Qayyimāan Liyundhira Ba'sāanShadīdāan Min Ladunhu Wa Yubashshira Al-Mu'uminīna Al-Ladhīna Ya`malūna Aş-Şāliĥāti 'Anna Lahum 'Ajrāan Ĥasanāan
sebagai bimbingan yang lurus,untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan membawa berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik, (QS. 18:2)
Mmā Lahum Bihi Min `Ilmin Wa Lā Li'ābā'ihim ۚ Kaburat Kalimatan Takhruju Min 'Afwāhihim ۚ 'In Yaqūlūna 'Illā Kadhibāan
Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta. (QS. 18:5)
Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an). (QS. 18:6)
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya. (QS. 18:7)
'Am Ĥasibta 'Anna 'Aşĥāba Al-Kahfi Wa Ar-Raqīmi Kānū Min 'Āyātinā `Ajabāan
Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan (QS. 18:9)
'Idh 'Awá Al-Fityatu 'Ilá Al-Kahfi Faqālū Rabbanā 'Ātinā Min Ladunka Raĥmatan Wa Hayyi' Lanā Min 'Amrinā Rashadāan
(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo'a: "Wahai Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)". (QS. 18:10)
kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu). (QS. 18:12)
Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; (QS. 18:13)
Wa Rabaţnā `Alá Qulūbihim 'IdhQāmū Faqālū Rabbunā Rabbu As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Lan Nad`uwa Min Dūnihi~ 'Ilahāan ۖ LaqadQulnā 'IdhāanShaţaţāan
dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata: "Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran. (QS. 18:14)
Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai ilah-ilah (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka?) Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-ada kebohongan terhadap Allah? (QS. 18:15)
Wa 'IdhA`tazaltumūhum Wa Mā Ya`budūna 'Illā Al-Laha Fa'wū 'Ilá Al-Kahfi Yanshur LakumRabbukum MinRaĥmatihi Wa Yuhayyi' Lakum Min 'Amrikum Mirfaqāan
Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Rabbmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu. (QS. 18:16)
Wa Tará Ash-Shamsa 'Idhā Ţala`at Tazāwaru `An KahfihimDhāta Al-Yamīni Wa 'Idhā Gharabat TaqriđuhumDhāta Ash-Shimāli Wa Hum Fī Fajwatin Minhu ۚ Dhālika Min 'Āyāti Allāhi ۗ Man Yahdi Allāhu Fahuwa Al-Muhtadi ۖ Wa Man Yuđlil Falan Tajida Lahu Walīyāan Murshidāan
Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan,dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapat seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. (QS. 18:17)
Wa Taĥsabuhum 'Ayqāžāan Wa HumRuqūdun ۚ Wa NuqallibuhumDhāta Al-Yamīni Wa Dhāta Ash-Shimāli ۖ Wa Kalbuhum BāsiţunDhirā`ayhi Bil-Waşīdi ۚ Lawi Aţţala`ta `Alayhim Lawallayta Minhum Firārāan Wa Lamuli'ta MinhumRu`bāan
Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka. (QS. 18:18)
Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya diantara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang diantara mereka: "Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini)". Mereka menjawab: "Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi): "Rabb kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun. (QS. 18:19)
'Innahum 'In Yažharū `Alaykum Yarjumūkum 'Aw Yu`īdūkum Fī Millatihim Wa Lan Tufliĥū 'Idhāan 'Abadāan
Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya". (QS. 18:20)
Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka , orang-orang itu berkata: "Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Rabb mereka lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya". (QS. 18:21)
Sayaqūlūna ThalāthatunRābi`uhum Kalbuhum Wa Yaqūlūna Khamsatun Sādisuhum KalbuhumRajmāan Bil-Ghaybi ۖ Wa Yaqūlūna Sab`atun Wa Thāminuhum Kalbuhum ۚ QulRabbī 'A`lamu Bi`iddatihim Mā Ya`lamuhum 'Illā Qalīlun ۗ Falā Tumāri Fīhim 'Illā Mirā'anŽāhirāan Wa Lā Tastafti Fīhim Minhum 'Aĥadāan
Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang kedelapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Rabbku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka. (QS. 18:22)
'Illā 'An Yashā'a Allāhu ۚ Wa AdhkurRabbaka 'Idhā Nasīta Wa Qul `Asá 'An Yahdiyani Rabbī Li'qraba Min Hādhā Rashadāan
kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah “. Dan ingatlah kepada Rabbmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Rabbku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini". (QS. 18:24)
Quli Allāhu 'A`lamu Bimā Labithū ۖ Lahu Ghaybu As-Samāwāti Wa Al-'Arđi ۖ 'Abşir Bihi Wa 'Asmi` ۚ Mā Lahum Min Dūnihi Min Wa Līyin Wa Lā Yushriku Fī Ĥukmihi~ 'Aĥadāan
Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain daripada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan". (QS. 18:26)
Wa Atlu Mā 'Ūĥiya 'Ilayka Min Kitābi Rabbika ۖ Lā Mubaddila Likalimātihi Wa Lan Tajida Min Dūnihi Multaĥadāan
Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Rabb-mu (Al-Qur'an). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya. (QS. 18:27)
Wa Aşbir Nafsaka Ma`a Al-Ladhīna Yad`ūna Rabbahum Bil-Ghadāati Wa Al-`Ashīyi Yurīdūna Wajhahu Wa Lā ۖ Ta`du `Aynāka `Anhum Turīdu Zīnata Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Wa Lā ۖ Tuţi` Man 'Aghfalnā Qalbahu `AnDhikrinā Wa Attaba`a Hawāhu Wa Kāna 'Amruhu Furuţāan
Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. 18:28)
Wa Quli Al-Ĥaqqu MinRabbikum ۖ FamanShā'a Falyu'umin Wa ManShā'a Falyakfur ۚ 'Innā 'A`tadnā Lilžžālimīna Nārāan 'Aĥāţa Bihim Surādiquhā ۚ Wa 'In Yastaghīthū Yughāthū Bimā'in Kālmuhli Yashwī Al-Wujūha ۚ Bi'sa Ash-Sharābu Wa Sā'at Murtafaqāan
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS. 18:29)
'Inna Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti 'Innā Lā Nuđī`u 'Ajra Man 'Aĥsana `Amalāan
Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan baik. (QS. 18:30)
'Ūlā'ika Lahum Jannātu `Adnin Tajrī Min Taĥtihimu Al-'Anhāru Yuĥallawna Fīhā Min 'Asāwira MinDhahabin Wa Yalbasūna Thiyābāan Khuđrāan Min Sundusin Wa 'Istabraqin Muttaki'īna Fīhā `Alá Al-'Arā'iki ۚ Ni`ma Ath-Thawābu Wa Ĥasunat Murtafaqāan
Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah; (QS. 18:31)
Wa Ađrib Lahum MathalāanRajulayni Ja`alnā Li'ĥadihimā Jannatayni Min 'A`nābin Wa Ĥafafnāhumā Binakhlin Wa Ja`alnā Baynahumā Zar`āan
Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang diantara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan diantara kedua kebun itu Kami buatkan ladang. (QS. 18:32)
Kiltā Al-Jannatayni 'Ātat 'Ukulahā Wa Lam Tažlim Minhu Shay'āan ۚ Wa Fajjarnā Khilālahumā Naharāan
Kedua kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu," (QS. 18:33)
Wa Kāna Lahu Thamarun Faqāla Lişāĥibihi Wa Huwa Yuĥāwiruhu~ 'Anā 'Aktharu Minka Mālāan Wa 'A`azzu Nafarāan
dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mu'min) ketika ia bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat". (QS. 18:34)
Wa Mā 'Ažunnu As-Sā`ata Qā'imatan Wa La'inRudidtu 'Ilá Rabbī La'ajidanna Khayrāan Minhā Munqalabāan
dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu". (QS. 18:36)
Qāla Lahu Şāĥibuhu Wa Huwa Yuĥāwiruhu~ 'Akafarta Bial-Ladhī Khalaqaka Min TurābinThumma Min NuţfatinThumma Sawwāka Rajulāan
Kawannya (yang mu'min) berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya : "Apakah kamu kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? (QS. 18:37)
Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu "Maasyaa Allah, laa quwwata illaa billah" (Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan, (QS. 18:39)
Fa`asá Rabbī 'An Yu'utiyanī Khayrāan Min Jannatika Wa Yursila `Alayhā Ĥusbānāan Mina As-Samā'i Fatuşbiĥa Şa`īdāan Zalaqāan
maka mudah-mudahan Rabbku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik daripada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan (petit) dari langit kepada kebunmu, hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin; (QS. 18:40)
Wa 'Uĥīţa Bithamarihi Fa'aşbaĥa Yuqallibu Kaffayhi `Alá Mā 'Anfaqa Fīhā Wa Hiya Khāwiyatun `Alá `Urūshihā Wa Yaqūlu Yā Laytanī Lam 'Ushrik Birabbī 'Aĥadāan
Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata: "Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Rabbku". (QS. 18:42)
Wa Ađrib Lahum Mathala Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Kamā'in 'Anzalnāhu Mina As-Samā'i Fākhtalaţa Bihi Nabātu Al-'Arđi Fa'aşbaĥa Hashīmāan Tadhrūhu Ar-Riyāĥu ۗ Wa Kāna Allāhu `Alá Kulli Shay'in Muqtadirāan
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang di terbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 18:45)
Al-Mālu Wa Al-Banūna Zīnatu Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Wa ۖ Al-Bāqiyātu Aş-Şāliĥātu Khayrun `Inda Rabbika Thawābāan Wa Khayrun 'Amalāan
Harta dan anak-anak adalah perhiasaan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabbmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. 18:46)
Wa Yawma Nusayyiru Al-Jibāla Wa Tará Al-'Arđa Bārizatan Wa Ĥasharnāhum Falam Nughādir Minhum 'Aĥadāan
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (QS. 18:47)
Wa `Uriđū `Alá Rabbika Şaffāan Laqad Ji'tumūnā Kamā Khalaqnākum 'Awwala Marratin ۚ Bal Za`amtum 'Allan Naj`ala Lakum Maw`idāan
Dan mereka akan dibawa ke hadapan Rabbmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian. (QS. 18:48)
Wa Wuđi`a Al-Kitābu Fatará Al-Mujrimīna Mushfiqīna Mimmā Fīhi Wa Yaqūlūna Yā Waylatanā Māli Hādhā Al-Kitābi Lā YughādiruŞaghīratan Wa Lā Kabīratan 'Illā 'Aĥşāhā ۚ Wa Wajadū Mā `Amilū Ĥāđirāan ۗ Wa Lā Yažlimu Rabbuka 'Aĥadāan
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabbmu tidak menganiaya seorang juapun". (QS. 18:49)
Wa 'IdhQulnā Lilmalā'ikati Asjudū Li'dama Fasajadū 'Illā 'Iblīsa Kāna Mina Al-Jinni Fafasaqa `An 'Amri Rabbihi~ ۗ 'Afatattakhidhūnahu Wa Dhurrīyatahu~ 'Awliyā'a Min Dūnī Wa Hum Lakum `Adūwun ۚ Bi'sa Lilžžālimīna Badalāan
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam “, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabbnya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim. (QS. 18:50)
Mā 'Ash/hadtuhumKhalqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Lā Khalqa 'Anfusihim Wa Mā Kuntu Muttakhidha Al-Muđillīna `Ađudāan
Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong. (QS. 18:51)
Wa Yawma Yaqūlu Nādū Shurakā'iya Al-Ladhīna Za`amtum Fada`awhum Falam Yastajībū Lahum Wa Ja`alnā Baynahum Mawbiqāan
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Dia berfirman: "Panggilah olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kamu katakan itu". Mereka lalu memanggilnya tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka). (QS. 18:52)
Wa Ra'á Al-Mujrimūna An-Nāra Fažannū 'Annahum Muwāqi`ūhā Wa Lam Yajidū `Anhā Maşrifāan
Dan orang-orang berdosa melihat mereka, maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling daripadanya. (QS. 18:53)
Wa LaqadŞarrafnā Fī Hādhā Al-Qur'āni Lilnnāsi Min Kulli Mathalin ۚ Wa Kāna Al-'Insānu 'AktharaShay'in Jadalāan
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al-Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. (QS. 18:54)
Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan memohon ampun kepada Rabbnya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlaku pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata. (QS. 18:55)
Wa Mā Nursilu Al-Mursalīna 'Illā Mubashshirīna Wa Mundhirīna ۚ Wa Yujādilu Al-Ladhīna Kafarū Bil-Bāţili Liyudĥiđū Bihi Al-Ĥaqqa ۖ Wa Attakhadhū 'Āyātī Wa Mā 'Undhirū Huzūan
Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul melainkan sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat Kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan. (QS. 18:56)
Wa Man 'Ažlamu MimmanDhukkira Bi'āyāti Rabbihi Fa'a`rađa `Anhā Wa Nasiya Mā Qaddamat Yadāhu ۚ 'Innā Ja`alnā `Alá Qulūbihim 'Akinnatan 'An Yafqahūhu Wa Fī 'Ādhānihim Waqrāan Wa 'In ۖ Tad`uhum 'Ilá Al-Hudá Falan Yahtadū 'Idhāan 'Abadāan
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Rabbnya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. (QS. 18:57)
Wa Rabbuka Al-GhafūruDhū Ar-Raĥmati ۖ Law Yu'uākhidhuhum Bimā Kasabū La`ajjala Lahumu Al-`Adhāba ۚ Bal Lahum Maw`idun Lan Yajidū Min Dūnihi Maw'ilāan
Dan RabbmulahYang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka,tentu Dia akan meyegarkan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung daripadanya. (QS. 18:58)
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada (muridnya) : "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelim sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun. (QS. 18:60)
Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu. (QS. 18:61)
Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah ke mari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini". (QS. 18:62)
Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali". (QS. 18:63)
Fawajadā `Abdāan Min `Ibādinā 'Ātaynāhu Raĥmatan Min `Indinā Wa `Allamnāhu Min Ladunnā `Ilmāan
Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. (QS. 18:65)
Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu" (QS. 18:66)
Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tetang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu". (QS. 18:70)
Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidihr melobanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu yang akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat kesalahan yang besar. (QS. 18:71)
Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidihr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar". (QS. 18:74)
Qāla 'In Sa'altuka `AnShay'in Ba`dahā Falā Tuşāĥibnī ۖ Qad Balaghta Min Ladunnī `Udhrāan
Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur kepadaku". (QS. 18:76)
Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu". (QS. 18:77)
Khidihr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. (QS. 18:78)
Adapun bahtera itu kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena dihadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. (QS. 18:79)
Wa 'Ammā Al-Ghulāmu Fakāna 'Abawāhu Mu'uminayni Fakhashīnā 'An Yurhiqahumā Ţughyānāan Wa Kufrāan
Dan adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mu'min, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. (QS. 18:80)
Fa'aradnā 'An Yubdilahumā Rabbuhumā Khayrāan Minhu Zakāatan Wa 'Aqraba Ruĥmāan
Dan kami menghendaki, supaya Rabb mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anak itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya). (QS. 18:81)
Wa 'Ammā Al-Jidāru Fakāna Lighulāmayni Yatīmayni Fī Al-Madīnati Wa Kāna Taĥtahu Kanzun Lahumā Wa Kāna 'Abūhumā Şāliĥāan Fa'arāda Rabbuka 'An Yablughā 'Ashuddahumā Wa Yastakhrijā Kanzahumā Raĥmatan MinRabbika ۚ Wa Mā Fa`altuhu `An 'Amrī ۚ Dhālika Ta'wīlu Mā Lam Tasţi` `Alayhi Şabrāan
Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Rabbmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanan itu, sebagai rahmat dari Rabbmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya". (QS. 18:82)
'Innā Makkannā Lahu Fī Al-'Arđi Wa 'Ātaynāhu Min Kulli Shay'in Sababāan
Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, (QS. 18:84)
Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenamnya matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: "Hai Dzulqarnain,kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka". (QS. 18:86)
Berkata Dzulqarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Rabbnya, lalu Dia mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya. (QS. 18:87)
Wa 'Ammā Man 'Āmana Wa `Amila Şāliĥāan Falahu Jazā'an Al-Ĥusná ۖ Wa Sanaqūlu Lahu Min 'Amrinā Yusrāan
Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan Kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah Kami". (QS. 18:88)
Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu, (QS. 18:90)
Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. (QS. 18:93)
Mereka berkata: "Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka" (QS. 18:94)
Dzulqarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, (QS. 18:95)
berilah aku potongan-potongan besi". Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: "Tiuplah (api itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar ku tuangkan ke atas besi panas itu". (QS. 18:96)
Dzulqarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabbku. Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar". (QS. 18:98)
Wa Taraknā Ba`đahum Yawma'idhin Yamūju Fī Ba`đin ۖ Wa Nufikha Fī Aş-Şūri Fajama`nāhum Jam`āan
Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya. (QS. 18:99)
Yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar. (QS. 18:101)
Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hambaku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami akan menyediakan neraka jahannam tempat tinggal orang-orang kafir. (QS. 18:102)
Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (QS. 18:105)
Dhālika Jazā'uuhum Jahannamu Bimā Kafarū Wa Attakhadhū 'Āyātī Wa Rusulī Huzūan
Demikian balasan mereka itu neraka jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (QS. 18:106)
Qul Law Kāna Al-Baĥru Midādāan Likalimāti Rabbī Lanafida Al-BaĥruQabla 'An Tanfada Kalimātu Rabbī Wa Law Ji'nā Bimithlihi Madadāan
Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Rabbku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). (QS. 18:109)
Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya". (QS. 18:110)