Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". (QS. 20:10)
Falā Yaşuddannaka `Anhā Man Lā Yu'uminu Bihā Wa Attaba`a Hawāhu Fatardá
Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu binasa". (QS. 20:16)
Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (QS. 20:17)
وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَامُوسَى
Qāla Hiya `Aşāya 'Atawakka'u `Alayhā Wa 'Ahushshu Bihā `Alá Ghanamī Wa Liya Fīhā Ma'āribu 'Ukhrá
Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya". (QS. 20:18)
Yaitu: "Letakkanlah ia (Musa) di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu akan membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan musuhnya; Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku 916; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku. (QS. 20:39)
'Idh Tamshī 'Ukhtuka Fataqūlu Hal 'Adullukum `Alá Man Yakfuluhu ۖ Faraja`nāka 'Ilá 'Ummika Kay Taqarra `Aynuhā Wa Lā Taĥzana ۚ Wa Qatalta Nafsāan Fanajjaynāka Mina Al-Ghammi Wa Fatannāka Futūnāan ۚ Falabithta Sinīna Fī 'Ahli Madyana Thumma Ji'ta `Alá Qadarin Yā Mūsá
(yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Fir'aun): "Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?". Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia, lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun di antara penduduk Madyan, kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan hai Musa, (QS. 20:40)
Fa'tiyāhu Faqūlā 'Innā Rasūlā Rabbika Fa'arsil Ma`anā Banī 'Isrā'īla Wa Lā Tu`adhdhibhum ۖ Qad Ji'nāka Bi'āyatin MinRabbika Wa ۖ As-Salāmu `Alá Mani Attaba`a Al-Hudá
Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dan katakanlah: "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Rabbmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan Kami) dari Rabbmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. (QS. 20:47)
Al-Ladhī Ja`ala Lakumu Al-'Arđa Mahdāan Wa Salaka Lakum Fīhā Subulāan Wa 'Anzala Mina As-Samā'i Mā'an Fa'akhrajnā Bihi~ 'Azwājāan Min NabātinShattá
Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. (QS. 20:53)
Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal. (QS. 20:54)
Minhā Khalaqnākum Wa Fīhā Nu`īdukum Wa Minhā Nukhrijukum Tāratan 'Ukhrá
Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain. (QS. 20:55)
Wa Laqad 'Araynāhu 'Āyātinā Kullahā Fakadhdhaba Wa 'Abá
Dan Sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya (Fir'aun) tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya, maka ia mendustakan dengan enggan (menerima kebenaran). (QS. 20:56)
Falana'tiyannaka Bisiĥrin Mithlihi Fāj`al Baynanā Wa Baynaka Maw`idāan Lā Nukhlifuhu Naĥnu Wa Lā 'Anta Makānāan Suwan
Dan kamipun pasti akan mendatangkan (pula) kepadamu sihir semacam itu, maka buatlah suatu waktu untuk pertemuan antara kami dan kamu, yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak pula kamu di suatu tempat yang pertengahan (letaknya)". (QS. 20:58)
Qāla Maw`idukum Yawmu Az-Zīnati Wa 'An Yuĥshara An-Nāsu Đuĥan
Berkata Musa: "Waktu untuk pertemuan (kami dengan) kamu itu ialah di hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari sepenggalahan naik". (QS. 20:59)
Berkata Musa kepada mereka: "Celakalah kamu, janganlah kamu mengadakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan kamu dengan siksa". Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan. (QS. 20:61)
Qālū 'In Hadhāni Lasāĥirāni Yurīdāni 'An Yukhrijākum Min 'Arđikum Bisiĥrihimā Wa Yadh/habā Biţarīqatikumu Al-Muthlá
Mereka berkata: "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kamu dari negeri kamu dengan sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama. (QS. 20:63)
Fa'ajmi`ū KaydakumThumma A'tū Şaffāan ۚ Wa Qad 'Aflaĥa Al-Yawma Mani Asta`lá
Maka himpunlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris, dan sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari ini. (QS. 20:64)
Qālū Yā Mūsá 'Immā 'An Tulqiya Wa 'Immā 'An Nakūna 'Awwala Man 'Alqá
(Setelah mereka berkumpul) mereka berkata: "Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang malemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?" (QS. 20:65)
Qāla Bal 'Alqū ۖ Fa'idhā Ĥibāluhum Wa `Işīyuhum Yukhayyalu 'Ilayhi Min Siĥrihim 'Annahā Tas`á
Berkata Musa: "Silakan kamu sekalian melemparkan". Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka. (QS. 20:66)
Wa 'Alqi Mā Fī Yamīnika Talqaf Mā Şana`ū ۖ 'Innamā Şana`ū Kaydu Sāĥirin ۖ Wa Lā Yufliĥu As-Sāĥiru Ĥaythu 'Atá
Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang". (QS. 20:69)
Qāla 'Āmantum LahuQabla 'An 'Ādhana Lakum ۖ 'Innahu Lakabīrukumu Al-Ladhī `Allamakumu As-Siĥra ۖ Fala'uqaţţi`anna 'Aydiyakum Wa 'Arjulakum Min Khilāfin Wa La'uşallibannakum Fī Judhū`i An-Nakhli Wa Lata`lamunna 'Ayyunā 'Ashaddu `Adhābāan Wa 'Abqá
Berkata Fir'aun: "Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku beri izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya". (QS. 20:71)
Qālū Lan Nu'uthiraka `Alá Mā Jā'anā Mina Al-Bayyināti Wa Al-Ladhī Faţaranā ۖ Fāqđi Mā 'Anta Qāđin ۖ 'Innamā Taqđī Hadhihi Al-Ĥayāata Ad-Dunyā
Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mu'jizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Rabb yang menciptakan Kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. (QS. 20:72)
'Innā 'Āmannā Birabbinā Liyaghfira Lanā Khaţāyānā Wa Mā 'Akrahtanā `Alayhi Mina As-Siĥri Wa ۗ Allāhu Khayrun Wa 'Abqá
Sesungguhnya kami telah beriman kepada Rabb kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya)" (QS. 20:73)
'Innahu Man Ya'ti Rabbahu Mujrimāan Fa'inna Lahu Jahannama Lā Yamūtu Fīhā Wa Lā Yaĥyā
Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Rabbnya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (QS. 20:74)
Wa Man Ya'tihi Mu'umināanQad `Amila Aş-Şāliĥāti Fa'ūlā'ika Lahumu Ad-Darajātu Al-`Ulā
Dan barangsiapa datang kepada Rabbnya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia), (QS. 20:75)
Jannātu `Adnin Tajrī Min Taĥtihā Al-'AnhāruKhālidīna Fīhā ۚ Wa Dhalika Jazā'u Man Tazakká
(yaitu) surga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan). (QS. 20:76)
Wa Laqad 'Awĥaynā 'Ilá Mūsá 'An 'Asri Bi`ibādī Fāđrib LahumŢarīqāan Fī Al-Baĥri Yabasāan Lā Takhāfu Darakāan Wa Lā Takhshá
Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)". (QS. 20:77)
Yā Banī 'Isrā'īla Qad 'Anjaynākum Min `Adūwikum Wa Wā`adnākum Jāniba Aţ-Ţūri Al-'Aymana Wa Nazzalnā `Alaykumu Al-Manna Wa As-Salwá
Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa. (QS. 20:80)
Kulū MinŢayyibāti Mā Razaqnākum Wa Lā Taţghaw Fīhi Fayaĥilla `AlaykumGhađabī ۖ Wa Man Yaĥlil `Alayhi Ghađabī Faqad Hawá
Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. (QS. 20:81)
Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: "Hai kaumku, bukankah Rabbmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan dari Rabbmu menimpamu, lalu kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?" (QS. 20:86)
Qālū Mā 'Akhlafnā Maw`idaka Bimalkinā Wa Lakinnā Ĥummilnā 'Awzārāan Min Zīnati Al-Qawmi Faqadhafnāhā Fakadhalika 'Alqá As-Sāmirīyu
Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya “, (QS. 20:87)
kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembuh yang bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata: "Inilah Rabbmu dan Rabb Musa, tetapi Musa telah lupa". (QS. 20:88)
'Afalā Yarawna 'Allā Yarji`u 'IlayhimQawlāan Wa Lā Yamliku LahumĐarrāan Wa Lā Naf`āan
Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfa'atan? (QS. 20:89)
Wa LaqadQāla Lahum Hārūnu MinQablu Yā Qawmi 'Innamā Futintum Bihi ۖ Wa 'Inna Rabbakumu Ar-Raĥmānu Fa Attabi`ūnī Wa 'Aţī`ū 'Amrī
Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Rabbmu ialah (Rabb) Yang Maha Pemurah, maka ikutulah aku dan ta'atilah perintahku". (QS. 20:90)
Qāla Yabna'uumma Lā Ta'khudh Biliĥyatī Wa Lā Bira'sī 'Innī Khashītu ۖ 'An Taqūla Farraqta Bayna Banī 'Isrā'īla Wa Lam TarqubQawlī
Harun menjawab: "Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku,sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku)"Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku ". (QS. 20:94)
Berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) hai Samiri?" (QS. 20:95)
قَالَ فَمَا خَطْبُكَ يَاسَامِرِيُّ
Qāla Başurtu Bimā Lam Yabşurū Bihi Faqabađtu Qabđatan Min 'Athari Ar-Rasūli Fanabadhtuhā Wa Kadhalika Sawwalat Lī Nafsī
Samiri menjawab: "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak rasul lalu aku melemparkannya. Dan demikianlah nafsuku membujukku". (QS. 20:96)
Berkata Musa: "Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu didalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan: "Janganlah menyentuh (aku) “. Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya,dan lihatlah ilah kamu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya,kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan). (QS. 20:97)
Kadhālika Naquşşu `Alayka Min 'Anbā'i Mā Qad Sabaqa ۚ Wa Qad 'Ātaynāka Min Ladunnā Dhikrāan
Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al-Qur'an). (QS. 20:99)
Yawma Yunfakhu Fī Aş-Şūri ۚ Wa Naĥshuru Al-Mujrimīna Yawma'idhin Zurqāan
(yaitu) dihari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru buram; (QS. 20:102)
Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya diantara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia),melainkan hanya sehari saja". (QS. 20:104)
pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Yang Maha Pemurah,maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja. (QS. 20:108)
Yawma'idhin Lā Tanfa`u Ash-Shafā`atu 'Illā Man 'Adhina Lahu Ar-Raĥmānu Wa Rađiya LahuQawlāan
Pada hari itu tidak berguna syafa'at,kecuali (syafa'at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya. (QS. 20:109)
Wa `Anati Al-Wujūhu Lilĥayyi Al-Qayyūmi ۖ Wa QadKhāba Man Ĥamala Žulmāan
Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang telah melakukan kezaliman. (QS. 20:111)
Wa Man Ya`mal Mina Aş-Şāliĥāti Wa Huwa Mu'uminun Falā Yakhāfu Žulmāan Wa Lā Hađmāan
Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya. (QS. 20:112)
Wa Kadhalika 'Anzalnāhu Qur'ānāan `Arabīyāan Wa Şarrafnā Fīhi Mina Al-Wa`īdi La`allahum Yattaqūna 'Aw Yuĥdithu LahumDhikrāan
Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebagian ancaman, agar mereka bertaqwa atau (agar) Al-Qur'an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. (QS. 20:113)
Fata`ālá Allāhu Al-Maliku Al-Ĥaqqu ۗ Wa Lā Ta`jal Bil-Qur'āni MinQabli 'An Yuqđá 'Ilayka Waĥyuhu ۖ Wa QulRabbi Zidnī `Ilmāan
Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan". (QS. 20:114)
Wa Laqad `Ahidnā 'Ilá 'Ādama MinQablu Fanasiya Wa Lam Najid Lahu `Azmāan
Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. (QS. 20:115)
Faqulnā Yā 'Ādamu 'Inna Hādhā `Adūwun Laka Wa Lizawjika Falā Yukhrijannakumā Mina Al-Jannati Fatashqá
Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, makasekali-kali janganlah sampaikan ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. (QS. 20:117)
Fawaswasa 'Ilayhi Ash-Shayţānu Qāla Yā 'Ādamu Hal 'Adulluka `Alá Shajarati Al-Khuldi Wa Mulkin Lā Yablá
Kemudian syaitan membisikan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata : "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa" (QS. 20:120)
Fa'akalā Minhā Fabadat Lahumā Saw'ātuhumā Wa Ţafiqā Yakhşifāni `Alayhimā Min Waraqi Al-Jannati ۚ Wa `Aşá 'Ādamu Rabbahu Faghawá
Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Rabb dan sesatlah ia. (QS. 20:121)
Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. (QS. 20:123)
Wa Man 'A`rađa `AnDhikrī Fa'inna Lahu Ma`īshatanĐankāan Wa Naĥshuruhu Yawma Al-Qiyāmati 'A`má
Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (QS. 20:124)
Qāla Kadhālika 'Atatka 'Āyātunā Fanasītahā ۖ Wa Kadhalika Al-Yawma Tunsá
Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari inipun kamu dilupakan". (QS. 20:126)
Wa Kadhalika Najzī Man 'Asrafa Wa Lam Yu'umin Bi'āyāti Rabbihi ۚ Wa La`adhābu Al-'Ākhirati 'Ashaddu Wa 'Abqá
Dan demikanlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya terhadap ayat-ayat Rabbnya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal. (QS. 20:127)
'Afalam Yahdi Lahum Kam 'Ahlaknā Qablahum Mina Al-Qurūni Yamshūna Fī Masākinihim ۗ 'Inna Fī Dhālika La'āyātin Li'wlī An-Nuhá
Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin) berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) tempat tinggal umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (QS. 20:128)
Fāşbir `Alá Mā Yaqūlūna Wa Sabbiĥ Biĥamdi Rabbika Qabla Ţulū`i Ash-Shamsi Wa Qabla Ghurūbihā ۖ Wa Min 'Ānā'i Al-Layli Fasabbiĥ Wa 'Aţrāfa An-Nahāri La`allaka Tarđá
Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu,sebelum terbit matahari dan terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang. (QS. 20:130)
Wa Lā Tamuddanna `Aynayka 'Ilá Mā Matta`nā Bihi~ 'Azwājāan Minhum Zahrata Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Linaftinahum Fīhi ۚ Wa Rizqu Rabbika Khayrun Wa 'Abqá
Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan di dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Rabbmu adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS. 20:131)
Wa 'Mur 'Ahlaka Biş-Şalāati Wa Aşţabir `Alayhā ۖ Lā Nas'aluka Rizqāan ۖ Naĥnu Narzuquka Wa ۗ Al-`Āqibatu Lilttaqwá
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa. (QS. 20:132)
Dan mereka berkata: "Mengapa ia tidak membawa bukti kepada Kami dari Rabbnya?" Dan apakah belum datang kepada mereka bukti yang nyata dari apa yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu? (QS. 20:133)
Wa Law 'Annā 'Ahlaknāhum Bi`adhābin MinQablihi Laqālū Rabbanā Lawlā 'Arsalta 'Ilaynā Rasūlāan Fanattabi`a 'Āyātika MinQabli 'An Nadhilla Wa Nakhzá
Dan sekiranya Kami binasakan mereka dengan suatu azab sebelum Al-Qur'an itu (diturunkan), tentulah mereka berkata: "Ya Rabb kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau sebelum kami menjadi hina dan rendah?" (QS. 20:134)
Qul Kullun Mutarabbişun Fatarabbaşū ۖ Fasata`lamūna Man 'Aşĥābu Aş-Şirāţi As-Sawīyi Wa Mani Ahtadá
Katakanlah: "Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus dan siapa yang telah membawa petunjuk". (QS. 20:135)