Roman Script    Reciting key words            Previous Sūrah    Quraan Index    Home  

43) Sūrat Az-Zukhruf

Printed format

43) سُورَة الزُّخرُف

Toggle thick letters. Most people make the mistake of thickening thin letters in the words that have other (highlighted) thick letter Toggle to highlight thick letters خصضغطقظ رَ
Ĥā-Mīm 043-001 [[43 ~ AZ-ZUKHRUF (PERHIASAN) Pendahuluan: Makkiyyah, 89 ayat ~ Surat ini diawali dengan dua huruf eja seperti gaya al-Qur'ân dalam mengawali beberapa surat lainnya. Disebutkan, setelah itu, mengenai al-Qur'ân dan kedudukanya di sisi Allah, dan keterangan mengenai sikap orang-orang yang mencemoohkan misi yang dibawa oleh para rasul, yang kemudian diikuti dengan pemaparan beberapa bukti yang mengharuskan kita beriman hanya kepada Allah. Tetapi, kendati bukti-bukti itu demikian banyak dan jelas, mereka tetap saja mengakui adanya tuhan-tuhan lain--yang, tentu saja, palsu--selain Allah. Mereka beranggapan bahwa Allah memiliki anak-anak perempuan sedang mereka memiliki anak laki-laki. Dan ketika mereka tak lagi menemukan alasan yang membenarkan anggapan itu, mereka berdalih bahwa hal itu adalah tradisi leluhur yang harus dipegang teguh. Pada bagian lain, surat ini berbicara tentang kisah Nabi Ibrâhîm a. s. yang kemudian dilanjutkan dengan anggapan orang-orang kafir Mekah bahwa al-Qur'ân terlalu besar untuk diturunkan kepada seorang Muhammad. Semestinya, menurut mereka, al-Qur'ân hanya pantas diturunkan kepada salah seorang pembesar Mekah atau Thaif. Dengan begitu, mereka seolah-olah membagi-bagikan karunia Allah sekehendak mereka. Padahal Allah sendiri telah membagi-bagikan rezeki-Nya untuk penghidupan mereka di dunia karena mereka memang tidak mampu melakukan itu. Surat ini kemudian menyatakan bahwa andai bukan karena Tuhan tidak ingin kalau semua manusia menjadi kafir, tentu orang-orang kafir telah diberi seluruh kenikmatan dan kemewahan dunia. Dijelaskan pula, kemudian, bahwa siapa saja yang menentang kebenaran maka Allah akan menjadikan setan menguasai dirinya lalu membawanya ke lembah kehancuran. Selanjutnya, surat ini juga mengetengahkan kisah Nabi Mûsâ bersama Fir'aun dan kaumnya yang sangat sombong dan arogan dengan kekuasaannya. Suatu sikap yang kemudian justru mendatangkan balasan Allah kepada mereka. Kisah tentang Mûsâ ini kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang 'Isâ putra Maryam yang merupakan seorang hamba yang mendapat karunia dari Allah dan menyeru kepada jalan yang lurus. Setelah dipaparkan peringatan bagi orang-orang zalim berupa siksaan, dan kabar gembira bagi orang-orang Mukmin berupa surga kelak pada hari kiamat, surat ini ditutup dengan penjelasan betapa luasnya kerajaan Allah dan betapa tidak mampunya tuhan-tuhan palsu yang mereka persekutukan dengan- Nya. Dalam hal ini, Nabi Muhammad saw. diperintahkan untuk mengucapkan "salam perpisahan" kepada mereka, agar mereka mengetahui.]] Hâ, mîm. Surat ini dibuka dengan menyebut dua huruf fonemis yang merupakan gaya al-Qur'ân dalam mengawali beberapa suratnya. حَا-مِيم
Wa Al-Kitābi Al-Mubīni 043-002 Allah bersumpah demi al-Qur'ân yang dengan jelas menerangkan kandungan isinya, baik berupa ajaran akidah maupun hukum. وَ‌الْكِت‍‍َ‍ابِ ‌الْمُبِينِ
'Innā Ja`alnāhu Qur'ānāan `Arabīyāan La`allakum Ta`qilūna 043-003 Kami sungguh-sungguh menjadikan kitab suci itu menggunakan bahasa Arab agar kalian dapat mengetahui kemukjizatannya dan dapat merenungi maknanya. إِنَّ‍‍ا‌ جَعَلْن‍‍َ‍اهُ قُ‍‍رْ‌آناً‌ عَ‍رَبِيّا‌ ً‌ لَعَلَّكُمْ تَعْ‍‍قِ‍‍لُونَ
Wa 'Innahu Fī 'Ummi Al-Kitābi Ladaynā La`alīyun Ĥakīmun 043-004 Al-Qur'ân yang berada di al-Lawh al-Mahfûzh ini mempunyai kedudukan sangat tinggi, dengan redaksi dan komposisinya yang amat tepat. Balaghahnya menempati peringkat teratas. وَ‌إِنَّ‍‍هُ فِ‍‍ي ‌أُمِّ ‌الْكِت‍‍َ‍ابِ لَدَيْنَا‌ لَعَلِيٌّ حَكِيمٌ
'Afanađribu `Ankumu Adh-Dhikra Şafĥāan 'An Kuntum Qawmāan Musrifīna 043-005 Apakah Kami mengabaikan kalian sehingga Kami berhenti menurunkan al-Qur'ân, sebagai sikap memalingkan diri dari kalian akibat perlaku kalian yang terlalu berlebihan dalam kekafiran? Tidak, karena ketentuan hukum Kami menuntut kalian memberikan alasan. أَفَنَ‍‍ضْ‍‍رِبُ عَ‍‌‍ن‍‍كُمُ ‌ال‍‍ذِّكْ‍رَصَ‍‍فْحاً‌ ‌أَ‌نْ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ قَ‍‍وْما‌ ً‌ مُسْ‍‍رِفِينَ
Wa Kam 'Arsalnā Min Nabīyin Al-'Awwalīna 043-006 Kami telah mengutus banyak nabi kepada bangsa-bangsa terdahulu. Maka, jika kini Kami mengutus lagi seorang rasul kepada kalian, hal itu bukanlah sesuatu yang mengherankan. وَكَمْ ‌أَ‌رْسَلْنَا‌ مِ‍‌‍نْ نَبِيّ‌‍ٍ‌ فِي ‌الأَ‌وَّلِينَ
Wa Mā Ya'tīhim Min Nabīyin 'Illā Kānū Bihi Yastahzi'ūn 043-007 Setiap kali seorang rasul mengingatkan kebenaran kepada mereka, mereka selalu mengejeknya. وَمَا‌ يَأْتِيهِمْ مِ‍‌‍نْ نَبِيّ‌‍ٍ‌ ‌إِلاَّ‌ كَانُو‌ا‌ بِ‍‍هِ يَسْتَهْزِئ‍‍ُ‍‍ون
Fa'ahlaknā 'Ashadda Minhum Baţshāan Wa Mađá Mathalu Al-'Awwalīna 043-008 Kami pun, kemudian, memusnahkan para pendusta terdahulu, padahal mereka adalah orang-orang yang lebih kuat dan kikir daripada orang-orang kafir Mekah. Maka kalian, orang-orang kafir Mekah, jangan merasa angkuh dan sombong dengan kekuatan yang kalian miliki. Di dalam al-Qur'ân ini terdapat banyak kisah menarik tentang orang-orang terdahulu yang sepatutnya dapat menjadi pelajaran bagi orang lain. Oleh karena itu, wahai para pendusta, ambillah pelajaran dari kisah-kisah itu. فَأَهْلَكْنَ‍‍ا‌ ‌أَشَدَّ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ بَ‍‍طْ‍‍شا‌ ً‌ ‌وَمَ‍‍ضَ‍‍ى‌ مَثَلُ ‌الأَ‌وَّلِينَ
Wa La'in Sa'altahum Man Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Layaqūlunna Khalaqahunna Al-`Azīzu Al-`Alīmu 043-009 Aku bersumpah bahwa jika kamu, Muhammad, bertanya kepada orang-orang kafir itu tentang siapa yang menciptakan langit dan bumi, mereka pasti akan mengatakan bahwa yang menciptakan langit dan bumi adalah Allah yang benar-benar Mahaperkasa dan Maha Mengetahui. وَلَئِ‍‌‍نْ سَأَلْتَهُمْ مَ‍‌‍نْ خَ‍‍لَ‍‍قَ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضَ لَيَ‍‍قُ‍‍ولُ‍‍نَّ خَ‍‍لَ‍‍قَ‍‍هُ‍‍نَّ ‌الْعَز‍ِ‍ي‍‍زُ‌ ‌الْعَلِيمُ
Al-Ladhī Ja`ala Lakumu Al-'Arđa Mahdāan Wa Ja`ala Lakum Fīhā Subulāan La`allakum Tahtadūna 043-010 Yatu Tuhan yang menjadikan bumi sebagai tempat yang penuh dengan kemudahan agar kalian dapat bertempat tinggal dan dapat memanfaatkannya, dan yang menciptakan jalan-jalan di atas bumi untuk kalian gunakan dalam perjalanan sehingga kalian pun dapat mencapai tempat tujuan. الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ‌الأَ‌رْ‍ضَ مَهْد‌ا‌ ً‌ ‌وَجَعَلَ لَكُمْ فِيهَا‌ سُبُلا‌ ً‌ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُ‌ونَ
Wa Al-Ladhī Nazzala Mina As-Samā'i Mā'an Biqadarin Fa'ansharnā Bihi Baldatan Maytāan ۚ Kadhālika Tukhrajūna 043-011 Yaitu Tuhan yang yang menurunkan air hujan dari langit sesuai dengan kadar yang dibutuhkan. Dengan air itu, Kami kemudian menghidupkan negeri yang kering kerontang tak bertanaman. Dengan cara menghidupkan seperti itulah kalian akan dihidupkan kembali dari dalam kubur untuk menerima pembalasan. Apakah kalian masih juga mengingkari? وَ‌الَّذِي نَزَّلَ مِنَ ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ م‍‍َ‍ا‌ء‌ ً‌ بِ‍‍قَ‍‍دَ‌ر‌‌ٍ‌ فَأَ‌ن‍‍شَرْنَا‌ بِ‍‍هِ بَلْدَة ً‌ مَيْتا‌‌ ًۚ كَذَلِكَ تُ‍‍خْ‍رَجُونَ
Wa Al-Ladhī Khalaqa Al-'Azwāja Kullahā Wa Ja`ala Lakum Mina Al-Fulki Wa Al-'An`ām Mā Tarkabūna 043-012 Dialah Tuhan yang menciptakan segala jenis makhluk. Dia menjadikan bahtera dan binatang ternak tunduk kepada kalian sehingga dapat kalian pergunakan sebagai kendaraan dalam perjalanan memenuhi keperluam hidup kalian. وَ‌الَّذِي خَ‍‍لَ‍‍قَ ‌الأَ‌زْ‌و‍َ‍‌اجَ كُلَّهَا‌ ‌وَجَعَلَ لَكُمْ مِنَ ‌الْفُلْكِ ‌وَ‌الأَنعَام‍ مَا‌ تَرْكَبُونَ
Litastawū `Alá Žuhūrihi Thumma Tadhkurū Ni`mata Rabbikum 'Idhā Astawaytum `Alayhi Wa Taqūlū Subĥāna Al-Ladhī Sakhkhara Lanā Hādhā Wa Mā Kunnā Lahu Muqrinīna 043-013 Agar kalian dapat merasa tenang saat berada di atas punggungnya kemudian mengingat-ingat nikmat Sang Pencipta dan Pembimbing kalian dalam menundukkan binatang-binatang itu. Juga agar kalian--sebagai pengagungan atas ditundukkannya bintang-binatang itu sekaligus sebagai pengakuan atas kelemahan kalian dalam mengendalikan dan menguasainya--berucap, "Sungguh Mahasuci Tuhan yang telah menundukkan semua ini untuk kami, sementara kami tidak akan pernah mampu mendundukkannya! لِتَسْتَوُ‌و‌ا‌ عَلَى‌ ظُ‍‍هُو‌رِهِ ثُ‍‍مَّ تَذْكُرُ‌و‌ا‌ نِعْمَةَ ‌‍رَبِّكُمْ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌اسْتَوَيْتُمْ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌وَتَ‍‍قُ‍‍ولُو‌ا‌ سُ‍‍بْ‍‍حانَ ‌الَّذِي سَ‍‍خَّ‍رَ‌ لَنَا‌ هَذَ‌ا‌ ‌وَمَا‌ كُ‍‍نَّ‍‍ا‌ لَ‍‍هُ مُ‍‍قْ‍‍رِنِينَ
Wa 'Innā 'Ilá Rabbinā Lamunqalibūna 043-014 Kami semua benar-benar akan kembali kepada Sang Pencipta kami setelah kehidupan ini berakhir, agar masing-masing kami diperhitungkan dengan perbuatan yang telah dilakukannya." وَ‌إِنَّ‍‍ا‌ ‌إِلَى‌ ‌‍رَبِّنَا‌ لَمُ‍‌‍ن‍‍قَ‍‍لِبُونَ
Wa Ja`alū Lahu Min `Ibādihi Juz'āan ۚ 'Inna Al-'Insāna Lakafūrun Mubīnun 043-015 Tetapi orang-orang musyrik malah menjadikan sebagian ciptaan-Nya itu sebagai anak Tuhan yang, menurut anggapan mereka, merupakan bagian dari diri-Nya. Sesungguhnya, dengan pebuatannya itu, manusia benar-benar melampaui batas dalam sikap kafirnya yang sangat jelas. وَجَعَلُو‌ا‌ لَ‍‍هُ مِ‍‌‍نْ عِبَا‌دِهِ جُزْ‌ء‌ا‌‌ ًۚ ‌إِنَّ ‌الإِ‌ن‍‍س‍‍َ‍انَ لَكَف‍‍ُ‍و‌ر‌ٌ‌ مُبِينٌ
'Am Attakhadha Mimmā Yakhluqu Banātin Wa 'Aşfākum Bil-Banīna 043-016 Lebih dari itu, patutkah mereka beranggapan bahwa Tuhan lebih mengutamakan mereka untuk memiliki anak laki-laki, sementara Dia merasa cukup dengan anak perempuan? Sungguh merupakan anggapan yang benar-benar aneh! أَمْ ‌اتَّ‍‍خَ‍‍ذَ‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ يَ‍‍خْ‍‍لُ‍‍قُ بَن‍‍َ‍اتٍ‌ ‌وَ‌أَ‍صْ‍‍فَاكُمْ بِ‍الْبَنِينَ
Wa 'Idhā Bushshira 'Aĥaduhum Bimā Đaraba Lilrraĥmani Mathalāan Žalla Wajhuhu Muswaddāan Wa Huwa Kažīmun 043-017 Mereka beranggapan demikian. Padahal, apabila salah seorang di antara mereka mendapat kelahiran anak perempuan, wajahnya menjadi hitam pekat karena merasa sangat sedih dengan kelahiran itu. وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ بُشِّ‍‍ر‍َ‍‌ ‌أَحَدُهُمْ بِمَا‌ ضَ‍رَبَ لِ‍‍ل‍رَّحْمَنِ مَثَلا‌‌ ًظَ‍‍لَّ ‌وَجْ‍‍هُ‍‍هُ مُسْوَ‌دّ‌ا‌ ً‌ ‌وَهُوَ‌ كَ‍‍ظِ‍‍يمٌ
'Awaman Yunashsha'u Fī Al-Ĥilyati Wa Huwa Fī Al-Khişāmi Ghayru Mubīnin 043-018 Begitu beraninyakah mereka beranggapan bahwa Allah mempunyai anak yang sebenarnya merupakan perhiasan hidup? Padahal, untuk mendatangkan alasan dalam berdebat saja ia tidak mampu karena kefasihan bahasanya yang sangat terbatas. Sungguh merupakan anggapan yang benar-benar aneh! أَ‌وَمَ‍‌‍نْ يُنَشَّأُ‌ فِي ‌الْحِلْيَةِ ‌وَهُوَ‌ فِي ‌الْ‍‍خِ‍‍صَ‍‍امِ غَ‍‍يْ‍‍رُ‌ مُبِينٍ
Wa Ja`alū Al-Malā'ikata Al-Ladhīna Hum `Ibādu Ar-Raĥmāni 'Ināthāan ۚ 'Ashahidū Khalqahum ۚ Satuktabu Shahādatuhum Wa Yus'alūna 043-019 Mereka menyebut malaikat, yang merupakan makhluk Sang Maha Pemurah, sebagai anak-anak perempuan-Nya. Apakah mereka melihat penciptaan malaikat-malaikat itu dengan mata kepala mereka sendiri sehingga mempunyai anggapan demikian? Tidak, mereka tidak melihat. Kami akan mencatat apa yang mereka ada-adakan ini. Dan kelak, di hari kiamat, mereka akan ditanya tentang hal itu. وَجَعَلُو‌ا‌الْمَلاَئِكَةَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ هُمْ عِب‍‍َ‍ا‌دُ‌ ‌ال‍رَّحْمَنِ ‌إِنَاثاً‌ ۚ ‌أَشَهِدُ‌و‌اخَ‍‍لْ‍‍قَ‍‍هُمْ ۚ سَتُكْتَبُ شَهَا‌دَتُهُمْ ‌وَيُسْأَلُونَ
Wa Qālū Law Shā'a Ar-Raĥmānu Mā `Abadnāhum ۗ Mā Lahum Bidhālika Min `Ilmin ۖ 'In Hum 'Illā Yakhruşūna 043-020 Orang-orang musyrik itu berkata, "Kalau Tuhan Sang Maha Pengasih itu menghendaki kami untuk tidak menyembah tuhan-tuhan lain, tentu kami tidak akan menyembahnya." Mereka mengira bahwa Tuhan berkenan dengan tingkah mereka menyembah tuhan-tuhan palsu itu. Padahal, mereka tidak memiliki sandaran ilmu apa-apa tentang apa yang mereka ucapkan itu. Mereka hanya menduga-duga dan mengatakan sesuatu tanpa berdasarkan bukti. وَ‍قَ‍‍الُو‌ا‌ لَوْ‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌ال‍رَّحْمَنُ مَا‌ عَبَ‍‍دْنَاهُمْ ۗ مَا‌ لَهُمْ بِذَلِكَ مِ‍‌‍نْ عِلْم‌‍ٍۖ ‌إِ‌نْ هُمْ ‌إِلاَّ‌ يَ‍‍خْ‍‍رُ‍صُ‍‍ونَ
'Am 'Ātaynāhum Kitābāan Min Qablihi Fahum Bihi Mustamsikūna 043-021 Lebih dari itu, apakah Kami telah memberikan kitab suci kepada mereka, sebelum al-Qur'ân ini, yang memperkuat alasan mereka sehingga mereka sangat berpegang kepadanya? Tidak, Kami tidak pernah menurunkan apa-apa kepada mereka. Mereka tidak memiliki bukti dari kitab suci! أَمْ ‌آتَيْنَاهُمْ كِتَابا‌ ً‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِ‍‍هِ فَهُمْ بِ‍‍هِ مُسْتَمْسِكُونَ
Bal Qālū 'Innā Wajadnā 'Ābā'anā `Alá 'Ummatin Wa 'Innā `Aláthārihim Muhtadūna 043-022 Lebih dari itu lagi, tatkala kehabisan semua alasan, orang-orang musyrik malah berkata, "Kami mendapati leluhur-leluhur kami menganut suatu kepercayaan. Dan kami hanya mengikuti jejak mereka." بَلْ قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ‍‍ا‌ ‌وَجَ‍‍دْنَ‍‍ا‌ ‌آب‍‍َ‍ا‌ءَنَا‌ عَلَ‍‍ى‌ ‌أُمَّ‍‍ةٍ‌ ‌وَ‌إِنَّ‍‍ا‌ عَلَ‍‍ى‌ ‌آثَا‌رِهِمْ مُهْتَدُ‌ونَ
Wa Kadhalika Mā 'Arsalnā Min Qablika Fī Qaryatin Min Nadhīrin 'Illā Qāla Mutrafūhā 'Innā Wajadnā 'Ābā'anā `Alá 'Ummatin Wa 'Innā `Aláthārihim Muqtadūna 043-023 Kondisi mereka sama dengan kondisi bangsa-bangsa terdahulu. Setiap kali Kami mengutus seorang rasul, sebelummu, kepada penduduk sebuah negeri, orang-orang yang hidup mewah dan tidak berterima kasih atas kenikmatan yang ada pada mereka selalu berkata, "Kami mendapati leluhur-leluhur kami menganut suatu kepercayaan. Dan kami hanya mengikuti jejak mereka." Taklid memang merupakan kesesatan yang telah ada sejak dahulu. وَكَذَلِكَ مَ‍‍ا‌ ‌أَ‌رْسَلْنَا‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِكَ فِي قَ‍‍رْيَةٍ‌ مِ‍‌‍نْ نَذ‍ِ‍ي‍‍ر‌ٍ‌ ‌إِلاَّ‌ قَ‍‍الَ مُتْ‍رَفُوهَ‍‍ا‌ ‌إِنَّ‍‍ا‌ ‌وَجَ‍‍دْنَ‍‍ا‌ ‌آب‍‍َ‍ا‌ءَنَا‌ عَلَ‍‍ى‌ ‌أُمَّ‍‍ةٍ‌ ‌وَ‌إِنَّ‍‍ا‌ عَلَ‍‍ى‌ ‌آثَا‌رِهِمْ مُ‍‍قْ‍‍تَدُ‌ونَ
Qāla 'Awalaw Ji'tukum Bi'ahdá Mimmā Wajadtum `Alayhi 'Ābā'akum ۖ Qālū 'Innā Bimā 'Ursiltum Bihi Kāfirūna 043-024 Pemberi peringatan itu berkata, "Apakah kalian tetap akan mengikuti jejak nenek moyang kalian, meskipun aku membawa ajaran yang lebih memasukkan kalian ke dalam petunjuk daripada kepercayaan yang kalian anut dari nenek moyang kalian itu?" Seraya menganggap bohong rasul itu dengan ajaran yang dibawanya, mereka menjawab, "Kami benar-benar mengingkari misi yang kalian bawa." قَ‍‍الَ ‌أَ‌وَلَوْ‌ جِئْتُكُمْ بِأَهْدَ‌ى‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌وَجَ‍‍دْتُمْ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌آب‍‍َ‍ا‌ءَكُمْ ۖ قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ‍‍ا‌ بِمَ‍‍ا‌ ‌أُ‌رْسِلْتُمْ بِ‍‍هِ كَافِرُ‌ونَ
ntaqamnā Minhum ۖnžur Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Mukadhdhibīna 043-025 Kami pun kemdian menghukum orang-orang yang mendustakan para rasul dengan hukuman yang berat di dunia. Maka perhatikanlah, wahai orang yang dapat merenungkan, betapa nasib orang-orang pendusta itu dapat menjadi contoh yang unik dan nasihat yang mengena bagi kalian. فَا‌ن‍‍تَ‍‍قَ‍‍مْنَا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ ۖ فَا‌ن‍‍ظُ‍‍رْ‌ كَ‍‍يْ‍‍فَ ك‍‍َ‍انَ عَاقِ‍‍بَةُ ‌الْمُكَذِّبِينَ
Wa 'Idh Qāla 'Ibhīmu Li'abīhi Wa Qawmihi~ 'Innanī Barā'un Mimmā Ta`budūna 043-026 Ceritakanlah, wahai Muhammad, kepada orang-orang yang mendustakan rasul itu, kisah Nabi Ibrâhîm ketika ia berkata kepada ayah dan kaumnya, "Aku sungguh-sungguh terlepas dari penyembahan tuhan kalian yang palsu itu. وَ‌إِ‌ذْ‌ قَ‍‍الَ ‌إِبْ‍‍‍رَ‌اه‍‍ِ‍ي‍‍مُ لِأَب‍‍ِ‍ي‍‍هِ ‌وَ‍قَ‍‍وْمِهِ ‌إِنَّ‍‍نِي بَر‍َ‍‌ا‌ء‌ٌ‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ تَعْبُدُ‌ونَ
'Illā Al-Ladhī Faţaranī Fa'innahu Sayahdīni 043-027 Aku hanya menyembah Allah, Tuhan yang telah menciptakanku, karena hanya Dialah yang akan menunjukkanku ke jalan yang benar." إِلاَّ‌ ‌الَّذِي فَ‍‍طَ‍رَنِي فَإِنَّ‍‍هُ سَيَهْدِينِ
Wa Ja`alahā Kalimatanqiyatan Fī `Aqibihi La`allahum Yarji`ūna 043-028 Dengan mendeklarasikan pernyataan tauhid itu, Ibrâhîm mengabadikan ucapannya untuk anak keturunannya, dengan harapan semoga mereka kembali dan mempercayai pernyataan itu. وَجَعَلَهَا‌ كَلِمَة ً‌ بَاقِ‍‍يَة‌ ً‌ فِي عَ‍‍قِ‍‍بِ‍‍هِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Bal Matta`tu Hā'uulā' Wa 'Ābā'ahum Ĥattá Jā'ahumu Al-Ĥaqqu Wa Rasūlun Mubīnun 043-029 Orang-orang musyrik tidak memenuhi harapan Ibrâhîm, dan Aku pun tidak mempercepat hukuman untuk mereka. Mereka yang hidup pada zamanmu sekarang, wahai Muhammad, Aku berikan berbagai anugerah dan kenikmatan seperti halnya leluhur-leluhur mereka dahulu, sampai turunnya al-Qur'ân yang mengajak kepada kebenaran dan sampai datang kepada mereka seorang rasul yang menjelaskan dan mengajak untuk mengimaninya. بَلْ مَتَّعْتُ ه‍‍َ‍ا‌ؤُلاَ‌ء‌ ‌وَ‌آب‍‍َ‍ا‌ءَهُمْ حَتَّى‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَهُمُ ‌الْحَ‍‍قُّ ‌وَ‌‍رَس‍‍ُ‍ولٌ‌ مُبِينٌ
Wa Lammā Jā'ahumu Al-Ĥaqqu Qālū Hādhā Siĥrun Wa 'Innā Bihi Kāfirūna 043-030 Dan ketika al-Qur'ân itu diturunkan kepada mereka untuk membimbing mereka ke jalan tauhid, kitab suci itu malah mereka masukkan ke dalam kesyirikan mereka dengan menyebutnya, dengan nada menghina, sebagai sihir dan kamuflase. Mereka tetap berada dalam kakafiran. وَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَهُمُ ‌الْحَ‍‍قُّ قَ‍‍الُو‌ا‌ هَذَ‌ا‌ سِحْر‌ٌ‌ ‌وَ‌إِنَّ‍‍ا‌ بِ‍‍هِ كَافِرُ‌ونَ
Wa Qālū Lawlā Nuzzila Hādhā Al-Qur'ānu `Alá Rajulin Mina Al-Qaryatayni `Ažīmin 043-031 Dengan maksud menganggap remeh pribadi Muhammad dan dengan menganggap bahwa turunnya al-Qur'ân itu terlalu berat untuk seseorang seperti dia, orang-orang musyrik berkata, "Mengapa al-Qur'ân yang dianggap sebagai wahyu Allah itu tidak diturunkan kepada seorang tokoh pembesar dari Mekah atau Thaif?" وَ‍قَ‍‍الُو‌ا‌ لَوْلاَ‌ نُزِّلَ هَذَ‌ا‌ ‌الْ‍‍قُ‍‍رْ‌آنُ عَلَى‌ ‌‍رَجُلٍ‌ مِنَ ‌الْ‍‍قَ‍‍رْيَتَ‍‍يْ‍‍نِ عَ‍‍ظِ‍‍يمٍ
'Ahum Yaqsimūna Raĥmata Rabbika ۚ Naĥnu Qasamnā Baynahum Ma`īshatahum Al-Ĥayāati Ad-Dunۚ Wa Rafa`nā Ba`đahum Fawqa Ba`đin Darajātin Liyattakhidha Ba`đuhum Ba`đāan Sukhrīyāan ۗ Wa Raĥmatu Rabbika Khayrun Mimmā Yajma`ūna 043-032 Orang-orang musyrik itu tidak memiliki kunci risalah sehingga dengan seenaknya memberikan risalah kepada tokoh mereka. Bahkan Kamilah yang menanggung penghidupan mereka karena mereka tidak mampu melakukan sendiri hal itu. Sebagian mereka Kami berikan rezeki dan kedudukan lebih banyak dan lebih baik dari yang lain, agar mereka dapat saling menolong dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Masing-masing menopang yang lain dalam mencari penghidupan dan mengatur kehidupan. Dan karunia kenabian, dengan kebahagiaan di dunia dan akhirat sebagai konsekwensinya, jauh lebih baik dari kedudukan yang paling tinggi di dunia sekalipun. أَهُمْ يَ‍‍قْ‍‍سِم‍‍ُ‍ونَ ‌‍رَحْمَةَ ‌‍رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَ‍‍سَمْنَا‌ بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي ‌الْحَي‍‍َ‍اةِ ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ ۚ ‌وَ‌‍رَفَعْنَا‌ بَعْ‍‍ضَ‍‍هُمْ فَ‍‍وْ‍قَ بَعْ‍‍ضٍ‌ ‌دَ‌‍رَج‍‍َ‍ات‍ٍ‌ لِيَتَّ‍‍خِ‍‍ذَ‌ بَعْ‍‍ضُ‍‍هُمْ بَعْ‍‍ض‍‍ا‌‌ ً‌ سُ‍‍خْ‍‍رِيّا‌ ًۗ ‌وَ‌‍رَحْمَةُ ‌‍رَبِّكَ خَ‍‍يْ‍‍ر‌ٌ‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ يَ‍‍جْ‍‍مَعُونَ
Wa Lawlā 'An Yakūna An-Nāsu 'Ummatan Wāĥidatan Laja`alnā Liman Yakfuru Bir-Raĥmani Libuyūtihim Suqufāan Min Fađđatin Wa Ma`ārija `Alayhā Yažharūna 043-033 Kalau bukan karena Kami tidak menginginkan semua orang menjadi kafir ketika melihat bahwa orang-orang kafir itu mendapat rezeki yang amat luas, tentu Kami akan menjadikan atap dan tangga rumah orang-orang kafir itu terbuat dari perak, karena begitu rendah dan sepelenya dunia bagi Kami. وَلَوْلاَ‌ ‌أَ‌نْ يَك‍‍ُ‍ونَ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍اسُ ‌أُمَّ‍‍ة ً‌ ‌وَ‌احِدَة ً‌ لَجَعَلْنَا‌ لِمَ‍‌‍نْ يَكْفُرُ‌ بِ‍ال‍رَّحْمَنِ لِبُيُوتِهِمْ سُ‍‍قُ‍‍فا‌ ً‌ مِ‍‌‍نْ فَ‍‍ضَّ‍‍ةٍ‌ ‌وَمَعَا‌رِجَ عَلَيْهَا‌ يَ‍‍ظْ‍‍هَرُ‌ونَ
Wa Libuyūtihim 'Abwābāan Wa Suruan `Alayhā Yattaki'ūna 043-034 Tentu Kami akan menjadikan pintu dan dipan rumah mereka dari perak pula untuk mereka nikmati dan sebagai tempat mereka bersandar. Dan tentu Kami akan mejadikan segalanya untuk perhiasan mereka. Semua kenikmatan hidup yang Kami gambarkan kepadamu itu hanyalah kenikmatan yang bersifat sementara, terbatas hanya pada kehidupan dunia. Dan pahala akhirat yang ada di sisi Tuhan Sang Pencipta dan Pemelihara, hanya disediakan untuk orang-orang yang menjauhi syirik dan dosa-dosa besar. وَلِبُيُوتِهِمْ ‌أَبْ‍‍وَ‌ابا‌ ً‌ ‌وَسُرُ‌ر‌اً‌ عَلَيْهَا‌ يَتَّكِئ‍‍ُ‍‍ونَ
Wa Zukhrufāan ۚ Wa 'In Kullu Dhālika Lammā Matā`u Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Wa ۚ Al-'Ākhiratu `Inda Rabbika Lilmuttaqīna 043-035 Tentu Kami akan menjadikan pintu dan dipan rumah mereka dari perak pula untuk mereka nikmati dan sebagai tempat mereka bersandar. Dan tentu Kami akan mejadikan segalanya untuk perhiasan mereka. Semua kenikmatan hidup yang Kami gambarkan kepadamu itu hanyalah kenikmatan yang bersifat sementara, terbatas hanya pada kehidupan dunia. Dan pahala akhirat yang ada di sisi Tuhan Sang Pencipta dan Pemelihara, hanya disediakan untuk orang-orang yang menjauhi syirik dan dosa-dosa besar. وَ‌زُ‍خْ‍‍رُفا‌ ًۚ ‌وَ‌إِ‌نْ كُلُّ ‌ذَلِكَ لَ‍‍مَّ‍‍ا‌ مَت‍‍َ‍اعُ ‌الْحَي‍‍َ‍اةِ ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ ۚ ‌وَ‌الآ‍‍خِ‍رَةُ عِ‍‌‍نْ‍‍دَ‌ ‌‍رَبِّكَ لِلْمُتَّ‍‍قِ‍‍ينَ
Wa Man Ya`shu `An Dhikri Ar-Raĥmāni Nuqayyiđ Lahu Shayţānāan Fahuwa Lahu Qarīnun 043-036 Orang yang berpura-pura buta untuk melihat al-Qur'ân yang diturunkan oleh Sang Maha Pemurah sebagai peringatan bagi seluruh alam semesta, akan Kami berikan jalan bagi setan untuk menguasai dirinya. Dengan demikian, setan akan selalu bersamanya: menggoda dan menyesatkan. وَمَ‍‌‍نْ يَعْشُ عَ‍‌‍نْ ‌ذِكْ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌ال‍رَّحْمَنِ نُ‍‍قَ‍‍يِّ‍‍ضْ لَ‍‍هُ شَيْ‍‍طَ‍‍انا‌‌ ً‌ فَهُوَ‌ لَ‍‍هُ قَ‍‍رِينٌ
Wa 'Innahum Layaşuddūnahum `Ani As-Sabīli Wa Yaĥsabūna 'Annahum Muhtadūna 043-037 Setan orang yang berpura-pura buta untuk melihat al-Qur'ân itu benar-benar akan menghalanginya dari jalan yang diserukan Allah, sementara ia merasa bahwa dirinya, dengan mengikuti setan-setan itu, berada pada jalan yang benar. وَ‌إِنَّ‍‍هُمْ لَيَ‍‍صُ‍‍دُّ‌ونَهُمْ عَنِ ‌ال‍‍سَّب‍‍ِ‍ي‍‍لِ ‌وَيَحْسَب‍‍ُ‍ونَ ‌أَنَّ‍‍هُمْ مُهْتَدُ‌ونَ
Ĥattá 'Idhā Jā'anā Qāla Yā Layta Baynī Wa Baynaka Bu`da Al-Mashriqayni Fabi'sa Al-Qarīnu 043-038 Sehingga, ketika orang yang berpura-pura buta untuk melihat al-Qur'ân itu datang menemui Allah pada hari kiamat, dan melihat sendiri akibat perbuatannya, ia berkata kepada temannya dengan nada menyesal, "Andai saja aku dulu, di dunia, jauh darimu sejauh jarak antara timur dari barat. Kamu benar-benar teman- teman yang paling jahat sampai menjerumuskan aku ke jurang kenistaan. حَتَّ‍‍ى‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَنَا‌ قَ‍‍الَ يَالَ‍‍يْ‍‍تَ بَيْنِي ‌وَبَيْنَكَ بُعْدَ‌ ‌الْمَشْ‍‍رِ‍‍قَ‍‍يْ‍‍نِ فَبِئْسَ ‌الْ‍‍قَ‍‍رِينُ
Wa Lan Yanfa`akumu Al-Yawma 'Idh Žalamtum 'Annakum Al-`Adhābi Mushtarikūna 043-039 Pada hari itu, sebagai penghinaan, kepada mereka dikatakan, "Hari ini, kebersamaan kalian dengan setan di dalam siksaan, tidak akan meringankan siksaan itu, karena kalian telah menzalimi diri sendiri dengan mengambil sikap kafir. Masing-masing merasakan penderitaan akibat siksa yang amat berat. وَلَ‍‌‍نْ يَ‍‌‍ن‍‍فَعَكُمُ ‌الْيَ‍‍وْمَ ‌إِ‌ذْ‌ ظَ‍‍لَمْتُمْ ‌أَنَّ‍‍كُمْ فِي ‌الْعَذ‍َ‍‌ابِ مُشْتَ‍‍رِكُونَ
'Afa'anta Tusmi`u Aş-Şumma 'Aw Tahdī Al-`Umya Wa Man Kāna Fī Đalālin Mubīnin 043-040 Mampukan kamu memberi petunjuk kepada mereka yang amat jauh tersesat? Dapatkah kamu membuat orang tuli--untuk mendengarkan kebenaran--menjadi dapat mendengar? Atau, orang buta--untuk mengambil pelajaran--menjadi dapat melihat? Atau orang yang, menurut ilmu Allah, mati dalam keadaan sesat? Tidak, kamu tidak mampu. Karena kekafiran mereka telah begitu merasuk kuat, hingga tidak lagi dapat mengambil manfaat dari apa yang mereka lihat dan dengar. أَفَأَ‌نْ‍‍تَ تُسْمِعُ ‌ال‍‍صُّ‍‍مَّ ‌أَ‌وْ‌ تَهْدِي ‌الْعُمْيَ ‌وَمَ‍‌‍نْ ك‍‍َ‍انَ فِي ضَ‍‍لاَلٍ‌ مُبِينٍ
Fa'immā Nadh/habanna Bika Fa'innā Minhum Muntaqimūna 043-041 Jika Kami mematikan kamu sebelum Kami perlihatkan kepadamu penyiksaan mereka--sehingga, dengan demikian, Kami melegakan dadamu dan orang-orang Mukmin--Kami pasti akan tetap membalas mereka di dunia dan di akhirat. فَإِمَّ‍‍ا‌ نَذْهَبَ‍‍نَّ بِكَ فَإِنَّ‍‍ا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ مُ‍‌‍نْ‍‍تَ‍‍قِ‍‍مُونَ
'Aw Nuriyannaka Al-Ladhī Wa`adnāhum Fa'innā `Alayhim Muqtadirūna 043-042 Atau, jika kamu ingin agar Kami memperlihatkan siksaan yang telah Kami janjikan untuk mereka sebelum matimu, Kami pasti akan memperlihatkannya kepadamu, karena Kami memang berkuasa atas mereka dengan kekuasaan dan keperkasaan Kami. أَ‌وْ‌ نُ‍‍رِيَ‍‍نَّ‍‍كَ ‌الَّذِي ‌وَعَ‍‍دْنَاهُمْ فَإِنَّ‍‍ا‌ عَلَيْهِمْ مُ‍‍قْ‍‍تَدِ‌رُ‌ونَ
Fāstamsik Bial-Ladhī 'Ūĥiya 'Ilayka ۖ 'Innaka `Alá Şirāţin Mustaqīmin 043-043 Kalau memang salah satu dari dua hal itu terjadi--dan memang pasti terjadi--maka berpegang teguhlah kepada al-Qur'ân yang telah Kami wahyukan kepadamu. Tetaplah melaksanakan ajaran-ajarannya, karena kamu berada pada jalan yang benar dan lurus. فَاسْتَمْسِكْ بِ‍الَّذِي ‌أ‍ُ‍‌وحِيَ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍كَ ۖ ‌إِنَّ‍‍كَ عَلَى‌ صِ‍رَ‍‌اطٍ‌ مُسْتَ‍‍قِ‍‍يمٍ
Wa 'Innahu Ladhikrun Laka Wa Liqawmika ۖ Wa Sawfa Tus'alūna 043-044 Al-Qur'ân ini, sungguh merupakan kehormatan yang amat besar bagimu, Muhammad, dan bagi umatmu. Sebab, kitab suci ini diturunkan kepadamu dengan bahasa yang digunakan oleh bangsa Arab. Kelak, pada hari kiamat, kalian akan dimintai pertanggungjawaban: adakah kalian memenuhi haknya dan mensyukuri nikmatnya atau tidak. وَ‌إِنَّ‍‍هُ لَذِكْر‌ٌ‌ لَكَ ‌وَلِ‍‍قَ‍‍وْمِكَ ۖ ‌وَسَ‍‍وْفَ تُسْأَلُونَ
Wa As'al Man 'Arsalnā Min Qablika Min Rusulinā 'Aja`alnā Min Dūni Ar-Raĥmāni 'Ālihatan Yu`badūna 043-045 Amatilah syariat agama yang dibawa oleh rasul-rasul yang Kami utus sebelummu, adakah kamu dapatkan di dalamnya seruan untuk menyembah tuhan selain Allah? Tidak ada. Kalau begitu, orang-orang yang menyembah tuhan selain Allah, itu benar-benar tersesat. وَ‌اسْأَلْ مَ‍‌‍نْ ‌أَ‌رْسَلْنَا‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِكَ مِ‍‌‍نْ ‌رُسُلِنَ‍‍ا‌ ‌أَجَعَلْنَا‌ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌ال‍رَّحْمَنِ ‌آلِهَة ً‌ يُعْبَدُ‌ونَ
Wa Laqad 'Arsalnā Mūsá Bi'āyātinā 'Ilá Fir`awna Wa Mala'ihi Faqāla 'Innī Rasūlu Rabbi Al-`Ālamīna 043-046 Kami, sungguh, benar-benar telah mengutus Mûsâ, dengan membawa mukjizat yang membuktikan kebenarannya, kepada Fir'aun dan kaumnya. Mûsâ berkata, "Aku adalah rasul Sang Pencipta dan Pemelihara alam semesta yang diutus kepada kalian." Tetapi mereka malah menuntut agar Mûsâ mendatangkan mukjizat yang lain. وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ ‌أَ‌رْسَلْنَا‌ مُوسَى‌ بِآيَاتِنَ‍‍ا‌ ‌إِلَى‌ فِ‍‍رْعَ‍‍وْنَ ‌وَمَلَئِ‍‍هِ فَ‍‍قَ‍‍الَ ‌إِنِّ‍‍ي ‌‍رَس‍‍ُ‍ولُ ‌‍رَبِّ ‌الْعَالَمِينَ
Falammā Jā'ahum Bi'āyātinā 'Idhā Hum Minhā Yađĥakūna 043-047 Dan ketika Mûsâ datang membawa mukjizat yang menguatkan misi kerasulannya, mereka segera menyambut kedatanganya dengan tertawa, sebagai cemoohan dan ejekan, bukan malah merenungkannya. فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَهُمْ بِآيَاتِنَ‍‍ا‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ هُمْ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ يَ‍‍ضْ‍‍حَكُونَ
Wa Mā Nurīhim Min 'Āyatin 'Illā Hiya 'Akbaru Min 'Ukhtihā ۖ Wa 'Akhadhnāhum Bil-`Adhābi La`allahum Yarji`ūna 043-048 Setiap mukjizat yang datang menyusul mukjizat-mukjizat sebelumnya selalu lebih besar dari yang sebelumnya itu. Karena, memang, mukjizat-mukjizat itu amat jelas membuktikan kebenaran rasul, dapat menjelaskan sendiri maksud itu dan karena begitu sempurnanya. Sehingga, jika diperhatikan, akan dikatakan, "Mukjizat itu lebih besar dari mukjizat sebelumnya." Dan ketika mereka tetap berada dalam kesewenang-wenangan, Kami pun menimpakan berbagai macam musibah dan bencana kepada mereka agar mereka meninggalkan kesesatan. وَمَا‌ نُ‍‍رِيهِمْ مِ‍‌‍نْ ‌آيَة‌‍ٍ‌ ‌إِلاَّ‌ هِيَ ‌أَكْبَرُ‌ مِ‍‌‍نْ ‌أُ‍خْ‍‍تِهَا‌ ۖ ‌وَ‌أَ‍خَ‍‍ذْنَاهُمْ بِ‍الْعَذ‍َ‍‌ابِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Wa Qālū Yā 'Ayyuhā As-Sāĥiru Ad`u Lanā Rabbaka Bimā `Ahida `Indaka 'Innanā Lamuhtadūn 043-049 Ketika berbagai macam musibah dan bencana itu mengenai semua mereka secara merata, mereka pun meminta pertolongan kepada Mûsâ dengan mengatakan, "Wahai tukang sihir,"--padahal Mûsâ adalah seorang alim, bukan tukang sihir--"mintakanlah untuk kami kepada Tuhanmu seraya bertawassul dengan janji-Nya kepadamu agar Dia melepaskan siksaan ini dari kami. Kalau siksaan ini dilepaskan, kami pasti akan mau mengikuti petunjuk." وَ‍قَ‍‍الُو‌ا‌ ي‍‍َ‍ا‌أَيُّهَا‌ ‌ال‍‍سَّاحِ‍‍ر‍ُ‍‌ ‌ا‌دْعُ لَنَا‌ ‌‍رَبَّكَ بِمَا‌ عَهِدَ‌ عِ‍‌‍نْ‍‍دَكَ ‌إِنَّ‍‍نَا‌ لَمُهْتَ‍‍د‍ُ‍‌ون
Falammā Kashafnā `Anhumu Al-`Adhāba 'Idhā Hum Yankuthūna 043-050 Tetapi ketika Allah melepaskan penderitan mereka berkat doa Mûsâ, serta merta mereka mengingkari janjinya untuk beriman. فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ كَشَفْنَا‌ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمُ ‌الْعَذ‍َ‍‌ابَ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ هُمْ يَ‍‌‍ن‍‍كُثُونَ
Wa Nādá Fir`awnu Fī Qawmihi Qāla Yā Qawmi 'Alaysa Lī Mulku Mişra Wa Hadhihi Al-'Anhāru Tajrī Min Taĥtī ۖ 'Afalā Tubşirūna 043-051 Dan Fir'aun pun berseru di hadapan pengikut-pengikutnya sambil mendeklarasikan kekuatan dan kekuasaanya, "Bukankah negeri Mesir ini milikku, bukan milik yang lain? Bukankah sungai-sungai yang kalian saksikan ini mengalir dari bawah istanaku? Apakah kalian buta, sehingga tidak dapat melihat kekuatanku dan kelemahan Mûsâ?" Dengan seruan itu, Fir'aun bermaksud ingin menanamkan pengaruh pada diri mereka supaya patuh kepadanya. وَنَا‌دَ‌ى‌ فِ‍‍رْعَ‍‍وْنُ فِي قَ‍‍وْمِ‍‍هِ قَ‍‍الَ يَاقَ‍‍وْمِ ‌أَلَ‍‍يْ‍‍سَ لِي مُلْكُ مِ‍‍صْ‍رَ‌ ‌وَهَذِهِ ‌الأَ‌نْ‍‍ه‍‍َ‍ا‌رُ‌ تَ‍‍جْ‍‍رِي مِ‍‌‍نْ تَحْتِ‍‍ي ‌أَفَلاَ‌ ۖ تُ‍‍بْ‍‍‍‍صِ‍‍رُ‌ونَ
'Am 'Anā Khayrun Min Hādhā Al-Ladhī Huwa Mahīnun Wa Lā Yakādu Yubīnu 043-052 Lebih dari itu, Fir'aun bahkan berkata, "Aku bahkan lebih baik dari orang yang lemah dan hina-dina yang hampir saja tidak mampu menjelaskan dakwanya dengan bahasa yang fasih." أَمْ ‌أَنَا‌ خَ‍‍يْ‍‍ر‌ٌ‌ مِ‍‌‍نْ هَذَ‌ا‌ ‌الَّذِي هُوَ‌ مَه‍‍ِ‍ي‍‍نٌ‌ ‌وَلاَ‌ يَك‍‍َ‍ا‌دُ‌ يُبِينُ
Falawlā 'Ulqiya `Alayhi 'Aswiratun Min Dhahabin 'Aw Jā'a Ma`ahu Al-Malā'ikatu Muqtarinīna 043-053 Fir'aun berkata pula, seraya mengajak pengikutnya untuk mendustakan Mûsâ, "Mengapa Tuhan Mûsâ tidak menyematkan gelang emas kepadanya untuk dapat mengendalikan segala persoalan? Atau, mengapa Tuhannya tidak menurunkan bantuan kepadanya berupa malaikat yang menguatkan dakwaannya bahwa ia benar-benar membawa misi kerasulan?" فَلَوْلاَ‌ ‌أُلْ‍‍قِ‍‍يَ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌أَسْوِ‌‍رَةٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌ذَهَبٍ ‌أَ‌وْ‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَ‌ مَعَهُ ‌الْمَلاَئِكَةُ مُ‍‍قْ‍‍تَ‍‍رِنِينَ
Fāstakhaffa Qawmahu Fa'aţā`ūhu ۚ 'Innahum Kānū Qawmāan Fāsiqīna 043-054 Dengan ucapannya itu, Fir'aun telah memprovokasi dan mempengaruhi pengikut-pengikutnya, sehingga mereka ikut terbawa dalam kesesatan. Sungguh mereka benar-benar kaum yang keluar dari agama Allah yang lurus. فَاسْتَ‍‍خَ‍‍فَّ قَ‍‍وْمَ‍‍هُ فَأَ‍طَ‍‍اع‍‍ُ‍وهُ ۚ ‌إِنَّ‍‍هُمْ كَانُو‌اقَ‍‍وْما‌‌ ً‌ فَاسِ‍‍قِ‍‍ينَ
Falammā 'Āsafūnā Antaqamnā Minhum Fa'aghraqnāhum 'Ajma`īna 043-055 Ketika mereka membuat Kami sangat murka karena telah melampaui batas kerusakan, Kami pun memberikan balasan dengan cara menenggelamkan mereka semua. فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌آسَفُونَا‌ ‌ان‍‍تَ‍‍قَ‍‍مْنَا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ فَأَ‍‍غْ‍رَ‍قْ‍‍نَاهُمْ ‌أَجْ‍‍مَعِينَ
Faja`alnāhum Salafāan Wa Mathalāan Lil'ākhirīna 043-056 Fir'aun dan pengikutnya Kami jadikan sebagai pelajaran bagi orang-orang kafir setelahnya dalam menerima siksaan yang serupa dengan mereka. Selain itu, mereka juga Kami jadikan sebagai bahan pembicaraan luar biasa yang dapat menjadi pelajaran bagi seluruh umat manusia. فَجَعَلْنَاهُمْ سَلَفا‌ ً‌ ‌وَمَثَلا‌ ً‌ لِلآ‍‍خِ‍‍رِينَ
Wa Lammā Đuriba Abnu Maryama Mathalāan 'Idhā Qawmuka Minhu Yaşiddūna 043-057 Tatkala Allah menjadikan 'Isâ putra Maryam sebagai permisalan yang diciptakan seperti Adam--yang diciptakan dari tanah, kemudian dikatakan kepadanya, "Jadilah," lalu ia pun tercipta, dengan begitu berarti ia hanyalah seorang makhluk yang memperoleh karunia kenabian, bukan Tuhan yang harus disembah--tiba- tiba kaummu menentangnya dan tidak sadar dengan permisalan itu. وَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ضُ‍‍رِبَ ‌ابْ‍‍نُ مَرْيَمَ مَثَلا‌‌ ً‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ قَ‍‍وْمُكَ مِ‍‌‍نْ‍‍هُ يَ‍‍صِ‍‍دُّ‌ونَ
Wa Qālū 'A'ālihatunā Khayrun 'Am Huwa ۚĐarabūhu Laka 'Illā Jadalāan ۚ Bal Hum Qawmun Khaşimūna 043-058 Orang-orang kafir berkata, "Manakah yang lebih baik, tuhan-tuhan kami atau Tuhan 'Isâ? Kalau 'Isâ masuk neraka, biarlah kami dan tuhan-tuhan kami ikut bersamanya." Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu selain untuk bertengkar dan mencari kemenangan dalam berdebat, bukan untuk mencari kebenaran. Bahkan mereka adalah kaum yang suka dan mudah bertengkar. وَ‍قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌أَ‌آلِهَتُنَا‌ خَ‍‍يْ‍‍رٌ‌ ‌أَمْ هُوَ‌ ۚ مَا‌ ضَ‍رَب‍‍ُ‍وهُ لَكَ ‌إِلاَّ‌ جَدَلا‌ ًۚ بَلْ هُمْ قَ‍‍وْمٌ خَ‍‍صِ‍‍مُونَ
'In Huwa 'Illā `Abdun 'An`amnā `Alayhi Wa Ja`alnāhu Mathalāan Libanī 'Isrā'īla 043-059 'Isâ hanyalah seorang hamba yang Kami beri nikmat kenabian. Ia Kami jadikan sebagai pelajaran yang luar biasa, seperti perumpamaan--karena diciptakan tanpa bapak--bagi Banû Isrâ'îl yang membuktikan kesempurnaan kekuasaan Kami. إِ‌نْ هُوَ‌ ‌إِلاَّ‌ عَ‍‍بْ‍‍دٌ‌ ‌أَ‌نْ‍‍عَمْنَا‌ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌وَجَعَلْن‍‍َ‍اهُ مَثَلا‌ ً‌ لِبَنِ‍‍ي ‌إِسْر‍َ‍‌ائ‍‍ِ‍‍يلَ
Wa Law Nashā'u Laja`alnā Minkum Malā'ikatan Al-'Arđi Yakhlufūna 043-060 Jika Kami berkehendak, tentu Kami akan mengubah sebagian kalian menjadi malaikat yang akan menggantikan kalian seperti anak menggantikan orangtuanya, supaya kalian tahu bahwa malaikat itu tunduk kepada kekuasan Allah. Lalu, dari mana malaikat mempunyai hak untuk menjadi tuhan? وَلَوْ‌ نَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ لَجَعَلْنَا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍كُمْ مَلاَئِكَة‌ ً‌ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ يَ‍‍خْ‍‍لُفُونَ
Wa 'Innahu La`ilmun Lilssā`ati Falā Tamtarunna Bihā Wa Attabi`ūnī ۚdhā Şirāţun Mustaqīmun 043-061 Penciptaan 'Isâ tanpa bapak dan kemampuannya menyembuhkan penyakit buta dan sopak benar-benar merupakan bukti bahwa hari kiamat akan datang. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali kalian meragukannya. Ikutilah petunjuk dan rasul-Ku. Apa yang Aku serukan kepada kalian ini adalah jalan lurus yang mengantarkan kalian kepada keselamatan. وَ‌إِنَّ‍‍هُ لَعِلْم ٌ‌ لِلسَّاعَةِ فَلاَ‌ تَمْتَرُنَّ بِهَا‌ ‌وَ‌اتَّبِعُونِي ۚ هَذَ‌ا‌ صِ‍رَ‍‌اطٌ‌ مُسْتَ‍‍قِ‍‍يمٌ
Wa Lā Yaşuddannakumu Ash-Shayţānu ۖ 'Innahu Lakum `Adūwun Mubīnun 043-062 Janganlah kalian dipalingkan oleh setan untuk tidak mengikuti jalan-Ku yang lurus. Bagi kalian, setan benar-benar musuh yang nyata. وَلاَ‌ يَ‍‍صُ‍‍دَّنَّ‍‍كُمُ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انُ ۖ ‌إِنَّ‍‍هُ لَكُمْ عَدُ‌وّ‌ٌ‌ مُبِينٌ
Wa Lammā Jā'a `Īsá Bil-Bayyināti Qāla Qad Ji'tukum Bil-Ĥikmati Wa Li'abayyina Lakum Ba`đa Al-Ladhī Takhtalifūna Fīhi Fa ۖ Attaqū Allaha Wa 'Aţī`ūni 043-063 Ketika 'Isâ diutus kepada Banû Isrâ'îl dengan membawa mukjizat dan ayat-ayat yang jelas, ia berkata, "Sungguh, aku datang kepada kalian dengan membawa syariat yang penuh hikmah, yang mengajak kalian kepada pengesaan Tuhan. Aku datang untuk menjelaskan sebagian perkara agama yang kalian perselisihkan, sehingga kalian semua berada kebenaran. Dari itu, takutlah kepada siksa Allah dan patuhilah apa yang aku serukan. وَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَ‌ عِيسَى‌ بِ‍الْبَيِّن‍‍َ‍اتِ قَ‍‍الَ قَ‍‍دْ‌ جِئْتُكُمْ بِ‍الْحِكْمَةِ ‌وَلِأَبَيِّنَ لَكُمْ بَعْ‍‍ضَ ‌الَّذِي تَ‍‍خْ‍‍تَلِف‍‍ُ‍ونَ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ ۖ فَاتَّ‍‍قُ‍‍و‌ا‌اللَّ‍‍هَ ‌وَ‌أَ‍طِ‍‍يعُونِ
'Inna Allāha Huwa Rabbī Wa Rabbukum Fā`budūhu ۚdhā Şirāţun Mustaqīmun 043-064 Sesungguhnya hanya Allahlah Penciptaku dan Pencipta kalian. Maka sembahlah Dia, bukan yang lain dan peliharalah syariat-Nya. Apa yang aku serukan kepada kalian ini adalah jalan lurus yang mengantarkan kalian kepada keselamatan. إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ هُوَ‌ ‌‍رَبِّي ‌وَ‌‍رَبُّكُمْ فَاعْبُد‍ُ‍‌وهُ ۚ هَذَ‌ا‌ صِ‍رَ‍‌اطٌ‌ مُسْتَ‍‍قِ‍‍يمٌ
khtalafa Al-'Aĥzābu Min Baynihim ۖ Fawaylun Lilladhīna Žalamū Min `Adhābi Yawmin 'Alīmin 043-065 Tetapi, orang-orang Nasrani kemudian berselisih menjadi beberapa sekte mengenai pribadi 'Isâ, setelah 'Isâ tiada. Maka, celakalah orang-orang yang zalim itu karena disiksa dengan sikaan yang amat pedih pada hari kiamat, akibat keingkaran yang mereka katakan tentang 'Isâ. فَاخْ‍‍تَلَفَ ‌الأَحْز‍َ‍‌ابُ مِ‍‌‍نْ بَيْنِهِمْ ۖ فَوَيْ‍‍ل ٌ‌ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ظَ‍‍لَمُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ عَذ‍َ‍‌ابِ يَ‍‍وْمٍ ‌أَلِيمٍ
Hal Yanžurūna 'Illā As-Sā`ata 'An Ta'tiyahum Baghtatan Wa Hum Lā Yash`urūna 043-066 Orang-orang kafir hanya menanti datangnya hari kiamat secara tiba-tiba, setelah mereka menolak untuk beriman, sementara mereka lengah. هَلْ يَ‍‌‍ن‍‍ظُ‍‍ر‍ُ‍‌ونَ ‌إِلاَّ‌ ‌ال‍‍سَّاعَةَ ‌أَ‌نْ تَأْتِيَهُمْ بَ‍‍غْ‍‍تَة ً‌ ‌وَهُمْ لاَ‌ يَشْعُرُ‌ونَ
Al-'Akhillā'u Yawma'idhin Ba`đuhum Liba`đin `Adūwun 'Illā Al-Muttaqīna 043-067 Teman-teman yang disatukan oleh kebatilan di dunia, pada hari kiamat yang datangnya tiba-tiba itu, akan saling bermusuhan. Pada hari itu, semua hubungan cinta kasih akan terputus kecuali cinta kasih orang-orang yang ketika berada di dunia takut kepada siksa Allah dan bersatu dalam menaati perintah Allah. الأَ‍خِ‍‍لاَّ‌ءُ‌ يَوْمَئِذ‌ٍ‌ بَعْ‍‍ضُ‍‍هُمْ لِبَعْ‍‍ضٍ عَدُ‌وّ‌‌ٌ‌ ‌إِلاَّ‌ ‌الْمُتَّ‍‍قِ‍‍ينَ
Yā `Ibādi Lā Khawfun `Alaykumu Al-Yawma Wa Lā 'Antum Taĥzanūna 043-068 Allah akan memanggil orang-orang yang bertakwa, sebagai penghargaan atas mereka, "Wahai hamba- hambaku, hari ini kalian tidak perlu takut lagi kepada siksaan dan juga tidak perlu bersedih, karena kalian telah terbebas dari azab. Dan Allah menjamin kalian dengan pahala." يَاعِب‍‍َ‍ا‌دِ‌ لاَ‌ خَ‍‍وْفٌ عَلَيْكُمُ ‌الْيَ‍‍وْمَ ‌وَلاَ‌ ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ تَحْزَنُونَ
Al-Ladhīna 'Āmanū Bi'āyātinā Wa Kānū Muslimīna 043-069 Orang-orang yang membenarkan ayat-ayat Allah, menaati-Nya dan selalu tunduk dan patuh-Nya, الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌آمَنُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ ‌وَكَانُو‌ا‌ مُسْلِمِينَ
Adkhulū Al-Jannata 'Antum Wa 'Azwājukum Tuĥbarūna 043-070 pada hari kiamat akan dikatakan kepada mereka, sebagai penghormatan, "Masuklah kalian bersama pasangan-pasangan kalian ke dalam surga. Di dalamnya, kalian akan merasa sangat bahagia yang tanda- tandanya tampak pada wajah-wajah kalian." ‍ا‌دْ‍‍خُ‍‍لُو‌ا‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةَ ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ ‌وَ‌أَ‌زْ‌وَ‌اجُكُمْ تُحْبَرُ‌ونَ
Yuţāfu `Alayhim Bişāfin Min Dhahabin Wa 'Akwābin ۖ Wa Fīhā Mā Tashtahīhi Al-'Anfusu Wa Taladhdhu Al-'A`yunu ۖ Wa 'Antum Fīhā Khālidūna 043-071 Setelah mereka masuk surga, kepada mereka diedarkan piring dan gelas dari emas. Di dalamnya terdapat beraneka ragam makanan dan minuman. Mereka, di dalam surga, akan memperoleh apa saja yang membangkitkan selera dan menyedapkan pandangan. Kepada mereka dikatakan, sebagai penyempurnaan kebahagiaan, "Kalian hidup selamanya dalam kenikmatan ini." يُ‍طَ‍‍افُ عَلَيْهِمْ بِ‍‍صِ‍‍ح‍‍َ‍افٍ‌ مِ‍‌‍نْ ‌ذَهَبٍ‌ ‌وَ‌أَكْو‍َ‍‌ابٍۖ ‌وَفِيهَا‌ مَا‌ تَشْتَه‍‍ِ‍ي‍‍هِ ‌الأَ‌ن‍‍فُسُ ‌وَتَلَذُّ‌ ‌الأَعْيُنُ ۖ ‌وَ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ فِيهَا‌ خَ‍‍الِدُ‌ونَ
Wa Tilka Al-Jannatu Allatīrithtumūhā Bimā Kuntum Ta`malūna 043-072 Dikatakan pula, sebagai penyempurnaan kenikmatan itu, "Itulah surga yang kalian dapati berkat amal saleh yang dahulu kalian kerjakan. وَتِلْكَ ‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةُ ‌الَّتِ‍‍ي ‌أ‍ُ‍‌و‌رِثْتُمُوهَا‌ بِمَا‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَعْمَلُونَ
Lakum Fīhā Fākihatun Kathīratun Minhā Ta'kulūna 043-073 Di surga kalian akan memperoleh segala jenis buah-buahan dengan berbagai macam ukuran yang dapat kalian nikmati." لَكُمْ فِيهَا‌ فَاكِهَة‌‍ٌ‌ كَثِي‍رَةٌ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ تَأْكُلُونَ
'Inna Al-Mujrimīna Fī `Adhābi Jahannama Khālidūn 043-074 Sesungguhnya orang-orang yang berdosa dengan berbuat kekafiran akan hidup selama-lamanya di dalam siksa neraka jahanam. إِنَّ ‌الْمُ‍‍جْ‍‍رِم‍‍ِ‍ي‍‍نَ فِي عَذ‍َ‍‌ابِ جَهَ‍‍نَّ‍‍مَ خَ‍‍الِ‍‍د‍ُ‍‌ون
Lā Yufattaru `Anhum Wa Hum Fīhi Mublisūna 043-075 Siksaan itu tidak diringankan dan dihentikan dari orang-orang yang berdosa. Mereka putus asa dari keselamatan. لاَ‌ يُفَتَّرُ‌ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمْ ‌وَهُمْ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ مُ‍‍بْ‍‍لِسُونَ
Wa Mā Žalamnāhum Wa Lakin Kānū Humu Až-Žālimīna 043-076 Kami, dengan memberikan siksaan itu, tidak menzalimi mereka. Merekalah yang yang menzalimi diri sendiri, karena mereka lebih memilih kesesatan daripada petunjuk. وَمَا‌ ظَ‍‍لَمْنَاهُمْ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ كَانُو‌ا‌ هُمُ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمِينَ
Wa Nādaw Yā Māliku Liyaqđi `Alaynā Rabbuka ۖ Qāla 'Innakum Mākithūna 043-077 Ketika orang-orang yang berdosa itu merasa putus asa untuk mendapatkan keringanan dari siksaan yang pedih, mereka berseru kepada Mâlik, malaikat penjaga neraka, dengan mengatakan, "Mohonlah kepada Tuhanmu agar Dia mematikan kami, supaya kami dapat beristirahat dari kepedihan neraka jahanam ini. Mâlik menjawab, "Kalian akan tetap berada di dalam siksa." وَنَا‌دَ‌وْ‌ا‌ يَامَالِكُ لِيَ‍‍قْ‍‍‍‍ضِ عَلَيْنَا‌ ‌‍رَبُّكَ قَ‍‍الَ ۖ ‌إِنَّ‍‍كُمْ مَاكِثُونَ
Laqad Ji'nākum Bil-Ĥaqqi Wa Lakinna 'Aktharakum Lilĥaqqi Kārihūna 043-078 Allah berfirman, sebagai jawaban atas permohonan mereka, "Rasul Kami telah datang kepada kalian, wahai penduduk Mekah, dengan membawa agama yang benar. Tetapi hanya sedikit yang mempercayainya, dan kebanyakan kalian malah menentangnya. Mereka benci dengan kebenaran ini. لَ‍قَ‍‍دْ‌ جِئْنَاكُمْ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ‌وَلَكِ‍‍نَّ ‌أَكْثَ‍رَكُمْ لِلْحَ‍‍قِّ كَا‌رِهُونَ
'Am 'Abramū 'Aman Fa'innā Mubrimūna 043-079 Bahkan, apakah orang-orang musyrik Mekah begitu rapi menyusun siasat mereka untuk mendustakan Rasululullah dan melakukan konspirasi untuk membunuhnya? Kami lebih rapi dalam menentukan ganjaran untuk mereka dan memenangkanmu, Muhammad. أَمْ ‌أَبْ‍‍‍رَمُ‍‍و‌ا‌ ‌أَمْر‌ا‌‌ ً‌ فَإِنَّ‍‍ا‌ مُ‍‍بْ‍‍رِمُونَ
'Am Yaĥsabūna 'Annā Lā Nasma`u Sirrahum Wa Najwāhum ۚ Balá Wa Rusulunā Ladayhim Yaktubūna 043-080 Bahkan, apakah orang-orang musyrik mengira bahwa Kami tidak mendengar pembicaraan di antara sesama mereka mengenai siasat buruk itu dan pembicaraan mereka mengenai sikap mendustakan kebenaran? Tentu Kami mendengarnya. Dan malaikat-malaikat penjaga yang selalu mengikuti mereka mencatat semua pembicaraan mereka itu. أَمْ يَحْسَب‍‍ُ‍ونَ ‌أَنَّ‍‍ا‌ لاَ‌ نَسْمَعُ سِ‍‍ر‍ّ‍َهُمْ ‌وَنَ‍‍جْ‍‍وَ‌اهُمْ ۚ بَلَى‌ ‌وَ‌رُسُلُنَا‌ لَدَيْهِمْ يَكْتُبُونَ
Qul 'In Kāna Lilrraĥmani Waladun Fa'anā 'Awwalu Al-`Ābidīna 043-081 Katakanlah kepada orang-orang musyrik, "Jika terbukti benar bahwa Tuhan Yang Maha Pemurah itu mempunyai anak, maka aku adalah orang pertama yang akan menyembah anak Tuhan itu. Tetapi alasan mereka bahwa Tuhan Sang Pemurah itu mempunyai anak, tidak terbukti benar karena begitu lemahnya. Allah Swt. Mahasuci dari segala kekurangan. Dia memiliki segala sifat sempurna." قُ‍‍لْ ‌إِ‌نْ ك‍‍َ‍انَ لِ‍‍ل‍رَّحْمَنِ ‌وَلَد‌‌ٌ‌ فَأَنَ‍‍ا‌ ‌أَ‌وَّلُ ‌الْعَابِدِينَ
Subĥāna Rabbi As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Rabbi Al-`Arshi `Ammā Yaşifūna 043-082 Sungguh Mahasuci, Sang Pencipta langit dan bumi, Tuhan pencipta arasy yang mahamegah, dari semua yang digambarkan oleh orang-orang musyrik mengenai sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya. سُ‍‍بْ‍‍ح‍‍َ‍انَ ‌‍رَبِّ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌‍رَبِّ ‌الْعَرْشِ عَ‍‍مَّ‍‍ا‌ يَ‍‍صِ‍‍فُونَ
Fadharhum Yakhūđū Wa Yal`abū Ĥattá Yulāqū Yawmahumu Al-Ladhī Yū`adūna 043-083 Oleh karena itu, biarkan mereka tenggelam dalam kebatilan dan bermain-main dengan dunia mereka--dengan tidak bersungguh-sungguh--dan jangan menoleh kepada mereka sampai datang hari kiamat yang dijanjikan agar dibalas semua perbuatan semua orang. فَذَ‌رْهُمْ يَ‍‍خُ‍‍وضُ‍‍و‌ا‌ ‌وَيَلْعَبُو‌ا‌ حَتَّى‌ يُلاَ‍قُ‍‍و‌ا‌ يَوْمَهُمُ ‌الَّذِي يُوعَدُ‌ونَ
Wa Huwa Al-Ladhī Fī As-Samā'i 'Ilahun Wa Fī Al-'Arđi 'Ilahun ۚ Wa Huwa Al-Ĥakīmu Al-`Alīmu 043-084 Dialah Tuhan yang disembah di langit dan di bumi dengan sebenarnya. Hanya Dialah yang mempunyai hikmah amat sempurna dalam perbuatan dan kebijaksanaan-Nya, dan yang ilmu-Nya meliputi segala yang telah lalu dan yang akan datang. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي فِي ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ ‌إِلَهٌ‌ ‌وَفِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌إِلَهٌۚ ‌وَهُوَ‌ ‌الْحَك‍‍ِ‍ي‍‍مُ ‌الْعَلِيمُ
Wa Tabāraka Al-Ladhī Lahu Mulku As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Mā Baynahumā Wa `Indahu `Ilmu As-Sā`ati Wa 'Ilayhi Turja`ūna 043-085 Hanya Dialah yang Mahatinggi dan Mahabesar. Dia memiliki hak penuh untuk mengatur langit dan bumi dengan segala isinya, dan mengatur ruang antara langit dan bumi dengan segala makhluknya, baik yang dapat disaksikan maupun yang tidak dapat disaksikan. Dialah yang mengatur semua itu. Hanya Dia yang memiliki pengetahuan tentang datangnya hari kiamat. Hanya kepada-Nyalah kalian semua akan dikembalikan di akhirat untuk dihisab. وَتَبَا‌‍رَكَ ‌الَّذِي لَ‍‍هُ مُلْكُ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَمَا‌ بَيْنَهُمَا‌ ‌وَعِ‍‌‍نْ‍‍دَهُ عِلْمُ ‌ال‍‍سَّاعَةِ ‌وَ‌إِلَ‍‍يْ‍‍هِ تُرْجَعُونَ
Wa Lā Yamliku Al-Ladhīna Yad`ūna Min Dūnihi Ash-Shafā`ata 'Illā Man Shahida Bil-Ĥaqqi Wa Hum Ya`lamūna 043-086 Tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafaat untuk orang-orang yang menyembahnya. Tetapi orang-orang yang mengesakan Tuhan dan yakin bahwa Allah adalah Tuhan mereka yang sebenarnya, akan dapat memberikan syafaat terhadap orang-orang Mukmin yang dikehendaki Allah. وَلاَ‌ يَمْلِكُ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍‍دْع‍‍ُ‍ونَ مِ‍‌‍نْ ‌دُ‌ونِهِ ‌ال‍‍شَّفَاعَةَ ‌إِلاَّ‌ مَ‍‌‍نْ شَهِدَ‌ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ‌وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Wa La'in Sa'altahum Man Khalaqahum Layaqūlunna Allāhu ۖ Fa'anná Yu'ufakūna 043-087 Jika kamu, wahai Muhammad, bertanya kepada orang-orang musyrik tentang siapa yang menciptakan mereka, mereka tentu akan menjawab, "Allah." Lalu mengapa mereka berpaling untuk menyembah tuhan selain Allah dan tidak menyembah-Nya, padahal mereka sendiri mengakui bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakan mereka? Sungguh, hal itu benar-benar aneh! وَلَئِ‍‌‍نْ سَأَلْتَهُمْ مَ‍‌‍نْ خَ‍‍لَ‍‍قَ‍‍هُمْ لَيَ‍‍قُ‍‍ولُ‍‍نَّ ‌اللَّ‍‍هُ ۖ فَأَنَّ‍‍ى‌ يُؤْفَكُونَ
Wa QīlihiRabbi 'Inna Hā'uulā' Qawmun Lā Yu'uminūna 043-088 Aku bersumpah dengan ucapan Muhammad saw. yang meminta pertolongan sambil meratap, "Ya Tuhan," bahwa para pembangkang itu adalah kaum yang tidak beriman. وَ‍قِ‍‍يلِ‍‍هِ يَا‌‍رَبِّ ‌إِنَّ ه‍‍َ‍ا‌ؤُلاَ‌ء‌ قَ‍‍وْم ٌ‌ لاَ‌ يُؤْمِنُونَ
şfaĥ `Anhum Wa Qul Salāmun ۚ Fasawfa Ya`lamūna 043-089 Oleh karena itu, berpaling dan tinggalkanlah mereka, hai Muhammad, karena mereka sangat keras kepala. Katakan kepada mereka, "Kami membiarkan kalian bebas dari kami dan kami pun terbenas dari kalian." Kelak mereka akan mengetahui bahwa mereka sangat merugi akibat sikap keras kepala itu." فَاصْ‍‍فَحْ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمْ ‌وَ‍قُ‍‍لْ سَلاَم‌‍ٌۚ فَسَ‍‍وْفَ يَعْلَمُونَ
Toggle thick letters. Most people make the mistake of thickening thin letters in the words that have other (highlighted) thick letter Toggle to highlight thick letters خصضغطقظ رَ
Next Sūrah