Nazzala `Alayka Al-Kitāba Bil-Ĥaqqi Muşaddiqāan Limā Bayna Yadayhi Wa 'Anzala At-Tawrāata Wa Al-'Injīla
Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. (QS. 3:3)
MinQablu Hudan Lilnnāsi Wa 'Anzala Al-Furqāna ۗ 'Inna Al-Ladhīna Kafarū Bi'āyāti Allāhi Lahum `AdhābunShadīdun Wa ۗ Allāhu `AzīzunDhū Antiqāmin
sebelum (Al-Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan . Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS. 3:4)
Huwa Al-Ladhī Yuşawwirukum Fī Al-'Arĥāmi Kayfa Yashā'u ۚ Lā 'Ilāha 'Illā Huwa Al-`Azīzu Al-Ĥakīmu
Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 3:6)
Huwa Al-Ladhī 'Anzala `Alayka Al-Kitāba Minhu 'Āyātun Muĥkamātun Hunna 'Ummu Al-Kitābi Wa 'Ukharu Mutashābihātun ۖ Fa'ammā Al-Ladhīna Fī Qulūbihim Zayghun Fayattabi`ūna Mā Tashābaha Minhu Abtighā'a Al-Fitnati Wa Abtighā'a Ta'wīlihi ۗ Wa Mā Ya`lamu Ta'wīlahu~ 'Illā Al-Lahu Wa ۗ Ar-Rāsikhūna Fī Al-`Ilmi Yaqūlūna 'Āmannā Bihi Kullun Min `Indi Rabbinā ۗ Wa Mā Yadhdhakkaru 'Illā 'Ūlū Al-'Albābi
Dia-lah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Rabb kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS. 3:7)
Rabbanā Lā TuzighQulūbanā Ba`da 'Idh Hadaytanā Wa Hab Lanā Min Ladunka Raĥmatan ۚ 'Innaka 'Anta Al-Wahhābu
(Mereka berdo'a): "Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)" (QS. 3:8)
Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS. 3:9)
'Inna Al-Ladhīna Kafarū Lan Tughniya `Anhum 'Amwāluhum Wa Lā 'Awlāduhum Mina Allāhi Shay'āan ۖ Wa 'Ūlā'ika Hum Wa Qūdu An-Nāri
Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka, (QS. 3:10)
Kada'bi 'Āli Fir`awna Wa Al-Ladhīna MinQablihim ۚ Kadhdhabū Bi'āyātinā Fa'akhadhahumu Allāhu Bidhunūbihim Wa ۗ Allāhu Shadīdu Al-`Iqābi
(keadaan mereka) adalah sebagai keadaan kaum Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat Kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras siksa-Nya. (QS. 3:11)
Qul Lilladhīna Kafarū Satughlabūna Wa Tuĥsharūna 'Ilá Jahannama ۚ Wa Bi'sa Al-Mihādu
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: "Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya". (QS. 3:12)
Qad Kāna Lakum 'Āyatun Fī Fi'atayni At-Taqatā ۖ Fi'atun Tuqātilu Fī Sabīli Allāhi Wa 'Ukhrá Kāfiratun Yarawnahum MithlayhimRa'ya Al-`Ayni Wa ۚ Allāhu Yu'uayyidu Binaşrihi Man Yashā'u ۗ 'Inna Fī Dhālika La`ibratan Li'wlī Al-'Abşāri
Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati. (QS. 3:13)
Zuyyina Lilnnāsi Ĥubbu Ash-Shahawāti Mina An-Nisā' Wa Al-Banīna Wa Al-Qanāţīri Al-Muqanţarati Mina Adh-Dhahabi Wa Al-Fiđđati Wa Al-Khayli Al-Musawwamati Wa Al-'An`āmi Wa Al-Ĥarthi ۗ Dhālika Matā`u Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Wa ۖ Allāhu `Indahu Ĥusnu Al-Ma'ābi
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. 3:14)
Qul 'A'uunabbi'ukum Bikhayrin MinDhālikum ۚ Lilladhīna Attaqaw `Inda Rabbihim Jannātun Tajrī Min Taĥtihā Al-'AnhāruKhālidīna Fīhā Wa 'Azwājun Muţahharatun Wa Riđwānun Mina Allāhi Wa ۗ Allāhu Başīrun Bil-`Ibādi
Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Rabb mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah; Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. 3:15)
(Yaitu) orang-orang yang berdo'a: "Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka". (QS. 3:16)
Aş-Şābirīna Wa Aş-Şādiqīna Wa Al-Qānitīna Wa Al-Munfiqīna Wa Al-Mustaghfirīna Bil-'Asĥāri
(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta'at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur. (QS. 3:17)
Shahida Allāhu 'Annahu Lā 'Ilāha 'Illā Huwa Wa Al-Malā'ikatu Wa 'Ūlū Al-`Ilmi Qā'imāan Bil-Qisţi ۚ Lā 'Ilāha 'Illā Huwa Al-`Azīzu Al-Ĥakīmu
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 3:18)
'Inna Ad-Dīna `Inda Allāhi Al-'Islāmu ۗ Wa Mā Akhtalafa Al-Ladhīna 'Ūtū Al-Kitāba 'Illā Min Ba`di Mā Jā'ahumu Al-`Ilmu Baghyāan Baynahum ۗ Wa Man Yakfur Bi'āyāti Allāhi Fa'inna Allāha Sarī`u Al-Ĥisābi
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS. 3:19)
Fa'in Ĥājjūka Faqul 'Aslamtu Wajhiya Lillāh Wa Mani Attaba`ani Wa Qul ۗ Lilladhīna 'Ūtū Al-Kitāba Wa Al-'Ummīyīna 'A'aslamtum Fa'in ۚ 'Aslamū Faqadi Ahtadaw Wa 'In ۖ Tawallaw Fa'innamā `Alayka Al-Balāghu Wa Allāhu ۗ Başīrun Bil-`Ibādi
Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang ummi : "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. 3:20)
'Inna Al-Ladhīna Yakfurūna Bi'āyāti Allāhi Wa Yaqtulūna An-Nabīyīna Bighayri Ĥaqqin Wa Yaqtulūna Al-Ladhīna Ya'murūna Bil-Qisţi Mina An-Nāsi Fabashshirhum Bi`adhābin 'Alīmin
Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih. (QS. 3:21)
'Alam Tara 'Ilá Al-Ladhīna 'Ūtū Naşībāan Mina Al-Kitābi Yud`awna 'Ilá Kitābi Allāhi Liyaĥkuma BaynahumThumma Yatawallá Farīqun Minhum Wa Hum Mu`riđūna
Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al-Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum di antara mereka; kemudian sebagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran). (QS. 3:23)
Dhālika Bi'annahumQālū Lan Tamassanā An-Nāru 'Illā 'Ayyāmāan Ma`dūdātin ۖ Wa Gharrahum Fī Dīnihim Mā Kānū Yaftarūna
Hal itu adalah karena mereka mengaku: "Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat dihitung". Mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan. (QS. 3:24)
Fakayfa 'Idhā Jama`nāhum Liyawmin Lā Rayba Fīhi Wa Wuffiyat Kullu Nafsin Mā Kasabat Wa Hum Lā Yužlamūna
Bagaimanakah nanti apabila mereka Kami kumpulkan di hari (kiamat) yang tidak ada keraguan tentang adanya. Dan disempurnakan kepada tiap-tiap diri balasan apa yang diusahakannya sedangkan mereka tidak dianiaya (dirugikan). (QS. 3:25)
Quli Allāhumma Mālika Al-Mulki Tu'utī Al-Mulka Man Tashā'u Wa Tanzi`u Al-Mulka Mimman Tashā'u Wa Tu`izzu Man Tashā'u Wa Tudhillu Man Tashā'u ۖ Biyadika Al-Khayru ۖ 'Innaka `Alá Kulli Shay'inQadīrun
Katakanlah: "Wahai Rabb Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan engkau cabut kerajaan dari orang yang engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 3:26)
Tūliju Al-Layla Fī An-Nahāri Wa Tūliju An-Nahāra Fī Al-Layli ۖ Wa Tukhriju Al-Ĥayya Mina Al-Mayyiti Wa Tukhriju Al-Mayyita Mina Al-Ĥayyi ۖ Wa Tarzuqu Man Tashā'u Bighayri Ĥisābin
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang kepada malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)". (QS. 3:27)
Lā Yattakhidhi Al-Mu'uminūna Al-Kāfirīna 'Awliyā'a Min Dūni Al-Mu'uminīna ۖ Wa Man Yaf`al Dhālika Falaysa Mina Allāhi Fī Shay'in 'Illā 'An Tattaqū Minhum Tuqāatan ۗ Wa Yuĥadhdhirukumu Allāhu Nafsahu ۗ Wa 'Ilá Allāhi Al-Maşīru
Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu). (QS. 3:28)
Qul 'In Tukhfū Mā Fī Şudūrikum 'Aw Tubdūhu Ya`lamhu Allāhu ۗ Wa Ya`lamu Mā Fī As-Samāwāti Wa Mā Fī Al-'Arđi Wa ۗ Allāhu `Alá Kulli Shay'inQadīrun
Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui". Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 3:29)
Yawma Tajidu Kullu Nafsin Mā `Amilat Min Khayrin Muĥđarāan Wa Mā `Amilat Min Sū'in Tawaddu Law 'Anna Baynahā Wa Baynahu~ 'Amadāan Ba`īdāan ۗ Wa Yuĥadhdhirukumu Allāhu Nafsahu Wa ۗ Allāhu Ra'ūfun Bil-`Ibādi
Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. (QS. 3:30)
Qul 'In Kuntum Tuĥibbūna Allāha Fa Attabi`ūnī Yuĥbibkumu Allāhu Wa Yaghfir LakumDhunūbakum Wa ۗ Allāhu GhafūrunRaĥīmun
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 3:31)
(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Rabbku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu daripadaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. 3:35)
Falammā Wađa`at/hā Qālat Rabbi 'Innī Wađa`tuhā 'Unthá Wa Allāhu 'A`lamu Bimā Wađa`at Wa Laysa Adh-Dhakaru Kāl'unthá ۖ Wa 'Innī Sammaytuhā Maryama Wa 'Innī 'U`īdhuhā Bika Wa Dhurrīyatahā Mina Ash-Shayţāni Ar-Rajīmi
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Rabbku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk". (QS. 3:36)
Fataqabbalahā Rabbuhā Biqabūlin Ĥasanin Wa 'Anbatahā Nabātāan Ĥasanāan Wa Kaffalahā Zakarīyā ۖ Kullamā Dakhala `Alayhā Zakarīyā Al-Miĥrāba Wajada `Indahā Rizqāan ۖ Qāla Yā Maryamu 'Anná Laki Hādhā ۖ Qālat Huwa Min `Indi Allāhi ۖ 'Inna Allāha Yarzuqu Man Yashā'u Bighayri Ĥisābin
Maka Rabbnya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini". Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (QS. 3:37)
Di sanalah Zakariya mendo'a kepada Rabbnya seraya berkata: "Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do'a". (QS. 3:38)
Fanādat/hu Al-Malā'ikatu Wa Huwa Qā'imun Yuşallī Fī Al-Miĥrābi 'Anna Allāha Yubashshiruka Biyaĥyá Muşaddiqāan Bikalimatin Mina Allāhi Wa Sayyidāan Wa Ĥaşūrāan Wa Nabīyāan Mina Aş-Şāliĥīna
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh". (QS. 3:39)
Qāla Rabbi 'Anná Yakūnu Lī Ghulāmun Wa Qad Balaghaniya Al-Kibaru Wa Amra'atī `Āqirun ۖ Qāla Kadhālika Allāhu Yaf`alu Mā Yashā'u
Zakariya berkata: "Ya Rabbku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul". Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya". (QS. 3:40)
Qāla Rabbi Aj`al Lī 'Āyatan ۖ Qāla 'Āyatuka 'Allā Tukallima An-Nāsa Thalāthata 'Ayyāmin 'Illā Ramzāan ۗ Wa AdhkurRabbaka Kathīrāan Wa Sabbiĥ Bil-`Ashīyi Wa Al-'Ibkāri
Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Rabbmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari". (QS. 3:41)
Wa 'IdhQālati Al-Malā'ikatu Yā Maryamu 'Inna Allāha Aşţafāki Wa Ţahharaki Wa Aşţafāki `Alá Nisā'i Al-`Ālamīna
Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). (QS. 3:42)
Dhālika Min 'Nbā'i Al-Ghaybi Nūĥīhi 'Ilayka ۚ Wa Mā Kunta Ladayhim 'Idh Yulqūna 'Aqlāmahum 'Ayyuhum Yakfulu Maryama Wa Mā Kunta Ladayhim 'Idh Yakhtaşimūna
Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa. (QS. 3:44)
'IdhQālati Al-Malā'ikatu Yā Maryamu 'Inna Allāha Yubashshiruki Bikalimatin Minhu Asmuhu Al-Masīĥu `Īsá Abnu Maryama Wajīhāan Fī Ad-Dunyā Wa Al-'Ākhirati Wa Mina Al-Muqarrabīna
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih 'Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan diakhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), (QS. 3:45)
Maryam berkata: "Ya Rabbku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. (QS. 3:47)
Wa Rasūlāan 'Ilá Banī 'Isrā'īla 'Annī Qad Ji'tukum Bi'āyatin MinRabbikum ۖ 'Annī 'Akhluqu Lakum Mina Aţ-Ţīni Kahay'ati Aţ-Ţayri Fa'anfukhu Fīhi Fayakūnu Ţayrāan Bi'idhni Allāhi ۖ Wa 'Ubri'u Al-'Akmaha Wa Al-'Abraşa Wa 'Uĥyi Al-Mawtá Bi'idhni Allāhi ۖ Wa 'Unabbi'ukum Bimā Ta'kulūna Wa Mā Taddakhirūna Fī Buyūtikum ۚ 'Inna Fī Dhālika La'āyatan Lakum 'In Kuntum Mu'uminyna
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mu'jizat) dari Rabbmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seijin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman". (QS. 3:49)
Wa Muşaddiqāan Limā Bayna Yadayya Mina At-Tawrāati Wa Li'uĥilla Lakum Ba`đa Al-Ladhī Ĥurrima `Alaykum ۚ Wa Ji'tukum Bi'āyatin MinRabbikum Fa Attaqū Allaha Wa 'Aţī`ūni
Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mu'jizat) dari Rabbmu. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan ta'atlah kepadaku. (QS. 3:50)
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israil) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. (QS. 3:52)
Rabbanā 'Āmannā Bimā 'Anzalta Wa Attaba`nā Ar-Rasūla Fāktubnā Ma`a Ash-Shāhidīna
Ya Rabb kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)". (QS. 3:53)
'IdhQāla Allāhu Yā `Īsá 'Innī Mutawaffīka Wa Rāfi`uka 'Ilayya Wa Muţahhiruka Mina Al-Ladhīna Kafarū Wa Jā`ilu Al-Ladhīna Attaba`ūka Fawqa Al-Ladhīna Kafarū 'Ilá Yawmi Al-Qiyā ۖ Mati Thumma 'Ilayya Marji`ukum Fa'aĥkumu Baynakum Fīmā Kuntum Fīhi Takhtalifūna
(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya". (QS. 3:55)
Fa'ammā Al-Ladhīna Kafarū Fa'u`adhdhibuhum `AdhābāanShadīdāan Fī Ad-Dunyā Wa Al-'Ākhirati Wa Mā Lahum Min Nāşirīna
Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong. (QS. 3:56)
Wa 'Ammā Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti Fayuwaffīhim 'Ujūrahum Wa ۗ Allāhu Lā Yuĥibbu Až-Žālimīna
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. (QS. 3:57)
Dhālika Natlūhu `Alayka Mina Al-'Āyāti Wa Adh-Dhikri Al-Ĥakīmi
Demikianlah (kisah 'Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al-Qur'an yang penuh hikmah. (QS. 3:58)
'Inna Mathala `Īsá `Inda Allāhi Kamathali 'Ādama ۖ Khalaqahu Min TurābinThumma Qāla Lahu Kun Fayakūnu
Sesungguhnya misal (penciptaan)'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS. 3:59)
Faman Ĥājjaka Fīhi Min Ba`di Mā Jā'aka Mina Al-`Ilmi Faqul Ta`ālaw Nad`u 'Abnā'anā Wa 'Abnā'akum Wa Nisā'anā Wa Nisā'akum Wa 'Anfusanā Wa 'AnfusakumThumma Nabtahil Fanaj`al La`nata Allāhi `Alá Al-Kādhibīna
Siapa yang membantahmu tentang kisah 'Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la'nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (QS. 3:61)
'Inna Hādhā Lahuwa Al-Qaşaşu Al-Ĥaqqu ۚ Wa Mā Min 'Ilahin 'Illā Al-Lahu ۚ Wa 'Inna Allāha Lahuwa Al-`Azīzu Al-Ĥakīmu
Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 3:62)
Qul Yā 'Ahla Al-Kitābi Ta`ālaw 'Ilá Kalimatin Sawā'in Baynanā Wa Baynakum 'Allā Na`buda 'Illā Al-Laha Wa Lā Nushrika Bihi Shay'āan Wa Lā Yattakhidha Ba`đunā Ba`đāan 'Arbābāan Min Dūni Allāhi ۚ Fa'in Tawallaw Faqūlū Ash/hadū Bi'annā Muslimūna
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Ilah selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. 3:64)
Yā 'Ahla Al-Kitābi Lima Tuĥājjūna Fī 'Ibrāhīma Wa Mā 'Unzilati At-Tawrāatu Wa Al-'Injīlu 'Illā Min Ba`dihi~ ۚ 'Afalā Ta`qilūna
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir? (QS. 3:65)
Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah-membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui 200; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (QS. 3:66)
Mā Kāna 'Ibrāhīmu Yahūdīyāan Wa Lā Naşrānīyāan Wa Lakin Kāna Ĥanīfāan Muslimāan Wa Mā Kāna Mina Al-Mushrikīna
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik". (QS. 3:67)
'Inna 'Awlá An-Nāsi Bi'ibrāhīma Lalladhīna Attaba`ūhu Wa Hadhā An-Nabīyu Wa Al-Ladhīna 'Āmanū Wa ۗ Allāhu Wa Līyu Al-Mu'uminīna
Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman. (QS. 3:68)
WaddatŢā'ifatun Min 'Ahli Al-Kitābi Law Yuđillūnakum Wa Mā Yuđillūna 'Illā 'Anfusahum Wa Mā Yash`urūn
Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya. (QS. 3:69)
Wa QālatŢā'ifatun Min 'Ahli Al-Kitābi 'Āminū Bial-Ladhī 'Unzila `Alá Al-Ladhīna 'Āmanū Wajha An-Nahāri Wa Akfurū 'Ākhirahu La`allahum Yarji`ūna
Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): "Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mu'min) kembali (kepada kekafiran). (QS. 3:72)
Wa Lā Tu'uminū 'Illā Liman Tabi`a DīnakumQul 'Inna Al-Hudá Hudá Allāhi 'An Yu'utá 'Aĥadun Mithla Mā 'Ūtītum 'Aw Yuĥājjūkum `Inda Rabbikum ۗ Qul 'Inna Al-Fađla Biyadi Allāhi Yu'utīhi Man Yashā'u Wa ۗ Allāhu Wāsi`un `Alīmun
Dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Rabbmu". Katakanlah: "Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 3:73)
Wa Min 'Ahli Al-Kitābi Man 'In Ta'manhu Biqinţārin Yu'uaddihi~ 'Ilayka Wa Minhum Man 'In Ta'manhu Bidīnārin Lā Yu'uaddihi~ 'Ilayka 'Illā Mā Dumta `Alayhi Qā'imāan ۗ Dhālika Bi'annahumQālū Laysa `Alaynā Fī Al-'Ummīyīna Sabīlun Wa Yaqūlūna `Alá Allāhi Al-Kadhiba Wa Hum Ya`lamūna
Di antara Ahli Kitab ada orang yang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. (QS. 3:75)
Balá Man 'Awfá Bi`ahdihi Wa Attaqá Fa'inna Allāha Yuĥibbu Al-Muttaqīna
(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa. (QS. 3:76)
'Inna Al-Ladhīna Yashtarūna Bi`ahdi Allāhi Wa 'AymānihimThamanāanQalīlāan 'Ūlā'ika Lā Khalāqa Lahum Fī Al-'Ākhirati Wa Lā Yukallimuhumu Allāhu Wa Lā Yanžuru 'Ilayhim Yawma Al-Qiyāmati Wa Lā Yuzakkīhim Wa Lahum `Adhābun 'Alīmun
Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. (QS. 3:77)
Wa 'Inna Minhum Lafarīqāan Yalwūna 'Alsinatahum Bil-Kitābi Litaĥsabūhu Mina Al-Kitābi Wa Mā Huwa Mina Al-Kitābi Wa Yaqūlūna Huwa Min `Indi Allāhi Wa Mā Huwa Min `Indi Allāhi Wa Yaqūlūna `Alá Allāhi Al-Kadhiba Wa Hum Ya`lamūna
Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab, supaya kamu menyangka apa yang dibacanya itu sebagian dari Al-Kitab, padahal ia bukan dari Al-Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui. (QS. 3:78)
Mā Kāna Libasharin 'An Yu'utiyahu Allāhu Al-Kitāba Wa Al-Ĥukma Wa An-Nubūwata Thumma Yaqūla Lilnnāsi Kūnū `Ibādāan Lī Min Dūni Allāhi Wa Lakin Kūnū Rabbānīyīna Bimā Kuntum Tu`allimūna Al-Kitāba Wa Bimā Kuntum Tadrusūna
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah". Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (QS. 3:79)
Wa Lā Ya'murakum 'An Tattakhidhū Al-Malā'ikata Wa An-Nabīyīna 'Arbābāan ۗ 'Aya'murukum Bil-Kufri Ba`da 'Idh 'Antum Muslimūna
Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai Rabb. Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah (menganut agama) Islam?" (QS. 3:80)
Wa 'Idh 'Akhadha Allāhu Mīthāqa An-Nabīyīna Lamā 'Ātaytukum Min Kitābin Wa ĤikmatinThumma Jā'akumRasūlun Muşaddiqun Limā Ma`akum Latu'uminunna Bihi Wa Latanşurunnahu ۚ Qāla 'A'aqrartum Wa 'Akhadhtum `Alá Dhālikum 'Işrī ۖ Qālū 'Aqrarnā ۚ Qāla Fāsh/hadū Wa 'Anā Ma`akum Mina Ash-Shāhidīna
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan bersungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya “. Allah berfirman : "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu". (QS. 3:81)
'Afaghayra Dīni Allāhi Yabghūna Wa Lahu~ 'Aslama Man Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Ţaw`āan Wa Karhāan Wa 'Ilayhi Yurja`ūna
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan. (QS. 3:83)
Qul 'Āmannā Billāhi Wa Mā 'Unzila `Alaynā Wa Mā 'Unzila `Alá 'Ibrāhīma Wa 'Ismā`īla Wa 'Isĥāqa Wa Ya`qūba Wa Al-'Asbāţi Wa Mā 'Ūtiya Mūsá Wa `Īsá Wa An-Nabīyūna MinRabbihim Lā Nufarriqu Bayna 'Aĥadin Minhum Wa Naĥnu Lahu Muslimūna
Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Rabb mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri". (QS. 3:84)
Wa Man Yabtaghi Ghayra Al-'Islāmi Dīnāan Falan Yuqbala Minhu Wa Huwa Fī Al-'Ākhirati Mina Al-Khāsirīna
Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. 3:85)
Kayfa Yahdī Al-Lahu Qawmāan Kafarū Ba`da 'Īmānihim Wa Shahidū 'Anna Ar-Rasūla Ĥaqqun Wa Jā'ahumu Al-Bayyinātu Wa ۚ Allāhu Lā Yahdī Al-Qawma Až-Žālimīna
Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim. (QS. 3:86)
'Ūlā'ika Jazā'uuhum 'Anna `Alayhim La`nata Allāhi Wa Al-Malā'ikati Wa An-Nāsi 'Ajma`īna
Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la'nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la'nat para malaikat dan manusia seluruhnya, (QS. 3:87)
'Illā Al-Ladhīna Tābū Min Ba`di Dhālika Wa 'Aşlaĥū Fa'inna Allāha GhafūrunRaĥīmun
kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan . Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 3:89)
'Inna Al-Ladhīna Kafarū Ba`da 'ĪmānihimThumma Azdādū Kufrāan Lan Tuqbala Tawbatuhum Wa 'Ūlā'ika Humu Ađ-Đāllūna
Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat. (QS. 3:90)
'Inna Al-Ladhīna Kafarū Wa Mātū Wa Hum Kuffārun Falan Yuqbala Min 'Aĥadihim Mil'u Al-'Arđi Dhahabāan Wa Law Aftadá Bihi~ ۗ 'Ūlā'ika Lahum `Adhābun 'Alīmun Wa Mā Lahum Min Nāşirīna
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak itu). Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong. (QS. 3:91)
Lan Tanālū Al-Birra Ĥattá Tunfiqū Mimmā Tuĥibbūna ۚ Wa Mā Tunfiqū MinShay'in Fa'inna Allāha Bihi `Alīmun
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS. 3:92)
Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: "(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar". (QS. 3:93)
Qul Şadaqa Allāhu Fa ۗ Attabi`ū Millata 'Ibrāhīma Ĥanīfāan Wa Mā Kāna Mina Al-Mushrikīna
Katakanlah: "Benarlah (apa yang difirmankan) Allah". Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. (QS. 3:95)
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. (QS. 3:96)
Fīhi 'Āyātun Bayyinātun Maqāmu 'Ibrāhīma ۖ Wa Man Dakhalahu Kāna 'Āmināan ۗ Wa Lillāh `Alá An-Nāsi Ĥijju Al-Bayti Mani Astaţā`a 'Ilayhi Sabīlāan ۚ Wa Man Kafara Fa'inna Allāha Ghanīyun `Ani Al-`Ālamīna
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim 215; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah 216; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. 3:97)
Qul Yā 'Ahla Al-Kitābi Lima Taşuddūna `An Sabīli Allāhi Man 'Āmana Tabghūnahā `Iwajāan Wa 'AntumShuhadā'u ۗ Wa Mā Al-Lahu Bighāfilin `Ammā Ta`malūna
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan?" Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (QS. 3:99)
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Ahli Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. (QS. 3:100)
Wa Kayfa Takfurūna Wa 'Antum Tutlá `Alaykum 'Āyātu Allāhi Wa FīkumRasūluhu ۗ Wa Man Ya`taşim Billāhi Faqad Hudiya 'Ilá Şirāţin Mustaqīmin
Bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu. Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS. 3:101)
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Attaqū Allaha Ĥaqqa Tuqātihi Wa Lā Tamūtunna 'Illā Wa 'Antum Muslimūna
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. 3:102)
Wa A`taşimū Biĥabli Allāhi Jamī`āan Wa Lā Tafarraqū ۚ Wa Adhkurū Ni`mata Allāhi `Alaykum 'Idh Kuntum 'A`dā'an Fa'allafa Bayna Qulūbikum Fa'aşbaĥtum Bini`matihi~ 'Ikhwānāan Wa Kuntum `Alá Shafā Ĥufratin Mina An-Nāri Fa'anqadhakum Minhā ۗ Kadhālika Yubayyinu Allāhu Lakum 'Āyātihi La`allakum Tahtadūna
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. 3:103)
Wa Ltakun Minkum 'Ummatun Yad`ūna 'Ilá Al-Khayri Wa Ya'murūna Bil-Ma`rūfi Wa Yanhawna `Ani Al-Munkari ۚ Wa 'Ūlā'ika Humu Al-Mufliĥūna
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar 217; mereka adalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3:104)
Wa Lā Takūnū Kālladhīna Tafarraqū Wa Akhtalafū Min Ba`di Mā Jā'ahumu Al-Bayyinātu ۚ Wa 'Ūlā'ika Lahum `Adhābun `Ažīmun
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, (QS. 3:105)
pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu". (QS. 3:106)
KuntumKhayra 'Ummatin 'Ukhrijat Lilnnāsi Ta'murūna Bil-Ma`rūfi Wa Tanhawna `Ani Al-Munkari Wa Tu'uminūna Billāhi ۗ Wa Law 'Āmana 'Ahlu Al-Kitābi Lakāna Khayrāan Lahum ۚ Minhumu Al-Mu'uminūna Wa 'Aktharuhumu Al-Fāsiqūna
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. 3:110)
Lan Yađurrūkum 'Illā 'Adhan ۖ Wa 'In Yuqātilūkum Yuwallūkumu Al-'AdbāraThumma Lā Yunşarūna
Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan. (QS. 3:111)
Đuribat `Alayhimu Adh-Dhillatu 'Ayna Mā Thuqifū 'Illā Biĥablin Mina Allāhi Wa Ĥablin Mina An-Nāsi Wa Bā'ū Bighađabin Mina Allāhi Wa Đuribat `Alayhimu Al-Maskanatu ۚ Dhālika Bi'annahum Kānū Yakfurūna Bi'āyāti Allāhi Wa Yaqtulūna Al-'Anbiyā'a Bighayri Ĥaqqin ۚ Dhālika Bimā `Aşaw Wa Kānū Ya`tadūna
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (QS. 3:112)
Laysū Sawā'an ۗ Min 'Ahli Al-Kitābi 'UmmatunQā'imatun Yatlūna 'Āyāti Allāhi 'Ānā'a Al-Layli Wa Hum Yasjudūna
Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus , mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (shalat). (QS. 3:113)
Yu'uminūna Billāhi Wa Al-Yawmi Al-'Ākhiri Wa Ya'murūna Bil-Ma`rūfi Wa Yanhawna `Ani Al-Munkari Wa Yusāri`ūna Fī Al-Khayrāti Wa 'Ūlā'ika Mina Aş-Şāliĥīna
Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. (QS. 3:114)
Wa Mā Yaf`alū Min Khayrin Falan Yukfarūhu Wa ۗ Allāhu `Alīmun Bil-Muttaqīna
Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak dihalangi (menerima pahala)nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertaqwa. (QS. 3:115)
'Inna Al-Ladhīna Kafarū Lan Tughniya `Anhum 'Amwāluhum Wa Lā 'Awlāduhum Mina Allāhi Shay'āan ۖ Wa 'Ūlā'ika 'Aşĥābu An-Nāri ۚ Hum Fīhā Khālidūna
Sesungguhnya orang-orang yang kafir baik harta mereka maupun anak-anak mereka, sekali-kali tidak dapat menolak azab Allah dari mereka sedikitpun. Dan mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. 3:116)
Mathalu Mā Yunfiqūna Fī Hadhihi Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Kamathali Rīĥin Fīhā Şirrun 'Aşābat Ĥartha QawminŽalamū 'Anfusahum Fa'ahlakat/hu ۚ Wa Mā Žalamahumu Allāhu Wa Lakin 'Anfusahum Yažlimūna
Perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini, adalah seperti perumpamaan angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman kaum yang menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri. (QS. 3:117)
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Lā Tattakhidhū Biţānatan Min Dūnikum Lā Ya'lūnakumKhabālāan Waddū Mā `AnittumQad Badati Al-Baghđā'u Min 'Afwāhihim Wa Mā Tukhfī Şudūruhum 'Akbaru ۚ Qad Bayyannā Lakumu Al-'Āyāti ۖ 'In Kuntum Ta`qilūna
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (QS. 3:118)
Hā'antum 'Ūlā'i Tuĥibbūnahum Wa Lā Yuĥibbūnakum Wa Tu'uminūna Bil-Kitābi Kullihi Wa 'Idhā LaqūkumQālū 'Āmannā Wa 'Idhā Khalaw `Ađđū `Alaykumu Al-'Anāmila Mina Al-Ghayži Qul ۚ Mūtū Bighayžikum 'Inna ۗ Allāha `Alīmun Bidhāti Aş-Şudūri
Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata: "Kami beriman"; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): "Marilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. (QS. 3:119)
'In Tamsaskum Ĥasanatun Tasu'uhum Wa 'In Tuşibkum Sayyi'atun Yafraĥū Bihā ۖ Wa 'In Taşbirū Wa Tattaqū Lā Yađurrukum KayduhumShay'āan ۗ 'Inna Allāha Bimā Ya`malūna Muĥīţun
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (QS. 3:120)
Wa 'IdhGhadawta Min 'Ahlika Tubawwi'u Al-Mu'uminīna Maqā`ida Lilqitāli Wa ۗ Allāhu Samī`un `Alīmun
Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu akan menempatkan para mu'min pada beberapa tempat untuk berperang. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, (QS. 3:121)
'Idh HammatŢā'ifatāni Minkum 'An Tafshalā Wa Allāhu Walīyuhumā ۗ Wa `Alá Allāhi Falyatawakkali Al-Mu'uminūna
ketika dua golongan daripadamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Karena itu hendaklah karena Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal. (QS. 3:122)
Wa Laqad Naşarakumu Allāhu Bibadrin Wa 'Antum 'Adhillatun Fa ۖ Attaqū Allaha La`allakum Tashkurūna
Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (QS. 3:123)
(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mu'min: "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?" (QS. 3:124)
Balá ۚ 'In Taşbirū Wa Tattaqū Wa Ya'tūkum Min Fawrihim Hādhā YumdidkumRabbukum Bikhamsati 'Ālāfin Mina Al-Malā'ikati Musawwimīna
ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. (QS. 3:125)
Wa Mā Ja`alahu Allāhu 'Illā Bushrá Lakum Wa Litaţma'inna Qulūbukum Bihi ۗ Wa Mā An-Naşru 'Illā Min `Indi Allāhi Al-`Azīzi Al-Ĥakīmi
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 3:126)
Liyaqţa`a Ţarafāan Mina Al-Ladhīna Kafarū 'Aw Yakbitahum Fayanqalibū Khā'ibīna
(Allah menolong kamu dalam perang Badar dan memberi bantuan itu) untuk membinasakan segolongan orang-orang yang kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa. (QS. 3:127)
Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim. (QS. 3:128)
Wa Lillāh Mā Fī As-Samāwāti Wa Mā Fī Al-'Arđi ۚ Yaghfiru Liman Yashā'u Wa Yu`adhdhibu Man Yashā'u Wa ۚ Allāhu GhafūrunRaĥīmun
Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki; dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 3:129)
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Lā Ta'kulū Ar-Ribā 'Ađ`āfāan Muđā`afatan ۖ Wa Attaqū Allaha La`allakum Tufliĥūna
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 3:130)
Wa Sāri`ū 'Ilá Maghfiratin MinRabbikum Wa Jannatin `Arđuhā As-Samāwātu Wa Al-'Arđu 'U`iddat Lilmuttaqīna
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (QS. 3:133)
Al-Ladhīna Yunfiqūna Fī As-Sarrā'i Wa Ađ-Đarrā'i Wa Al-Kāžimīna Al-Ghayža Wa Al-`Āfīna `Ani An-Nāsi Wa ۗ Allāhu Yuĥibbu Al-Muĥsinīna
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. 3:134)
Wa Al-Ladhīna 'Idhā Fa`alū Fāĥishatan 'Aw Žalamū 'AnfusahumDhakarū Allaha Fāstaghfarū Lidhunūbihim Wa Man Yaghfiru Adh-Dhunūba 'Illā Al-Lahu Wa Lam Yuşirrū `Alá Mā Fa`alū Wa Hum Ya`lamūna
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui. (QS. 3:135)
'Ūlā'ika Jazā'uuhum Maghfiratun MinRabbihim Wa Jannātun Tajrī Min Taĥtihā Al-'AnhāruKhālidīna Fīhā ۚ Wa Ni`ma 'Ajru Al-`Āmilīna
Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. (QS. 3:136)
Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah 230; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. 3:137)
Wa Lā Tahinū Wa Lā Taĥzanū Wa 'Antumu Al-'A`lawna 'In Kuntum Mu'uminīna
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS. 3:139)
'In YamsaskumQarĥun Faqad Massa Al-Qawma Qarĥun Mithluhu ۚ Wa Tilka Al-'Ayyāmu Nudāwiluhā Bayna An-Nāsi Wa Liya`lama Allāhu Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Yattakhidha MinkumShuhadā'a Wa ۗ Allāhu Lā Yuĥibbu Až-Žālimīna
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, (QS. 3:140)
'Am Ĥasibtum 'An Tadkhulū Al-Jannata Wa Lammā Ya`lami Allāhu Al-Ladhīna Jāhadū Minkum Wa Ya`lama Aş-Şābirīna
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. 3:142)
Wa Mā Muĥammadun 'Illā RasūlunQadKhalat MinQablihi Ar-Rusulu ۚ 'Afa'īn Māta 'Aw Qutila Anqalabtum `Alá 'A`qābikum ۚ Wa Man Yanqalib `Alá `Aqibayhi Falan Yađurra Allāha Shay'āan ۗ Wa Sayajzī Al-Lahu Ash-Shākirīna
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. 3:144)
Wa Mā Kāna Linafsin 'An Tamūta 'Illā Bi'idhni Allāhi Kitābāan Mu'uajjalāan ۗ Wa Man YuridThawāba Ad-Dunyā Nu'utihi Minhā Wa Man YuridThawāba Al-'Ākhirati Nu'utihi Minhā ۚ Wa Sanajzī Ash-Shākirīna
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. 3:145)
Wa Ka'ayyin Min NabīyinQātala Ma`ahuRibbīyūna Kathīrun Famā Wahanū Limā 'Aşābahum Fī Sabīli Allāhi Wa Mā Đa`ufū Wa Mā Astakānū Wa ۗ Allāhu Yuĥibbu Aş-Şābirīna
Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (QS. 3:146)
Wa Mā Kāna Qawlahum 'Illā 'AnQālū Rabbanā Aghfir Lanā Dhunūbanā Wa 'Isrāfanā Fī 'Amrinā Wa Thabbit 'Aqdāmanā Wa Anşurnā `Alá Al-Qawmi Al-Kāfirīna
Tidak ada do'a mereka selain ucapan: "Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-berlebihan dalam urusan kami, dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. 3:147)
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta'ati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu kebelakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. (QS. 3:149)
Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim". (QS. 3:151)
Wa LaqadŞadaqakumu Allāhu Wa`dahu~ 'Idh Taĥussūnahum Bi'idhnihi ۖ Ĥattá 'Idhā Fashiltum Wa Tanāza`tum Fī Al-'Amri Wa `Aşaytum Min Ba`di Mā 'Arākum Mā Tuĥibbūna ۚ Minkum Man Yurīdu Ad-Dunyā Wa Minkum Man Yurīdu Al-'Ākhirata ۚ Thumma Şarafakum `Anhum Liyabtaliyakum ۖ Wa Laqad `Afā `Ankum Wa ۗ Allāhu Dhū Fađlin `Alá Al-Mu'uminīna
Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan seizin-Nya sampai pada sa'at kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu; dan sesungguhnya Allah telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang-orang yang beriman. (QS. 3:152)
'Idh Tuş`idūna Wa Lā Talwūna `Alá 'Aĥadin Wa Ar-Rasūlu Yad`ūkum Fī 'Ukhrākum Fa'athābakumGhammāan Bighammin Likaylā Taĥzanū `Alá Mā Fātakum Wa Lā Mā 'Aşābakum Wa ۗ Allāhu Khabīrun Bimā Ta`malūna
(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seorangpun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput daripada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 3:153)
Thumma 'Anzala `Alaykum Min Ba`di Al-Ghammi 'Amanatan Nu`āsāan Yaghshá Ţā'ifatan Minkum ۖ Wa Ţā'ifatunQad 'Ahammat/hum 'Anfusuhum Yažunnūna Billāhi Ghayra Al-Ĥaqqi Žanna Al-Jāhilīyati ۖ Yaqūlūna Hal Lanā Mina Al-'Amri MinShay'in ۗ Qul 'Inna Al-'Amra Kullahu Lillāh ۗ Yukhfūna Fī 'Anfusihim Mā Lā Yubdūna Laka ۖ Yaqūlūna Law Kāna Lanā Mina Al-'Amri Shay'un Mā Qutilnā Hāhunā ۗ Qul Law Kuntum Fī Buyūtikum Labaraza Al-Ladhīna Kutiba `Alayhimu Al-Qatlu 'Ilá Mađāji`ihim ۖ Wa Liyabtaliya Allāhu Mā Fī Şudūrikum Wa Liyumaĥĥişa Mā Fī Qulūbikum Wa ۗ Allāhu `Alīmun Bidhāti Aş-Şudūri
Kemudian setelah kamu berduka-cita Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan daripada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (QS. 3:154)
Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu dua pasukan itu, hanya saja mereka digelincirkan oleh syaitan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (QS. 3:155)
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Lā Takūnū Kālladhīna Kafarū Wa Qālū Li'khwānihim 'Idhā Đarabū Fī Al-'Arđi 'Aw Kānū Ghuzzan Law Kānū `Indanā Mā Mātū Wa Mā Qutilū Liyaj`ala Allāhu Dhālika Ĥasratan Fī Qulūbihim Wa ۗ Allāhu Yuĥyī Wa Yumītu Wa ۗ Allāhu Bimā Ta`malūna Başīrun
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: "Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh". Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. 3:156)
Wa La'inQutiltum Fī Sabīli Allāhi 'Aw Muttum Lamaghfiratun Mina Allāhi Wa Raĥmatun Khayrun Mimmā Yajma`ūna
Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan. (QS. 3:157)
Fabimā Raĥmatin Mina Allāhi Linta Lahum ۖ Wa Law Kunta Fažžāan Ghalīža Al-Qalbi Lānfađđū Min Ĥawlika ۖ Fā`fu `Anhum Wa Astaghfir Lahum Wa Shāwirhum Fī Al-'Amri ۖ Fa'idhā `Azamta Fatawakkal `Alá Allāhi ۚ 'Inna Allāha Yuĥibbu Al-Mutawakkilīna
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. 3:159)
'In Yanşurkumu Allāhu Falā Ghāliba Lakum ۖ Wa 'In Yakhdhulkum FamanDhā Al-Ladhī Yanşurukum Min Ba`dihi ۗ Wa `Alá Allāhi Falyatawakkali Al-Mu'uminūna
Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; dan jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaknya kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal. (QS. 3:160)
Wa Mā Kāna Linabīyin 'An Yaghulla ۚ Wa Man Yaghlul Ya'ti Bimā Ghalla Yawma Al-Qiyāmati ۚ Thumma Tuwaffá Kullu Nafsin Mā Kasabat Wa Hum Lā Yužlamūna
Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu; kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya. (QS. 3:161)
'Afamani Attaba`a Riđwāna Allāhi Kaman Bā'a Bisakhaţin Mina Allāhi Wa Ma'wāhu Jahannamu ۚ Wa Bi'sa Al-Maşīru
Apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan (yang besar) dari Allah dan tempatnya adalah jahannam? Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali (QS. 3:162)
Laqad Manna Allāhu `Alá Al-Mu'uminīna 'Idh Ba`atha FīhimRasūlāan Min 'Anfusihim Yatlū `Alayhim 'Āyātihi Wa Yuzakkīhim Wa Yu`allimuhumu Al-Kitāba Wa Al-Ĥikmata Wa 'In Kānū MinQablu Lafī Đalālin Mubīnin
Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. 3:164)
'Awalammā 'Aşābatkum MuşībatunQad 'Aşabtum Mithlayhā Qultum 'Anná Hādhā ۖ Qul Huwa Min `Indi 'Anfusikum ۗ 'Inna Allāha `Alá Kulli Shay'inQadīrun
Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar) kamu berkata: "Dari mana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 3:165)
Wa Mā 'Aşābakum Yawma At-Taqá Al-Jam`āni Fabi'idhni Allāhi Wa Liya`lama Al-Mu'uminīna
Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman. (QS. 3:166)
Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu “. Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan. (QS. 3:167)
Al-Ladhīna Qālū Li'khwānihim Wa Qa`adū Law 'Aţā`ūnā Mā Qutilū ۗ Qul Fādra'ū `An 'Anfusikumu Al-Mawta 'In KuntumŞādiqīna
Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar". (QS. 3:168)
Wa Lā Taĥsabanna Al-Ladhīna Qutilū Fī Sabīli Allāhi 'Amwātāan ۚ Bal 'Aĥyā'un `Inda Rabbihim Yurzaqūna
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Rabbnya dengan mendapat rezki. (QS. 3:169)
Fariĥīna Bimā 'Ātāhumu Allāhu Min Fađlihi Wa Yastabshirūna Bial-Ladhīna Lam Yalĥaqū Bihim Min Khalfihim 'Allā Khawfun `Alayhim Wa Lā Hum Yaĥzanūna
Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka. dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka. Bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 3:170)
Yastabshirūna Bini`matin Mina Allāhi Wa Fađlin Wa 'Anna Allāha Lā Yuđī`u 'Ajra Al-Mu'uminīna
Mereka bergirang hati dengan ni'mat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. (QS. 3:171)
Al-Ladhīna Astajābū Lillāh Wa Ar-Rasūli Min Ba`di Mā 'Aşābahumu Al-Qarĥu ۚ Lilladhīna 'Aĥsanū Minhum Wa Attaqaw 'Ajrun `Ažīmun
(Yaitu) orang-orang yang menta'ati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertaqwa ada pahala yang besar. (QS. 3:172)
Al-Ladhīna Qāla Lahumu An-Nāsu 'Inna An-Nāsa Qad Jama`ū Lakum Fākhshawhum Fazādahum 'Īmānāan Wa Qālū Ĥasbunā Al-Lahu Wa Ni`ma Al-Wakīlu
(Yaitu) orang-orang (yang menta'ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS. 3:173)
Fānqalabū Bini`matin Mina Allāhi Wa Fađlin Lam Yamsas/hum Sū'un Wa Attaba`ū Riđwāna Allāhi Wa ۗ Allāhu Dhū Fađlin `Ažīmin
Maka mereka kembali dengan ni'mat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. 3:174)
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. 3:175)
Wa Lā Yaĥzunka Al-Ladhīna Yusāri`ūna Fī Al-Kufri ۚ 'Innahum Lan Yađurrū Allaha Shay'āan ۗ Yurīdu Allāhu 'Allā Yaj`ala Lahum Ĥažžāan Fī Al-'Ākhirati ۖ Wa Lahum `Adhābun `Ažīmun
Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir 252; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar. (QS. 3:176)
'Inna Al-Ladhīna Ashtaraw Al-Kufra Bil-'Īmāni Lan Yađurrū Allaha Shay'āan Wa Lahum `Adhābun 'Alīmun
Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran, sekali-sekali mereka tidak akan dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun; dan bagi mereka azab yang pedih. (QS. 3:177)
Wa Lā Yaĥsabanna Al-Ladhīna Kafarū 'Annamā Numlī LahumKhayrun Li'anfusihim ۚ 'Innamā Numlī Lahum Liyazdādū 'Ithmāan ۚ Wa Lahum `Adhābun Muhīnun
Dan janganlah sekali-kali orang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. (QS. 3:178)
Mā Kāna Allāhu Liyadhara Al-Mu'uminīna `Alá Mā 'Antum `Alayhi Ĥattá Yamīza Al-Khabītha Mina Aţ-Ţayyibi ۗ Wa Mā Kāna Allāhu Liyuţli`akum `Alá Al-Ghaybi Wa Lakinna Allāha Yajtabī MinRusulihi Man Yashā'u ۖ Fa'āminū Billāhi Wa Rusulihi ۚ Wa 'In Tu'uminū Wa Tattaqū Falakum 'Ajrun `Ažīmun
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mu'min). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan bertaqwa, maka bagimu pahala yang besar. (QS. 3:179)
Wa Lā Yaĥsabanna Al-Ladhīna Yabkhalūna Bimā 'Ātāhumu Allāhu Min Fađlihi Huwa Khayrāan Lahum ۖ Bal Huwa Sharrun Lahum ۖ Sayuţawwaqūna Mā Bakhilū Bihi Yawma Al-Qiyāmati ۗ Wa Lillāh Mīrāthu As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa ۗ Allāhu Bimā Ta`malūna Khabīrun
Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 3:180)
Laqad Sami`a Allāhu Qawla Al-Ladhīna Qālū 'Inna Allāha Faqīrun Wa Naĥnu 'Aghniyā'u ۘ Sanaktubu Mā Qālū Wa Qatlahumu Al-'Anbiyā'a Bighayri Ĥaqqin Wa Naqūlu Dhūqū `Adhāba Al-Ĥarīqi
Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya". Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): "Rasakanlah olehmu azab yang membakar". (QS. 3:181)
(Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan: "Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, supaya kami jangan beriman kepada seseorang rasul, sebelum dia mendatangkan kepada kami korban yang dimakan api". Katakanlah: "Sesungguhnya telah datang kepada kamu beberapa orang rasul sebelumku, membawa keterangan-keterangan yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, maka mengapa kamu membunuh mereka jika kamu orang-orang yang benar". (QS. 3:183)
Fa'in Kadhdhabūka Faqad Kudhdhiba Rusulun MinQablika Jā'ū Bil-Bayyināti Wa Az-Zuburi Wa Al-Kitābi Al-Munīri
Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mu'jizat-mu'jizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. (QS. 3:184)
Kullu NafsinDhā'iqatu Al-Mawti ۗ Wa 'Innamā Tuwaffawna 'Ujūrakum Yawma Al-Qiyāmati ۖ Faman Zuĥziĥa `Ani An-Nāri Wa 'Udkhila Al-Jannata Faqad Fāza ۗ Wa Mā Al-Ĥayāatu Ad-Dunyā 'Illā Matā`u Al-Ghurūri
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185)
Latublawunna Fī 'Amwālikum Wa 'Anfusikum Wa Latasma`unna Mina Al-Ladhīna 'Ūtū Al-Kitāba MinQablikum Wa Mina Al-Ladhīna 'Ashrakū 'Adhan Kathīrāan ۚ Wa 'In Taşbirū Wa Tattaqū Fa'inna Dhālika Min `Azmi Al-'Umūri
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (QS. 3:186)
Wa 'Idh 'Akhadha Allāhu Mīthāqa Al-Ladhīna 'Ūtū Al-Kitāba Latubayyinunnahu Lilnnāsi Wa Lā Taktumūnahu Fanabadhūhu Warā'a Žuhūrihim Wa Ashtaraw Bihi ThamanāanQalīlāan ۖ Fabi'sa Mā Yashtarūna
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima. (QS. 3:187)
Lā Taĥsabanna Al-Ladhīna Yafraĥūna Bimā 'Ataw Wa Yuĥibbūna 'An Yuĥmadū Bimā Lam Yaf`alū Falā Taĥsabannahum Bimafāzatin Mina Al-`Adhābi ۖ Wa Lahum `Adhābun 'Alīmun
Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih. (QS. 3:188)
'Inna Fī Khalqi As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Akhtilāfi Al-Layli Wa An-Nahāri La'āyātin Li'wlī Al-'Albābi
Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (QS. 3:190)
Al-Ladhīna Yadhkurūna Allāha Qiyāmāan Wa Qu`ūdāan Wa `Alá Junūbihim Wa Yatafakkarūna Fī Khalqi As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Rabbanā Mā Khalaqta Hādhā Bāţilāan Subĥānaka Faqinā `Adhāba An-Nāri
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. 3:191)
Rabbanā 'Innaka Man Tudkhili An-Nāra Faqad 'Akhzaytahu ۖ Wa Mā Lilžžālimīna Min 'Anşārin
Ya Rabb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (QS. 3:192)
Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Rabbmu"; maka kamipun beriman. Ya Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. (QS. 3:193)
Rabbanā Wa 'Ātinā Mā Wa`adtanā `Alá Rusulika Wa Lā Tukhzinā Yawma Al-Qiyāmati ۗ 'Innaka Lā Tukhlifu Al-Mī`āda
Ya Rabb kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji". (QS. 3:194)
Fāstajāba LahumRabbuhum 'Annī Lā 'Uđī`u `Amala `Āmilin Minkum MinDhakarin 'Aw 'Unthá ۖ Ba`đukum Min Ba`đin ۖ Fa-Al-Ladhīna Hājarū Wa 'Ukhrijū Min Diyārihim Wa 'Ūdhū Fī Sabīlī Wa Qātalū Wa Qutilū La'ukaffiranna `Anhum Sayyi'ātihim Wa La'udkhilannahum Jannātin Tajrī Min Taĥtihā Al-'AnhāruThawābāan Min `Indi Allāhi Wa ۗ Allāhu `Indahu Ĥusnu Ath-Thawābi
Maka Rabb mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik". (QS. 3:195)
Lakini Al-Ladhīna Attaqaw Rabbahum Lahum Jannātun Tajrī Min Taĥtihā Al-'AnhāruKhālidīna Fīhā Nuzulāan Min `Indi Allāhi ۗ Wa Mā `Inda Allāhi Khayrun Lil'abrāri
Akan tetapi orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya, bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti. (QS. 3:198)
Wa 'Inna Min 'Ahli Al-Kitābi Laman Yu'uminu Billāhi Wa Mā 'Unzila 'Ilaykum Wa Mā 'Unzila 'IlayhimKhāshi`īna Lillāh Lā Yashtarūna Bi'āyāti Allāhi ThamanāanQalīlāan ۗ 'Ūlā'ika Lahum 'Ajruhum `Inda Rabbihim ۗ 'Inna Allāha Sarī`u Al-Ĥisābi
Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Rabbnya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. (QS. 3:199)
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Aşbirū Wa Şābirū Wa Rābiţū Wa Attaqū Allaha La`allakum Tufliĥūna
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. 3:200)