Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka: "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Rabb mereka". Orang-orang kafir itu berkata: "Sesungguhnya orang ini (Muhammad saw) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata". (QS. 10:2)
Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada keizinan-Nya. Yang demikian itulah Allah, Rabb kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. 10:3)
'Ilayhi Marji`ukum Jamī`āan ۖ Wa`da Allāhi Ĥaqqāan ۚ 'Innahu Yabda'u Al-Khalqa Thumma Yu`īduhu Liyajziya Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti Bil-Qisţi Wa ۚ Al-Ladhīna Kafarū LahumSharābun Min Ĥamīmin Wa `Adhābun 'Alīmun Bimā Kānū Yakfurūna
Hanya kepada-Nyalah kamu semua akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkan) kembali (sesudah berbangkit),agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal shaleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka. (QS. 10:4)
Huwa Al-Ladhī Ja`ala Ash-Shamsa Điyā'an Wa Al-Qamara Nūrāan Wa Qaddarahu Manāzila Lita`lamū `Adada As-Sinīna Wa Al-Ĥisāba ۚ Mā Khalaqa Allāhu Dhālika 'Illā Bil-Ĥaqqi ۚ Yufaşşilu Al-'Āyāti Liqawmin Ya`lamūna
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 10:5)
'Inna Fī Akhtilāfi Al-Layli Wa An-Nahāri Wa Mā Khalaqa Allāhu Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi La'āyātin Liqawmin Yattaqūna
Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. 10:6)
'Inna Al-Ladhīna Lā Yarjūna Liqā'anā Wa Rađū Bil-Ĥayāati Ad-Dunyā Wa Aţma'annū Bihā Wa Al-Ladhīna Hum `An 'Āyātinā Ghāfilūna
Sesungguhnya orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan di dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kami, (QS. 10:7)
'Inna Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti YahdīhimRabbuhum Bi'īmānihim ۖ Tajrī Min Taĥtihimu Al-'Anhāru Fī Jannāti An-Na`īmi
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka karena keimanannya, dibawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh keni'matan. (QS. 10:9)
Da`wāhum Fīhā Subĥānaka Allāhumma Wa Taĥīyatuhum Fīhā Salāmun ۚ Wa 'Ākhiru Da`wāhum 'Ani Al-Ĥamdu Lillāh Rabbi Al-`Ālamīna
Do'a mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma “ dan salam penghormatan mereka ialah: "Salaam “. Dan penutup do'a mereka ialah: "Alhamdulillaahi Rabbil'aalamin ". (QS. 10:10)
Wa Law Yu`ajjilu Allāhu Lilnnāsi Ash-SharraAsti`jālahum Bil-Khayri Laquđiya 'Ilayhim 'Ajaluhum ۖ Fanadharu Al-Ladhīna Lā Yarjūna Liqā'anā Fī Ţughyānihim Ya`mahūna
Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka. Maka kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, bergelimang di dalam kesesatan mereka. (QS. 10:11)
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdo'a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat) seolah-olah dia tidak pernah berdo'a kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. 10:12)
Wa Laqad 'Ahlaknā Al-Qurūna MinQablikum Lammā Žalamū ۙ Wa Jā'at/humRusuluhum Bil-Bayyināti Wa Mā Kānū Liyu'uminū ۚ Kadhālika Najzī Al-Qawma Al-Mujrimīna
Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat yang sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman, padahal Rasul-Rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa keterang-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tak hendak beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat dosa. (QS. 10:13)
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah Al-Qur'an yang lain dari ini atau gantilah dia “. Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Rabbku kepada siksa hari yang besar (kiamat)". (QS. 10:15)
Qul Law Shā'a Allāhu Mā Talawtuhu `Alaykum Wa Lā 'Adrākum Bihi ۖ Faqad Labithtu Fīkum `Umurāan MinQablihi~ ۚ 'Afalā Ta`qilūna
Katakanlah: "Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak akan membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu". Sesungguhnya aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya. Maka apakah kamu tidak memikirkannya? (QS. 10:16)
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa. (QS. 10:17)
Wa Ya`budūna Min Dūni Allāhi Mā Lā Yađurruhum Wa Lā Yanfa`uhum Wa Yaqūlūna Hā'uulā' Shufa`ā'uunā `Inda Allāhi ۚ Qul 'Atunabbi'ūna Allāha Bimā Lā Ya`lamu Fī As-Samāwāti Wa Lā Fī Al-'Arđi ۚ Subĥānahu Wa Ta`ālá `Ammā Yushrikūna
Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfa'atan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di langit dan tidak (pula) di bumi 678?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka mempersekutukan (itu). (QS. 10:18)
Wa Mā Kāna An-Nāsu 'Illā 'Ummatan Wāĥidatan Fākhtalafū ۚ Wa Lawlā Kalimatun Sabaqat MinRabbika Laquđiya Baynahum Fīmā Fīhi Yakhtalifūna
Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Rabbmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (QS. 10:19)
Wa Yaqūlūna Lawlā 'Unzila `Alayhi 'Āyatun MinRabbihi ۖ Faqul 'Innamā Al-Ghaybu Lillāh Fāntažirū 'Innī Ma`akum Mina Al-Muntažirīna
Dan mereka berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu keterangan (mu'jizat) dari Rabbnya?" Maka katakanlah: "Sesungguhnya yang ghaib itu kepunyaan Allah; sebab itu tunggu (sajalah) olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu termasuk orang-orang yang menunggu. (QS. 10:20)
Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu. (QS. 10:21)
Huwa Al-Ladhī Yusayyirukum Fī Al-Barri Wa Al-Baĥri ۖ Ĥattá 'Idhā Kuntum Fī Al-Fulki Wa Jarayna Bihim BirīĥinŢayyibatin Wa Fariĥū Bihā Jā'at/hā Rīĥun `Āşifun Wa Jā'ahumu Al-Mawju Min Kulli Makānin Wa Žannū 'Annahum 'Uĥīţa Bihim ۙ Da`aw Al-Laha Mukhlişīna Lahu Ad-Dīna La'in 'Anjaytanā Min Hadhihi Lanakūnanna Mina Ash-Shākirīna
Dialah yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdo'a kepada Allah dengan mengikhlaskan keta'atannya kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. 10:22)
Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah keni'matan hidup dunia, kemudian kepada Kamilah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. 10:23)
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan dunia itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman di bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya , tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berfikir. (QS. 10:24)
Lilladhīna 'Aĥsanū Al-Ĥusná Wa Ziyādatun ۖ Wa Lā Yarhaqu WujūhahumQatarun Wa Lā Dhillatun ۚ 'Ūlā'ika 'Aşĥābu Al-Jannati ۖ Hum Fīhā Khālidūna
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. (QS. 10:26)
Wa Al-Ladhīna Kasabū As-Sayyi'āti Jazā'u Sayyi'atin Bimithlihā Wa TarhaquhumDhillatun ۖ Mā Lahum Mina Allāhi Min `Āşimin ۖ Ka'annamā 'Ughshiyat WujūhuhumQiţa`āan Mina Al-Layli Mužlimāan ۚ 'Ūlā'ika 'Aşĥābu An-Nāri ۖ Hum Fīhā Khālidūna
Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan, (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang perlindungan-pun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. 10:27)
Wa Yawma Naĥshuruhum Jamī`āanThumma Naqūlu Lilladhīna 'Ashrakū Makānakum 'Antum Wa Shurakā'uukum ۚ Fazayyalnā Baynahum ۖ Wa Qāla Shurakā'uuhum Mā Kuntum 'Īyānā Ta`budūna
(Ingatlah) suatu hari (ketika itu) Kami mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan (Rabb): "Tetaplah kamu dan sekutu-sekutumu itu di tempat-tempatmu itu". Lalu Kami pisahkan mereka, dan berkatalah sekutusekutu mereka: "Kamu sekali-kali tidak pernah menyembah kami. (QS. 10:28)
Hunālika Tablū Kullu Nafsin Mā 'Aslafat ۚ Wa Ruddū 'Ilá Allāhi Mawlāhumu Al-Ĥaqqi ۖ Wa Đalla `Anhum Mā Kānū Yaftarūna
Di tempat itu (padang Mahsyar),tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan. (QS. 10:30)
Qul Man Yarzuqukum Mina As-Samā'i Wa Al-'Arđi 'Amman Yamliku As-Sam`a Wa Al-'Abşāra Wa Man Yukhriju Al-Ĥayya Mina Al-Mayyiti Wa Yukhriju Al-Mayyita Mina Al-Ĥayyi Wa Man Yudabbiru Al-'Amra ۚ Fasayaqūlūna Allāhu ۚ Faqul 'Afalā Tattaqūna
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?" (QS. 10:31)
Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)? (QS. 10:32)
Qul Hal MinShurakā'ikum Man Yabda'u Al-Khalqa Thumma Yu`īduhu ۚ Quli Allāhu Yabda'u Al-Khalqa Thumma Yu`īduhu ۖ Fa'anná Tu'ufakūna
Katakanlah: "Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?" katakanlah: "Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?" (QS. 10:34)
Katakanlah: "Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang menunjuki kepada kebenaran?" Katakanlah: "Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran". Maka apakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan? (QS. 10:35)
Wa Mā Yattabi`u 'Aktharuhum 'Illā Žannāan ۚ 'Inna Až-Žanna Lā Yughnī Mina Al-Ĥaqqi Shay'āan ۚ 'Inna Allāha `Alīmun Bimā Yaf`alūna
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran . Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. 10:36)
Wa Mā Kāna Hādhā Al-Qur'ānu 'An Yuftará Min Dūni Allāhi Wa Lakin Taşdīqa Al-Ladhī Bayna Yadayhi Wa Tafşīla Al-Kitābi Lā Rayba Fīhi MinRabbi Al-`Ālamīna
Tidaklah mungkin Al Qur’an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Qur’an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam. (QS. 10:37)
'Am Yaqūlūna Aftarāhu ۖ Qul Fa'tū Bisūratin Mithlihi Wa Ad`ū Mani Astaţa`tum Min Dūni Allāhi 'In KuntumŞādiqīna
Atau (patutkah) mereka mengatakan: "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar." (QS. 10:38)
Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna padahal belum datang kepada mereka penjelasannya. Demikianlah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul). Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim itu. (QS. 10:39)
Wa Minhum Man Yu'uminu Bihi Wa Minhum Man Lā Yu'uminu Bihi ۚ Wa Rabbuka 'A`lamu Bil-Mufsidīna
Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Qur’an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. 10:40)
Wa 'In Kadhdhabūka Faqul Lī `Amalī Wa Lakum `Amalukum ۖ 'Antum Barī'ūna Mimmā 'A`malu Wa 'Anā Barī'un Mimmā Ta`malūna
Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan". (QS. 10:41)
Wa Minhum Man Yastami`ūna 'Ilayka ۚ 'Afa'anta Tusmi`u Aş-Şumma Wa Law Kānū Lā Ya`qilūna
Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu. Apakah kamu dapat menjadikan orang-orang tuli itu mendengar walaupun mereka tidak mengerti. (QS. 10:42)
Wa Minhum Man Yanžuru 'Ilayka ۚ 'Afa'anta Tahdī Al-`Umya Wa Law Kānū Lā Yubşirūna
Dan di antara mereka ada orang yang melihat kepadamu, apakah dapat kamu memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta, walaupun mereka tidak dapat memperhatikan. (QS. 10:43)
Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (QS. 10:44)
Wa Yawma Yaĥshuruhum Ka'an Lam Yalbathū 'Illā Sā`atan Mina An-Nahāri Yata`ārafūna Baynahum ۚ QadKhasira Al-Ladhīna Kadhdhabū Biliqā'i Allāhi Wa Mā Kānū Muhtadīna
Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat saja di siang hari (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk. (QS. 10:45)
Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari (siksa) yang Kami ancamkan kepada mereka, (tentulah kamu akan melihatnya) atau (jika) Kami wafatkan kamu (sebelum itu), maka kepada Kami jualah mereka kembali, dan Allah menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan. (QS. 10:46)
Wa Likulli 'UmmatinRasūlun ۖ Fa'idhā Jā'a RasūluhumQuđiya Baynahum Bil-Qisţi Wa Hum Lā Yužlamūna
Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikit pun) tidak dianiaya. (QS. 10:47)
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfa’atan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah." Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan (nya). (QS. 10:49)
Katakanlah: "Terangkan kepadaku, jika datang kepada kamu sekalian siksaan-Nya di waktu malam atau di siang hari, apakah orang-orang yang berdosa itu minta disegerakan juga?" (QS. 10:50)
'Athumma 'Idhā Mā Waqa`a 'Āmantum Bihi~ ۚ 'Āl'āna Wa Qad Kuntum Bihi Tasta`jilūna
Kemudian apakah setelah terjadinya (azab itu), kemudian itu kamu baru mempercayainya? Apakah sekarang (baru kamu mempercayai), padahal sebelumnya kamu selalu meminta supaya disegerakan? (QS. 10:51)
Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zalim (musyrik) itu: "Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal; kamu tidak diberi balasan melainkan dengan apa yang telah kamu kerjakan." (QS. 10:52)
Wa Yastanbi'ūnaka 'Aĥaqqun Huwa ۖ Qul 'Ī Wa Rabbī 'Innahu Laĥaqqun ۖ Wa Mā 'Antum Bimu`jizīna
Dan mereka menanyakan kepadamu: "Benarkah (azab yang dijanjikan) itu?" Katakanlah: "Ya, demi Tuhan-ku, sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput (daripadanya)". (QS. 10:53)
Wa Law 'Anna Likulli NafsinŽalamat Mā Fī Al-'Arđi Lāftadat Bihi ۗ Wa 'Asarrū An-Nadāmata Lammā Ra'aw Al-`Adhāba ۖ Wa Quđiya Baynahum Bil-Qisţi ۚ Wa Hum Lā Yužlamūna
Dan kalau setiap diri yang zalim (musyrik) itu mempunyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Dan telah diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dianiaya. (QS. 10:54)
'Alā 'Inna Lillāh Mā Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi ۗ 'Alā 'Inna Wa`da Allāhi Ĥaqqun Wa Lakinna 'Aktharahum Lā Ya`lamūna
Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Ingatlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (nya). (QS. 10:55)
Yā 'Ayyuhā An-Nāsu Qad Jā'atkum Maw`ižatun MinRabbikum Wa Shifā'un Limā Fī Aş-Şudūri Wa Hudan Wa Raĥmatun Lilmu'uminīna
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. 10:57)
Qul Bifađli Allāhi Wa Biraĥmatihi Fabidhālika Falyafraĥū Huwa Khayrun Mimmā Yajma`ūna
Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS. 10:58)
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal". Katakanlah: "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?" (QS. 10:59)
Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari kiamat? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri (nya). (QS. 10:60)
Wa Mā Takūnu Fī Sha'nin Wa Mā Tatlū Minhu MinQur'ānin Wa Lā Ta`malūna Min `Amalin 'Illā Kunnā `AlaykumShuhūdāan 'Idh Tufīđūna Fīhi ۚ Wa Mā Ya`zubu `AnRabbika Min Mithqāli Dharratin Fī Al-'Arđi Wa Lā Fī As-Samā'i Wa Lā 'Aşghara MinDhālika Wa Lā 'Akbara 'Illā Fī Kitābin Mubīnin
Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. 10:61)
Lahumu Al-Bushrá Fī Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Wa Fī Al-'Ākhirati ۚ Lā Tabdīla Likalimāti Allāhi ۚ Dhālika Huwa Al-Fawzu Al-`Ažīmu
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (QS. 10:64)
Wa Lā Yaĥzunka Qawluhum ۘ 'Inna Al-`Izzata Lillāh Jamī`āan ۚ Huwa As-Samī`u Al-`Alīmu
Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 10:65)
'Alā 'Inna Lillāh Man Fī As-Samāwāti Wa Man Fī Al-'Arđi ۗ Wa Mā Yattabi`u Al-Ladhīna Yad`ūna Min Dūni Allāhi Shurakā'a ۚ 'In Yattabi`ūna 'Illā Až-Žanna Wa 'In Hum 'Illā Yakhruşūna
Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga. (QS. 10:66)
Huwa Al-Ladhī Ja`ala Lakumu Al-Layla Litaskunū Fīhi Wa An-Nahāra Mubşirāan ۚ 'Inna Fī Dhālika La'āyātin Liqawmin Yasma`ūna
Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar. (QS. 10:67)
Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah; Dia-lah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (QS. 10:68)
(Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka. (QS. 10:70)
Wa Atlu `Alayhim Naba'a Nūĥin 'IdhQāla Liqawmihi Yā Qawmi 'In Kāna Kabura `Alaykum Maqāmī Wa Tadhkīrī Bi'āyā Ti Allāhi Fa`alá Allāhi Tawakkaltu Fa'ajmi`ū 'Amrakum Wa Shurakā'akumThumma Lā Yakun 'Amrukum `AlaykumGhummatanThumma Aqđū 'Ilayya Wa Lā Tunžirūni
Dan bacakanlah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakkal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. (QS. 10:71)
Fa'in Tawallaytum Famā Sa'altukum Min 'Ajrin ۖ 'In 'Ajrī 'Illā `Alá Allāhi ۖ Wa 'Umirtu 'An 'Akūna Mina Al-Muslimīna
Jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah Sedikitpun daripadamu. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (kepada-Nya)". (QS. 10:72)
Fakadhdhabūhu Fanajjaynāhu Wa Man Ma`ahu Fī Al-Fulki Wa Ja`alnāhumKhalā'ifa Wa 'Aghraqnā Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā ۖ Fānžur Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Mundharīna
Lalu mereka mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu. (QS. 10:73)
Kemudian sesudah Nuh, Kami utus beberapa rasul kepada kaum mereka (masing-masing), maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka tidak hendak beriman karena mereka dahulu telah (biasa) mendustakannya . Demikianlah Kami mengunci mati hati orang-orang yang melampaui batas. (QS. 10:74)
Thumma Ba`athnā Min Ba`dihim Mūsá Wa Hārūna 'Ilá Fir`awna Wa Mala'ihi Bi'āyātinā Fāstakbarū Wa Kānū Qawmāan Mujrimīna
Kemudian sesudah rasul-rasul itu, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan (membawa) tanda-tanda (mu’jizat-mu’jizat) Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. (QS. 10:75)
Musa berkata: "Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu, sihirkah ini?" padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan". (QS. 10:77)
Qālū 'Aji'tanā Litalfitanā `Ammā Wajadnā `Alayhi 'Ābā'anā Wa Takūna Lakumā Al-Kibriyā'u Fī Al-'Arđi Wa Mā Naĥnu Lakumā Bimu'uminīna
Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi? kami tidak akan mempercayai kamu berdua." (QS. 10:78)
Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: "Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya". Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. (QS. 10:81)
Famā 'Āmana Limūsá 'Illā Dhurrīyatun MinQawmihi `Alá Khawfin Min Fir`awna Wa Mala'ihim 'An Yaftinahum ۚ Wa 'Inna Fir`awna La`ālin Fī Al-'Arđi Wa 'Innahu Lamina Al-Musrifīna
Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam keadaan takut bahwa Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir’aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas. (QS. 10:83)
Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri." (QS. 10:84)
Wa 'Awĥaynā 'Ilá Mūsá Wa 'Akhīhi 'An Tabawwa'ā Liqawmikumā Bimişra Buyūtāan Wa Aj`alū BuyūtakumQiblatan Wa 'Aqīmū Aş-Şalāata ۗ Wa Bashshiri Al-Mu'uminīna
Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: "Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman". (QS. 10:87)
Wa Qāla Mūsá Rabbanā 'Innaka 'Ātayta Fir`awna Wa Mala'ahu Zīnatan Wa 'Amwālāan Fī Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Rabbanā Liyuđillū `An Sabīlika ۖ Rabbanā Aţmis `Alá 'Amwālihim Wa Ashdud `Alá Qulūbihim Falā Yu'uminū Ĥattá Yaraw Al-`Adhāba Al-'Alīma
Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih." (QS. 10:88)
Qāla Qad 'Ujībat Da`watukumā Fāstaqīmā Wa Lā Tattabi`āni Sabīla Al-Ladhīna Lā Ya`lamūna
Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui". (QS. 10:89)
Wa Jāwaznā Bibanī 'Isrā'īla Al-Baĥra Fa'atba`ahum Fir`awnu Wa Junūduhu Baghyāan Wa`adwan ۖ Ĥattá 'Idhā 'Adrakahu Al-Gharaqu Qāla 'Āmantu 'Annahu Lā 'Ilāha 'Illā Al-Ladhī 'Āmanat Bihi Banū 'Isrā'īla Wa 'Anā Mina Al-Muslimīna
Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. 10:90)
'Āl'āna Wa Qad `Aşayta Qablu Wa Kunta Mina Al-Mufsidīna
Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. 10:91)
Fālyawma Nunajjīka Bibadanika Litakūna Liman Khalfaka 'Āyatan ۚ Wa 'Inna Kathīrāan Mina An-Nāsi `An 'Āyātinā Laghāfilūna
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (QS. 10:92)
Wa Laqad Bawwa'nā Banī 'Isrā'īla Mubawwa'a Şidqin Wa Razaqnāhum Mina Aţ-Ţayyibāti Famā Akhtalafū Ĥattá Jā'ahumu Al-`Ilmu ۚ 'Inna Rabbaka Yaqđī Baynahum Yawma Al-Qiyāmati Fīmā Kānū Fīhi Yakhtalifūna
Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil di tempat kediaman yang bagus dan kami beri mereka rezki dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (QS. 10:93)
Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (QS. 10:94)
Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfa’at kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu. (QS. 10:98)
Wa Law Shā'a Rabbuka La'āmana Man Fī Al-'Arđi Kulluhum Jamī`āan ۚ 'Afa'anta Tukrihu An-Nāsa Ĥattá Yakūnū Mu'uminīna
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? (QS. 10:99)
Wa Mā Kāna Linafsin 'An Tu'umina 'Illā Bi'idhni Allāhi ۚ Wa Yaj`alu Ar-Rijsa `Alá Al-Ladhīna Lā Ya`qilūna
Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. (QS. 10:100)
Qul Anžurū Mādhā Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi ۚ Wa Mā Tughnī Al-'Āyātu Wa An-Nudhuru `AnQawmin Lā Yu'uminūna
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfa’at tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". (QS. 10:101)
Mereka tidak menunggu-nunggu kecuali (kejadian-kejadian) yang sama dengan kejadian-kejadian (yang menimpa) orang-orang yang telah terdahulu sebelum mereka. Katakanlah: "Maka tunggulah, sesungguhnya akupun termasuk orang-orang yang menunggu bersama kamu". (QS. 10:102)
Kemudian Kami selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, demikianlah menjadi kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. (QS. 10:103)
Qul Yā 'Ayyuhā An-Nāsu 'In Kuntum Fī Shakkin Min Dīnī Falā 'A`budu Al-Ladhīna Ta`budūna Min Dūni Allāhi Wa Lakin 'A`budu Allāha Al-Ladhī Yatawaffākum ۖ Wa 'Umirtu 'An 'Akūna Mina Al-Mu'uminīna
Katakanlah: "Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman", (QS. 10:104)
Wa 'An 'Aqim Wajhaka Lilddīni Ĥanīfāan Wa Lā Takūnanna Mina Al-Mushrikīna
dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik. (QS. 10:105)
Wa Lā Tad`u Min Dūni Allāhi Mā Lā Yanfa`uka Wa Lā Yađurruka ۖ Fa'in Fa`alta Fa'innaka 'Idhāan Mina Až-Žālimīna
Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa’at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim". (QS. 10:106)
Wa 'In Yamsaska Allāhu Biđurrin Falā Kāshifa Lahu~ 'Illā Huwa ۖ Wa 'In Yuridka Bikhayrin Falā Rādda Lifađlihi ۚ Yuşību Bihi Man Yashā'u Min `Ibādihi ۚ Wa Huwa Al-Ghafūru Ar-Raĥīmu
Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 10:107)
Qul Yā 'Ayyuhā An-Nāsu Qad Jā'akumu Al-Ĥaqqu MinRabbikum ۖ Famani Ahtadá Fa'innamā Yahtadī Linafsihi ۖ Wa ManĐalla Fa'innamā Yađillu `Alayhā ۖ Wa Mā 'Anā `Alaykum Biwakīlin
Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al Qur’an) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu". (QS. 10:108)