Al-Ĥamdu Lillāh Al-Ladhī Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Wa Ja`ala Až-Žulumāti Wa An-Nūra ۖ Thumma Al-Ladhīna Kafarū Birabbihim Ya`dilūna
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi,dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Rabb mereka. (QS. 6:1)
Huwa Al-Ladhī Khalaqakum MinŢīninThumma Qađá 'Ajalāan ۖ Wa 'Ajalun Musamman `Indahu ۖ Thumma 'Antum Tamtarūna
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukan ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu). (QS. 6:2)
Wa Huwa Allāhu Fī As-Samāwāti Wa Fī Al-'Arđi ۖ Ya`lamu Sirrakum Wa Jahrakum Wa Ya`lamu Mā Taksibūna
Dan Dialah Allah (Yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan. (QS. 6:3)
Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang hak (Al-Qur'an) tatkala sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita berita yang selalu mereka perolok olokkan. (QS. 6:5)
'Alam Yaraw Kam 'Ahlaknā MinQablihim MinQarnin Makkannāhum Fī Al-'Arđi Mā Lam Numakkin Lakum Wa 'Arsalnā As-Samā'a `Alayhim Midrārāan Wa Ja`alnā Al-'Anhāra Tajrī Min Taĥtihim Fa'ahlaknāhum Bidhunūbihim Wa 'Ansha'nā Min Ba`dihimQarnāan 'Ākharīna
Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang telah kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. (QS. 6:6)
Wa Law Nazzalnā `Alayka Kitābāan Fī Qirţāsin Falamasūhu Bi'aydīhim Laqāla Al-Ladhīna Kafarū 'In Hādhā 'Illā Siĥrun Mubīnun
Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang yang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (QS. 6:7)
Wa Qālū Lawlā 'Unzila `Alayhi Malakun ۖ Wa Law 'Anzalnā Malakāan Laquđiya Al-'AmruThumma Lā Yunžarūna
Dan mereka berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) seorang malaikat 459?" dan kalau Kami turunkan (kepadanya) seorang malaikat,tentu selesailah urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun). (QS. 6:8)
Wa Law Ja`alnāhu Malakāan Laja`alnāhu Rajulāan Wa Lalabasnā `Alayhim Mā Yalbisūna
Dan kalau Kami jadikan rasul itu (dari) malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa laki-laki dan (jika Kami jadikan dia berupa laki-laki), Kami pun akan jadikan mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu. (QS. 6:9)
Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan ('azab) olok-olokkan mereka. (QS. 6:10)
Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?". Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang . Dia sungguh sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman. (QS. 6:12)
Qul 'Aghayra Allāhi 'Attakhidhu Walīyāan Fāţiri As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Huwa Yuţ`imu Wa Lā Yuţ`amu ۗ Qul 'Innī 'Umirtu 'An 'Akūna 'Awwala Man 'Aslama ۖ Wa Lā Takūnanna Mina Al-Mushrikīna
Katakanlah: "Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?". Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah). (QS. 6:14)
Man Yuşraf `Anhu Yawma'idhin FaqadRaĥimahu ۚ Wa Dhalika Al-Fawzu Al-Mubīnu
Barangsiapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata. (QS. 6:16)
Wa 'In Yamsaska Allāhu Biđurrin Falā Kāshifa Lahu~ 'Illā Huwa ۖ Wa 'In Yamsaska Bikhayrin Fahuwa `Alá Kulli Shay'inQadīrun
Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya selain Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. (QS. 6:17)
Qul 'Ayyu Shay'in 'AkbaruShahādatan ۖ Quli Allāhu ۖ Shahīdun Baynī Wa Baynakum ۚ Wa 'Ūĥiya 'Ilayya Hādhā Al-Qur'ānu Li'ndhirakum Bihi Wa Man Balagha ۚ 'A'innakum Latash/hadūna 'Anna Ma`a Allāhi 'Ālihatan 'Ukhrá ۚ Qul Lā 'Ash/hadu ۚ Qul 'Innamā Huwa 'Ilahun Wāĥidun Wa 'Innanī Barī'un Mimmā Tushrikūna
Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada ilah-ilah yang lain disamping Allah?". Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Ilah Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)". (QS. 6:19)
Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka tidak beriman (kepada Allah). (QS. 6:20)
Wa Man 'Ažlamu Mimmani Aftará `Alá Allāhi Kadhibāan 'Aw Kadhdhaba Bi'āyātihi~ ۗ 'Innahu Lā Yufliĥu Až-Žālimūna
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan. (QS. 6:21)
Dan (ingatlah), hari yang diwaktu itu Kami menghimpun mereka semuanya kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: "Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dahulu kamu katakan (sekutu sekutu Kami)?" (QS. 6:22)
Lihatlah, bagaimana mereka telah berdusta terhadap diri mereka sendiri dan hilanglah daripada mereka sembahan sembahan yang dahulu mereka ada-adakan. (QS. 6:24)
Wa Minhum Man Yastami`u 'Ilayka ۖ Wa Ja`alnā `Alá Qulūbihim 'Akinnatan 'An Yafqahūhu Wa Fī 'Ādhānihim Waqrāan Wa 'In ۚ Yaraw Kulla 'Āyatin Lā Yu'uminū Bihā Ĥattá ۚ 'Idhā Jā'ūka Yujādilūnaka Yaqūlu Al-Ladhīna Kafarū 'In Hādhā 'Illā 'Asāţīru Al-'Awwalīna
Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan (bacaan) mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jika pun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: "Al-Qur'an ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu". (QS. 6:25)
Wa Hum Yanhawna `Anhu Wa Yan'awna `Anhu ۖ Wa 'In Yuhlikūna 'Illā 'Anfusahum Wa Mā Yash`urūna
Mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Qur'an dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari. (QS. 6:26)
Wa Law Tará 'Idh Wuqifū `Alá An-Nāri Faqālū Yā Laytanā Nuraddu Wa Lā Nukadhdhiba Bi'āyāti Rabbinā Wa Nakūna Mina Al-Mu'uminīna
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Rabb kami, serta menjadi orang-orang yang beriman". (tentulah kami melihat suatu peristiwa yang mengharukan). (QS. 6:27)
Bal Badā Lahum Mā Kānū Yukhfūna MinQablu ۖ Wa Law Ruddū La`ādū Limā Nuhū `Anhu Wa 'Innahum Lakādhibūna
Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka. (QS. 6:28)
Wa Law Tará 'Idh Wuqifū `Alá Rabbihim ۚ Qāla 'Alaysa Hādhā Bil-Ĥaqqi ۚ Qālū Balá Wa Rabbinā ۚ Qāla Fadhūqū Al-`Adhāba Bimā Kuntum Takfurūna
Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Rabbnya (tentulah kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Berfirman Allah: "Bukankah (kebangkitan) itu benar" Mereka menjawab: "Sungguh benar, demi Rabb kami". Berfirman Allah: "Karena itu rasakanlah azab ini, disebabkan kamu mengingkari(nya). (QS. 6:30)
Sungguh telah rugilah orang-orang yang telah mendustakan pertemuan mereka dengan Allah; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!", sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu. (QS. 6:31)
Wa Mā Al-Ĥayāatu Ad-Dunyā 'Illā La`ibun Wa Lahwun ۖ Wa Lalddāru Al-'Ākhiratu Khayrun Lilladhīna Yattaqūna ۗ 'Afalā Ta`qilūna
Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka . Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya! (QS. 6:32)
Qad Na`lamu 'Innahu Layaĥzunuka Al-Ladhī Yaqūlūna ۖ Fa'innahum Lā Yukadhdhibūnaka Wa Lakinna Až-Žālimīna Bi'āyāti Allāhi Yajĥadūna
Sesungguhnya, Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat ayat Allah. (QS. 6:33)
Wa Laqad Kudhdhibat Rusulun MinQablika Faşabarū `Alá Mā Kudhdhibū Wa 'Ūdhū Ĥattá 'Atāhum Naşrunā ۚ Wa Lā Mubaddila Likalimāti Allāhi ۚ Wa Laqad Jā'aka Min Naba'i Al-Mursalīna
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu. (QS. 6:34)
Wa 'In Kāna Kabura `Alayka 'I`rāđuhum Fa'ini Astaţa`ta 'An Tabtaghiya Nafaqāan Fī Al-'Arđi 'Aw Sullamāan Fī As-Samā'i Fata'tiyahum Bi'āyatin ۚ Wa Law Shā'a Allāhu Lajama`ahum `Alá Al-Hudá ۚ Falā Takūnanna Mina Al-Jāhilīna
Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika kamu dapat melihat lobang di bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat mendatangkan mu'jizat kepada mereka, (maka buatlah). Kalau Allah menghendaki tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk, sebab itu janganlah kamu sekali-kali termasuk orang-orang yang jahil. (QS. 6:35)
Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan orang-orang yang mati (hatinya), akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nya-lah mereka dikembalikan. (QS. 6:36)
Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mu'jizat dari Rabbnya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mu'jizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui". (QS. 6:37)
Wa Mā Min Dābbatin Fī Al-'Arđi Wa Lā Ţā'irin Yaţīru Bijanāĥayhi 'Illā 'Umamun 'Amthālukum ۚ Mā Farraţnā Fī Al-Kitābi MinShay'in ۚ Thumma 'Ilá Rabbihim Yuĥsharūna
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami apakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Rabblah mereka dihimpunkan. (QS. 6:38)
Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Şummun Wa Bukmun Fī Až-Žulumāti ۗ Man Yasha'i Allāhu Yuđlilhu Wa Man Yasha' Yaj`alhu `Alá Şirāţin Mustaqīmin
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk mendapat petunjuk), Niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus. (QS. 6:39)
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu, atau datang kepadamu hari kiamat, apakah kamu menyeru (ilah) selain Allah; jika kamu orang-orang yang benar!" (QS. 6:40)
Bal 'Īyāhu Tad`ūna Fayakshifu Mā Tad`ūna 'Ilayhi 'InShā'a Wa Tansawna Mā Tushrikūna
(Tidak), tetapi hanya Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdo'a kepada-Nya, jika Dia menghendaki, dan kamu meninggalkan sembahan-sembahan yang kamu sekutukan (dengan Allah). (QS. 6:41)
Wa Laqad 'Arsalnā 'Ilá 'Umamin MinQablika Fa'akhadhnāhum Bil-Ba'sā'i Wa Ađ-Đarrā'i La`allahum Yatađarra`ūna
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. 6:42)
Falawlā 'Idh Jā'ahum Ba'sunā Tađarra`ū Wa LakinQasat Qulūbuhum Wa Zayyana Lahumu Ash-Shayţānu Mā Kānū Ya`malūn
Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. 6:43)
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (QS. 6:44)
Qul 'Ara'aytum 'In 'Akhadha Allāhu Sam`akum Wa 'Abşārakum Wa Khatama `Alá Qulūbikum Man 'Ilahun Ghayru Allāhi Ya'tīkum Bihi ۗ Anžur Kayfa Nuşarrifu Al-'Āyāti Thumma Hum Yaşdifūna
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah ilah selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?" Perhatikanlah, bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga). (QS. 6:46)
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika datang siksaan Allah kepadamu dengan sekonyong-kon yang atau terang-terangan, maka adakah yang dibinasakan (Allah) selain orang-orang yang zalim? (QS. 6:47)
Wa Mā Nursilu Al-Mursalīna 'Illā Mubashshirīna Wa Mundhirīna ۖ Faman 'Āmana Wa 'Aşlaĥa Falā Khawfun `Alayhim Wa Lā Hum Yaĥzanūna
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 6:48)
Qul Lā 'Aqūlu Lakum `Indī Khazā'inu Allāhi Wa Lā 'A`lamu Al-Ghayba Wa Lā 'Aqūlu Lakum 'Innī Malakun ۖ 'In 'Attabi`u 'Illā Mā Yūĥá 'Ilayya ۚ Qul Hal Yastawī Al-'A`má Wa Al-Başīru ۚ 'Afalā Tatafakkarūna
Katakanlah: "Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku ini malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang telah diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)? (QS. 6:50)
Wa 'Andhir Bihi Al-Ladhīna Yakhāfūna 'An Yuĥsharū 'Ilá Rabbihim ۙ Laysa Lahum Min Dūnihi Wa Līyun Wa Lā Shafī`un La`allahum Yattaqūna
Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Rabbnya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertaqwa. (QS. 6:51)
Wa Lā Taţrudi Al-Ladhīna Yad`ūna Rabbahum Bil-Ghadāati Wa Al-`Ashīyi Yurīdūna Wajhahu Mā ۖ `Alayka Min Ĥisābihim MinShay'in Wa Mā Min Ĥisābika `Alayhim MinShay'in Fataţrudahum Fatakūna Mina Až-Žālimīna
Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi hari dan petang hari, sedang mereka menghendaki keredhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim. (QS. 6:52)
Wa Kadhalika Fatannā Ba`đahum Biba`đin Liyaqūlū 'Ahā'uulā' Manna Allāhu `Alayhim Min Bayninā ۗ 'Alaysa Allāhu Bi'a`lama Bish-Shākirīna
Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang yang miskin), supaya (orang-orang yang kaya) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" (QS. 6:53)
Wa 'Idhā Jā'aka Al-Ladhīna Yu'uminūna Bi'āyātinā Faqul Salāmun `Alaykum ۖ Kataba Rabbukum `Alá Nafsihi Ar-Raĥmata ۖ 'Annahu Man `Amila Minkum Sū'āan BijahālatinThumma Tāba Min Ba`dihi Wa 'Aşlaĥa Fa'annahu GhafūrunRaĥīmun
Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun-alaikum “. Rabbmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 6:54)
Wa Kadhalika Nufaşşilu Al-'Āyāti Wa Litastabīna Sabīlu Al-Mujrimīna
Dan demikianlah Kami menerangkan ayat-ayat Al-Qur'an. (supaya jelas jalan orang-orang yang saleh) dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa. (QS. 6:55)
Qul 'Innī Nuhītu 'An 'A`buda Al-Ladhīna Tad`ūna Min Dūni Allāhi ۚ Qul Lā 'Attabi`u 'Ahwā'akum ۙ QadĐalaltu 'Idhāan Wa Mā 'Anā Mina Al-Muhtadīna
Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah ilah-ilah yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS. 6:56)
Qul 'Innī `Alá Bayyinatin MinRabbī Wa Kadhdhabtum Bihi ۚ Mā `Indī Mā Tasta`jilūna Bihi~ ۚ 'Ini Al-Ĥukmu 'Illā Lillāh ۖ Yaquşşu Al-Ĥaqqa ۖ Wa Huwa Khayru Al-Fāşilīna
Katakanlah: "Sesungguhnya aku (berada) di atas hujjah yang nyata (Al-Qur'an) dari Rabbku sedang kamu mendustakannya. Bukanlah wewenangku (untuk menurunkan azab) yang kamu tuntut untuk disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik. (QS. 6:57)
Qul Law 'Anna `Indī Mā Tasta`jilūna Bihi Laquđiya Al-'Amru Baynī Wa Baynakum Wa ۗ Allāhu 'A`lamu Biž-Žālimīna
Katakanlah: "Kalau sekiranya ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya, tentu telah diselesaikan Allah urusan yang ada antara aku dan kamu. Dan Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang zalim. (QS. 6:58)
Wa `Indahu Mafātiĥu Al-Ghaybi Lā Ya`lamuhā 'Illā Huwa ۚ Wa Ya`lamu Mā Fī Al-Barri Wa Al-Baĥri ۚ Wa Mā Tasquţu Min Waraqatin 'Illā Ya`lamuhā Wa Lā Ĥabbatin Fī Žulumāti Al-'Arđi Wa Lā Raţbin Wa Lā Yā Bisin 'Illā Fī Kitābin Mubīnin
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. 6:59)
Wa Huwa Al-Ladhī Yatawaffākum Bil-Layli Wa Ya`lamu Mā Jaraĥtum Bin-Nahāri Thumma Yab`athukum Fīhi Liyuqđá 'Ajalun Musamman ۖ Thumma 'Ilayhi Marji`ukumThumma Yunabbi'ukum Bimā Kuntum Ta`malūna
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. (QS. 6:60)
Wa Huwa Al-Qāhiru Fawqa `Ibādihi ۖ Wa Yursilu `Alaykum Ĥafažatan Ĥattá 'Idhā Jā'a 'Aĥadakumu Al-Mawtu Tawaffat/hu Rusulunā Wa Hum Lā Yufarriţūna
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi atas semua hamba-Nya, dan diutusnya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. (QS. 6:61)
Thumma Ruddū 'Ilá Allāhi Mawlāhumu Al-Ĥaqqi ۚ 'Alā Lahu Al-Ĥukmu Wa Huwa 'Asra`u Al-Ĥāsibīna
Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah pembuat perhitungan yang paling cepat. (QS. 6:62)
Qul Man Yunajjīkum MinŽulumāti Al-Barri Wa Al-Baĥri Tad`ūnahu Tađarru`āan Wa Khufyatan La'in 'Anjānā Min Hadhihi Lanakūnanna Mina Ash-Shākirīna
Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdo'a kepada-Nya dengan berendah diri dan dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur. (QS. 6:63)
Qul Huwa Al-Qādiru `Alá 'An Yab`atha `Alaykum `Adhābāan Min Fawqikum 'Aw Min Taĥti 'Arjulikum 'Aw YalbisakumShiya`āan Wa Yudhīqa Ba`đakum Ba'sa Ba`đin ۗ Anžur Kayfa Nuşarrifu Al-'Āyāti La`allahum Yafqahūna
Katakanlah: "Dia yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian) kamu kepada keganasan sebagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya). (QS. 6:65)
Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (maka larangan ini), janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu). (QS. 6:68)
Wa Mā `Alá Al-Ladhīna Yattaqūna Min Ĥisābihim MinShay'in Wa LakinDhikrá La`allahum Yattaqūna
Dan tidak ada pertanggungan jawab sedikitpun atas orang-orang yang bertaqwa terhadap dosa mereka; akan tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertaqwa. (QS. 6:69)
Wa Dhari Al-Ladhīna Attakhadhū Dīnahum La`ibāan Wa Lahwan Wa Gharrat/humu Al-Ĥayāatu Ad-Dunyā ۚ Wa Dhakkir Bihi~ 'An Tubsala Nafsun Bimā Kasabat Laysa Lahā Min Dūni Allāhi Wa Līyun Wa Lā Shafī`un Wa 'In Ta`dil Kulla `Adlin Lā Yu'ukhadh Minhā ۗ 'Ūlā'ika Al-Ladhīna 'Ubsilū Bimā Kasabū ۖ LahumSharābun Min Ĥamīmin Wa `Adhābun 'Alīmun Bimā Kānū Yakfurūna
Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan sendau gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak (pula) pemberi syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka, disebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (QS. 6:70)
Qul 'Anad`ū Min Dūni Allāhi Mā Lā Yanfa`unā Wa Lā Yađurrunā Wa Nuraddu `Alá 'A`qābinā Ba`da 'Idh Hadānā Al-Lahu Kālladhī Astahwat/hu Ash-Shayāţīnu Fī Al-'Arđi Ĥayrāna Lahu~ 'Aşĥābun Yad`ūnahu~ 'Ilá Al-Hudá A'tinā ۗ Qul 'Inna Hudá Allāhi Huwa Al-Hudá ۖ Wa 'Umirnā Linuslima Lirabbi Al-`Ālamīna
Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfa'atan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan dikembalikan ke belakang sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami". Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Rabb semesta alam, (QS. 6:71)
Wa Huwa Al-Ladhī Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Bil-Ĥaqqi ۖ Wa Yawma Yaqūlu Kun Fayakūnu ۚ Qawluhu Al-Ĥaqqu ۚ Wa Lahu Al-Mulku Yawma Yunfakhu Fī Aş-Şūri ۚ `Ālimu Al-Ghaybi Wa Ash-Shahādati ۚ Wa Huwa Al-Ĥakīmu Al-Khabīr
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu jadilah", dan ditangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. 6:73)
Wa 'IdhQāla 'Ibrāhīmu Li'abīhi 'Āzara 'Atattakhidhu 'Aşnāmāan 'Ālihatan ۖ 'Innī 'Arāka Wa Qawmaka Fī Đalālin Mubīnin
Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar : "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai ilah-ilah. Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata". (QS. 6:74)
Wa Kadhalika Nurī 'Ibrāhīma Malakūta As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Liyakūna Mina Al-Mūqinīna
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) dilangit dan di bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin. (QS. 6:75)
Ketika malam menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Rabbku" Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam". (QS. 6:76)
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Rabbku". Tetapi setelah bulan itu tenggelam dia berkata: "Sesungguhnya jika Rabbku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat". (QS. 6:77)
Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit dia berkata: "Inilah Rabbku, ini yang lebih besar", maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. (QS. 6:78)
'Innī Wajjahtu Wajhiya Lilladhī Faţara As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Ĥanīfāan Wa Mā ۖ 'Anā Mina Al-Mushrikīna
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada (Rabb) yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang termasuk mempersekutukan-Nya. (QS. 6:79)
Wa ĤājjahuQawmuhu ۚ Qāla 'Atuĥājjūnī Fī Al-Lahi Wa Qad Hadāni ۚ Wa Lā 'Akhāfu Mā Tushrikūna Bihi~ 'Illā 'An Yashā'a Rabbī Shay'āan ۗ Wasi`a Rabbī Kulla Shay'in `Ilmāan ۗ 'Afalā Tatadhakkarūna
Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: "Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku. Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang mempersekutukan dengan Allah, kecuali di kala Rabbku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Rabbku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)? (QS. 6:80)
Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak takut mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah diantara dua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui 490?" (QS. 6:81)
Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Lam Yalbisū 'Īmānahum Bižulmin 'Ūlā'ika Lahumu Al-'Amnu Wa Hum Muhtadūna
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 6:82)
Wa Tilka Ĥujjatunā 'Ātaynāhā 'Ibrāhīma `Alá Qawmihi ۚ Narfa`u Darajātin Man Nashā'u ۗ 'Inna Rabbaka Ĥakīmun `Alīmun
Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Rabbmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. 6:83)
Wa Wahabnā Lahu~ 'Isĥāqa Wa Ya`qūba ۚ Kullāan Hadaynā ۚ Wa Nūĥāan Hadaynā MinQablu ۖ Wa MinDhurrīyatihi Dāwūda Wa Sulaymāna Wa 'Ayyūba Wa Yūsufa Wa Mūsá Wa Hārūna ۚ Wa Kadhalika Najzī Al-Muĥsinīna
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Ya'qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, (QS. 6:84)
Wa Min 'Ābā'ihim Wa Dhurrīyātihim Wa 'Ikhwānihim ۖ Wa Ajtabaynāhum Wa Hadaynāhum 'Ilá Şirāţin Mustaqīmin
(dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (QS. 6:87)
Dhālika Hudá Allāhi Yahdī Bihi Man Yashā'u Min `Ibādihi ۚ Wa Law 'Ashrakū Laĥabiţa `Anhum Mā Kānū Ya`malūna
Itulah petunjuk Allah yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (QS. 6:88)
'Ūlā'ika Al-Ladhīna 'Ātaynāhumu Al-Kitāba Wa Al-Ĥukma Wa An-Nubūwata ۚ Fa'in Yakfur Bihā Hā'uulā' Faqad Wa Kkalnā Bihā Qawmāan Laysū Bihā Bikāfirīna
Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka kitab, hikmat (pemahaman agama) dan kenabian. Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya (yang tiga macam itu), maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak mengingkarinya. (QS. 6:89)
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Qur'an)". Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat. (QS. 6:90)
Wa Mā Qadarū Allaha Ĥaqqa Qadrihi~ 'IdhQālū Mā 'Anzala Allāhu `Alá Basharin MinShay'in ۗ Qul Man 'Anzala Al-Kitāba Al-Ladhī Jā'a Bihi Mūsá Nūrāan Wa Hudan Lilnnāsi ۖ Taj`alūnahuQarāţīsa Tubdūnahā Wa Tukhfūna Kathīrāan ۖ Wa `Ullimtum Mā Lam Ta`lamū 'Antum Wa Lā 'Ābā'uukum ۖ Quli Allāhu ۖ Thumma Dharhum Fī Khawđihim Yal`abūna
Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan semestinya dikala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya)?" Katakanlah : "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al-Qur'an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. (QS. 6:91)
Wa Hadhā Kitābun 'Anzalnāhu Mubārakun Muşaddiqu Al-Ladhī Bayna Yadayhi Wa Litundhira 'Umma Al-Qurá Wa Man Ĥawlahā Wa ۚ Al-Ladhīna Yu'uminūna Bil-'Ākhirati Yu'uminūna Bihi ۖ Wa Hum `Alá Şalātihim Yuĥāfižūna
Dan ini (Al-Qur'an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Qur'an) dan mereka selalu memelihara shalatnya. (QS. 6:92)
Wa Man 'Ažlamu Mimmani Aftará `Alá Allāhi Kadhibāan 'Aw Qāla 'Ūĥiya 'Ilayya Wa Lam Yūĥa 'Ilayhi Shay'un Wa ManQāla Sa'unzilu Mithla Mā 'Anzala Allāhu ۗ Wa Law Tará 'Idhi Až-Žālimūna Fī Ghamarāti Al-Mawti Wa Al-Malā'ikatu Bāsiţū 'Aydīhim 'Akhrijū 'Anfusakumu ۖ Al-Yawma Tujzawna `Adhāba Al-Hūni Bimā Kuntum Taqūlūna `Alá Allāhi Ghayra Al-Ĥaqqi Wa Kuntum `An 'Āyātihi Tastakbirūna
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengadakan kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalan tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri ayat-ayat-Nya. (QS. 6:93)
Wa Laqad Ji'tumūnā Furādá Kamā Khalaqnākum 'Awwala Marratin Wa Taraktum Mā Khawwalnākum Warā'a Žuhūrikum ۖ Wa Mā Nará Ma`akumShufa`ā'akumu Al-Ladhīna Za`amtum 'Annahum FīkumShurakā'u ۚ Laqad Taqaţţa`a Baynakum Wa Đalla `Ankum Mā Kuntum Taz`umūna
Dan sesungguhnya kamu datang kepada kami sendiri-sendiri kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan dibelakangmu (di dunia) apa yang telah kamu kurniakan kepadamu; dan kami tiada melihat besertamu pemberi syafa'at yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Allah di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) di antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap sekutu Allah. (QS. 6:94)
'Inna Allāha Fāliqu Al-Ĥabbi Wa An-Nawá ۖ Yukhriju Al-Ĥayya Mina Al-Mayyiti Wa Mukhriju Al-Mayyiti Mina Al-Ĥayyi ۚ Dhalikumu Allāhu ۖ Fa'anná Tu'ufakūna
Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (QS. 6:95)
Fāliqu Al-'Işbāĥi Wa Ja`ala Al-Layla Sakanāan Wa Ash-Shamsa Wa Al-Qamara Ĥusbānāan ۚ Dhālika Taqdīru Al-`Azīzi Al-`Alīmi
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. 6:96)
Wa Huwa Al-Ladhī Ja`ala Lakumu An-Nujūma Litahtadū Bihā Fī Žulumāti Al-Barri Wa Al-Baĥri ۗ Qad Faşşalnā Al-'Āyāti Liqawmin Ya`lamūna
Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 6:97)
Wa Huwa Al-Ladhī 'Ansha'akum Min Nafsin Wāĥidatin Famustaqarrun Wa Mustawda`un ۗ Qad Faşşalnā Al-'Āyāti Liqawmin Yafqahūn
Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 6:98)
Wa Huwa Al-Ladhī 'Anzala Mina As-Samā'i Mā'an Fa'akhrajnā Bihi Nabāta Kulli Shay'in Fa'akhrajnā Minhu Khađirāan Nukhriju Minhu Ĥabbāan Mutarākibāan Wa Mina An-Nakhli MinŢal`ihā Qinwānun Dāniyatun Wa Jannātin Min 'A`nābin Wa Az-Zaytūna Wa Ar-Rummāna Mushtabihāan Wa Ghayra Mutashābihin ۗ Anžurū 'Ilá Thamarihi~ 'Idhā 'Athmara Wa Yan`ihi~ ۚ 'Inna Fī Dhālikum La'āyātin Liqawmin Yu'uminūna
Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS. 6:99)
Wa Ja`alū Lillāh Shurakā'a Al-Jinna Wa Khalaqahum ۖ Wa Kharaqū Lahu Banīna Wa Banātin Bighayri `Ilmin ۚ Subĥānahu Wa Ta`ālá `Ammā Yaşifūna
Dan mereka (orang-orang Musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan. (QS. 6:100)
Badī`u As-Samāwāti Wa Al-'Arđi ۖ 'Anná Yakūnu Lahu Waladun Wa Lam Takun Lahu Şāĥibatun ۖ Wa Khalaqa Kulla Shay'in ۖ Wa Huwa Bikulli Shay'in `Alīmun
Dia pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (QS. 6:101)
Dhalikumu Allāhu Rabbukum ۖ Lā 'Ilāha 'Illā Huwa ۖ Khāliqu Kulli Shay'in Fā`budūhu ۚ Wa Huwa `Alá Kulli Shay'in Wa Kīlun
(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Rabb kamu; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. (QS. 6:102)
Lā Tudrikuhu Al-'Abşāru Wa Huwa Yudriku Al-'Abşāra ۖ Wa Huwa Al-Laţīfu Al-Khabīr
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS. 6:103)
Qad Jā'akum Başā'iru MinRabbikum ۖ Faman 'Abşara Falinafsihi ۖ Wa Man `Amiya Fa`alayhā ۚ Wa Mā 'Anā `Alaykum Biĥafīžin
Sesungguhnya telah datang dari Rabbmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka manfa'atnya bagi diri sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu). (QS. 6:104)
Wa Kadhalika Nuşarrifu Al-'Āyāti Wa Liyaqūlū Darasta Wa Linubayyinahu Liqawmin Ya`lamūna
Demikianlah Kami mengulang-ulangi ayat-ayat Kami supaya (orang-orang) yang beriman mendapat petunjuk) dan yang mengakibatkan orang-orang musyrik mengatakan: "Kamu telah mempelajari ayat-ayat itu (dari Ahli Kitab)", dan supaya Kami menjelaskan Al-Qur'an itu kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 6:105)
Wa Law Shā'a Allāhu Mā 'Ashrakū ۗ Wa Mā Ja`alnāka `Alayhim Ĥafīžāan ۖ Wa Mā 'Anta `Alayhim Biwakīlin
Dan kalau Allah menghendaki niscaya mereka tidak mempersekutukan(Nya). Dan Kami tidak menjadikan kamu pemelihara bagi mereka; dan kamu sekali-kali bukanlah pemelihara bagi mereka. (QS. 6:107)
Wa Lā Tasubbū Al-Ladhīna Yad`ūna Min Dūni Allāhi Fayasubbū Allaha `Adwan Bighayri `Ilmin ۗ Kadhālika Zayyannā Likulli 'Ummatin `AmalahumThumma 'Ilá Rabbihim Marji`uhum Fayunabbi'uhum Bimā Kānū Ya`malūna
Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Rabb mereka kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. 6:108)
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh jika datang kepada mereka datang sesuatu mu'jizat, pastilah mereka beriman kepada-Nya. Katakanlah: "Sesungguhnya mu'jizat-mu'jizat itu hanya berada di sisi Allah". Dan apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mu'jizat datang mereka tidak akan beriman. (QS. 6:109)
Wa Nuqallibu 'Af'idatahum Wa 'Abşārahum Kamā Lam Yu'uminū Bihi~ 'Awwala Marratin Wa Nadharuhum Fī Ţughyānihim Ya`mahūna
Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat. (QS. 6:110)
Wa Law 'Annanā Nazzalnā 'Ilayhimu Al-Malā'ikata Wa Kallamahumu Al-Mawtá Wa Ĥasharnā `Alayhim Kulla Shay'inQubulāan Mā Kānū Liyu'uminū 'Illā 'An Yashā'a Allāhu Wa Lakinna 'Aktharahum Yajhalūna
Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu kehadapan mereka niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS. 6:111)
Wa Kadhalika Ja`alnā Likulli Nabīyin `AdūwāanShayāţīna Al-'Insi Wa Al-Jinni Yūĥī Ba`đuhum 'Ilá Ba`đin Zukhrufa Al-Qawli Ghurūrāan ۚ Wa Law Shā'a Rabbuka Mā Fa`alūhu ۖ Fadharhum Wa Mā Yaftarūna
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Rabbmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkan mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. 6:112)
Wa Litaşghá 'Ilayhi 'Af'idatu Al-Ladhīna Lā Yu'uminūna Bil-'Ākhirati Wa Liyarđawhu Wa Liyaqtarifū Mā Hum Muqtarifūna
Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan. (QS. 6:113)
'Afaghayra Allāhi 'Abtaghī Ĥakamāan Wa Huwa Al-Ladhī 'Anzala 'Ilaykumu Al-Kitāba Mufaşşalāan Wa ۚ Al-Ladhīna 'Ātaynāhumu Al-Kitāba Ya`lamūna 'Annahu Munazzalun MinRabbika Bil-Ĥaqqi ۖ Falā Takūnanna Mina Al-Mumtarīna
Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah,padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan terperinci Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dari Rabbmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu. (QS. 6:114)
Wa Tammat Kalimatu Rabbika Şidqāan Wa `Adlāan ۚ Lā Mubaddila Likalimātihi ۚ Wa Huwa As-Samī`u Al-`Alīmu
Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur'an), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 6:115)
Wa 'In Tuţi` 'Akthara Man Fī Al-'Arđi Yuđillūka `An Sabīli Allāhi ۚ 'In Yattabi`ūna 'Illā Až-Žanna Wa 'In Hum 'Illā Yakhruşūna
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) (QS. 6:116)
'Inna Rabbaka Huwa 'A`lamu Man Yađillu `An Sabīlihi ۖ Wa Huwa 'A`lamu Bil-Muhtadīna
Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 6:117)
Wa Mā Lakum 'Allā Ta'kulū Mimmā Dhukira Asmu Allāhi `Alayhi Wa Qad Faşşala Lakum Mā Ĥarrama `Alaykum 'Illā Mā Ađţurirtum 'Ilayhi ۗ Wa 'Inna Kathīrāan Layuđillūna Bi'ahwā'ihim Bighayri `Ilmin ۗ 'Inna Rabbaka Huwa 'A`lamu Bil-Mu`tadīna
Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas. (QS. 6:119)
Wa Dharū Žāhira Al-'Ithmi Wa Bāţinahu~ ۚ 'Inna Al-Ladhīna Yaksibūna Al-'Ithma Sayujzawna Bimā Kānū Yaqtarifūna
Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan. (QS. 6:120)
Wa Lā Ta'kulū Mimmā Lam Yudhkari Asmu Allāhi `Alayhi Wa 'Innahu Lafisqun ۗ Wa 'Inna Ash-Shayāţīna Layūĥūna 'Ilá 'Awliyā'ihim Liyujādilūkum ۖ Wa 'In 'Aţa`tumūhum 'Innakum Lamushrikūna
Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu;dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. (QS. 6:121)
Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.(QS. 6:122)
Wa Kadhalika Ja`alnā Fī Kulli Qaryatin 'Akābira Mujrimīhā Liyamkurū Fīhā ۖ Wa Mā Yamkurūna 'Illā Bi'anfusihim Wa Mā Yash`urūna
Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. (QS. 6:123)
Apabila datang sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata: "Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah". Allah lebih mengetahui dimana Dia menempatkan tugas kerasulan. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan disisi Allah dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya. (QS. 6:124)
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki kelangit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS. 6:125)
Wa Hadhā Şirāţu Rabbika Mustaqīmāan ۗ Qad Faşşalnā Al-'Āyāti Liqawmin Yadhdhakkarūna
Dan inilah jalan Rabbmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran. (QS. 6:126)
Lahum Dāru As-Salāmi `Inda Rabbihim ۖ Wa Huwa Walīyuhum Bimā Kānū Ya`malūna
Bagi mereka (disediakan) Darus-salam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan. (QS. 6:127)
Wa Yawma Yaĥshuruhum Jamī`āan Yā Ma`shara Al-Jinni Qadi Astakthartum Mina Al-'Insi ۖ Wa Qāla 'Awliyā'uuhum Mina Al-'Insi Rabbanā Astamta`a Ba`đunā Biba`đin Wa Balaghnā 'Ajalanā Al-Ladhī 'Ajjalta Lanā ۚ Qāla An-Nāru MathwākumKhālidīna Fīhā 'Illā Mā Shā'a Allāhu ۗ 'Inna Rabbaka Ĥakīmun `Alīmun
Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin (syaitan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia", lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia: "Ya Rabb kami, sesungguhnya sebagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal didalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Rabbmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. 6:128)
Wa Kadhalika Nuwallī Ba`đa Až-Žālimīna Ba`đāan Bimā Kānū Yaksibūna
Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan. (QS. 6:129)
Yā Ma`shara Al-Jinni Wa Al-'Insi 'Alam Ya'tikumRusulun Minkum Yaquşşūna `Alaykum 'Āyā Tī Wa Yundhirūnakum Liqā'a Yawmikum ۚ Hādhā Qālū Shahidnā `Alá ۖ 'Anfusinā Wa Gharrat/humu Al-Ĥayā Atu Ad-Dunyā Wa Shahidū `Alá 'Anfusihim 'Annahum Kānū Kāfirīna
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. (QS. 6:130)
Wa Likullin Darajātun Mimmā `Amilū ۚ Wa Mā Rabbuka Bighāfilin `Ammā Ya`malūna
Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Rabbmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (QS. 6:132)
Wa Rabbuka Al-Ghanīyu Dhū Ar-Raĥmati ۚ 'In Yasha' Yudh/hibkum Wa Yastakhlif Min Ba`dikum Mā Yashā'u Kamā 'Ansha'akum MinDhurrīyati Qawmin 'Ākharīna
Dan Rabbmu Maha Kaya, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagai mana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain. (QS. 6:133)
Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (diantara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya, orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan. (QS. 6:135)
Wa Ja`alū Lillāh Mimmā Dhara'a Mina Al-Ĥarthi Wa Al-'An`ām Naşībāan Faqālū Hādhā Lillāh Biza`mihim Wa Hadhā Lishurakā'inā ۖ Famā Kāna Lishurakā'ihim Falā Yaşilu 'Ilá Allāhi ۖ Wa Mā Kāna Lillāh Fahuwa Yaşilu 'Ilá Shurakā'ihim ۗ Sā'a Mā Yaĥkumūna
Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bahagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka: "ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami". Maka sajian-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan sajian-sajian yang diperuntukkan bagi Allah, maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu. (QS. 6:136)
Wa Kadhalika Zayyana Likathīrin Mina Al-Mushrikīna Qatla 'AwlādihimShurakā'uuhum Liyurdūhum Wa Liyalbisū `Alayhim Dīnahum ۖ Wa Law Shā'a Allāhu Mā Fa`alūhu ۖ Fadharhum Wa Mā Yaftarūna
Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang yang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi mereka agamanya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. 6:137)
Wa Qālū Hadhihi~ 'An`āmun Wa Ĥarthun Ĥijrun Lā Yaţ`amuhā 'Illā Man Nashā'u Biza`mihim Wa 'An`āmun Ĥurrimat Žuhūruhā Wa 'An`āmun Lā Yadhkurūna Asma Allāhi `Alayhā Aftirā'an `Alayhi ۚ Sayajzīhim Bimā Kānū Yaftarūna
Dan mereka mengatakan : "Inilah binatang ternak dan tanaman yang dilarang; tidak boleh memakannya, kecuali orang yang kami kehendaki" menurut anggapan mereka, dan ada binatang ternak yang diharam menungganginya dan binatang yang mereka tidak menyebut nama Allah di waktu menyembelihnya, semata-mata membuat-buat kedustaan terhadap Allah. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap apa yang selalu mereka ada-adakan. (QS. 6:138)
Wa Qālū Mā Fī Buţūni Hadhihi Al-'An`āmi Khālişatun Lidhukūrinā Wa Muĥarramun `Alá 'Azwājinā ۖ Wa 'In Yakun Maytatan Fahum Fīhi Shurakā'u ۚ Sayajzīhim Waşfahum ۚ 'Innahu Ĥakīmun `Alīmun
Dan mereka mengatakan: "Apa yang ada dalam perut binatang ternak ini adalah khusus untuk pria kami dan diharamkan atas wanita kami," dan jika yang dalam itu dilahirkan mati, maka pria dan wanita sama-sama boleh memakannya. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap ketetapan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. 6:139)
Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan lagi tidak mengetahui, dan mereka mengharamkan apa yang Allah telah rezkikan kepada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. 6:140)
Wa Huwa Al-Ladhī 'Ansha'a Jannātin Ma`rūshātin Wa Ghayra Ma`rūshātin Wa An-Nakhla Wa Az-Zar`a Mukhtalifāan 'Ukuluhu Wa Az-Zaytūna Wa Ar-Rummāna Mutashābihāan Wa Ghayra Mutashābihin ۚ Kulū MinThamarihi~ 'Idhā 'Athmara Wa 'Ātū Ĥaqqahu Yawma Ĥaşādihi ۖ Wa Lā Tusrifū ۚ 'Innahu Lā Yuĥibbu Al-Musrifīna
Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermaca-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya dihari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. 6:141)
Wa Mina Al-'An`āmi Ĥamūlatan Wa Farshāan ۚ Kulū Mimmā Razaqakumu Allāhu Wa Lā Tattabi`ū Khuţuwāti Ash-Shayţāni ۚ 'Innahu Lakum `Adūwun Mubīnun
Dan diantara binatang ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu, (QS. 6:142)
Thamāniyata 'Azwājin ۖ Mina Ađ-Đa'ni Athnayni Wa Mina Al-Ma`zi Athnayni ۗ Qul 'Āldhdhakarayni Ĥarrama 'Ami Al-'Unthayayni 'Ammā Ashtamalat `Alayhi 'Arĥāmu Al-'Unthayayni ۖ Nabbi'ūnī Bi`ilmin 'In KuntumŞādiqīna
(yaitu) delapan binatang yang berpasangan, sepasang dari domba dan sepasang dari kambing. Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang diharamkan Allah ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya?". Terangkanlah kepadaku dengan berdasar pengetahuan jika kamu memang orang-orang yang benar, (QS. 6:143)
dan sepasang dari unta dan sepasang dari lembu. Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang diharamkan ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya. Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu? Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan?". Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. 6:144)
Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor, atau binatang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Rabbmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. 6:145)
Wa `Alá Al-Ladhīna Hādū Ĥarramnā Kulla Dhī Žufurin ۖ Wa Mina Al-Baqari Wa Al-Ghanami Ĥarramnā `AlayhimShuĥūmahumā 'Illā Mā Ĥamalat Žuhūruhumā 'Awi Al-Ĥawāyā 'Aw Mā Akhtalaţa Bi`ažmin ۚ Dhālika Jazaynāhum Bibaghyihim ۖ Wa 'Innā Laşādiqūna
Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku 517; dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang diperut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar. (QS. 6:146)
Sayaqūlu Al-Ladhīna 'Ashrakū Law Shā'a Allāhu Mā 'Ashraknā Wa Lā 'Ābā'uunā Wa Lā Ĥarramnā MinShay'in ۚ Kadhālika Kadhdhaba Al-Ladhīna MinQablihim Ĥattá Dhāqū Ba'sanā ۗ Qul Hal `Indakum Min `Ilmin Fatukhrijūhu Lanā ۖ 'In Tattabi`ūna 'Illā Až-Žanna Wa 'In 'Antum 'Illā Takhruşūna
Orang-orang yang mempersekutukan Allah, akan mengatakan: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apapun". Demikian pulalah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami". Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanya berdusta. (QS. 6:148)
Katakanlah: "Bawalah ke mari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini". Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa hafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Rabb mereka. (QS. 6:150)
Qul Ta`ālaw 'Atlu Mā Ĥarrama Rabbukum `Alaykum ۖ 'Allā Tushrikū Bihi Shay'āan ۖ Wa Bil-Wālidayni 'Iĥsānāan ۖ Wa Lā Taqtulū 'Awlādakum Min 'Imlāqin ۖ Naĥnu Narzuqukum Wa 'Īyāhum ۖ Wa Lā Taqrabū Al-Fawāĥisha Mā Žahara Minhā Wa Mā Baţana ۖ Wa Lā Taqtulū An-Nafsa Allatī Ĥarrama Allāhu 'Illā Bil-Ĥaqqi ۚ Dhālikum Waşşākum Bihi La`allakum Ta`qilūna
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Rabbmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak,dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan suatu (sebab) yang benar “. Demikian itu yang diperintahkan oleh Rabbmu kepadamu supaya kamu memahami(nya). (QS. 6:151)
Wa Lā Taqrabū Māla Al-Yatīmi 'Illā Bi-Atī Hiya 'Aĥsanu Ĥattá Yablugha 'Ashuddahu ۖ Wa 'Awfū Al-Kayla Wa Al-Mīzāna Bil-Qisţi ۖ Lā Nukallifu Nafsāan 'Illā Wus`ahā ۖ Wa 'Idhā Qultum Fā`dilū Wa Law Kāna Dhā Qurbá ۖ Wa Bi`ahdi Allāhi 'Awfū ۚ Dhālikum Waşşākum Bihi La`allakum Tadhakkarūna
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfa'at, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat, (QS. 6:152)
Wa 'Anna Hādhā Şirāţī Mustaqīmāan Fa Attabi`ūhu ۖ Wa Lā Tattabi`ū As-Subula Fatafarraqa Bikum `An Sabīlihi ۚ Dhālikum Waşşākum Bihi La`allakum Tattaqūna
dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa. (QS. 6:153)
Thumma 'Ātaynā Mūsá Al-Kitāba Tamāmāan `Alá Al-Ladhī 'Aĥsana Wa Tafşīlāan Likulli Shay'in Wa Hudan Wa Raĥmatan La`allahum Biliqā'i Rabbihim Yu'uminūna
Kemudian Kami telah memberikan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (ni'mat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Rabb mereka. (QS. 6:154)
(Kami turunkan Al-Qur'an itu) agar kamu (tidak) mengatakan: bahwa kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja sebelum kami, dan sesungguhnya kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca “ (QS. 6:156)
'Aw Taqūlū Law 'Annā 'Unzila `Alaynā Al-Kitābu Lakunnā 'Ahdá Minhum ۚ Faqad Jā'akum Bayyinatun MinRabbikum Wa Hudan Wa Raĥmatun ۚ Faman 'Ažlamu Mimman Kadhdhaba Bi'āyāti Allāhi Wa Şadafa `Anhā ۗ Sanajzī Al-Ladhīna Yaşdifūna `An 'Āyātinā Sū'a Al-`Adhābi Bimā Kānū Yaşdifūna
Atau agar kamu (tidak) mengatakan: "Sesungguhnya jikalau kitab itu diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka". Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Rabbmu, petunjuk dan rahmat. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksaan yang buruk, disebabkan mereka selalu berpaling. (QS. 6:157)
Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Rabbmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah bermanfa'at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya kamipun menunggu (pula)". (QS. 6:158)
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. (QS. 6:159)
Man Jā'a Bil-Ĥasanati Falahu `Ashru 'Amthālihā ۖ Wa Man Jā'a Bis-Sayyi'ati Falā Yujzá 'Illā Mithlahā Wa Hum Lā Yužlamūna
Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. 6:160)
Qul 'Innanī Hadānī Rabbī 'Ilá Şirāţin Mustaqīmin DīnāanQiyamāan Millata 'Ibrāhīma Ĥanīfāan ۚ Wa Mā Kāna Mina Al-Mushrikīna
Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Rabbku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. 6:161)
Lā Sharīka Lahu ۖ Wa Bidhalika 'Umirtu Wa 'Anā 'Awwalu Al-Muslimīna
tiada sekutu baginya;dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. 6:163)
Qul 'Aghayra Allāhi 'Abghī Rabbāan Wa Huwa Rabbu Kulli Shay'in ۚ Wa Lā Taksibu Kullu Nafsin 'Illā `Alayhā ۚ Wa Lā Taziru Wāziratun Wizra 'Ukhrá ۚ Thumma 'Ilá Rabbikum Marji`ukum Fayunabbi'ukum Bimā Kuntum Fīhi Takhtalifūna
Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Rabb selain Allah, padahal Dia adalah Rabb bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Rabbmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan". (QS. 6:164)
Wa Huwa Al-Ladhī Ja`alakumKhalā'ifa Al-'Arđi Wa Rafa`a Ba`đakum Fawqa Ba`đin Darajātin Liyabluwakum Fī Mā 'Ātākum ۗ 'Inna Rabbaka Sarī`u Al-`Iqābi Wa 'Innahu LaghafūrunRaĥīmun
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 6:165)