Khāsirīna Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka sesat, merekapun berkata: "Sungguh jika Rabb kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang merugi". (QS. 7:149) وَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ سُ‍‍قِ‍‍طَ فِ‍‍ي ‌أَيْدِيهِمْ ‌وَ‌‍رَ‌أَ‌وْ‌ا‌ ‌أَنَّ‍‍هُمْ قَ‍‍دْ‌ ضَ‍‍لُّو‌اقَ‍‍الُو‌ا‌ لَئِ‍‌‍نْ لَمْ يَرْحَمْنَا‌ ‌‍رَبُّنَا‌ ‌وَيَ‍‍غْ‍‍فِ‍‍رْ‌ لَنَا‌ لَنَكُونَ‍‍نَّ مِنَ ‌الْ‍‍خَ‍‍اسِ‍‍رِينَ
Wa Lammā Raja`a Mūsá 'Ilá Qawmihi Ghađbāna 'Asifāan Qāla Bi'samā Khalaftumūnī Min Ba`dī ۖ 'A`ajiltum 'Amra Rabbikum ۖ Wa 'Alqá Al-'Alwāĥa Wa 'Akhadha Bira'si 'Akhīhi Yajurruhu~ 'Ilayhi ۚ Qāla Abna 'Umma 'Inna Al-Qawma Astađ`afūnī Wa Kādū Yaqtulūnanī Falā Tushmit Biya Al-'A`dā'a Wa Lā Taj`alnī Ma`a Al-Qawmi Až-Žālimīna Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Rabbmu 571?" Dan Musa melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya. Harun berkata: "Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka mau membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim" (QS. 7:150) وَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌‍رَجَعَ مُوسَ‍‍ى‌ ‌إِلَى‌ قَ‍‍وْمِ‍‍هِ غَ‍‍ضْ‍‍ب‍‍َ‍انَ ‌أَسِفا‌‌ ًقَ‍‍الَ بِئْسَمَا‌ خَ‍‍لَفْتُمُونِي مِ‍‌‍نْ بَعْدِي ۖ ‌أَعَجِلْتُمْ ‌أَمْ‍رَ‌ ‌‍رَبِّكُمْ ۖ ‌وَ‌أَلْ‍‍قَ‍‍ى‌ ‌الأَلْو‍َ‍‌احَ ‌وَ‌أَ‍خَ‍‍ذَ‌ بِ‍رَ‌أْسِ ‌أَ‍خِ‍‍ي‍‍هِ يَجُرُّهُ~ُ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍هِ ۚ قَ‍‍الَ ‌ابْ‍‍نَ ‌أُمّ‍َ ‌إِنَّ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمَ ‌اسْتَ‍‍ضْ‍‍عَفُونِي ‌وَكَا‌دُ‌و‌ا‌ يَ‍‍قْ‍‍تُلُونَنِي فَلاَ‌ تُشْمِتْ بِيَ ‌الأَعْد‍َ‍‌ا‌ءَ‌ ‌وَلاَ‌ تَ‍‍جْ‍‍عَلْنِي مَعَ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمِ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمِينَ
Qāla Rabbi Aghfir Lī Wa Li'akhī Wa 'Adkhilnā Fī Raĥmatika ۖ Wa 'Anta 'Arĥamu Ar-ĥimīna Musa berdo'a: "Ya Rabbku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang diantara para penyayang". (QS. 7:151) قَ‍‍الَ ‌‍رَبِّ ‌اغْ‍‍فِ‍‍رْ‌ لِي ‌وَلِأَ‍خِ‍‍ي ‌وَ‌أَ‌دْ‍‍خِ‍‍لْنَا‌ فِي ‌‍رَحْمَتِكَ ۖ ‌وَ‌أَ‌نْ‍‍تَ ‌أَ‌رْحَمُ ‌ال‍رَّ‌احِمِينَ
'Inna Al-Ladhīna Attakhadhū Al-`Ijla Sayanāluhum Ghađabun Min Rabbihim Wa Dhillatun Al-Ĥayāati Ad-Dunۚ Wa Kadhalika Naj Al-Muftarīna Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya), kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Rabb mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan. (QS. 7:152) إِنَّ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌اتَّ‍‍خَ‍‍ذُ‌و‌ا‌الْعِ‍‍جْ‍‍لَ سَيَنَالُهُمْ غَ‍‍ضَ‍‍بٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّهِمْ ‌وَ‌ذِلَّة‌‍ٌ‌ فِي ‌الْحَي‍‍َ‍اةِ ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ ۚ ‌وَكَذَلِكَ نَ‍‍جْ‍‍زِي ‌الْمُفْتَ‍‍رِينَ
Wa Al-Ladhīna `Amilū As-Sayyi'āti Thumma Tābū Min Ba`dihā Wa 'Āmanū 'Inna Rabbaka Min Ba`dihā Laghafūrun Raĥīmun Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Rabb kamu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 7:153) وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ عَمِلُو‌ا‌ال‍‍سَّيِّئ‍‍َ‍اتِ ثُ‍‍مَّ تَابُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ بَعْدِهَا‌ ‌وَ‌آمَنُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكَ مِ‍‌‍نْ بَعْدِهَا‌ لَ‍‍غَ‍‍ف‍‍ُ‍و‌ر‌ٌ‌ ‌‍رَحِيمٌ
Wa Lammā Sakata `An Mūsá Al-Ghađabu 'Akhadha Al-'Alwāĥa ۖ Wa Fī Nuskhatihā Hudan Wa Raĥmatun Lilladhīna Hum Lirabbihim Yarhabūna Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Rabbnya. (QS. 7:154) وَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ سَكَتَ عَ‍‌‍نْ مُوسَى‌ ‌الْ‍‍غَ‍‍ضَ‍‍بُ ‌أَ‍خَ‍‍ذَ‌ ‌الأَلْو‍َ‍‌احَ ۖ ‌وَفِي نُسْ‍‍خَ‍‍تِهَا‌ هُ‍‍د‌ى‌ ً‌ ‌وَ‌‍رَحْمَة ٌ‌ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ هُمْ لِ‍رَبِّهِمْ يَرْهَبُونَ
Wa Akhtāra Mūsá Qawmahu Sab`īna Rajulāan Limīqātinā ۖ Falammā 'Akhadhat/humu Ar-Rajfatu Qāla Rabbi Law Shi'ta 'Ahlaktahum Min Qablu Wa 'Īyāya ۖ 'Atuhlikunā Bimā Fa`ala As-Sufahā'u Minnā ۖ 'In Hiya 'Illā Fitnatuka Tuđillu Bihā Man Tashā'u Wa Tahdī Man Tashā'u ۖ 'Anta Walīyunā Fāghfir Lanā Wa Arĥamۖ Wa 'Anta Khayru Al-Ghāfirīna Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya Rabbku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah pemberi ampun yang sebaik-baiknya. (QS. 7:155) وَ‌اخْ‍‍ت‍‍َ‍ا‌‍رَ‌ مُوسَى‌ قَ‍‍وْمَ‍‍هُ سَ‍‍بْ‍‍ع‍‍ِ‍ي‍‍نَ ‌‍رَجُلا‌ ً‌ لِمِي‍‍قَ‍‍اتِنَا‌ ۖ فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌أَ‍خَ‍‍ذَتْهُمُ ‌ال‍رَّجْ‍‍فَةُ قَ‍‍الَ ‌‍رَبِّ لَوْ‌ شِئْتَ ‌أَهْلَكْتَهُمْ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لُ ‌وَ‌إِيّ‍‍َ‍ايَ ۖ ‌أَتُهْلِكُنَا‌ بِمَا‌ فَعَلَ ‌ال‍‍سُّفَه‍‍َ‍ا‌ءُ‌ مِ‍‍نَّ‍‍اۖ ‌إِ‌نْ هِيَ ‌إِلاَّ‌ فِتْنَتُكَ تُ‍‍ضِ‍‍لُّ بِهَا‌ مَ‍‌‍نْ تَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ ‌وَتَهْدِي مَ‍‌‍نْ تَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ ۖ ‌أَ‌نْ‍‍تَ ‌وَلِيُّنَا‌ فَاغْ‍‍فِ‍‍رْ‌ لَنَا‌ ‌وَ‌ا‌رْحَمْنَا‌ ۖ ‌وَ‌أَ‌نْ‍‍تَ خَ‍‍يْ‍‍رُ‌ ‌الْ‍‍غَ‍‍افِ‍‍رِينَ
Wa Aktub Lanā Fī Hadhihi Ad-Dunyā Ĥasanatan Wa Fī Al-'Ākhirati 'Innā Hudnā 'Ilayka ۚ Qāla `Adhābī 'Uşību Bihi Man 'Ashā'u ۖ Wa Raĥmatī Wasi`at Kulla Shay'in ۚ Fasa'aktubuhā Lilladhīna Yattaqūna Wa Yu'utūna Az-Zakāata Wa Al-Ladhīna Hum Bi'āyātinā Yu'uminūna Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksaku akan Ku-timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami". (QS. 7:156) وَ‌اكْتُ‍‍بْ لَنَا‌ فِي هَذِهِ ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ حَسَنَة ً‌ ‌وَفِي ‌الآ‍‍خِ‍رَةِ ‌إِنَّ‍‍ا‌ هُ‍‍دْنَ‍‍ا‌ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍كَ ۚ قَ‍‍الَ عَذَ‌ابِ‍‍ي ‌أُ‍صِ‍‍ي‍‍بُ بِ‍‍هِ مَ‍‌‍نْ ‌أَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ ۖ ‌وَ‌‍رَحْمَتِي ‌وَسِعَتْ كُلَّ شَ‍‍يْء‌‌ٍۚ فَسَأَكْتُبُهَا‌ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَتَّ‍‍قُ‍‍ونَ ‌وَيُؤْت‍‍ُ‍ونَ ‌ال‍‍زَّك‍‍َ‍اةَ ‌وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ هُمْ بِآيَاتِنَا‌ يُؤْمِنُونَ
Al-Ladhīna Yattabi`ūna Ar-Rasūla An-Nabīya Al-'Ummīya Al-Ladhī Yajidūnahu Maktūbāan `Indahum At-Tawati Wa Al-'Injīli Ya'muruhum Bil-Ma`rūfi Wa Yanhāhum `Ani Al-Munkari Wa Yuĥillu Lahumu Aţ-Ţayyibāti Wa Yuĥarrimu `Alayhimu Al-Khabā'itha Wa Yađa`u `Anhum 'Işrahum Wa Al-'Aghlāla Allatī Kānat `Alayhim ۚ Fa-Al-Ladhīna 'Āmanū Bihi Wa `Azzarūhu Wa Naşarūhu Wa Attaba`ū An-Nūra Al-Ladhī 'Unzila Ma`ahu~ ۙ 'Ūlā'ika Humu Al-Mufliĥūna (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 7:157) الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَتَّبِع‍‍ُ‍ونَ ‌ال‍رَّس‍‍ُ‍ولَ ‌ال‍‍نَّ‍‍بِيَّ ‌الأُمِّ‍‍يَّ ‌الَّذِي يَجِدُ‌ونَ‍‍هُ مَكْتُوباً‌ عِ‍‌‍نْ‍‍دَهُمْ فِي ‌ال‍‍تَّوْ‌رَ‍‌اةِ ‌وَ‌الإِ‌ن‍‍ج‍‍ِ‍ي‍‍لِ يَأْمُرُهُمْ بِ‍الْمَعْر‍ُ‍‌وفِ ‌وَيَ‍‌‍نْ‍‍هَاهُمْ عَنِ ‌الْمُ‍‌‍ن‍‍كَ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌وَيُحِلُّ لَهُمُ ‌ال‍‍طَّ‍‍يِّب‍‍َ‍اتِ ‌وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ ‌الْ‍‍خَ‍‍ب‍‍َ‍ائِثَ ‌وَيَ‍‍ضَ‍‍عُ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمْ ‌إِصْ‍رَهُمْ ‌وَ‌الأَ‍‍غْ‍‍لاَلَ ‌الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَالَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌آمَنُو‌ا‌ بِ‍‍هِ ‌وَعَزَّ‌ر‍ُ‍‌وهُ ‌وَنَ‍‍صَ‍‍ر‍ُ‍‌وهُ ‌وَ‌اتَّبَعُو‌ا‌ال‍‍نّ‍‍ُ‍و‌‍رَ‌الَّذِي ‌أُ‌ن‍‍زِلَ مَعَهُ~ُ ۙ ‌أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ هُمُ ‌الْمُفْلِحُونَ
Qul Yā 'Ayyuhā An-Nāsu 'Innī Rasūlu Allāhi 'Ilaykum Jamī`āan Al-Ladhī Lahu Mulku As-Samāwāti Wa Al-'Arđi ۖ Lā 'Ilāha 'Illā Huwa Yuĥyī Wa Yumītu ۖ Fa'āminū Billāhi Wa Rasūlihi An-Nabīyi Al-'Ummīyi Al-Ladhī Yu'uminu Billāhi Wa Kalimātihi Wa Attabi`ūhu La`allakum Tahtadūna Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. (QS. 7:158) قُ‍‍لْ ي‍‍َ‍ا‌أَيُّهَا‌ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍اسُ ‌إِنِّ‍‍ي ‌‍رَس‍‍ُ‍ولُ ‌اللَّ‍‍هِ ‌إِلَيْكُمْ جَمِيعا‌‌ ً‌الَّذِي لَ‍‍هُ مُلْكُ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ لاَ‌ ۖ ‌إِلَهَ ‌إِلاَّ‌ هُوَ‌ يُحْيِي ‌وَيُم‍‍ِ‍ي‍‍تُ فَآمِنُو‌اۖ بِ‍اللَّ‍‍هِ ‌وَ‌‍رَسُولِهِ ‌ال‍‍نَّ‍‍بِيِّ ‌الأُمِّ‍‍يِّ ‌الَّذِي يُؤْمِنُ بِ‍اللَّ‍‍هِ ‌وَكَلِمَاتِ‍‍هِ ‌وَ‌اتَّبِع‍‍ُ‍وهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُ‌ونَ
Wa Min Qawmi Mūsá 'Ummatun Yahdūna Bil-Ĥaqqi Wa Bihi Ya`dilūna Dan diantara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan hak itulah mereka menjalankan keadilan. (QS. 7:159) وَمِ‍‌‍نْ قَ‍‍وْمِ مُوسَ‍‍ى‌ ‌أُمَّ‍‍ةٌ‌ يَهْد‍ُ‍‌ونَ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ‌وَبِ‍‍هِ يَعْدِلُونَ
Wa Qaţţa`nāhumu Athnatay `Ashrata 'Asbāţāan 'Umamāan ۚ Wa 'Awĥaynā 'Ilá Mūsá 'Idh Astasqāhu Qawmuhu~ 'Ani Ađrib Bi`aşāka Al-Ĥajara ۖnbajasat Minhu Athnatā `Ashrata `Aynāan ۖ Qad `Alima Kullu 'Unāsin Mashrabahum ۚ Wa Žallalnā `Alayhimu Al-Ghamāma Wa 'Anzalnā `Alayhimu Al-Manna Wa As-Salwá ۖ Kulū Min Ţayyibāti Mā Razaqnākum ۚ Wa Mā Žalamūnā Wa Lakin Kānū 'Anfusahum Yažlimūna Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!". Maka memancarlah daripadanya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman);"Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezkikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tetapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri. (QS. 7:160) وَ‍قَ‍طَّ‍‍عْنَاهُمُ ‌اثْنَتَيْ عَشْ‍رَةَ ‌أَسْبَاط‍‍اً‌ ‌أُمَما‌ ًۚ ‌وَ‌أَ‌وْحَيْنَ‍‍ا‌ ‌إِلَى‌ مُوسَ‍‍ى‌ ‌إِ‌ذْ‌ ‌اسْتَسْ‍‍قَ‍‍اهُ قَ‍‍وْمُهُ~ُ ‌أَنِ ‌اضْ‍‍رِب بِعَ‍‍صَ‍‍اكَ ‌الْحَجَ‍رَۖ فَا‌نْ‍‍بَجَسَتْ مِ‍‌‍نْ‍‍هُ ‌اثْنَتَا‌ عَشْ‍رَةَ عَيْنا‌‌ ًۖ قَ‍‍دْ‌ عَلِمَ كُلُّ ‌أُن‍‍َ‍اسٍ‌ مَشْ‍رَبَهُمْ ۚ ‌وَ‍ظَ‍‍لَّلْنَا‌ عَلَيْهِمُ ‌الْ‍‍غَ‍‍م‍‍َ‍امَ ‌وَ‌أَ‌ن‍‍زَلْنَا‌ عَلَيْهِمُ ‌الْمَ‍‍نَّ ‌وَ‌ال‍‍سَّلْوَ‌ى‌ ۖ كُلُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ طَ‍‍يِّب‍‍َ‍اتِ مَا‌ ‌‍رَ‌زَ‍قْ‍‍نَاكُمْ ۚ ‌وَمَا‌ ظَ‍‍لَمُونَا‌ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ كَانُ‍‍و‌ا‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسَهُمْ يَ‍‍ظْ‍‍لِمُونَ
Wa 'Idh Qīla Lahumu Askunū Hadhihi Al-Qaryata Wa Kulū Minhā Ĥaythu Shi'tum Wa Qūlū Ĥiţţatun Wa Adkhulū Al-Bāba Sujjadāan Naghfir Lakum Khaţī'ātikum ۚ Sanazīdu Al-Muĥsinīna Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil): "Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya dimana saja kamu kehendaki". Dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu". Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. 7:161) وَ‌إِ‌ذْ‌ قِ‍‍ي‍‍لَ لَهُمُ ‌اسْكُنُو‌ا‌ هَذِهِ ‌الْ‍‍قَ‍‍رْيَةَ ‌وَكُلُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ حَ‍‍يْ‍‍ثُ شِئْتُمْ ‌وَ‍قُ‍‍ولُو‌ا‌ حِ‍‍طَّ‍‍ةٌ‌ ‌وَ‌ا‌دْ‍‍خُ‍‍لُو‌ا‌الْب‍‍َ‍ابَ سُجَّد‌ا‌ ً‌ نَ‍‍غْ‍‍فِ‍‍رْ‌ لَكُمْ خَ‍‍ط‍‍ِ‍ي‍‍ئ‍‍َ‍‍اتِكُمْ ۚ سَنَز‍ِ‍ي‍‍دُ‌ ‌الْمُحْسِنِينَ
Fabaddala Al-Ladhīna Žalamū Minhum Qawlāan Ghayra Al-Ladhī Qīla Lahum Fa'arsalnā `Alayhim Rijzāan Mina As-Samā'i Bimā Kānū Yažlimūna Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka, maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka. (QS. 7:162) فَبَدَّلَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ظَ‍‍لَمُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ قَ‍‍وْلاً‌ غَ‍‍يْ‍رَ‌الَّذِي قِ‍‍ي‍‍لَ لَهُمْ فَأَ‌رْسَلْنَا‌ عَلَيْهِمْ ‌رِجْ‍‍ز‌ا‌ ً‌ مِنَ ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَ‍‍ظْ‍‍لِمُونَ
Wa As'alhum `Ani Al-Qaryati Allatī Kānat Ĥāđirata Al-Baĥri 'Idh Ya`dūna Fī As-Sabti 'Idh Ta'tīhim Ĥītānuhum Yawma Sabtihim Shurra`āan Wa Yawma Lā Yasbitūna ۙ Lā Ta'tīhim ۚ Kadhālika Nablūhum Bimā Kānū Yafsuqūna Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada disekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. (QS. 7:163) وَ‌اسْأَلْهُمْ عَنِ ‌الْ‍‍قَ‍‍رْيَةِ ‌الَّتِي كَانَتْ حَاضِ‍رَةَ ‌الْبَحْ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌إِ‌ذْ‌ يَعْد‍ُ‍‌ونَ فِي ‌ال‍‍سَّ‍‍بْ‍‍تِ ‌إِ‌ذْ‌ تَأْتِيهِمْ حِيتَانُهُمْ يَ‍‍وْمَ سَ‍‍بْ‍‍تِهِمْ شُ‍رَّعا‌ ً‌ ‌وَيَ‍‍وْمَ لاَ‌ يَسْبِت‍‍ُ‍ونَ ۙ لاَ‌ تَأْتِيهِمْ ۚ كَذَلِكَ نَ‍‍بْ‍‍لُوهُمْ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَفْسُ‍‍قُ‍‍ونَ
Wa 'Idh Qālat 'Ummatun Minhum Lima Ta`ižūna Qawmāan ۙ Al-Lahu Muhlikuhum 'Aw Mu`adhdhibuhum `Adhābāan Shadīdāan ۖ Qālū Ma`dhiratan 'Ilá Rabbikum Wa La`allahum Yattaqūna Dan (ingatlah) ketika suatu umat diantara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab dengan azab yang amat keras?" Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Rabbmu, dan supaya mereka bertaqwa". (QS. 7:164) وَ‌إِ‌ذْ‌ قَ‍‍الَتْ ‌أُمَّ‍‍ةٌ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ لِمَ تَعِ‍‍ظُ‍‍ونَ قَ‍‍وْما‌‌ ًۙ ‌اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ ‌أَ‌وْ‌ مُعَذِّبُهُمْ عَذَ‌ابا‌‌ ً‌ شَدِيد‌ا‌‌ ًۖ قَ‍‍الُو‌ا‌ مَعْذِ‌‍رَة‌ ً‌ ‌إِلَى‌ ‌‍رَبِّكُمْ ‌وَلَعَلَّهُمْ يَتَّ‍‍قُ‍‍ونَ
Falammā Nasū Mā Dhukkirū Bihi~ 'Anjaynā Al-Ladhīna Yanhawna `Ani As-Sū'i Wa 'Akhadh Al-Ladhīna Žalamū Bi`adhābin Ba'īsin Bimā Kānū Yafsuqūna Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (QS. 7:165) فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ نَسُو‌ا‌ مَا‌ ‌ذُكِّرُ‌و‌ا‌ بِهِ ‌أَ‌نْ‍‍جَيْنَا‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍‌‍نْ‍‍هَ‍‍وْنَ عَنِ ‌ال‍‍سّ‍‍ُ‍و‌ءِ‌ ‌وَ‌أَ‍خَ‍‍ذْنَا‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ظَ‍‍لَمُو‌ا‌ بِعَذ‍َ‍‌اب ٍ‌ بَئ‍‍ِ‍ي‍‍س ٍ‌ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَفْسُ‍‍قُ‍‍ونَ
Falammā `Ataw `An Mā Nuhū `Anhu Qulnā Lahum Kūnū Qiradatan Khāsi'īna Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina “. (QS. 7:166) فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ عَتَوْ‌ا‌ عَ‍‌‍نْ مَا‌ نُهُو‌ا‌ عَ‍‌‍نْ‍‍هُ قُ‍‍لْنَا‌ لَهُمْ كُونُو‌اقِ‍رَ‌دَةً خَ‍‍اسِئ‍‍ِ‍‍ينَ
Wa 'Idh Ta'adhdhana Rabbuka Layab`athanna `Alayhim 'Ilá Yawmi Al-Qiyāmati Man Yasūmuhum Sū'a Al-`Adhābi ۗ 'Inna Rabbaka Lasarī`u Al-`Iqābi ۖ Wa 'Innahu Laghafūrun Raĥīmun Dan (ingatlah), ketika Rabbmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 7:167) وَ‌إِ‌ذْ‌ تَأَ‌ذَّنَ ‌‍رَبُّكَ لَيَ‍‍بْ‍‍عَثَ‍‍نَّ عَلَيْهِمْ ‌إِلَى‌ يَ‍‍وْمِ ‌الْ‍‍قِ‍‍يَامَةِ مَ‍‌‍نْ يَسُومُهُمْ س‍‍ُ‍و‌ءَ‌ ‌الْعَذ‍َ‍‌ابِ ۗ ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكَ لَسَ‍‍ر‍ِ‍ي‍‍عُ ‌الْعِ‍‍قَ‍‍ابِ ۖ ‌وَ‌إِنَّ‍‍هُ لَ‍‍غَ‍‍ف‍‍ُ‍و‌ر‌ٌ‌ ‌‍رَحِيمٌ
Wa Qaţţa`nāhum Al-'Arđi 'Umamāan ۖ Minhumu Aş-Şāliĥūna Wa Minhum Dūna Dhālika ۖ Wa Balawnāhum Bil-Ĥasanāti Wa As-Sayyi'āti La`allahum Yarji`ūna Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (ni'mat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (QS. 7:168) وَ‍قَ‍طَّ‍‍عْنَاهُمْ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌أُمَما‌ ًۖ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمُ ‌ال‍‍صَّ‍‍الِح‍‍ُ‍ونَ ‌وَمِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ ‌د‍ُ‍‌ونَ ‌ذَلِكَ ۖ ‌وَبَلَوْنَاهُمْ بِ‍الْحَسَن‍‍َ‍اتِ ‌وَ‌ال‍‍سَّيِّئ‍‍َ‍اتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Fakhalafa Min Ba`dihim Khalfun Wa Rithū Al-Kitāba Ya'khudhūna `Arađa Hādhā Al-'Adná Wa Yaqūlūna Sayughfaru Lanā Wa 'In Ya'tihim `Arađun Mithluhu Ya'khudhūhu ۚ 'Alam Yu'ukhadh `Alayhimthāqu Al-Kitābi 'An Lā Yaqūlū `Alá Allāhi 'Illā Al-Ĥaqqa Wa Darasū Mā Fīhi Wa ۗ Ad-Dāru Al-'Ākhiratu Khayrun Lilladhīna Yattaqūna ۗ 'Afalā Ta`qilūna Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun". Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya. Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertaqwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti? (QS. 7:169) فَ‍خَ‍‍لَفَ مِ‍‌‍نْ بَعْدِهِمْ خَ‍‍لْفٌ‌ ‌وَ‌رِثُو‌ا‌الْكِت‍‍َ‍ابَ يَأْ‍خُ‍‍ذ‍ُ‍‌ونَ عَ‍رَضَ هَذَ‌ا‌ ‌الأَ‌دْنَى‌ ‌وَيَ‍‍قُ‍‍ول‍‍ُ‍ونَ سَيُ‍‍غْ‍‍فَرُ‌ لَنَا‌ ‌وَ‌إِ‌نْ يَأْتِهِمْ عَ‍رَضٌ‌ مِثْلُ‍‍هُ يَأْ‍خُ‍‍ذ‍ُ‍‌وهُ ۚ ‌أَلَمْ يُؤْ‍‍خَ‍‍ذْ‌ عَلَيْهِمْ مِيث‍‍َ‍اقُ ‌الْكِت‍‍َ‍ابِ ‌أَ‌نْ لاَ‌ يَ‍‍قُ‍‍ولُو‌ا‌ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ ‌إِلاَّ‌ ‌الْحَ‍‍قَّ ‌وَ‌دَ‌‍رَسُو‌ا‌ مَا‌ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ ۗ ‌وَ‌ال‍‍دّ‍َ‍‌ا‌رُ‌ ‌الآ‍‍خِ‍رَةُ خَ‍‍يْ‍‍ر‌ٌ‌ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَتَّ‍‍قُ‍‍ونَ ۗ ‌أَفَلاَ‌ تَعْ‍‍قِ‍‍لُونَ
Wa Al-Ladhīna Yumassikūna Bil-Kitābi Wa 'Aqāmū Aş-Şalāata 'Innā Lā Nuđī`u 'Ajra Al-Muşliĥīna Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al-Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat,(akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan. (QS. 7:170) وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يُمَسِّك‍‍ُ‍ونَ بِ‍الْكِت‍‍َ‍ابِ ‌وَ‌أَ‍قَ‍‍امُو‌ا‌ال‍‍صَّ‍‍لاَةَ ‌إِنَّ‍‍ا‌ لاَ‌ نُ‍‍ضِ‍‍ي‍‍عُ ‌أَجْ‍‍‍رَ‌الْمُ‍‍صْ‍‍لِحِينَ
Wa 'Idh Nataq Al-Jabala Fawqahum Ka'annahu Žullatun Wa Žannū 'Annahuqi`un Bihim Khudhū Mā 'Ātaynākum Biqūwatin Wa Adhkurū Mā Fīhi La`allakum Tattaqūna Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu,serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa". (QS. 7:171) وَ‌إِ‌ذْ‌ نَتَ‍‍قْ‍‍نَا‌ ‌الْجَبَلَ فَوْ‍قَ‍‍هُمْ كَأَنَّ‍‍هُ ظُ‍‍لَّةٌ‌ ‌وَ‍ظَ‍‍نُّ‍‍و‌ا‌ ‌أَنَّ‍‍هُ ‌وَ‌اقِ‍‍ع‌‍ٌ‌ بِهِمْ خُ‍‍ذُ‌و‌ا‌ مَ‍‍ا‌ ‌آتَيْنَاكُمْ بِ‍‍قُ‍‍وَّةٍ‌ ‌وَ‌ا‌ذْكُرُ‌و‌ا‌ مَا‌ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ لَعَلَّكُمْ تَتَّ‍‍قُ‍‍ونَ
Wa 'Idh 'Akhadha Rabbuka Min Banī 'Ādama Min Žuhūrihim Dhurrīyatahum Wa 'Ash/hadahum `Alá 'Anfusihim 'Alastu Birabbikum ۖ Qālū Balá ۛ Shahidnā ۛ 'An Taqūlū Yawma Al-Qiyāmati 'Innā Kunnā `An Hādhā Ghāfilīna Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Rabbmu". Mereka menjawab: "Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb)". (QS. 7:172) وَ‌إِ‌ذْ‌ ‌أَ‍خَ‍‍ذَ‌ ‌‍رَبُّكَ مِ‍‌‍نْ بَنِ‍‍ي ‌آ‌دَمَ مِ‍‌‍نْ ظُ‍‍هُو‌رِهِمْ ‌ذُ‌رِّيَّتَهُمْ ‌وَ‌أَشْهَدَهُمْ عَلَ‍‍ى‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسِهِمْ ‌أَلَسْتُ بِ‍رَبِّكُمْ ۖ قَ‍‍الُو‌ا‌ بَلَى‌ ۛ شَهِ‍‍دْنَ‍‍اۛ ‌أَ‌نْ تَ‍‍قُ‍‍ولُو‌ا‌ يَ‍‍وْمَ ‌الْ‍‍قِ‍‍يَامَةِ ‌إِنَّ‍‍ا‌ كُ‍‍نَّ‍‍ا‌ عَ‍‌‍نْ هَذَ‌ا‌ غَ‍‍افِلِينَ
'Aw Taqūlū 'Innamā 'Ashraka 'Ābā'uunā Min Qablu Wa Kunnā Dhurrīyatan Min Ba`dihim ۖ 'Afatuhlikunā Bimā Fa`ala Al-Mubţilūna atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Ilah sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang yang sesat dahulu 582?" (QS. 7:173) أَ‌وْ‌ تَ‍‍قُ‍‍ولُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ‍‍مَ‍‍ا‌ ‌أَشْ‍رَكَ ‌آب‍‍َ‍ا‌ؤُنَا‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لُ ‌وَكُ‍‍نَّ‍‍ا‌ ‌ذُ‌رِّيَّة ً‌ مِ‍‌‍نْ بَعْدِهِمْ ۖ ‌أَفَتُهْلِكُنَا‌ بِمَا‌ فَعَلَ ‌الْمُ‍‍بْ‍‍‍‍طِ‍‍لُونَ
Wa Kadhalika Nufaşşilu Al-'Āyāti Wa La`allahum Yarji`ūna Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (QS. 7:174) وَكَذَلِكَ نُفَ‍‍صِّ‍‍لُ ‌الآي‍‍َ‍اتِ ‌وَلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Wa Atlu `Alayhim Naba'a Al-Ladhī 'Ātaynāhu 'Āyātinā Fānsalakha Minhā Fa'atba`ahu Ash-Shayţānu Fakāna Mina Al-Ghāwīna Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. (QS. 7:175) وَ‌اتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ‌ ‌الَّذِي ‌آتَيْن‍‍َ‍اهُ ‌آيَاتِنَا‌ فَا‌ن‍‍سَلَ‍‍خَ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ فَأَتْبَعَهُ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انُ فَك‍‍َ‍انَ مِنَ ‌الْ‍‍غَ‍‍ا‌وِينَ
Wa Law Shi'nā Larafa`nāhu Bihā Wa Lakinnahu~ 'Akhlada 'Ilá Al-'Arđi Wa Attaba`a Hawāhu ۚ Famathaluhu Kamathali Al-Kalbi 'In Taĥmil `Alayhi Yalhath 'Aw Tatruk/hu Yalhath ۚ Dhālika Mathalu Al-Qawmi Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā ۚqşuşi Al-Qaşaşa La`allahum Yatafakkarūna Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (QS. 7:176) وَلَوْ‌ شِئْنَا‌ لَ‍رَفَعْن‍‍َ‍اهُ بِهَا‌ ‌وَلَكِ‍‍نَّ‍‍هُ~ُ ‌أَ‍خْ‍‍لَدَ‌ ‌إِلَى‌ ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَ‌اتَّبَعَ هَو‍َ‍‌اهُ ۚ فَمَثَلُ‍‍هُ كَمَثَلِ ‌الْكَلْبِ ‌إِ‌نْ تَحْمِلْ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ يَلْهَثْ ‌أَ‌وْ‌ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ۚ ‌ذَلِكَ مَثَلُ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمِ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ ۚ فَا‍قْ‍‍‍‍صُ‍‍صِ ‌الْ‍‍قَ‍‍صَ‍‍صَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُ‌ونَ
Sā'a Mathalāan Al-Qawmu Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa 'Anfusahum Kānū Yažlimūna Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim. (QS. 7:177) س‍‍َ‍ا‌ءَ‌ مَثَلا‌‌ ً‌الْ‍‍قَ‍‍وْمُ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ ‌وَ‌أَ‌ن‍‍فُسَهُمْ كَانُو‌ا‌ يَ‍‍ظْ‍‍لِمُونَ
Man Yahdi Allāhu Fahuwa Al-Muhtadī ۖ Wa Man Yuđlil Fa'ūlā'ika Humu Al-Khāsirūna Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi. (QS. 7:178) مَ‍‌‍نْ يَهْدِ‌ ‌اللَّ‍‍هُ فَهُوَ‌ ‌الْمُهْتَدِي ۖ ‌وَمَ‍‌‍نْ يُ‍‍ضْ‍‍لِلْ فَأ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ هُمُ ‌الْ‍‍خَ‍‍اسِرُ‌ونَ
Wa Laqad Dhara'nā Lijahannama Kathīrāan Mina Al-Jinni Wa Al-'Insi ۖ Lahum Qulūbun Lā Yafqahūna Bihā Wa Lahum 'A`yunun Lā Yubşirūna Bihā Wa Lahumdhānun Lā Yasma`ūna Bihā ۚ 'Ūlā'ika Kāl'an`āmi Bal Hum 'Ađallu ۚ 'Ūlā'ika Humu Al-Ghāfilūna Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 7:179) وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ ‌ذَ‌‍رَ‌أْنَا‌ لِجَهَ‍‍نَّ‍‍مَ كَثِي‍‍ر‌ا‌ ً‌ مِنَ ‌الْجِ‍‍نِّ ‌وَ‌الإِ‌ن‍‍سِ ۖ لَهُمْ قُ‍‍ل‍‍ُ‍وب ٌ‌ لاَ‌ يَفْ‍‍قَ‍‍ه‍‍ُ‍ونَ بِهَا‌ ‌وَلَهُمْ ‌أَعْيُن ٌ‌ لاَ‌ يُ‍‍بْ‍‍‍‍صِ‍‍ر‍ُ‍‌ونَ بِهَا‌ ‌وَلَهُمْ ‌آ‌ذ‍َ‍‌ان ٌ‌ لاَ‌ يَسْمَع‍‍ُ‍ونَ بِهَ‍‍اۚ ‌أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ كَالأَنع‍‍َ‍امِ بَلْ هُمْ ‌أَ‍ضَ‍‍لُّ ۚ ‌أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ هُمُ ‌الْ‍‍غَ‍‍افِلُونَ
Wa Lillāh Al-'Asmā'u Al-Ĥusná Fād`ūhu Bihā ۖ Wa Dharū Al-Ladhīna Yulĥidūna Fī 'Asmā'ihi ۚ Sayujzawna Mā Kānū Ya`malūna Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 7:180) وَلِلَّهِ ‌الأَسْم‍‍َ‍ا‌ءُ‌ ‌الْحُسْنَى‌ فَا‌دْع‍‍ُ‍وهُ بِهَا‌ ۖ ‌وَ‌ذَ‌رُ‌و‌ا‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يُلْحِد‍ُ‍‌ونَ فِ‍‍ي ‌أَسْم‍‍َ‍ائِ‍‍هِ ۚ سَيُ‍‍جْ‍‍زَ‌وْنَ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يَعْمَلُونَ
Wa Mimman Khalaqnā 'Ummatun Yahdūna Bil-Ĥaqqi Wa Bihi Ya`dilūna Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan. (QS. 7:181) وَمِ‍‍مَّ‍‍‌‍نْ خَ‍‍لَ‍‍قْ‍‍نَ‍‍ا‌ ‌أُمَّ‍‍ةٌ‌ يَهْد‍ُ‍‌ونَ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ‌وَبِ‍‍هِ يَعْدِلُونَ
Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Sanastadrijuhum Min Ĥaythu Lā Ya`lamūna Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. (QS. 7:182) وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ سَنَسْتَ‍‍دْ‌رِجُهُمْ مِ‍‌‍نْ حَ‍‍يْ‍‍ثُ لاَ‌ يَعْلَمُونَ
Wa 'Umlī Lahum ۚ 'Inna Kaydī Matīnun Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh. (QS. 7:183) وَ‌أُمْلِي لَهُمْ ۚ ‌إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ
'Awalam Yatafakkarū ۗ Mā Bişāĥibihim Min Jinnatin ۚ 'In Huwa 'Illā Nadhīrun Mubīnun Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak berpenyakit gila. Dia (Muhammad itu) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan. (QS. 7:184) أَ‌وَلَمْ يَتَفَكَّرُ‌و‌اۗ مَا‌ بِ‍‍صَ‍‍احِبِهِمْ مِ‍‌‍نْ جِ‍‍نَّ‍‍ة‌‍ٍۚ ‌إِ‌نْ هُوَ‌ ‌إِلاَّ‌ نَذ‍ِ‍ي‍‍ر‌ٌ‌ مُبِينٌ
'Awalam Yanžurū Fī Malakūti As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Mā Khalaqa Allāhu Min Shay'in Wa 'An `Asá 'An Yakūna Qadi Aqtaraba 'Ajaluhum ۖ Fabi'ayyi Ĥadīthin Ba`dahu Yu'uminūna Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman selain kepada Al-Qur'an itu? (QS. 7:185) أَ‌وَلَمْ يَ‍‌‍ن‍‍ظُ‍‍رُ‌و‌ا‌ فِي مَلَك‍‍ُ‍وتِ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَمَا‌ خَ‍‍لَ‍‍قَ ‌اللَّ‍‍هُ مِ‍‌‍نْ شَ‍‍يْء‌ٍ‌ ‌وَ‌أَ‌نْ عَسَ‍‍ى‌ ‌أَ‌نْ يَك‍‍ُ‍ونَ قَ‍‍دِ‌ ‌ا‍قْ‍‍تَ‍رَبَ ‌أَجَلُهُمْ ۖ فَبِأَيِّ حَد‍ِ‍ي‍‍ث ٍ‌ بَعْدَهُ يُؤْمِنُونَ
Man Yuđlili Allāhu Falā Hādiya Lahu ۚ Wa YadharuhumŢughyānihim Ya`mahūna Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan. (QS. 7:186) مَ‍‌‍نْ يُ‍‍ضْ‍‍لِلِ ‌اللَّ‍‍هُ فَلاَ‌ هَا‌دِيَ لَ‍‍هُ ۚ ‌وَيَذَ‌رُهُمْ فِي طُ‍‍غْ‍‍يَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Yas'alūnaka `Ani As-Sā`ati 'Ayyāna Mursāhā ۖ Qul 'Innamā `Ilmuhā `Inda Rabbī ۖ Lā Yujallīhā Liwaqtihā 'Illā Huwa ۚ Thaqulat Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi ۚ Lā Ta'tīkum 'Illā Baghtatan ۗ Yas'alūnaka Ka'annaka Ĥafīyun `Anhā ۖ Qul 'Innamā `Ilmuhā `Inda Allāhi Wa Lakinna 'Akthara An-Nāsi Lā Ya`lamūna Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya". Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabbku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Rabb, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (QS. 7:187) يَسْأَلُونَكَ عَنِ ‌ال‍‍سَّاعَةِ ‌أَيّ‍‍َ‍انَ مُرْسَاهَا‌ ۖ قُ‍‍لْ ‌إِنَّ‍‍مَا‌ عِلْمُهَا‌ عِ‍‌‍نْ‍‍دَ‌ ‌‍رَبِّي ۖ لاَ‌ يُجَلِّيهَا‌ لِوَ‍قْ‍‍تِهَ‍‍ا‌ ‌إِلاَّ‌ هُوَ‌ ۚ ثَ‍‍قُ‍‍لَتْ فِي ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ۚ لاَ‌ تَأْتِيكُمْ ‌إِلاَّ‌ بَ‍‍غْ‍‍تَة ًۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّ‍‍كَ حَفِيٌّ عَ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ ۖ قُ‍‍لْ ‌إِنَّ‍‍مَا‌ عِلْمُهَا‌ عِ‍‌‍نْ‍‍دَ‌ ‌اللَّ‍‍هِ ‌وَلَكِ‍‍نَّ ‌أَكْثَ‍رَ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍اسِ لاَ‌ يَعْلَمُونَ
Qul Lā 'Amliku Linafsī Naf`āan Wa Lā Đaran 'Illā Mā Shā'a Allāhu ۚ Wa Law Kuntu 'A`lamu Al-Ghayba Lāstakthartu Mina Al-Khayri Wa Mā Massaniya As-Sū'u ۚ 'In 'Anā 'Illā Nadhīrun Wa Bashīrun Liqawmin Yu'uminūna Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfa'atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". (QS. 7:188) قُ‍‍لْ لاَ‌ ‌أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعا‌ ً‌ ‌وَلاَ‌ ضَ‍‍رّ‌ا‌‌ ً‌ ‌إِلاَّ‌ مَا‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌اللَّ‍‍هُ ۚ ‌وَلَوْ‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُ ‌أَعْلَمُ ‌الْ‍‍غَ‍‍يْ‍‍بَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ ‌الْ‍‍خَ‍‍يْ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌وَمَا‌ مَسَّنِيَ ‌ال‍‍سّ‍‍ُ‍و‌ءُ‌ ۚ ‌إِ‌نْ ‌أَنَ‍‍ا‌ ‌إِلاَّ‌ نَذ‍ِ‍ي‍‍ر‌ٌ‌ ‌وَبَش‍‍ِ‍ي‍‍ر‌ٌ‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يُؤْمِنُونَ
Huwa Al-Ladhī Khalaqakum Min Nafsin Wāĥidatin Wa Ja`ala Minhā Zawjahā Liyaskuna 'Ilayhā ۖ Falammā Taghashshāhā Ĥamalat Ĥamlāan Khafīfāan Famarrat Bihi ۖ Falammā 'Athqalat Da`awā Al-Laha Rabbahumā La'in 'Ātaytanā Şāliĥāan Lanakūnanna Mina Ash-Shākirīna Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Allah, Rabbnya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi anak yang sempurna tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. 7:189) هُوَ‌ ‌الَّذِي خَ‍‍لَ‍‍قَ‍‍كُمْ مِ‍‌‍نْ نَفْسٍ‌ ‌وَ‌احِدَةٍ‌ ‌وَجَعَلَ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ ‌زَ‌وْجَهَا‌ لِيَسْكُنَ ‌إِلَيْهَا‌ ۖ فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ تَ‍‍غَ‍‍شَّاهَا‌ حَمَلَتْ حَمْلاً‌ خَ‍‍فِيفا‌‌ ً‌ فَمَ‍رَّتْ بِ‍‍هِ ۖ فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌أَثْ‍‍قَ‍‍لَتْ ‌دَعَوَ‌ا‌ ‌اللَّ‍‍هَ ‌‍رَبَّهُمَا‌ لَئِ‍‌‍نْ ‌آتَيْتَنَا‌ صَ‍‍الِحا‌ ً‌ لَنَكُونَ‍‍نَّ مِنَ ‌ال‍‍شَّاكِ‍‍رِينَ
Falammā 'Ātāhumā Şāliĥāan Ja`alā Lahu Shurakā'a Fīmā 'Ātāhumā ۚ Fata`ālá Allāhu `Ammā Yushrikūna Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. 7:190) فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌آتَاهُمَا‌ صَ‍‍الِحا‌‌ ً‌ جَعَلاَ‌ لَ‍‍هُ شُ‍رَك‍‍َ‍ا‌ءَ‌ فِيمَ‍‍ا‌ ‌آتَاهُمَا‌ ۚ فَتَعَالَى‌ ‌اللَّ‍‍هُ عَ‍‍مَّ‍‍ا‌ يُشْ‍‍رِكُونَ
'Ayushrikūna Mā Lā Yakhluqu Shay'āan Wa Hum Yukhlaqūna Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. (QS. 7:191) أَيُشْ‍‍رِك‍‍ُ‍ونَ مَا‌ لاَ‌ يَ‍‍خْ‍‍لُ‍‍قُ شَ‍‍يْ‍‍ئا‌ ً‌ ‌وَهُمْ يُ‍‍خْ‍‍لَ‍‍قُ‍‍ونَ
Wa Lā Yastaţī`ūna Lahum Naşan Wa Lā 'Anfusahum Yanşurūna Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan. (QS. 7:192) وَلاَ‌ يَسْتَ‍‍طِ‍‍يع‍‍ُ‍ونَ لَهُمْ نَ‍‍صْ‍‍ر‌ا‌ ً‌ ‌وَلاَ‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسَهُمْ يَ‍‌‍ن‍‍صُ‍‍رُ‌ونَ
Wa 'In Tad`ūhum 'Ilá Al-Hudá Lā Yattabi`ūkum ۚ Sawā'un `Alaykum 'Ada`awtumūhum 'Am 'Antum Şāmitūna Dan jika kamu (hai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala) untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka ataupun kamu berdiam diri. (QS. 7:193) وَ‌إِ‌نْ تَ‍‍دْعُوهُمْ ‌إِلَى‌ ‌الْهُدَ‌ى‌ لاَ‌ يَتَّبِعُوكُمْ ۚ سَو‍َ‍‌ا‌ءٌ‌ عَلَيْكُمْ ‌أَ‌دَعَوْتُمُوهُمْ ‌أَمْ ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ صَ‍‍امِتُونَ
'Inna Al-Ladhīna Tad`ūna Min Dūni Allāhi `Ibādun 'Amthālukum ۖd`ūhum Falyastajībū Lakum 'In Kuntum Şādiqīna Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar. (QS. 7:194) إِنَّ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ تَ‍‍دْع‍‍ُ‍ونَ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌اللَّ‍‍هِ عِب‍‍َ‍ا‌دٌ‌ ‌أَمْثَالُكُمْ ۖ فَا‌دْعُوهُمْ فَلْيَسْتَجِيبُو‌ا‌ لَكُمْ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ صَ‍‍ا‌دِقِ‍‍ينَ
'Alahum 'Arjulun Yamshūna Bihā ۖ 'Am Lahum 'Aydin Yabţishūna Bihā ۖ 'Am Lahum 'A`yunun Yubşirūna Bihā ۖ 'Am Lahumdhānun Yasma`ūna Bihā ۗ Quli AdShurakā'akum Thumma Kīdūni Falā Tunžirūni Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras, atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: "Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan) ku, tanpa memberi tangguh (kepadaku). (QS. 7:195) أَلَهُمْ ‌أَ‌رْجُلٌ‌ يَمْش‍‍ُ‍ونَ بِهَ‍‍اۖ ‌أَمْ لَهُمْ ‌أَيْ‍‍د‌ٍ‌ يَ‍‍بْ‍‍‍‍طِ‍‍ش‍‍ُ‍ونَ بِهَ‍‍اۖ ‌أَمْ لَهُمْ ‌أَعْيُنٌ‌ يُ‍‍بْ‍‍‍‍صِ‍‍ر‍ُ‍‌ونَ بِهَ‍‍اۖ ‌أَمْ لَهُمْ ‌آ‌ذ‍َ‍‌انٌ‌ يَسْمَع‍‍ُ‍ونَ بِهَا‌ ۗ قُ‍‍لِ ‌ا‌دْعُو‌ا‌ شُ‍رَك‍‍َ‍ا‌ءَكُمْ ثُ‍‍مَّ كِيد‍ُ‍‌ونِ فَلاَ‌ تُ‍‌‍ن‍‍ظِ‍‍رُ‌ونِ
'Inna Walīyiya Allāhu Al-Ladhī Nazzala Al-Kitāba ۖ Wa Huwa Yatawallá Aş-Şāliĥīna Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang telah menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh. (QS. 7:196) إِنَّ ‌وَلِيِّيَ ‌اللَّ‍‍هُ ‌الَّذِي نَزَّلَ ‌الْكِت‍‍َ‍ابَ ۖ ‌وَهُوَ‌ يَتَوَلَّى‌ ‌ال‍‍صَّ‍‍الِحِينَ
Wa Al-Ladhīna Tad`ūna Min Dūnihi Lā Yastaţī`ūna Naşrakum Wa Lā 'Anfusahum Yanşurūna Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri". (QS. 7:197) وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ تَ‍‍دْع‍‍ُ‍ونَ مِ‍‌‍نْ ‌دُ‌ونِ‍‍هِ لاَ‌ يَسْتَ‍‍طِ‍‍يع‍‍ُ‍ونَ نَ‍‍صْ‍رَكُمْ ‌وَلاَ‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسَهُمْ يَ‍‌‍ن‍‍صُ‍‍رُ‌ونَ
Wa 'In Tad`ūhum 'Ilá Al-Hudá Lā Yasma`ū ۖ Wa Tahum Yanžurūna 'Ilayka Wa Hum Lā Yubşirūna Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-berhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat. (QS. 7:198) وَ‌إِ‌نْ تَ‍‍دْعُوهُمْ ‌إِلَى‌ ‌الْهُدَ‌ى‌ لاَ‌ يَسْمَعُو‌اۖ ‌وَتَ‍رَ‌اهُمْ يَ‍‌‍ن‍‍ظُ‍‍ر‍ُ‍‌ونَ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍كَ ‌وَهُمْ لاَ‌ يُ‍‍بْ‍‍‍‍صِ‍‍رُ‌ونَ
Khudhi Al-`Afwa Wa 'Mur Bil-`Urfi Wa 'A`riđ `Ani Al-Jāhilīna Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. (QS. 7:199) خُ‍‍ذِ‌ ‌الْعَفْوَ‌ ‌وَ‌أْمُرْ‌ بِ‍الْعُرْفِ ‌وَ‌أَعْ‍‍رِ‍‍ضْ عَنِ ‌الْجَاهِلِينَ
Wa 'Immā Yanzaghannaka Mina Ash-Shayţāni Nazghun Fāsta`idh Billāhi~ ۚ 'Innahu Samī`un `Alīmun Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah . Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 7:200) وَ‌إِمَّ‍‍ا‌ يَ‍‌‍ن‍‍زَ‍‍غَ‍‍نَّ‍‍كَ مِنَ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انِ نَزْ‍غ‌‍ٌ‌ فَاسْتَعِذْ‌ بِ‍اللَّ‍‍هِ ۚ ‌إِنَّ‍‍هُ سَم‍‍ِ‍ي‍‍عٌ عَلِيمٌ
'Inna Al-Ladhīna Attaqaw 'Idhā Massahum Ţā'ifun Mina Ash-Shayţāni Tadhakkarū Fa'idhā Hum Mubşirūna Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. (QS. 7:201) إِنَّ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌اتَّ‍‍قَ‍‍وْ‌ا‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ مَسَّهُمْ طَ‍‍ائِفٌ‌ مِنَ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انِ تَذَكَّرُ‌و‌ا‌ فَإِ‌ذَ‌ا‌ هُمْ مُ‍‍بْ‍‍‍‍صِ‍‍رُ‌ونَ
Wa 'Ikhwānuhum Yamuddūnahum Al-Ghayyi Thumma Lā Yuqşirūna Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan). (QS. 7:202) وَ‌إِخْ‍‍وَ‌انُهُمْ يَمُدُّ‌ونَهُمْ فِي ‌ال‍‍غَ‍‍يِّ ثُ‍‍مَّ لاَ‌ يُ‍‍قْ‍‍‍‍صِ‍‍رُ‌ونَ
Wa 'Idhā Lam Ta'tihim Bi'āyatin Qālū Lawlā Ajtabaytahā ۚ Qul 'Innamā 'Attabi`u Mā Yūĥá 'Ilayya Min Rabbī ۚdhā Başā'iru Min Rabbikum Wa Hudan Wa Raĥmatun Liqawmin Yu'uminūna Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al-Qur'an kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Rabbku kepadaku. Al-Qur'an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Rabbmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. 7:203) وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ لَمْ تَأْتِهِمْ بِآيَة‌‍ٍقَ‍‍الُو‌ا‌ لَوْلاَ‌ ‌اجْ‍‍تَبَيْتَهَا‌ ۚ قُ‍‍لْ ‌إِنَّ‍‍مَ‍‍ا‌ ‌أَتَّبِعُ مَا‌ يُوحَ‍‍ى‌ ‌إِلَيَّ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّي ۚ هَذَ‌ا‌ بَ‍‍صَ‍‍ائِ‍‍ر‍ُ‍‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكُمْ ‌وَهُ‍‍د‌ى‌ ً‌ ‌وَ‌‍رَحْمَة ٌ‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يُؤْمِنُونَ
Wa 'Idhā Quri'a Al-Qur'ānu Fāstami`ū Lahu Wa 'Anşitū La`allakum Turĥamūna Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. (QS. 7:204) وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ قُ‍‍رِئَ ‌الْ‍‍قُ‍‍رْ‌آنُ فَاسْتَمِعُو‌ا‌ لَ‍‍هُ ‌وَ‌أَ‌ن‍‍صِ‍‍تُو‌ا‌ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Wa Adhkur Rabbaka Fī Nafsika Tađarru`āan Wa Khīfatan Wa Dūna Al-Jahri Mina Al-Qawli Bil-Ghudūwi Wa Al-'Āşāli Wa Lā Takun Mina Al-Ghāfilīna Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS. 7:205) وَ‌ا‌ذْكُرْ‌ ‌‍رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَ‍‍ضَ‍‍رُّعا‌ ً‌ ‌وَ‍خِ‍‍يفَة ً‌ ‌وَ‌د‍ُ‍‌ونَ ‌الْجَهْ‍‍ر‍ِ‍‌ مِنَ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْلِ بِ‍الْ‍‍غُ‍‍دُ‌وِّ‌ ‌وَ‌الآ‍‍صَ‍‍الِ ‌وَلاَ‌ تَكُ‍‌‍نْ مِنَ ‌الْ‍‍غَ‍‍افِلِينَ
'Inna Al-Ladhīna `Inda Rabbika Lā Yastakbirūna `An `Ibādatihi Wa Yusabbiĥūnahu Wa Lahu Yasjudūna Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Rabbmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nyalah mereka bersujud. (QS. 7:206) إِنَّ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ عِ‍‌‍نْ‍‍دَ‌ ‌‍رَبِّكَ لاَ‌ يَسْتَكْبِر‍ُ‍‌ونَ عَ‍‌‍نْ عِبَا‌دَتِ‍‍هِ ‌وَيُسَبِّحُونَ‍‍هُ ‌وَلَ‍‍هُ يَسْجُدُ‌ونَ
Toggle thick letters. Most people make the mistake of thickening thin letters in the words that have other (highlighted) thick letter Toggle to highlight thick letters خصضغطقظ رَ
Next Sūrah