Al-Ĥamdu Lillāh Fāţiri As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Jā`ili Al-Malā'ikati Rusulāan 'Ūlī 'Ajniĥatin Mathná Wa Thulātha Wa Rubā`a ۚ Yazīdu Fī Al-Khalqi Mā Yashā'u ۚ 'Inna Allāha `Alá Kulli Shay'inQadīrun
035-001 [[35 ~ FATHIR (PENCIPTA) Pendahuluan: Makkiyyah, 45 ayat ~ Surat ini dibuka dengan memuji Allah yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya dan menjadikan malaikat-malaikat yang memiliki beragam sayap sebagai rasul kepada para hamba-Nya. Jika Allah berkehendak untuk menurunkan karunia-Nya, maka tak ada yang dapat menghalangi-Nya. Sebaliknya, tak seorang pun dapat mendatangkannya jika Allah tidak menghendaki hal itu. Allah berfirman kepada manusia untuk senantiasa mengingat berbagai nikmat yang dilimpahkan-Nya. Sebab, tak ada Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki. Dan Allah tidak memerlukan bantuan dari siapa pun dalam segala tindakan-Nya. Kendati demikian, kaummu, wahai Muhammad, telah mendustakan seruanmu. Maka kisah-kisah para rasul sebelummu dapat dijadikan sebagai bahan renungan, dan janji Kami bahwa semuanya akan kembali kepada Kami dapat menjadi pelipur laramu. Seharusnya manusia tidak terpedaya dengan kehidupan dunia dengan segala keindahannya. Mereka juga semestinya tidak mengamini jalan setan yang selalu mengajak kepada kebinasaan dan menjerumuskan manusia ke dalam api neraka. Orang-orang yang perbuatan buruknya dihiasi oleh setan tak dapat disamakan dengan mereka yang menjauhi tipu dayanya. Begitulah, memang, kehidupan umat manusia. Maka janganlah kamu merasa menyesal dan bersedih hati mendapati penolakan mereka untuk beriman. Allahlah yang menggiring awan dan menghidupkan kematian melalui iring-iringan awan yang menghasilkan hujan. Dia Mahakuasa menghidupkan kembali sesuatu yang telah mati untuk mendapatkan perhitungan dan balasan. Dari itu, mereka yang ingin mendapatkan perlindungan tentu akan meminta pertolongan kepada Allah. Jika ia meminta kepada selain Allah, Dia akan membuatnya semakin terhina. Seluruh amal perbuatan manusia akan diperlihatkan oleh Allah. Dia akan menerima amal perbuatan orang-orang beriman dan menolak amal perbuatan orang-orang kafir. Bukti kemahakuasaan Allah untuk membangkitkan dan mengumpulkan manusia dari kematian adalah sangat jelas dan banyak. Di antaranya, Dia telah menciptakan manusia dari tanah yang berproses menjadi sperma. Lalu diciptakan-Nya manusia berpasangan-pasangan hingga sang istri dapat mengandung seorang anak yang kelahirannya hanya diketahui Allah. Bukti lainnya adalah diciptakannya air tawar dan air asin yang mengandung berbagai bentuk karunia. Adanya pergantian siang dan malam dan ditundukkannya matahari dan bulan untuk beredar sampai batas waktu yang Allah tentukan, dapat dimasukkan pula sebagai bukti kemahakuasaan Allah. Dengan kekuasaan seperti ini, Dialah Tuhan yang hakiki. Adapun tuhan-tuhan selain-Nya, mereka tidak memiliki kemampuan apa-apa. Jika diminta, mereka tidak dapat mendengar. Seandainyapun mereka dapat mendengar, tentu mereka tidak dapat mengabulkan permintaan itu. Di hari kiamat nanti, tuhan-tuhan selain Allah itu akan mengingkari perbuatan orang-orang yang menjadikan mereka sebagai sekutu Allah. Tetapi Allah Mahabijaksana mengadili para hamba-Nya, sesuai dengan amal perbuatan setiap manusia. Karena itulah Allah mengutus para rasul untuk menyeru mereka agar bertakwa kepada Allah. Tugas seorang rasul hanyalah untuk memberi peringatan kepada kaumnya. Tidak ada satu umat pun yang tidak didatangkan seorang pemberi peringatan kepadanya. Surat ini kemudian kembali membicarakan bukti-bukti kemahakuasaan Allah. Disebutlah tentang keberadaan air yang menghasilkan beragam jenis buah-buahan, tentang gunung- gunung yang memiliki garis-garis berwarna putih, merah dan hitam, serta tentang wujud manusia dan binatang dengan berbagai bentuknya. Semua bukti itu semestinya dapat membuat manusia tunduk dan patuh kepada Allah. Hanya mereka yang selalu membaca dan mengamalkan kitab suci yang diturunkan kepada manusia pilihanlah yang akan memperoleh kenikmatan surga. Sebaliknya, mereka yang ingkar akan dijerumuskan ke dalam api neraka untuk selama-lamanya. Di saat itulah orang-orang kafir berharap dan memohon untuk dapat kembali ke alam dunia agar dapat melakukan amal saleh. Tetapi waktu untuk melakukan amal saleh, yang hanya dapat dipergunakan oleh orang-orang beriman, telah habis. Rasul pemberi peringatan pun telah pernah didatangkan kepada mereka. Mahasuci Allah yang telah menciptakan manusia sebagai khalifah-khalifah-Nya di bumi. Dia telah menyangga langit dan menahan bumi dari kehancuran. Sebelumnya, orang-orang yang ingkar itu telah berjanji untuk mengikuti jejak pemberi peringatan yang diutus kepada mereka, agar kondisi mereka menjadi lebih baik dari umat-umat sebelumnya. Tetapi tatkala pemberi peringatan itu datang, mereka malah merasa sombong dan takabur. Rencana jahat yang mereka rancang Allah patahkan. Kekuatan yang ada pada mereka tidak dapat menandingi kekuasaan Allah. Jikalau Alah menghendaki untuk menurunkan siksaan-Nya kepada penghuni bumi sesuai dengan perbuatan mereka, niscaya tak akan ditemui satu binatang melata pun di muka bumi ini. Dari itu, Dia menangguhkan hal itu sampai tiba saat yang telah ditentukan. Jika saatnya datang, sesungguhnya Allah Maha Melihat segala perbuatan para hamba-Nya.]] Segala puja dan puji yang indah hanyalah untuk Allah semata. Dialah Pencipta langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya. Dialah pula yang menjadikan malaikat-malaikat dengan jumlah sayap yang beraneka ragam, dua-dua, tiga-tiga dan empat-empat, sebagai rasul yang diutus kepada makhluk-Nya. Jika Dia berkehendak memberi tambahan, Dia berhak memberikan tambahan pada ciptaan-Nya. Tak ada yang dapat menundukkan-Nya karena kekuasaan-Nya atas segala sesuatu teramat besar.
Mā Yaftaĥi Allāhu Lilnnāsi MinRaĥmatin Falā Mumsika Lahā ۖ Wa Mā Yumsik Falā Mursila Lahu Min Ba`dihi ۚ Wa Huwa Al-`Azīzu Al-Ĥakīmu
035-002 Jika Allah menganugerahkan rahmat-Nya kepada manusia--apa pun bentuknya, baik berupa hujan, karunia, ketentraman atau hikmah--maka tak sesuatu pun yang dapat mencegah-Nya. Sebaliknya, jika Dia menahan rahmat-Nya itu, maka tak ada sesuatu pun yang dapat menurunkan rahmat-Nya. Dialah Sang Mahaperkasa yang tak terkalahkan, Sang Mahabijaksana yang tak pernah melakukan kesalahan.
Yā 'Ayyuhā An-Nāsu Adhkurū Ni`mata Allāhi `Alaykum ۚ Hal Min Khāliqin Ghayru Allāhi Yarzuqukum Mina As-Samā'i Wa Al-'Arđi ۚ Lā 'Ilāha 'Illā Huwa ۖ Fa'anná Tu'ufakūna
035-003 Wahai umat manusia, ingatlah selalu nikmat-nikmat Allah kepada kalian. Bersyukurlah dan penuhilah hak nikmat-nikmat yang kalian peroleh itu. Camkanlah bahwa tak ada Pencipta selain Allah yang dapat memberi rezeki, baik yang tercurah dari langit maupun yang keluar dari bumi, untuk kelangsungan hidup kalian. Tak ada tuhan yang dapat mencurahkan rezeki kepada para hamba-Nya kecuali Dia. Jika demikian halnya, mengapa kalian masih mengingkari keesaan Sang Pencipta dan Pemberi rezeki dan mempersekutukan-Nya?
Wa 'In Yukadhdhibūka Faqad Kudhdhibat Rusulun MinQablika ۚ Wa 'Ilá Allāhi Turja`u Al-'Umūru
035-004 Jika orang-orang kafir dari kaummu, wahai Muhammad, mendustakan petunjuk yang kamu sampaikan, maka bersabarlah. Rasul-rasul sebelum kamu pun telah didustakan oleh kaumnya. Kendati demikian, para rasul itu tetap bersabar menghadapi pendustaan kaunya hingga, akhirnya, kemenangan berada di pihak mereka. Hanya kepada Allahlah segala perkara akan dikembalikan.
035-005 Wahai umat manusia, sesungguhnya janji Allah untuk membangkitkan, melakukan pembalasan dan memberi pertolongan adalah benar. Janganlah kalian tertipu oleh kepentingan dunia dan meninggalkan kepentingan akhirat. Janganlah pula setan sempat memperdaya kalian untuk tidak mengikuti jejak para rasul. Setan ini akan selalu mengiming-imingi kalian dengan ampunan meskipun kalian terus-menerus melakukan kemaksiatan.
'Inna Ash-Shayţāna Lakum `Adūwun Fa Attakhidhūhu `Adūwāan ۚ 'Innamā Yad`ū Ĥizbahu Liyakūnū Min 'Aşĥābi As-Sa`īri
035-006 Sesungguhnya setan adalah musuh besar kalian. Maka janganlah kalian terpedaya oleh bujuk rayunya. Tetapi, jadikanlah setan itu sebagai musuh kalian karena ia ingin menjajak para pengikutnya untuk menjadi penghuni neraka yang nyala apinya berkobar-kobar, bukan untuk sesuatu yang lain.
Al-Ladhīna Kafarū Lahum `AdhābunShadīdun Wa ۖ Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti Lahum Maghfiratun Wa 'Ajrun Kabīrun
035-007 Orang-orang yang mengingkari Allah dan para rasul-Nya akan mendapatkan azab yang pedih. Sebaliknya, orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nnya, serta melakukan amal saleh, mereka berhak mendapatkan ampunan dosa-dosa dan pahala yang besar dari sisi Allah sebagai ganjaran dari perbuatan mereka.
'Afaman Zuyyina Lahu Sū'u `Amalihi Fara'āhu Ĥasanāan ۖ Fa'inna Allāha Yuđillu Man Yashā'u Wa Yahdī Man Yashā'u ۖ Falā Tadh/hab Nafsuka `Alayhim Ĥasarātin ۚ 'Inna Allāha `Alīmun Bimā Yaşna`ūna
035-008 Mereka tidak dapat membedakan antara orang yang perbuatan buruknya dihias oleh setan sehingga terlihat baik, dengan orang yang mandapat petunjuk Allah sehingga dapat melihat kebaikan dan keburukan sebagai apa adanya. Sesungguhnya Allah akan menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya jika orang itu memang memilih kesesatan sebagai jalannya, sebagaimana Dia akan memberi petunjuk siapa saja yang dikehendaki-Nya jika orang itu menjadikan petunjuk kebenaran sebagai jalannya. Dari itu, janganlah kamu, Muhammad, mencelakakan dirimu sendiri karena merasa sedih dan menuyesali kesesatan mereka. Sesungguhnya ilmu Allah meliputi kejahatan yang mereka perbuat untuk kemudian memberikan balasannya.
035-009 Hanya Allahlah yang dapat mengirimkan angin untuk menggerakkan awan yang terbentuk dari sekumpulan uap-uap air. Kemudian Kami halau awan ke suatu negeri yang dilanda kekeringan sehingga tanahnya yang mati Kami hidupkan dengan tumbuh-tumbuhan. Adanya tumbuh-tumbuhan yang Kami keluarkan dari tanah itu merupakan tamsil bagaimana Kami akan membangkitkan kembali, di hari kiamat nanti, sesuatu yang telah mati dari alam kuburnya(1). (1) Untuk komentar atas ayat ini, lihat catatan kaki tafsir surat al-A'râf ayat 57.
Man Kāna Yurīdu Al-`Izzata Falillāhi Al-`Izzatu Jamī`āan ۚ 'Ilayhi Yaş`adu Al-Kalimu Aţ-Ţayyibu Wa Al-`Amalu Aş-Şāliĥu Yarfa`uhu Wa ۚ Al-Ladhīna Yamkurūna As-Sayyi'āti Lahum `AdhābunShadīdun ۖ Wa Makru 'Ūlā'ika Huwa Yabūru
035-010 Barangsiapa yang menginginkan kemuliaan dan kekauatan, hendaknya ia mencarinya dengan melakukan ketaatan kepada Allah. Sebab seluruh kemuliaan dan kekuatan itu ada pada Allah. Kepada- Nyalah perkataan-perkataan yang baik akan naik dan amal saleh pun akan diangkat untuk diterima. Adapun orang-orang yang merencanakan makar untuk mencelakakan orang-orang Mukmin, mereka berhak mendapatkan azab. Di sisi lain, rencana makar mereka pun akan hancur dan tidak menghasilkan apa-apa.
Wa Allāhu Khalaqakum Min TurābinThumma Min NuţfatinThumma Ja`alakum 'Azwājāan ۚ Wa Mā Taĥmilu Min 'Unthá Wa Lā Tađa`u 'Illā Bi`ilmihi ۚ Wa Mā Yu`ammaru Min Mu`ammarin Wa Lā Yunqaşu Min `Umurihi~ 'Illā Fī Kitābin ۚ 'Inna Dhālika `Alá Allāhi Yasīrun
035-011 Allah menciptakan kalian dari tanah. Sebab Adam, bapak kalian, diciptakan dari tanah. Lalu Dia menciptakan kalian dari sperma (nutfah), suatu jenis cairan yang dikokohkan dalam rahim dan berasal dari makanan yang dekeluarkan oleh tanah. Kemudian dijadikanlah kalian sebagai laki-laki dan perempuan. Seorang perempuan tidak akan mengandung dan melahirkan anak kecuali dengan sepengetahuan Allah. Seseorang diberikan umur panjang atau dikurangi, semua itu tercatat dalam sebuah kitab. Sesungguhnya bagi Allah semua itu adalah sangat mudah dan remeh.
Wa Mā Yastawī Al-Baĥrāni Hādhā `Adhbun Furātun Sā'ighunSharābuhu Wa Hadhā Milĥun 'Ujājun ۖ Wa Min Kullin Ta'kulūna LaĥmāanŢarīyāan Wa Tastakhrijūna Ĥilyatan Talbasūnahā ۖ Wa Tará Al-Fulka Fīhi Mawākhira Litabtaghū Min Fađlihi Wa La`allakum Tashkurūna
035-012 Dalam ilmu dan ketetapan Kami, dua jenis lautan--kendati mengandung beberapa manfaat yang sama--tidak dapat disamakan. Yang satu airnya tawar dan dapat menghilangkan dahaga karena begitu segar, sedap dan mudah diminum, sedangkan yang lain mengandung unsur garam yang sangat asin. Dari kedua jenis lautan itu, kalian dapat menyantap daging segar dari ikan-ikan yang kalian tangkap. Dari air asin, kalian dapat memperoleh sesuatu yang dapat dijadikan perhiasan semisal permata dan manik-manik (marjan). Dan perhatikanlah, wahai orang yang mengamati, bagaimana bahtera-bahtera itu berlayar membelah lautan dengan sangat cepat untuk berniaga mencari karunia Allah. Dengan adanya pelbagai nikmat itu, seharusnyalah kalian bersyukur kepada Tuhan(1). (1) Di antara bukti kekuasaan Allah yang dapat dilihat manusia adalah berlayarnya bahtera membelah lautan sesuai hukum yang Allah tetapkan di alam raya ini, yang kemudian dijelaskan oleh suatu teori yang disebut dengan hukum benda terapung (Qânûn al-ajsâm al-thâfiyah). Selain itu, merupakan sesuatu yang lazim kita dengar bahwa beberapa jenis perhiasan diperoleh dari laut yang asin. Karenanya, sebagian orang masih menganggap suatu hal yang mustahil jika air tawar pun mengandung perhiasan. Tetapi ilmu pengetahuan dan fakta menegaskan kesalahan anggapan itu. Mutiara, misalnya, beberapa jenis tertentu memang dihasilkan oleh lautan yang asin, tetapi jenis lainnya juga ditemukan dalam kerang-kerang sungai yang tawar. Dari itu, selain pencarian mutiara di lautan, kita juga mendengar adanya pencarian mutiara air tawar di beberapa negara seperti Inggris, Skotlandia, Cekoslovakia, Jepang dan lain-lain. Dalam konteks ini, kita bisa memasukkan batu-batu mulia yang dihasilkan oleh air tawar seperti berlian yang terendap dalam lumpur sungai kering yang dikenal dengan lumut. Yakut, sejenis safir berwarna biru atau hijau, juga ditemukan di beberapa sungai di Burma, Thailand dan Srilangka. Beberapa sungai di Brazil dan Siberia (Rusia) juga mengandung plorosikat aluminium yang berwarna kuning atau coklat. Circom, batu mulia yang mirip berlian, dengan berbagai jenisnya, diperoleh dari sungai-sungai berair tawar. Di antara batu semi mulia yang ada di air tawar dan sering juga digunakan sebagai perhiasan adalah topaz.
Yūliju Al-Layla Fī An-Nahāri Wa Yūliju An-Nahāra Fī Al-Layli Wa Sakhkhara Ash-Shamsa Wa Al-Qamara Kullun Yajrī Li'jalin Musamman ۚ Dhalikumu Allāhu Rabbukum Lahu Al-Mulku Wa ۚ Al-Ladhīna Tad`ūna Min Dūnihi Mā Yamlikūna MinQiţmīrin
035-013 Dia memasukkan malam ke dalam siang dan siang ke dalam malam dengan memperpanjang waktu salah satunya dan memperpendek yang lainnya. Hal itu dilakukan-Nya dengan suatu keadaan yang sangat teliti sepanjang masa. Dia pun menciptakan matahari dan bulan untuk kemaslahatan kalian. Keduanya beredar sampai batas waktu yang telah ditentukan. Dialah Pemelihara dan Penguasa satu-satunya yang mengatur kondisi yang maha hebat ini. Sementara itu, sembahan-sembahan selain Allah yang kalian seru itu tidak memiliki daya apa-apa, sekali pun setipis kulit ari. Maka, pantaskah mereka kalian jadikan sembahan?(1). (1) Ayat suci ini menyitir tentang keberadaan matahari yang memiliki masa akhirnya. Oleh para astronom, hal itu dijelaskan bahwa matahari pada akhirnya akan membakar bahan bakar atomnya (hidrogen) dan berubah menjadi helium. Pada saat itulah, diprediksikan, terjadi bencana besar di alam raya ini.
'In Tad`ūhum Lā Yasma`ū Du`ā'akum Wa Law Sami`ū Mā Astajābū Lakum ۖ Wa Yawma Al-Qiyāmati Yakfurūna Bishirkikum ۚ Wa Lā Yunabbi'uka Mithlu Khabīrin
035-014 Jika kalian berseru kepada sembahan-sembahan selain Allah, mereka tak akan dapat mendengar seruan kalian. Seandainya pun mereka dapat mendengar, mereka pasti tak akan dapat mengabulkan permohonan kalian. Kelak di hari kiamat, para sembahan itu akan mengingkari perbuatan kalian menjadikan mereka sebagai sekutu-sekutu Allah. Tidak ada sesuatu pun yang dapat mengabarkan kepada kalian perihal kehidupan akhirat seperti ini kecuali Allah yang Mahatahu dengan pengetahuan yang terperinci.
Yā 'Ayyuhā An-Nāsu 'Antumu Al-Fuqarā'u 'Ilá Allāhi Wa ۖ Allāhu Huwa Al-Ghanīyu Al-Ĥamīdu
035-015 Wahai umat manusia, sungguh kalian membutuhkan Allah dalam segala hal. Hanya Allahlah yang Mahakaya dan tidak membutuhkan keberadaan ciptaan-Nya. Oleh karena itu, Dia berhak mendapatkan puja dan puji dalam segala situasi.
035-016 Jika Allah menghendaki untuk membinasakan kalian, niscaya Dia--karena kemahasempurnaan kekuasaan-Nya--akan melakukannya. Lalu Dia menciptakan makhluk baru yang sesuai dengan kebijakan- Nya.
035-017 Membinasakan kalian dan menciptakan pengganti kalian tidaklah sulit bagi Allah.
وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ
Wa Lā Taziru Wāziratun Wizra 'Ukhrá ۚ Wa 'In Tad`u Muthqalatun 'Ilá Ĥimlihā Lā Yuĥmal Minhu Shay'un Wa Law Kāna Dhā Qurbá ۗ 'Innamā Tundhiru Al-Ladhīna Yakhshawna Rabbahum Bil-Ghaybi Wa 'Aqāmū Aş-Şalāata ۚ Wa Man Tazakká Fa'innamā Yatazakká Linafsihi ۚ Wa 'Ilá Allāhi Al-Maşīru
035-018 Seseorang yang berdosa tidak bertanggung jawab terhadap dosa lainnya. Seandainya pun seorang yang besar dosanya memanggil orang lain untuk memikulnya, orang tersebut tidak akan memikul dosa-dosanya sedikit pun, meskipun ia adalah kerabatnya sendiri. Setiap orang akan sibuk dengan urusan masing-masing. Janganlah kamu bersedih, wahai Nabi, mendapatkan pembangkangan kaummu. Sesungguhnya peringatan yang kamu sampaikan itu hanya berguna untuk mereka yang takut kepada Allah dalam kesendirian mereka serta menegakkan salat secara sempurna. Barangsiapa yang menyucikan diri dari kotoran dan dosa-dosa, berarti ia telah membersihkan diri. Pada akhirnya, hanya kepada Allahlah tempat kembali, dan Dia akan memperlakukan sesuatu secara hak(1). (1) Lihat catatan kaki tafsir Q., s. al-Zumar ayat 7.
035-019 Tidaklah dapat disamakan antara orang yang tidak mendapat petunjuk kebenaran karena kebodohan dengan orang yang berjalan dalam tuntunan hidayah karena pengetahuannya. Juga tidak dapat disamakan antara kebatilan dan kebenaran, antara keteduhan dan udara panas.
وَمَا يَسْتَوِي الأَعْمَى وَالْبَصِيرُ
Wa Lā Až-Žulumātu Wa Lā An-Nūr
035-020 Tidaklah dapat disamakan antara orang yang tidak mendapat petunjuk kebenaran karena kebodohan dengan orang yang berjalan dalam tuntunan hidayah karena pengetahuannya. Juga tidak dapat disamakan antara kebatilan dan kebenaran, antara keteduhan dan udara panas.
035-021 Tidaklah dapat disamakan antara orang yang tidak mendapat petunjuk kebenaran karena kebodohan dengan orang yang berjalan dalam tuntunan hidayah karena pengetahuannya. Juga tidak dapat disamakan antara kebatilan dan kebenaran, antara keteduhan dan udara panas.
وَلاَ الظِّلُّ وَلاَ الْحَرُورُ
Wa Mā Yastawī Al-'Aĥyā'u Wa Lā Al-'Amwātu ۚ 'Inna Allāha Yusmi`u Man Yashā'u ۖ Wa Mā 'Anta Bimusmi`in Man Fī Al-Qubūri
035-022 Tidaklah dapat disamakan antara orang yang hidup karena keimanan dengan orang yang mati karena inderanya rusak dan hatinya tertutup untuk mendengarkan kebenaran. Sesungguhnya Allah akan memberi petunjuk siapa saja yang dikehendaki-Nya untuk mendengar dan menerima bukti-bukti kekuasaan-Nya. Karena itu, kamu, wahai Nabi, tidak dapat memperdengarkan hati yang telah mati karena pembangkangan dan kekufuran, sebagaimana kamu tidak dapat memperdengarkan orang yang telah mati di dalam kubur.
035-023 Kewajibanmu hanyalah menyampaikan dan memberi peringatan, bukan yang lain.
إِنْ أَنْتَ إِلاَّ نَذِيرٌ
'Innā 'Arsalnāka Bil-Ĥaqqi Bashīrāan Wa Nadhīrāan ۚ Wa 'In Min 'Ummatin 'Illā Khalā Fīhā Nadhīrun
035-024 Sesungguhnya Kami mengutusmu, wahai Nabi, kepada seluruh umat manusia dengan membawa agama yang benar. Kamu hanyalah seorang pemberi kabar gembira berupa surga yang disediakan untuk orang-orang Mukmin, dan pemberi peringatan akan siksa api nerakan kepada orang-orang kafir. Tak satu umat pun dari umat-umat terdahulu yang tidak didatangkan oleh Allah seorang yang memperingatkan kepada mereka akan siksa-Nya.
Wa 'In Yukadhdhibūka Faqad Kadhdhaba Al-Ladhīna MinQablihim Jā'at/humRusuluhum Bil-Bayyināti Wa Biz-Zuburi Wa Bil-Kitābi Al-Munīri
035-025 Jika kaummu ternyata mendustakan hal itu, para rasul sebelummu pun telah didustakan oleh kaum mereka. Padahal para rasul itu telah menunjukkan kepada mereka mukjizat-mukjizat yang jelas, mushaf- mushaf Tuhan dan kitab yang dapat mengantarkan mereka kepada keselamatan hidup di dunia dan di akhirat.
035-026 Lalu Aku perlakukan orang-orang kafir itu dengan perlakuan yang keras. Maka lihatlah, bagaimana kerasnya penolakan-Ku atas perbuatan mereka dan kemurkaan-Ku kepada mereka.
'Alam Tará 'Anna Allāha 'Anzala Mina As-Samā'i Mā'an Fa'akhrajnā Bihi Thamarātin Mukhtalifāan 'Alwānuhā ۚ Wa Mina Al-Jibāli Judadun Bīđun Wa Ĥumrun Mukhtalifun 'Alwānuhā Wa Gharābību Sūdun
035-027 Wahai orang yang berpikir, bukankah kamu telah melihat bahwa Allahlah yang menurunkan air hujan dari langit. Lalu dengan sebab air hujan itu, muncullah berbagai jenis buah-buahan, ada yang merah dan kuning, ada yang manis dan masam, dan ada yang baik dan buruk. Dan di antara gunung-gunung ada yang memiliki jalur-jalur dan garis-garis berwarna putih dan merah yang kejelasan dan keburamannya berbeda satu sama lain Dan gunung-gunung…. (1). (1) (Terdapat kesalahan cetak di bagian akhir tafsir ayat ini). Kemukjizatan ayat ini dari segi ilmu pengetahuan sebenarnya bukan saja tampak ketika ia menyebutkan bahwa warna gunung yang bermacam-macam itu disebabkan adanya perbedaan materi-materi yang dikandung oleh bebatuan gunung-gunung itu. Jika materinya besi, maka warna dominannya adalah merah; jika materinya batubara, maka warna dominannya hitam; jika materinya perunggu, maka gunung tersebut berwarna kehijau-hijauan; dan seterusnya. Tidak hanya sampai di situ, kemukjizatan ayat ini sebenarnya sangat menonjol ketika ia mengaitkan adanya berbagai jenis buah-buahan meskipun pepohonannya disiram dengan air yang sama, dengan penciptaan gunung-gunung yang beraneka warna--merah, putih atau hitam--meskipun juga berasal dari suatu materi yang sama di dalam perut bumi. Materi ini, oleh para geolog, dinamakan magma yang muncul di berbagai kawasan bumi. Akan tetapi, karena kemunculan magma itu dari kedalaman yang berbeda, maka kandungannya menjadi berbeda pula. Magma yang berproses dari kedalaman yag berbeda, pada akhirnya, mengkristal membentuk gundukan- gundukan atau gunung-gunung yang beraneka ragam warna dan materinya. Demikianlah sebenarnya kesatuan hukum Allah. Meskipun bentuknya beraneka ragam, tetapi berasal dari materi yang satu. Semua itu adalah untuk kemudahan dan kemanfaatan umat manusia.
Wa Mina An-Nāsi Wa Ad-Dawābbi Wa Al-'An`ām Mukhtalifun 'Alwānuhu Kadhālika ۗ 'Innamā Yakhshá Allāha Min `Ibādihi Al-`Ulamā'u ۗ 'Inna Allāha `Azīzun Ghafūrun
035-028 Demikian pula di antara manusia, binatang melata, unta, sapi dan domba terdapat bermacam-macam bentuk, ukuran dan warnanya pula. Hanya para ilmuwan yang mengetahui rahasia penciptaanlah yang dapat mencermati hasil ciptaan yang mengagumkan ini dan membuat mereka tunduk kepada Sang Pencipta. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa yang ditakuti orang-orang Mukmin, Maha Pengampun segala dosa siapa pun yang berserah diri kepada-Nya. (1). (1) Setelah memaparkan bahwa berbagai jenis buah-buahan dan perbedaan warna pegunungan itu berasal dari suatu unsur yang sama--yakni, buah-buahan berasal dari air dan gunung-gunung berasal dari magma, ayat ini pun menyitir bahwa perbedaan bentuk dan warna yang ada pada manusia, binatang-binatang melata dan hewan-hewan ternak tidak tampak dari sperma-sperma yang menjadi cikal bakalnya. Bahkan sekiranya kita menggunakan alat pembesar sekali pun, sperma-sperma tersebut tampak tidak berbeda. Di sinilah sebenarnya letak rahasia dan misteri gen dan plasma. Ayat ini pun mengisyaratkan bahwa faktor genetislah yang menjadikan tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia tetap memiliki ciri khasnya dan tidak berubah hanya disebabkan oleh habitat dan makanannya. Maka sungguh benar jika ayat ini menyatakan bahwa para ilmuwan yang menetahui rahasia-rahasia penciptaan sebagai sekelompok manusia yang paling takut kepada Allah.
'Inna Al-Ladhīna Yatlūna Kitāba Allāhi Wa 'Aqāmū Aş-Şalāata Wa 'Anfaqū Mimmā Razaqnāhum Sirrāan Wa `Alāniyatan Yarjūna Tijāratan Lan Tabūra
035-029 Sesungguhnya orang-orang yang senantiasa membaca kitab Allah, menkaji dan mengamalkannya, melaksanakan salat secara benar dan menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan secara diam-diam maupun terang-terangan, mereka itulah orang-orang yang mengharapkan perniagaan kepada Allah yang tak pernah merugi.
Liyuwaffiyahum 'Ujūrahum Wa Yazīdahum Min Fađlihi~ ۚ 'Innahu GhafūrunShakūrun
035-030 Agar Tuhan menyempurnakan pahala dan menambahkan karunia-Nya kepada mereka sehingga awal kebajikan mereka dilipatgandakan dan perbuatan-perbuatan buruk mereka dihapuskan. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun segala kekhilafan dan Maha Menghargai ketaatan.
Wa Al-Ladhī 'Awĥaynā 'Ilayka Mina Al-Kitābi Huwa Al-Ĥaqqu Muşaddiqāan Limā Bayna Yadayhi ۗ 'Inna Allāha Bi`ibādihi Lakhabīrun Başīrun
035-031 Al-Qur'ân yang Kami wahyukan kepadamu adalah benar dan tidak mengandung kesamaran. Kami turunkan al-Qur'ân untuk menguatkan kebenaran kitab-kitab suci yang diturunkan kepada para rasul sebelum kamu. Semua kita-kitab itu mengandung pokok-pokok ajaran yang sama. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Melihat perbuatan para hamba-Nya.
Thumma 'Awrathnā Al-Kitāba Al-Ladhīna Aşţafaynā Min `Ibādinā ۖ FaminhumŽālimun Linafsihi Wa Minhum Muqtaşidun Wa Minhum Sābiqun Bil-Khayrāti Bi'idhni Allāhi ۚ Dhālika Huwa Al-Fađlu Al-Kabīru
035-032 Lalu Kami wariskan kitab ini kepada para hamba yang Kami pilih. Sebagian mereka ada yang menzalimi diri sendiri karena keburukannya lebih banyak daripada kebaikannya. Sebagian lainnya ada yang berada di tengah-tengah, di mana keburukannya tidak berlebihan dan kebaikannya pun tidak banyak. Sebagian lainnya ada yang Allah berikan kemudahan sehingga lebih cepat melakukan kebaikan mendahului lainnya. Kesegeraan melakukan pelbagai kebaikan ini tentu akan diberi balasan oleh Allah berupa karunia yang besar.
Jannātu `Adnin Yadkhulūnahā Yuĥallawna Fīhā Min 'Asāwira MinDhahabin Wa Lu'ulu'uāan ۖ Wa Libāsuhum Fīhā Ĥarīrun
035-033 Balasan yang mereka dapatkan di akhirat nanti adalah surga-surga yang akan mereka masuki. Di sana mereka akan diperhias dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara. Baju mereka, di surga, tersulam dari kain sutera.
035-034 Saat memasuki surga, mereka berkata, "Segala puja dan puji kepada Allah yang telah menghilangkan dukacita kami. Sesungguhnya Tuhan kami teramat banyak ampunan dan rasa syukur-Nya.
Al-Ladhī 'Aĥallanā Dāra Al-Muqāmati Min Fađlihi Lā Yamassunā Fīhā Naşabun Wa Lā Yamassunā Fīhā Lughūbun
035-035 Dengan karunia-Nya, Dialah yang menempatkan kami di tempat yang penuh nikmat dan keabadian. Kini kami tidak mengalami keletihan lagi, juga tidak merasakan kelesuan."
Wa Al-Ladhīna Kafarū Lahum Nāru Jahannama Lā Yuqđá `Alayhim Fayamūtū Wa Lā Yukhaffafu `Anhum Min `Adhābihā ۚ Kadhālika Najzī Kulla Kafūrin
035-036 Sementara bagi orang-orang kafir, balasan yang dijanjikan kepada mereka adalah neraka jahanam yang akan mereka masuki. Saat itu, Allah tidak membinasakan mereka lagi sehingga mereka tidak akan pernah mati. Azab untuk mereka pun tidak akan diringankan sehingga mereka tidak mendapatkan jeda. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang keterlaluan dan terus menerus mempertahankan kekufuran.
Wa Hum Yaşţarikhūna Fīhā Rabbanā 'Akhrijnā Na`mal Şāliĥāan Ghayra Al-Ladhī Kunnā Na`malu ۚ 'Awalam Nu`ammirkum Mā Yatadhakkaru Fīhi Man Tadhakkara Wa Jā'akumu An-Nadhīru ۖ Fadhūqū Famā Lilžžālimīna Min Naşīr
035-037 Di dalam neraka, mereka berteriak meminta pertolongan, "Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami dari neraka agar kami dapat melakukan amal saleh yang berbeda dari amal perbuatan kami sebelumnya di dunia." Dia berkata, "Bukankah kalian telah Kami beri kesempatan untuk beramal dan Kami panjangkan usia kalian untuk melakukan perenungan? Bukankah pula telah Kami datangkan kepada kalian seorang rasul yang menyampaikan peringatan akan azab yang kalian alami kini? Rasakanlah kini siksa neraka jahanam sebagai balasan kezaliman kalian. Sesungguhnya mereka yang melakukan kezaliman tidak akan mendapatkan penolong dan penyelamat."
035-038 Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala kegaiban di langit dan bumi. Tidak ada satu hal pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Maka seandainya permohonan kalian untuk kembali ke dunia dikabulkan, kalian akan kembali lagi melanggar segala larangan-Nya. Sesungguhnya Allah Mahatahu setiap kecenderungan yang ada di dalam dada.
Huwa Al-Ladhī Ja`alakumKhalā'ifa Fī Al-'Arđi ۚ Faman Kafara Fa`alayhi Kufruhu ۖ Wa Lā Yazīdu Al-Kāfirīna Kufruhum `Inda Rabbihim 'Illā Maqtāan ۖ Wa Lā Yazīdu Al-Kāfirīna Kufruhum 'Illā Khasārāan
035-039 Allahlah yang menjadikan sebagian kalian mewarisi yang lain untuk membangun dan mengolah bumi. Dari itu, Dia berhak mendapatkan rasa syukur, bukannya kekufuran. Maka barangsiapa yang mengingkari Allah, dia akan mendapatkan dosa akibat kekufurannya. Di sisi Allah, sikap kufur mereka itu tidak menghasilkan apa-apa kecuali semakin bertambahnya murka Allah. Kekufuran mereka itu hanya menghasilkan kerugian yang besar.
035-040 Wahai Nabi, katakanlah kepada orang musyrik, "Beritahu aku, adakah kalian telah berpikir secara mendalam perihal sekutu-sekutu selain Allah yang kalian sembah itu? Bagian mana di bumi ini yang merupakan hasil ciptaan mereka? Adakah mereka mempunyai andil dan keikutsertaan bersama Allah dalam penciptaan langit? Kami tidak memberikan mereka kitab yang membuktikan keikutsertaan sekutu-sekutu itu. Lebih dari itu, janji sebagian mereka kepada yang lainnya bahwa sembahan selain Allah akan memberikan pertolongan hanyalah suatu kebatilan dan omong kosong yang hanya dapat menipu orang-orang yang lemah akalnya."
'Inna Allāha Yumsiku As-Samāwāti Wa Al-'Arđa 'An Tazūlā ۚ Wa La'in Zālatā 'In 'Amsakahumā Min 'Aĥadin Min Ba`dihi~ ۚ 'Innahu Kāna Ĥalīmāan Ghafūrāan
035-041 Sesungguhnya Allahlah yang memelihara sistem langit dan bumi dari kerusakan. Dengan kekuasaan- Nya, Dia memelihara keduanya dari kemusnahan. Jika Dia menetapkan untuk memusnahkan langit dan bumi, maka tidak ada yang dapat menjaganya selain Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pemurah sehingga Dia tidak mempercepat siksa bagi mereka yang melampaui batas. Dia pun Maha Pengampun segala dosa mereka yang berserah diri kepada-Nya. (1). (1) Ayat suci ini, di samping menyatakan bahwa Allahlah satu-satunya Pencipta langit dan bumi, juga menegaskan bahwa Dialah yang memelihara keduanya dari kehancuran. Dengan pemeliharaan-Nya, benda-benda langit berjalan dalam sebuah sistem yang sangat sempurna sebagai hasil ciptaan Allah. Sistem itu sangat jelas terlihat dalam gaya gravitasi yang terus berlaku sepanjang zaman. Dengan demikian, benda-benda langit itu tidak mengalami kerusakan dalam sistem keseimbangannya. Hanya Allahlah yang dapat menciptakan sistem yang mahahebat itu.
035-042 Untuk memperkuat janji mereka, orang-orang kafir itu bersumpah dengan nama Allah, bahwa jika mereka didatangkan seorang rasul pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapatkan petunjuk dibandingkan umat yang mendustakan rasul sebelumnya. Tetapi tatkala rasul pemberi peringatan itu datang, peringatan dan nasihat rasul tidak membawa perubahan kepada mereka kecuali semakin membuat mereka jauh dari kebenaran.
Astikbārāan Fī Al-'Arđi Wa Makra As-Sayyi'i ۚ Wa Lā Yaĥīqu Al-Makru As-Sayyi'u 'Illā Bi'ahlihi ۚ Fahal Yanžurūna 'Illā Sunnata Al-'Awwalīna ۚ Falan Tajida Lisunnati Allāhi Tabdīlāan ۖ Wa Lan Tajida Lisunnati Allāhi Taĥwīlāan
035-043 Mereka menjauh dari kebenaran karena kepongahan di muka bumi dan ketidakpatuhan kepada rasul dan agama yang dibawa. Mereka malah merencanakan suatu makar yang jahat, hasil bisikan setan yang mengajak mereka untuk berpaling dari agama dan memerangi rasul. Kemudaratan dan makar jahat itu tidak menimpa kepada siapa pun kecuali kepada mereka yang merencanakannya. Maka, adakah mereka masih tetap menunggu hukum Allah yang pernah diberlakukan kepada umat sebelum mereka? Kamu tidak akan pernah dapat merubah cara Allah memperlakukan umat-umat yang ada, sebagaimana para pembuat makar berharap agar mereka dapat merubah peristiwa yang dialami oleh umat-umat sebelumnya. Kamu pun tidak dapat mengalihkan hukum Allah dari arah yang semestinya.
035-044 Mengapa mereka lebih suka bertopang dagu sambil mengingkari ancaman Allah terhadap orang-orang musyrik? Mengapa mereka tidak melakukan perlawatan di muka bumi guna menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri bekas-bekas kehancuran orang-orang terdahulu yang mendapatkan azab akibat pendustaan mereka kepada para rasul? Kendati pun orang-orang terdahulu memiliki kekuatan lebih besar dibanding mereka, orang-orang terdahulu itu tetap tidak dapat menampik azab yang Allah turunkan. Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang dapat melemahkan Allah. Sesungguhnya ilmu Allah amat luas dan kekuasaan-Nya amat besar.
Wa Law Yu'uākhidhu Allāhu An-Nāsa Bimā Kasabū Mā Taraka `Alá Žahrihā Min Dābbatin Wa Lakin Yu'uakhkhiruhum 'Ilá 'Ajalin Musamman ۖ Fa'idhā Jā'a 'Ajaluhum Fa'inna Allāha Kāna Bi`ibādihi Başīrāan
035-045 Seandainya Allah menurunkan siksa kepada manusia di dunia ini, maka siksa-Nya itu akan meluas sehingga tak satu binatang pun yang dapat tinggal di muka bumi. Akan tetapi, Dia menangguhkan siksaan- Nya kepada mereka sampai waktu yang telah ditetapkan, yaitu pada hari kiamat nanti. Apabila waktu yang telah ditetapkan itu tiba, Dia akan membalas perbuatan-perbuatan mereka secara teliti. Dia Maha Melihat segala perbuatan para hamba-Nya. Tak satu pun yang luput dari pengamatan-Nya. Wa Allâh a'lam.