078-001 [[78 ~ AN-NABA' (BERITA BESAR) Pendahuluan: Makkiyyah, 40 ayat ~ Dalam surat ini ditegaskan kebenaran hari kebangkitan dan mengecam orang-orang yang menyangsikannya. Lalu disebutkan beberapa bukti kemungkinan terjadinya dari berbagai fenomena kekuasaan Tuhan. Ditegaskanlah kepastian terjadinya hari kebangkitan itu dan disebutkan pula beberapa tanda-tandanya. Kemudian dibicarakan pula mengenai nasib orang-orang yang berbuat jahat dan orang-orang yang bertakwa. Surat ini kemudian ditutup dengan peringatan dan ancaman akan datangnya hari yang menakutkan ini.]] Tentang apakah orang-orang yang ingkar itu saling bertanya?
عَمَّ يَتَسَاءَلُونَ
`Ani An-Naba'i Al-`Ažīmi
078-002 Tentang berita besar. Berita tentang hari kebangkitan yang acapkali mereka perselisihkan--dari yang meragukan sampai yang mengingkari kebenarannya.
عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيمِ
Al-Ladhī Hum Fīhi Mukhtalifūna
078-003 Tentang berita besar. Berita tentang hari kebangkitan yang acapkali mereka perselisihkan--dari yang meragukan sampai yang mengingkari kebenarannya.
الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ
Kallā Saya`lamūna
078-004 Celakalah mereka dengan pertanyaan seperti ini! Kelak mereka akan mengetahui kebenarannya tatkala mereka saksikan sendiri hari kebangkitan itu benar-benar terjadi.
كَلاَّ سَيَعْلَمُونَ
Thumma Kallā Saya`lamūna
078-005 Lalu celakalah mereka! Kelak mereka akan mengetahui tatkala ancaman itu mereka alami.
ثُمَّ كَلاَّ سَيَعْلَمُونَ
'Alam Naj`ali Al-'Arđa Mihādāan
078-006 Bukankah mereka telah menyaksikan bukti-bukti kekuasaan Kami? Sesungguhnya Kami menjadikan bumi terhampar sehingga dapat didiami dan ditelusuri segala penjurunya.
أَلَمْ نَجْعَلِ الأَرْضَ مِهَاداً
Wa Al-Jibāla 'Awtādāan
078-007 Kami menjadikan gunung-gunung sebagai pasak untuk menguatkan bumi. (1). (1) Lapisan padat kerak bumi dapat mencapai ketebalan sekitar 60 kilometer. Lapisan itu dapat meninggi, sehingga membentuk gunung-gunung, atau menurun menjadi dasar lautan dan samudera. Keadaan seperti ini menimbulkan keseimbangan akibat tekanan yang dihasilkan oleh gunung-gunung tersebut. Keseimbangan ini tidak mengalami kerusakan kecuali jika gunung-gunung tersebut musnah. Lapisan kerak bumi yang basah akan dikuatkan oleh gunung-gunung, persis seperti pasak menguatkan kemah (lihat tafsir ayat 7 surat Qâf).
وَالْجِبَالَ أَوْتَاداً
Wa Khalaqnākum 'Azwājāan
078-008 Kami menciptakan kalian berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan.
وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجاً
Wa Ja`alnā Nawmakum Subātāan
078-009 Kami menjadikan tidur kalian untuk beristirahat dari keletihan berusaha(1). (1) Tidur adalah berhentinya atau berkurangnya kegiatan saraf otak manusia. Dari itulah, ketika tidur energi dan panas badan menurun. Pada waktu tidur, tubuh merasa tenang dan rileks setelah otot atau saraf atau dua-duanya letih bekerja. Semua kegiatan tubuh menurun di waktu tidur, kecuali proses metabolisme, aliran air seni dari ginjal dan keringat. Proses-proses tersebut, jika berhenti, justru akan membahayakan manusia. Sedangkan pernapasan agak berkurang intensitasnya, tapi lebih panjang dan lebih banyak keluar dari dada ketimbang dari perut. Jantung pun akan berdetak lebih lambat sehingga aliran darah menjadi lebih sedikit. Otot-otot yang kejang akan mengendur sehingga mengakibatkan kesulitan bagi seseorang yang tengah tidur untuk melakukan perlawanan. Semua hal itu menyebabkan tidur sebagai waktu istirahat yang paling baik bagi manusia, sebagaimana dikatakan ayat ini.
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتاً
Wa Ja`alnā Al-Layla Libāsāan
078-010 Kami menjadikan malam untuk menutupi kalian dengan kegelapannya.
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاساً
Wa Ja`alnā An-Nahāra Ma`āshāan
078-011 Kami menjadikan siang sebagai waktu berusaha agar kalian dapat memenuhi kebutuhan hidup yang kalian perlukan.
وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشاً
Wa Banaynā Fawqakum Sab`āanShidādāan
078-012 Kami membangun di atas kalian tujuh langit yang kokoh dan mantap.
078-013 Kami menjadikan matahari yang bercahaya dan menghasilkan panas(1). (1) Maksud frase sirâjan wahhâjan ('pelita yang sangat terang') di sini adalah matahari. Sebagaimana dibuktikan oleh penemuan ilmiah, panas permukaan matahari mencapai 6. 000 derajat. Sedangkan panas pusat matahari mencapai 30 juta derajat disebabkan oleh materi-materi bertekanan tinggi yang ada pada matahari. Sinar matahari menghasilkan energi sebagai berikut: ultraviolet 9%, cahaya 46%, dan inframerah 45%. Dari itulah ayat suci ini menyebut matahari sebagai pelita (sirâj) karena mengandung cahaya dan panas secara bersamaan.
وَجَعَلْنَا سِرَاجا ً وَهَّاجاً
Wa 'Anzalnā Mina Al-Mu`şirāti Mā'anThajjājāan
078-014 Dan Kami menurunkan dari awan--di saat hujan–air yang tercurah dengan deras(1). (1) Hujan adalah sumber air tawar satu-satunya bagi bumi. Sebenarnya, hujan merupakan hasil kumpulan uap-uap air lautan dan samudera yang membentuk awan dan kemudian berubah--setelah semakin membesar--menjadi tetesan-tetesan air atau salju atau kedua-duanya. Uap-uap air yang terkumpul tadi akan tercurah dalam bentuk hujan atau embun.
078-018 Pada hari ketika sangkakala ditiup sebagai pertanda hari kebangkitan. Ketika itulah kelompok demi kelompok berbondong-berbondong menuju padang mahsyar.
078-020 Dan gunung-gunung dijalankan setelah dicabut dan diporak-porandakan dari tempatnya. Kamu melihatnya sebagai gunung padahal ia telah menjadi kumpulan debu, persis seperti fatamorgana yang kamu sangka air padahal bukan.
وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَاباً
'Inna Jahannama Kānat Mirşādāan
078-021 Sesungguhnya neraka jahanam merupakan tempat para penjaga neraka yang mengintai dan mengawasi para penghuninya.
إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَاداً
Lilţţāghīna Ma'ābāan
078-022 Sebagai tempat kembali dan kediaman orang-orang yang melanggar batas-batas Allah.
لِلْطَّاغِينَ مَآباً
Lābithīna Fīhā 'Aĥqābāan
078-023 Mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya.
لاَبِثِينَ فِيهَا أَحْقَاباً
Lā Yadhūqūna Fīhā Bardāan Wa Lā Sharābāan
078-024 Mereka tidak merasakan udara segar untuk sekadar bernapas dari sengatan panas neraka. Mereka pun tidak mendapatkan minuman untuk melepaskan dahaga.
078-025 Akan tetapi mereka akan merasakan air mendidih yang sangat panas dan nanah-nanah yang mengalir dari kulit penghuni neraka.
إِلاَّ حَمِيما ً وَغَسَّاقاً
Jazā'an Wifāqāan
078-026 Itulah balasan setimpal dari perbuatan-perbuatan buruk mereka.
جَزَاء ً وِفَاقاً
'Innahum Kānū Lā Yarjūna Ĥisābāan
078-027 Sesungguhnya dahulu mereka tidak memperkirakan datangnya saat perhitungan itu, sehingga mereka tidak berusaha menyelamatkan diri dari perhitungan.
إِنَّهُمْ كَانُوا لاَ يَرْجُونَ حِسَاباً
Wa Kadhdhabū Bi'āyātinā Kidhdhābāan
078-028 Mereka pun, sungguh, telah mendustakan ayat-ayat Allah yang membuktikan kebenaran hari kebangkitan yang dahsyat.
وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّاباً
Wa Kulla Shay'in 'Aĥşaynāhu Kitābāan
078-029 Dan segala sesuatu Kami telah catat secara tertulis.
وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَاباً
Fadhūqū Falan Nazīdakum 'Illā `Adhābāan
078-030 Maka rasakanlah! Kalian tidak mendapatkan dari Kami kecuali semakin bertambahnya azab yang pedih.
Rabbi As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Mā Baynahumā Ar-Raĥmāni ۖ Lā Yamlikūna Minhu Khiţābāan
078-037 Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang rahmat-Nya sangat luas, mencakup segala sesuatu. Tak seorang pun yang berhak mengajak-Nya berbicara.
Yawma Yaqūmu Ar-Rūĥu Wa Al-Malā'ikatu Şaffāan ۖ Lā Yatakallamūna 'Illā Man 'Adhina Lahu Ar-Raĥmānu Wa Qāla Şawābāan
078-038 Pada hari ketika Jibril dan para malaikat berbaris dengan khusyuk. Tak satu pun di antara mereka yang berbicara, kecuali malaikat yang dizinkan oleh Sang Maha Penyayang untuk berbicara secara benar.
078-039 Itulah hari yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Maka barangsiapa yang berkehendak, niscaya ia akan menempuh jalan kembali yang mulia kepada Tuhannya dengan beriman dan melakukan amal saleh.
078-040 Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepada kalian mengenai siksa yang kedatangannya telah dekat. Pada hari itu setiap orang dapat melihat apa yang dilakukan oleh kedua tangannya. Dengan mengharap keselamatan, orang kafir akan berkata, "Alangkah baiknya jika, setelah kematianku, aku tetap menjadi tanah sehingga aku tidak dibangkitkan dan diminta pertanggungjawaban."