022-001 [[22 ~ AL-HAJJ (IBADAH HAJI) Pendahuluan: Madaniyyah, 78 ayat ~ Surat yang terdiri atas 78 ayat ini termasuk kelompok surat-surat Madaniyyah, kecuali ayat 52, 53 54 dan 55. Surat ini diawali dengan perintah untuk takut kepada Allah dan peringatan tentang berbagai peristiwa menakutkan yang akan terjadi pada hari kiamat. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan bukti pembangkitan berupa gambaran tentang proses penciptaan manusia dan tumbuh- tumbuhan. Surat ini juga menyinggung sikap memperdebatkan Allah beserta akibatnya. Diteruskan dengan pembicaraan tentang hal ihwal ibadah haji--persoalan yang digunakan sebagai judul surat ini--dan keharusan untuk mengagungkan rincian amalan-amalannya. Setelah itu semua, surat ini berturut-turut membahas tentang izin Allah untuk melakukan peperangan demi membela diri, tentang pemberian hiburan kepada Nabi Muhammad atas perlakuan kaumnya dengan menyebutkan kisah perjalanan para rasul terdahulu dan penindasan kaum mereka, tentang bukti-bukti kekuasaan Allah, serta tentang batasan tugas rasul yang hanya berkewajiban memberi peringatan, bukan menciptakan orang baik. Pada bagian akhir, surat ini melontarkan tantangan kepada para sekutu Allah, yang didakwakan oleh orang-orang musyrik, untuk menunjukkan betapa bodohnya orang-orang musyrik itu. Mengapa? Karena para sekutu itu ternyata tidak mampu menciptakan lalat, makhluk Allah yang paling lemah itu. Bahkan bila lalat itu secara kebetulan mencuri sesuatu darinya, ia tidak mampu menyelamatkannya. Selanjutnya, disebutkan seruan untuk mengerjakan salat, zakat dan berjuang di jalan Allah. Seruan yang tidak dimaksudkan untuk terlalu membebani dan menimbulkan kesulitan itu adalah ajaran yang terkandung dalam agama Nabi Ibrâhîm, ayahanda Nabi Ismâ'îl dan moyang marga 'Adnâniyyah. Dengan memenuhi seruan-seruan itu, umat Islam kelak akan mendapatkan persaksian dari Rasulullah saw. bahwa beliau telah menyampaikan misi suci dari Allah. Di samping persaksian Rasul tersebut, mereka sendiri akan menjadi saksi, berdasarkan al-Qur'ân, atas bangsa-bangsa terdahulu, bahwa rasul-rasul mereka juga telah menyampaikan risalah suci. Dan terakhir, surat ini ditutup dengan pesan untuk meminta perlindungan kepada Allah, sebaik-baik pelindung dan penolong.]] Hai manusia, takutlah kalian akan siksa Tuhan. Dan ingatlah selalu akan hari kiamat, karena kegoncangan yang terjadi pada hari itu sangat dahsyat, mencekam dan menggetarkan semua makhluk hidup.
Yawma Tarawnahā Tadh/halu Kullu Murđi`atin `Ammā 'Arđa`at Wa Tađa`u Kullu Dhāti Ĥamlin Ĥamlahā Wa Tará An-Nāsa Sukārá Wa Mā Hum Bisukārá Wa Lakinna `Adhāba Allāhi Shadīdun
022-002 Pada hari ketika kalian menyaksikan hari kiamat, kalian akan melihat suatu hal yang sangat menakutkan hingga membuat seorang yang sedang menyusui terkejut dan membuang anaknya, dan orang yang sedang hamil melahirkan sebelum waktunya, akibat rasa takut dan terkejut. Di hari itu kalian juga akan melihat orang-orang dengan pandangan yang kosong dan langkah yang gontai, seolah-olah mereka dalam keadaan mabuk. Mereka tidak mabuk, tetapi hal menakutkan yang mereka saksikan dan rasa takut terhadap siksa Allah yang sangat kejam membuat mereka kehilangan keseimbangan.
Wa Mina An-Nāsi Man Yujādilu Fī Al-Lahi Bighayri `Ilmin Wa Yattabi`u Kulla Shayţānin Marīdin
022-003 Walaupun dengan peringatan keras dan jujur seperti itu, ternyata sebagian orang--karena didorong oleh sikap keras kepala dan taklid buta--memperdebatkan wujud Allah dan sifat-sifat-Nya. Mereka pun kemudian menyekutukan Allah dan mengingkari kekuasaan-Nya dalam membangkitkan manusia dari kematian guna membalas amal perbuatan mereka. Perbuatan mereka itu tidak didasarkan pada ilmu pengetahuan atau bukti yang benar. Akan tetapi mereka hanya mengikuti secara membabi buta langkah-langkah setan yang mendurhakai Tuhan dan jauh dari petunjuk-petunjuk-Nya.
Kutiba `Alayhi 'Annahu Man Tawallāhu Fa'annahu Yuđilluhu Wa Yahdīhi 'Ilá `Adhābi As-Sa`īri
022-004 Allah telah menetapkan bahwa barangsiapa yang mengikuti dan menjadikan setan itu sebagai petunjuk dan penolong, maka ia akan disesatkan dari jalan kebenaran dan diarahkan kepada kebatilan yang dapat menjerumuskannya ke dalam neraka yang menyala berkobar-kobar.
Yā 'Ayyuhā An-Nāsu 'In Kuntum Fī Raybin Mina Al-Ba`thi Fa'innā Khalaqnākum Min TurābinThumma Min NuţfatinThumma Min `AlaqatinThumma Min Muđghatin Mukhallaqatin Wa Ghayri Mukhallaqatin Linubayyina Lakum ۚ Wa Nuqirru Fī Al-'Arĥāmi Mā Nashā'u 'Ilá 'Ajalin MusammanThumma NukhrijukumŢiflāanThumma Litablughū 'Ashuddakum ۖ Wa Minkum Man Yutawaffá Wa Minkum Man Yuraddu 'Ilá 'Ardhali Al-`Umuri Likaylā Ya`lama Min Ba`di `IlminShay'āan ۚ Wa Tará Al-'Arđa Hāmidatan Fa'idhā 'Anzalnā `Alayhā Al-Mā'a Ahtazzat Wa Rabat Wa 'Anbatat Min Kulli Zawjin Bahījin
022-005 Wahai manusia, apabila kalian ragu akan kebenaran pembangkitan Kami terhadap kalian dari kematian, maka sebetulnya dalam proses penciptaan kalian terdapat bukti tentang kekuasaan Kami untuk melakukan hal itu. Kami mula-mula telah menciptakan asal-usul kalian dari tanah. Lalu, dari tanah itu, Kami menciptakan air mani yang, pada gilirannya, Kami ubah menjadi segumpal darah padat. Segumpal darah padat itu pun kemudian Kami jadikan sepotong daging yang adakalanya berbentuk manusia atau tidak, untuk menerangkan kekuasaan Kami dalam menciptakan sesuatu secara berangsur-angsur. Setelah itu adakalanya Kami membuat kandungan itu gugur menurut kehendak Kami, ataupun meletakkan di dalam rahim hingga kandungan menjadi sempurna hingga Kami mengeluarkan kalian dari perut ibu dalam bentuk bayi. Kalian yang masih bayi itu kemudian Kami pelihara hingga sempurna kekuatan fisik dan akal pikirannya. Setelah itu di antara kalian ada yang dimatikan oleh Allah dan ada lagi yang dipanjangkan umurnya hingga usia lanjut dan pikun yang tidak mempunyai daya untuk mengetahui sesuatu lagi. Barangsiapa yang mula-mula menciptakan kalian dengan cara seperti itu, tidak akan ada yang dapat membuat-Nya tidak mampu untuk mengembalikan kalian lagi. Selain bukti itu, ada bukti lain yang menunjukkan kekuasaan Allah untuk membangkitkan. Yaitu, bahwa bumi yang kalian dapati kering kerontang itu, apabila Kami turunkan air akan memperlihatkan tanda kehidupan, bergerak, mengembang, permukaannya meninggi akibat air dan udara yang menyela-nyelanya, dan akhirnya memunculkan berbagai jenis tumbuhan yang indah, memukau dan membuat senang siapa saja yang melihatnya.
Dhālika Bi'anna Allāha Huwa Al-Ĥaqqu Wa 'Annahu Yuĥyī Al-Mawtá Wa 'Annahu `Alá Kulli Shay'inQadīrun
022-006 Penciptaan manusia dan penumbuhan tanaman yang telah disebut tadi adalah suatu saksi bahwa Allah adalah Tuhan yang sebenarnya, yang menghidupkan orang mati pada hari pembangkitan, yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Hal itu pun menjadi suatu bukti bahwa hari kiamat benar-benar akan datang berdasarkan perwujudan janji-Nya, serta menjadi saksi bahwa Dia menghidupkan orang mati dari kuburnya untuk diadili dan diberi balasan.
Wa 'Anna As-Sā`ata 'Ātiyatun Lā Rayba Fīhā Wa 'Anna Allāha Yab`athu Man Fī Al-Qubūri
022-007 Penciptaan manusia dan penumbuhan tanaman yang telah disebut tadi adalah suatu saksi bahwa Allah adalah Tuhan yang sebenarnya, yang menghidupkan orang mati pada hari pembangkitan, yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Hal itu pun menjadi suatu bukti bahwa hari kiamat benar-benar akan datang berdasarkan perwujudan janji-Nya, serta menjadi saksi bahwa Dia menghidupkan orang mati dari kuburnya untuk diadili dan diberi balasan.
Wa Mina An-Nāsi Man Yujādilu Fī Al-Lahi Bighayri `Ilmin Wa Lā Hudan Wa Lā Kitābin Munīrin
022-008 Kendati demikian, ternyata masih ada saja sebagian orang yang memperdebatkan wujud Allah dan kekuasaan-Nya, mengingkari kebangkitan tanpa dasar ilmiah, ilham dari langit, atau kitab dari Allah yang dapat dijadikan pelita petunjuk. Perlakuannya itu hanya didasari oleh hawa nafsu dan sikap keras kepala.
022-009 Meskipun demikian, ia masih membuang muka karena rasa sombong dan tidak mau menerima kebenaran. Orang semacam itu akan ditimpa kehinaan di dunia ini dengan dimenangkannya kebenaran. Di akhirat kelak, mereka pun akan disiksa oleh Allah dengan api neraka yang membakar.
Dhālika Bimā Qaddamat Yadāka Wa 'Anna Allāha Laysa Bižallāmin Lil`abīdi
022-010 Dikatakan kepada mereka, "Kehinaan dan siksa yang kalian temui itu hanyalah karena pendustaan dan sikap sombong kalian. Sesungguhnya Allah Mahaadil, tidak curang dan tidak memandang sama antara orang Mukmin dan kafir atau orang saleh dan orang jahat. Dia akan membalas masing-masing dari mereka sesuai dengan amal perbuatannya."
Wa Mina An-Nāsi Man Ya`budu Allāha `Alá Ĥarfin ۖ Fa'in 'Aşābahu Khayrun Aţma'anna Bihi ۖ Wa 'In 'Aşābat/hu Fitnatun Anqalaba `Alá Wajhihi Khasira Ad-Dunyā Wa Al-'Ākhirata Dhālika ۚ Huwa Al-Khusrānu Al-Mubīnu
022-011 Ada kelompok ketiga, yaitu orang yang belum kuat imannya. Keyakinannya masih goncang dan dikuasai oleh maslahat-maslahat pribadi. Orang seperti ini, apabila mendapatkan kebaikan, akan merasa tenang dan bahagia. Sebaliknya, apabila dirinya, hartanya atau anaknya ditimpa kesulitan, akan kembali kepada kekafiran. Dengan begitu, orang ini di dunia akan merugi karena telah kehilangan nyamannya keyakinan kepada ketentuan Allah. Di akhirat pun ia akan merugi karena tidak mendapatkan pahala yang telah dijanjikan Allah kepada orang-orang Mukmin yang sabar dan kokoh imannya. Kerugian ganda itu adalah kerugian yang sebenarnya dan nyata.
Yad`ū Min Dūni Allāhi Mā Lā Yađurruhu Wa Mā Lā Yanfa`uhu ۚ Dhālika Huwa Ađ-Đalālu Al-Ba`īdu
022-012 Orang yang merugi itu menyembah berhala-berhala selain Allah yang tidak membahayakan apabila tak disembah dan tidak mendatangkan manfaat apabila disembah. Perbuatan yang ia lakukan itu adalah kesesatan yang jauh dari kebenaran.
Yad`ū LamanĐarruhu~ 'Aqrabu Min Naf`ihi ۚ Labi'sa Al-Mawlá Wa Labi'sa Al-`Ashīru
022-013 Juga memohon doa kepada selain Allah yang bahayanya--berupa perusakan akal pikiran dan penguasaan takhayul--lebih dekat ke jiwa daripada kebenaran pertolongannya. Sesembahan seperti itu adalah penolong dan kerabat yang paling jelek.
'Inna Allāha Yudkhilu Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti Jannātin Tajrī Min Taĥtihā Al-'Anhāru ۚ 'Inna Allāha Yaf`alu Mā Yurīdu
022-014 Orang-orang yang beriman kepada Allah dan utusan-utusan-Nya serta dibarengi dengan amal saleh, benar-benar akan dimasukkan oleh Tuhan mereka, pada hari kiamat, ke dalam surga-surga yang dialiri oleh sungai-sungai di bawah pepohonannya. Allah benar-benar akan menyiksa orang yang membuat kerusakan dan memberi pahala kepada orang yang membuat kebaikan sesuai dengan kehendak-Nya.
Man Kāna Yažunnu 'An Lan Yanşurahu Allāhu Fī Ad-Dunyā Wa Al-'Ākhirati Falyamdud Bisababin 'Ilá As-Samā'i Thumma Liyaqţa` Falyanžur Hal Yudh/hibanna Kayduhu Mā Yaghīžu
022-015 Orang kafir yang mengira bahwa Allah tidak akan menolong Nabi-Nya, hendaknya menggantung tali di atas rumahnya dan memakainya untuk menggantung diri, kemudian memikirkan apakah perbuatannya itu dapat menghilangkan rasa sesak di dalam dadanya karena Allah telah menolong rasul-Nya.
Wa Kadhalika 'Anzalnāhu 'Āyātin Bayyinātin Wa 'Anna Allāha Yahdī Man Yurīdu
022-016 Sebagaimana Kami telah menerangkan dengan jelas ayat-ayat yang telah Kami turunkan kepada para rasul terdahulu, Kami juga menurunkan keseluruhan al-Qur'ân kepada Muhammad dengan jelas, agar dijadikan bukti kebenaran bagi manusia. Allah benar-benar akan memberi petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki, selama fitrahnya tetap suci dan menjauhi sikap keras kepala.
'Inna Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Al-Ladhīna Hādū Wa Aş-Şābi'īna Wa An-Naşārá Wa Al-Majūsa Wa Al-Ladhīna 'Ashrakū 'Inna Allāha Yafşilu Baynahum Yawma Al-Qiyāmati ۚ 'Inna Allāha `Alá Kulli Shay'inShahīdun
022-017 Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya, kaum Yahudi yang merupakan pengikut Nabi Mûsâ, penyembah bintang dan malaikat, kaum Nasrani yang merupakan pengikut Nabi 'Isâ, kaum Majusi yang menyembah api, dan kaum musyrik penyembah berhala, permasalahan mereka akan benar- benar diputuskan oleh Allah dengan memperlihatkan siapa saja yang benar dan siapa saja yang salah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, mengetahui perbuatan hamba-Nya dan akan membalas mereka sesuai dengan amal perbuatan itu.
'Alam Tará 'Anna Allāha Yasjudu Lahu Man Fī As-Samāwāti Wa Man Fī Al-'Arđi Wa Ash-Shamsu Wa Al-Qamaru Wa An-Nujūmu Wa Al-Jibālu Wa Ash-Shajaru Wa Ad-Dawābbu Wa Kathīrun Mina An-Nāsi ۖ Wa Kathīrun Ĥaqqa `Alayhi Al-`Adhābu ۗ Wa Man Yuhini Allāhu Famā Lahu Min Mukrimin ۚ 'Inna Allāha Yaf`alu Mā Yashā'u
022-018 Tidak tahukah kamu, wahai orang yang berakal, bahwa apa pun yang ada di bumi dan di langit, juga matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-gunung, pohon, dan binatang, semuanya tunduk di bawah kepengurusan Allah. Setelah itu, sebagian orang ada yang beriman kepada Allah dan tunduk kepada ajaran- ajaran-Nya, maka mereka berhak mendapatkan surga. Sementara sebagian lainnya tidak beriman dan tidak melaksanakan ajaran-ajaran-Nya, maka mereka pantas mendapatkan azab dan penghinaan. Barangsiapa yang diusir oleh Allah dari kasih sayang-Nya, tidak ada seorang pun yang dapat menghormatinya. Allah benar-benar Mahakuasa atas segala sesuatu dan berbuat menurut kehendak-Nya.
Hadhāni Khaşmāni Akhtaşamū Fī Rabbihim ۖ Fa-Al-Ladhīna Kafarū Quţţi`at LahumThiyābun Min Nārin Yuşabbu Min Fawqi Ru'ūsihimu Al-Ĥamīmu
022-019 Dua kelompok manusia ini saling berdebat tentang Tuhan mereka, tentang mana yang pantas dan mana yang tidak pantas. Kelompok pertama beriman dan yang lain kafir. Kelompok yang kafir pada hari kiamat sekujur tubuh mereka akan dililit api seperti pakaian. Dan untuk menambah siksa, para malaikat menuangkan air yang sangat panas di atas kepala mereka.
022-021 Mereka juga disediakan godam-godam dari besi.
وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ
Kullamā 'Arādū 'An Yakhrujū Minhā Min Ghammin 'U`īdū Fīhā Wa Dhūqū `Adhāba Al-Ĥarīqi
022-022 Setiap kali mencoba keluar dari neraka akibat penderitaan dan kesulitan yang sangat, mereka dipukul oleh para malaikat dengan godam-godam itu dan dikembalikan ke tempat semula. Para malaikat itu mengatakan, "Rasakanlah siksa neraka yang membakar ini sebagai balasan atas kekafiran kalian."
'Inna Allāha Yudkhilu Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti Jannātin Tajrī Min Taĥtihā Al-'Anhāru Yuĥallawna Fīhā Min 'Asāwira MinDhahabin Wa Lu'ulu'uāan ۖ Wa Libāsuhum Fīhā Ĥarīrun
022-023 Adapun mereka yang beriman kepada Allah dan berbuat baik, maka Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga-surga yang dialiri oleh sungai-sungai di bawah istana-istana dan pepohonannya. Di sana mereka akan menikmati berbagai macam kesenangan, diberi perhiasan oleh para malaikat berupa gelang yang terbuat dari emas dan mutiara. Adapun pakaian yang biasa mereka kenakan adalah terbuat dari sutra.
Wa Hudū 'Ilá Aţ-Ţayyibi Mina Al-Qawli Wa Hudū 'Ilá Şirāţi Al-Ĥamīdi
022-024 Untuk menambah kesenangan di surga, mereka diajari Allah lewat ilham mengenai ucapan-ucapan manis dan perbuatan terpuji. Mereka pun kemudian menyucikan Allah, mensyukuri-Nya dan saling bergaul antar mereka dalam suasana cinta dan kedamaian.
'Inna Al-Ladhīna Kafarū Wa Yaşuddūna `An Sabīli Allāhi Wa Al-Masjidi Al-Ĥarāmi Al-Ladhī Ja`alnāhu Lilnnāsi Sawā'an Al-`Ākifu Fīhi Wa Al-Bādi ۚ Wa Man Yurid Fīhi Bi'ilĥādin Bižulmin Nudhiqhu Min `Adhābin 'Alīmin
022-025 Orang-orang yang mengingkari Allah dan utusan-utusan-Nya serta selalu menghalangi manusia untuk memeluk Islam dan menghalangi orang-orang Mukmin untuk memasuki al-Masjid al-Haram di Mekah--sedang Allah telah menjadikannya haram dan aman bagi semua orang, baik penduduk tetap maupun yang hanya berkunjung--akan dibalas oleh Allah dengan azab yang kejam. Begitu juga setiap orang yang menyeleweng dari kebenaran dan berbuat zalim di kawasan haram, ia akan disiksa oleh Allah dengan azab yang menyakitkan.
Wa 'Idh Bawwa'nā Li'ibrāhīma Makāna Al-Bayti 'An Lā Tushrik Bī Shay'āan Wa Ţahhir Baytiya Lilţţā'ifīna Wa Al-Qā'imīna Wa Ar-Rukka`i As-Sujūdi
022-026 Sampaikanlah, wahai Muhammad, kepada orang-orang musyrik yang mengaku sebagai pengikut agama Ibrâhîm a. s. dan menjadikan al-Masjid al-Harâm sebagai tempat berhala, sampaikan kepada mereka itu kisah perjalanan Ibrâhîm yang telah Kami tunjukkan tempatnya. Setelah mendapatkan tempat itu, ia Kami perintahkan untuk membangunnya dan Kami katakan, "Janganlah kamu membuat sekutu apa pun terhadap-Ku dalam beribadah. Bersihkan rumah-Ku ini dari berhala-berhala dan kotoran-kotoran agar siap untuk dipakai tawaf, dihuni dan dipakai sebagai tempat beribadah.
Wa 'Adhdhin Fī An-Nāsi Bil-Ĥajji Ya'tūka Rijālāan Wa `Alá Kulli Đāmirin Ya'tīna Min Kulli Fajjin `Amīqin
022-027 Beritahukan kepada manusia bahwa Allah telah mewajibkan kepada semua orang yang mampu untuk mengunjungi rumah ini, hingga mereka memenuhi panggilanmu dengan berjalan kaki atau mengendarai unta yang menjadi lelah akibat perjalanan dari tempat yang jauh.
Liyash/hadū Manāfi`a Lahum Wa Yadhkurū Asma Allāhi Fī 'Ayyāmin Ma`lūmātin `Alá Mā Razaqahum Min Bahīmati Al-'An`ām ۖ Fakulū Minhā Wa 'Aţ`imū Al-Bā'isa Al-Faqīra
022-028 Itu semua agar mereka mendapatkan keuntungan ukhrawi dari pelaksanaan ibadah haji dan keuntungan duniawi dengan saling berkenalan antara teman-teman seagama mereka dan membicarakan urusan-urusan dunia dan akhirat yang bermanfaat bagi mereka. Juga agar mereka menyebut asma Allah saat menyembelih unta, sapi atau kambing--tergantung kemampuan--pada hari raya kurban atau salah satu dari tiga hari tasyrik berikutnya. Makanlah setelah itu sekehendak hati kalian, dan berikanlah kepada siapa saja yang sedang menderita kesusahan dan kefakiran.
Thumma Liyaqđū Tafathahum Wa Līūfū Nudhūrahum Wa Līaţţawwafū Bil-Bayti Al-`Atīqi
022-029 Setelah itu mereka harus menghilangkan kotoran yang melekat di badan akibat perjalanan jauh dan pengaruh keringat pada saat berihram, membayar nazar atas nama Allah apabila mereka memang bernazar, dan melakukan tawaf di sekeliling rumah ibadah yang pertama-tama dibangun di muka bumi.
Dhālika Wa Man Yu`ažžim Ĥurumāti Allāhi Fahuwa Khayrun Lahu `Inda Rabbihi ۗ Wa 'Uĥillat Lakumu Al-'An`ām 'Illā Mā Yutlá `Alaykum ۖ Fājtanibū Ar-Rijsa Mina Al-'Awthāni Wa Ajtanibū Qawla Az-Zūri
022-030 Barangsiapa mematuhi perintah dan larangan Allah dalam ibadah haji, maka ia telah melakukan sesuatu yang mendatangkan kebaikan di dunia dan di akhirat. Allah telah menghalalkan daging unta, sapi dan kambing kepada kalian, kecuali pada situasi-situasi tertentu seperti apabila mati tanpa disembelih dan lain sebagainya yang telah disebutkan dalam al-Qur'ân. Dari itu, hindarkanlah diri kalian dari penyembahan berhala, karena hal itu merupakan kotoran akal dan jiwa yang tidak pantas untuk disandang manusia. Hindari juga berkata bohong, baik yang berkenaan dengan Allah maupun manusia.
Ĥunafā'a Lillāh Ghayra Mushrikīna Bihi ۚ Wa Man Yushrik Billāhi Faka'annamā Kharra Mina As-Samā'i Fatakhţafuhu Aţ-Ţayru 'Aw Tahwī Bihi Ar-Rīĥu Fī Makānin Saĥīqin
022-031 Jadilah kalian orang-orang yang ikhlas kepada Allah, haus untuk mengikuti kebenaran dan tidak menyekutukan Allah dalam beribadah. Barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka ia benar-benar telah terjatuh dari benteng keimanan, diburu berbagai macam kesesatan, dan memasrahkan dirinya kepada suatu bentuk kehancuran yang paling menyeramkan. Keadaan mereka pada saat itu seperti seseorang yang badannya hancur berkeping-keping karena terjatuh dari langit. Badan yang hancur itu kemudian dipatuki oleh burung hingga habis atau diterpa angin hingga bercerai berai di tempat-tempat yang berjauhan.
Dhālika Wa Man Yu`ažžimSha`ā'ira Allāhi Fa'innahā Min Taqwá Al-Qulūbi
022-032 Barangsiapa yang mengagungkan agama Allah, amalan-amalan ibadah haji dan binatang korban yang disediakan untuk fakir miskin di Tanah Haram, memilih yang besar, gemuk dan tidak cacat, maka ia benar- benar telah tertakwa kepada Allah. Hal itu disebabkan karena pengagungan itu adalah salah satu perwujudan dari ketakwaan orang yang beriman, juga sebagai salah satu tanda keikhlasan.
022-033 Dari hewan-hewan itu, kalian akan mendapatkan manfaat-manfaat duniawi hingga kalian dapat mengendarai dan meminum susunya sampai waktu penyembelihan. Kalian pun akan mendapat manfaat ukhrawi pada saat menyembelih hewan-hewan tersebut di Tanah Haram untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Wa Likulli 'Ummatin Ja`alnā Mansakāan Liyadhkurū Asma Allāhi `Alá Mā Razaqahum Min Bahīmati Al-'An`āmi ۗ Fa'ilahukum 'Ilahun Wāĥidun Falahu~ 'Aslimū ۗ Wa Bashshiri Al-Mukhbitīna
022-034 Kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan ibadah haji itu bukan hanya disyariatkan kepada kalian saja, melainkan Kami juga telah menjadikan bagi setiap kelompok yang beriman jenis kurban tersendiri yang mereka pakai untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pada saat menyembelih hewan kurban itu, mereka pun menyebut asma Allah dan mengagungkan-Nya sebagai rasa syukur atas nikmat pemilikan unta, sapi dan kambing yang telah diberikan oleh Allah kepada mereka. Allah yang telah memberikan syariat kepada kalian dan mereka adalah Tuhan Yang Mahaesa. Dari itu, serahkanlah semua urusan kepada-Nya semata, menjadikan amal perbuatan hanya untuk-Nya dan tidak membuat sekutu apa pun kepada-Nya. Kemudian, berilah kabar gembira tentang surga dan pahala yang banyak, wahai Muhammad, kepada hamba Allah yang tulus ikhlas dan tunduk kepada-Nya.
Al-Ladhīna 'Idhā Dhukira Allāhu Wajilat Qulūbuhum Wa Aş-Şābirīna `Alá Mā 'Aşābahum Wa Al-Muqīmī Aş-Şalāati Wa Mimmā Razaqnāhum Yunfiqūna
022-035 Yaitu orang-orang yang apabila asma Allah disebut, hati mereka bergetar karena takut kepada-Nya, yang tetap sabar dalam menghadapi bahaya dan kesusahan yang tengah menimpanya karena kepasrahan mereka kepada perintah dan ketentuan Allah, yang mengerjakan salat dengan benar, serta membelanjakan sebagian harta yang telah diberikan Allah dalam jalan kebaikan.
022-036 Kami benar-benar telah menjadikan penyembelihan unta dan sapi dalam ibadah haji sebagai salah satu tanda kebesaran dan syiar agama. Dan kalian semua telah memakainya sebagai cara untuk mendekatkan hubungan dengan orang lain. Dengan berkurban, kalian akan mendapatkan kebaikan yang banyak di dunia karena dapat memakainya sebagai kendaraan dan meminum susunya. Kalian juga akan mendapatkan kebaikan dari hal itu di akhirat berupa pahala penyembelihan dan dibagikannya kepada fakir miskin. Dari itu, sebutlah asma Allah pada saat hewan-hewan itu berbetis dalam keadaan tanpa cacat dan siap disembelih. Dan seusai menyembelih, makanlah sedikit jika kalian suka, dan bagikan selebihnya kepada fakir miskin yang pasrah dan tidak mau meminta-minta atau kepada orang-orang yang meminta-minta karena terpaksa. Sebagaimana Kami menundukkan segala sesuatu kepada kehendak Kami, Kami juga menundukkan hewan-hewan kurban itu kepada kehendak kalian, demi kemaslahatan kalian dan agar kalian memakainya sebagai perwujudan rasa syukur atas nikmat Kami yang besar.
Lan Yanāla Allāha Luĥūmuhā Wa Lā Dimā'uuhā Wa Lakin Yanāluhu At-Taqwá Minkum ۚ Kadhālika Sakhkharahā Lakum Litukabbirū Allaha `Alá Mā Hadākum ۗ Wa Bashshiri Al-Muĥsinīna
022-037 Ketahuilah oleh kalian semua, bahwa Allah tidak melihat bentuk badan dan perbuatan lahir kalian, tetapi Dia melihat hati kalian. Dia tidak menginginkan kalian melakukan penyembelihan kurban untuk sekadar memamer-mamerkan diri. Tetapi Dia menginginkan kekhusukan hati kalian. Maka dari itu, keridaan-Nya tidak akan bisa didapatkan melalui pembagian daging dan penumpahan darah hewan kurban itu semata, tetapi yang bisa mendapatkannya adalah ketakwaan dan ketulusan niat. Semua penundukan itu Kami lakukan demi kepentingan kalian dan agar kalian mengagungkan Allah atas petunjuk penyempurnaan ibadah haji yang diberikan-Nya. Dan berilah kabar gembira, wahai Nabi, kepada orang-orang yang berbuat dan berniat baik dengan pahala yang besar.
022-038 Allah benar-benar akan membela, melindungi dan menolong orang-orang Mukmin karena keimanan mereka. Hal itu karena Allah tidak menyukai orang yang melanggar amanat dan berlebih-lebihan dalam mengingkari Tuhan mereka. Barangsiapa yang tidak disukai Allah, maka ia tidak akan ditolong.
022-039 Allah mengizinkan orang-orang Mukmin yang diperangi oleh orang-orang musyrik untuk balas memerangi disebabkan oleh telah sekian lamanya mereka bersabar dalam menghadapi kezaliman. Allah sungguh Mahakuasa untuk menolong kekasih-kekasih-Nya yang beriman(1). (1) Ayat ini telah mendahului hukum positif dalam masalah hukum membela diri. Intinya, bahwa membela diri adalah hal yang dibolehkan, apa pun akibatnya. Seseorang yang mempertahankan jiwa, harta atau negaranya tidak akan dituntut di depan Allah dan hukum, meskipun hal itu dapat mengakibatkan terjadinya pembunuhan dan hilangnya nyawa. Demikianlah, ayat ini menegaskan kepada umat Islam bahwa mereka diperkenankan untuk melakukan tindakan defensif jika ada yang menyerang mereka. Oleh karenanya, peperangan yang dilakukan kaum Muslim lebih bersifat defensif, bukan ofensif. Dan mereka diperintahkan untuk menegakkan kebenaran Islam dengan argumentasi dan bukti yang jelas dan kuat, bukan melalui serangan ataupun paksaan.
Al-Ladhīna 'Ukhrijū Min Diyārihim Bighayri Ĥaqqin 'Illā 'An Yaqūlū Rabbunā Al-Lahu ۗ Wa Lawlā Daf`u Allāhi An-Nāsa Ba`đahum Biba`đin Lahuddimat Şawāmi`u Wa Biya`un Wa Şalawātun Wa Masājidu Yudhkaru Fīhā Asmu Allāhi Kathīrāan ۗ Wa Layanşuranna Allāhu Man Yanşuruhu~ ۗ 'Inna Allāha Laqawīyun `Azīzun
022-040 Yaitu orang-orang yang dianiaya oleh orang-orang kafir dan dipaksa untuk meninggalkan kampung halamannya, Makkah, tanpa dosa kecuali untuk menemukan Allah dan menyembah-Nya. Seandainya Allah tidak memberikan kepada kebenaran pembela-pembela yang akan selalu mempertahankan dan melindunginya dari kesewenang-wenangan orang-orang zalim, niscaya kebatilan akan menyebar dan tiran- tiran akan semakin leluasa dalam kesemena-menaan mereka. Dan jika keadaannya terus begitu, para tiran itu akan berhasil membungkam suara kebenaran, merusak gereja, biara, sinagog dan masjid yang merupakan tempat-tempat yang banyak dipakai untuk menyebut nama Allah. Allah telah berjanji akan menolong siapa saja yang menolong agama-Nya, dan akan memuliakan siapa saja yang menjunjung tinggi kebenaran di atas bumi. Janji Allah tidak mungkin dilanggar, karena Allah Mahakuat untuk melaksanakan segala kehendak-Nya dan Mahaperkasa, tidak ada yang mengalahkan.
Al-Ladhīna 'In Makkannāhum Fī Al-'Arđi 'Aqāmū Aş-Şalāata Wa 'Ātaw Az-Zakāata Wa 'Amarū Bil-Ma`rūfi Wa Nahaw `Ani Al-Munkari ۗ Wa Lillāh `Āqibatu Al-'Umūri
022-041 Orang-orang Mukmin yang telah Kami janjikan untuk mendapatkan pertolongan Kami adalah mereka yang, apabila kekuasaan mereka Kami kokohkan di bumi, akan menjaga hubungan mereka dengan Allah dan manusia. Mereka kemudian mengerjakan salat dengan cara yang benar, membayar zakat dan menyalurkannya kepada yang berhak, menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat jelek. Hanya Allah yang berhak menentukan akhir dari semua perkara, dan membuat hina siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Wa 'In Yukadhdhibūka Faqad Kadhdhabat QablahumQawmu Nūĥin Wa `Ādun Wa Thamūdu
022-042 Jika kamu mendapatkan pendustaan dari kaummu, wahai Nabi, janganlah bersedih. Ambillah pelajaran dari sejarah perjalanan para rasul sebelummu. Dari situ, kamu akan mendapatkan bahwa dirimu bukanlah rasul pertama yang didustakan dan disakiti oleh kaumnya. Nabi Nûh didustakan oleh kaumnya, bangsa 'Ad mendustakan Nabi Hûd dan bangsa Tsamûd mendustakan Nabi Shâlih.
Wa 'Aşĥābu Madyana ۖ Wa Kudhdhiba Mūsá Fa'amlaytu Lilkāfirīna Thumma 'Akhadhtuhum ۖ Fakayfa Kāna Nakīri
022-044 Selain itu, penduduk Madyan mendustakan nabi mereka, Syu'aib, dan Fir'aun dan rakyatnya mendustakan nabi Mûsâ. Para rasul itu mengalami seperti yang kamu alami. Kendatipun begitu, mereka masih Aku beri kesempatan, barangkali mereka menjadi sadar dan mau memenuhi seruan kebenaran. Tetapi, ternyata mereka tetap saja melakukan pendusataan dan semakin menjadi dalam menyakiti para rasul. Dengan kata lain, mereka semakin banyak berbuat dosa. Akhirnya mereka pun Aku hukum dengan hukuman yang paling kejam. Maka lihatlah sejarah mereka itu lagi, wahai Muhammad, akan kamu dapatkan bagaimana kejamnya hukuman yang Aku berikan kepada mereka itu. Kesenangan yang mereka dapatkan Aku ubah menjadi bencana, kesehatan menjadi kebinasaan, dan majunya pembangunan menjadi keporak- porandaan.
Faka'ayyin MinQaryatin 'Ahlaknāhā Wa Hiya Žālimatun Fahiya Khāwiyatun `Alá `Urūshihā Wa Bi'rin Mu`aţţalatin Wa Qaşrin Mashīdin
022-045 Kami telah memusnahkan banyak negeri karena penduduknya yang mula-mula membangun, melakukan kezaliman dan mendustakan para rasul. Rumah-rumah runtuh atapnya dan ditinggalkan para penghuni, hingga seolah-olah tidak pernah ada sebelumnya. Sumur-sumur kering tidak dapat dimanfaatkan lagi. Dan istana yang sebelumnya megah, kokoh, dilapisi batu gips, menjadi kosong tidak berpenghuni.
022-046 Tidakkah mereka berjalan meniti bumi untuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri kehancuran orang-orang zalim dan melakukan pendustaan itu? Barangkali saja hati mereka terbangun dari tidur, memikirkan apa yang harus mereka lakukan terhadap seruan kebenaran yang disampaikan kepada mereka, dan mau mendengarkan berita-berita tentang kehancuran orang-orang kafir yang dapat diambil sebagai pelajaran. Tetapi hati mereka telah buta dan membatu, maka mustahil mereka mau mengambil pelajaran dari apa-apa yang mereka lihat dan dengar. Buta hati, itulah buta yang sebenarnya, dan bukan mata.
Wa Yasta`jilūnaka Bil-`Adhābi Wa Lan Yukhlifa Allāhu Wa`dahu ۚ Wa 'Inna Yawmāan `Inda Rabbika Ka'alfi Sanatin Mimmā Ta`uddūna
022-047 Rasa sombong yang ada dalam hati pun kemudian membuat semua orang kafir Makkah tidak mau mempedulikan pelajaran-pelajaran yang ada. Dengan nada menantang dan mengejek, mereka meminta kepadamu, wahai Nabi, untuk mempercepat azab yang pernah kamu janjikan. Azab itu pasti terjadi. Hanya saja, azab itu terjadi pada waktu yang telah ditentukan oleh Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Allah tidak mungkin melanggar janji-Nya, walaupun telah berlalu bertahun-tahun lamanya. Karena satu hari menurut-Nya sama dengan seribu tahun menurut perhitungan kalian(1). (1) Ayat ini sebenarnya telah mendahului penemuan hukum relativisme. Yaitu, bahwa waktu yang ada ini adalah nisbi. Dari itu, konsep tentang adanya waktu kosmos yang mutlak, seperti yang diyakini orang sebelum ditemukannya hukum ini, tidak dapat dipertahankan keabsahannya.
Wa Ka'ayyin MinQaryatin 'Amlaytu Lahā Wa Hiya ŽālimatunThumma 'Akhadhtuhā Wa 'Ilayya Al-Maşīru
022-048 Banyak penduduk negeri yang berbuat zalim seperti orang-orang kafir Makkah itu. Aku menangguhkan azab yang, pada saatnya, pasti akan ditimpakan kepada mereka. Hanya kepada-Ku semua orang akan kembali, dan hanya Aku yang kemudian membalas mereka dengan yang seharusnya mereka terima. Dari itu janganlah kalian lalai, wahai orang-orang kafir, akan akibat penangguhan itu!
022-049 Katakan, wahai Nabi, kepada orang-orang yang melakukan pendustaan dan memintamu untuk mempercepat azab, "Aku tidak berhak untuk membalas amal perbuatan kalian. Aku hanyalah pemberi peringatan akan datangnya azab Allah dengan peringatan yang jelas. Hanya Allahlah yang akan menghitung dan membalas kamu sekalian."
Fa-Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti Lahum Maghfiratun Wa Rizqun Karīmun
022-050 Mereka yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, serta melakukan amal saleh akan mendapatkan ampunan dari Allah atas dosa-dosa yang mereka lakukan dan mendapatkan rezeki yang mulia di surga.
Wa Al-Ladhīna Sa`aw Fī 'Āyātinā Mu`ājizīna 'Ūlā'ika 'Aşĥābu Al-Jaĥīmi
022-051 Adapun mereka yang berusaha sekuat tenaga untuk memerangi al-Qur'ân, menandingi dan menentang orang-orang Mukmin, serta menyangka bahwa dengan begitu mereka akan mencapai sesuatu yang mereka inginkan, mereka itu akan dikekalkan dalam siksa neraka.
Wa Mā 'Arsalnā MinQablika MinRasūlin Wa Lā Nabīyin 'Illā 'Idhā Tamanná 'Alqá Ash-Shayţānu Fī 'Umnīyatihi Fayansakhu Allāhu Mā Yulqī Ash-Shayţānu Thumma Yuĥkimu Allāhu 'Āyātihi Wa ۗ Allāhu `Alīmun Ĥakīmun
022-052 Janganlah kamu bersedih, wahai Muhammad, mendapati perlakuan orang-orang kafir itu! Sebelum kamu pun, setiap kali seorang rasul atau seorang nabi membacakan sesuatu untuk mengajak mereka kepada kebenaran, semua rasul itu dihalangi oleh setan-setan manusia yang membangkang. Setan-setan itu bermaksud untuk menggagalkan dakwah, membuat keragu-raguan dalam sesuatu yang dibacakan itu, dan akhirnya membuat seruan nabi atau rasul itu tidak ada harapan untuk dipenuhi. Tetapi Allah menggagalkan rencana mereka itu, dan kemenangan pun, akhirnya, berada di pihak kebenaran. Allah telah mengokohkan syariat dan menolong rasul-Nya. Dia yang Mahatahu akan keadaan dan tipu daya manusia lagi Mahabijaksana untuk meletakkan segala sesuatu pada tempatnya.
Liyaj`ala Mā Yulqī Ash-Shayţānu Fitnatan Lilladhīna Fī Qulūbihim Marađun Wa Al-Qāsiyati Qulūbuhum ۗ Wa 'Inna Až-Žālimīna Lafī Shiqāqin Ba`īdin
022-053 Adapun mengapa Allah memberi kesempatan kepada para penolak kebenaran untuk membuat keragu- raguan dan merintangi jalan dakwah adalah untuk menguji dan mencoba umat manusia. Orang-orang kafir yang hatinya telah membatu, orang-orang munafik, dan orang-orang yang hatinya sakit, semakin sesat karena menyebarkan dan membela keragu-raguan itu. Maka tidak mengherankan, mengapa orang-orang zalim tersebut mengambil sikap seperti itu, karena mereka telah tenggelam dalam kesesatan, sikap keras kepala dan pertikaian.
022-054 Sebaliknya, orang-orang yang diberi ilmu syariat kemudian mengimaninya, akan semakin bertambah percaya dan mengetahui bahwa yang dikatakan para rasul dan nabi itu adalah benar-benar dari Allah. Dia, sungguh, akan selalu mengawasi problematika orang-orang Mukmin dan membimbing mereka ke jalan lurus yang akan mereka ikuti.
022-055 Orang-orang yang ingkar tidak berhasil menemukan kepastian, dan terus meragukan al-Qur'ân hingga mati atau didatangi azab hari kiamat yang tidak memberikan kasih sayang kepada mereka.
022-056 Pada hari ketika Allah mengadili para hamba-Nya, kekuatan mutlak berada di tangan-Nya. Pada saat itu, orang-orang yang beriman dan berbuat baik akan dikekalkan dalam surga yang menyediakan berbagai jenis kesenangan.
Wa Al-Ladhīna Kafarū Wa Kadhdhabū Bi'āyātinā Fa'ūlā'ika Lahum `Adhābun Muhīnun
022-057 Adapun orang-orang yang ingkar dan mendustakan ayat-ayat al-Qur'ân yang telah Kami turunkan kepada Muhammad akan mendapatkan azab yang hina dan nista.
022-058 Dan orang-orang yang meninggalkan kampung halaman untuk meninggikan agama demi mendapatkan perkenan Allah, lalu terbunuh di medan perang atau meninggal di atas tempat tidur, mereka akan diganjar oleh Allah dengan ganjaran yang paling baik. Dia adalah sebaik-baik yang memberikan pahala yang banyak.
Layudkhilannahum Mudkhalāan Yarđawnahu ۗ Wa 'Inna Allāha La`alīmun Ĥalīmun
022-059 Mereka itu benar-benar akan dimasukkan oleh Allah ke dalam surga yang bertingkat-tingkat yang membuat mereka puas dan bahagia. Sesungguhya Allah Maha Mengetahui keadaan mereka. Karenanya, Dia lalu memberi mereka ganjaran yang baik. Dia juga Mahalembut dan memaafkan kesalahan-kesalahan mereka.
Dhālika Wa Man `Āqaba Bimithli Mā `Ūqiba Bihi Thumma Bughiya `Alayhi Layanşurannahu Allāhu ۗ 'Inna Allāha La`afūwun Ghafūrun
022-060 Begitulah cara Kami dalam mengganjar manusia. Kami tidak pernah berlaku curang. Maka apabila seoang Mukmin, berdasarkan hukum kisas, membalas orang yang berbuat jahat kepadanya hanya dengan kejahatan yang semisal, tetapi si pelaku kejahatan kemudian malah menambah kejahatannya, maka Allah telah mengambil janji untuk menolongnya dari kejahatan orang itu. Allah sungguh banyak ampunan-Nya kepada orang yang membalas suatu kejahatan hanya dengan yang semisal. Dia tidak akan menghukumnya karena hal itu. Dia pun amat luas sifat memaafkannya, hingga di hari kiamat nanti, menutupi kesalahan- kesalahan hamba-Nya yang taat.
Dhālika Bi'anna Allāha Yūliju Al-Layla Fī An-Nahāri Wa Yūliju An-Nahāra Fī Al-Layli Wa 'Anna Allāha Samī`un Başīrun
022-061 Pertolongan itu sesuatu yang ringan bagi Allah, karena Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya yang tampak jelas di depan mata kalian adalah kekuasaan-Nya untuk mengatur alam semesta. Dia memutar malam dan siang, menambah salah satunya dengan bagian yang diambil dari yang lain hingga sebagian gelap malam, umpamanya, menempati sebagian terangnya siang, atau sebaliknya. Dan dengan kekuasaan-Nya yang sempurna itu, Dia juga mendengar suara orang-orang yang teraniaya, mengetahui dan membalas perbuatan orang yang berbuat aniaya.
Dhālika Bi'anna Allāha Huwa Al-Ĥaqqu Wa 'Anna Mā Yad`ūna Min Dūnihi Huwa Al-Bāţilu Wa 'Anna Allāha Huwa Al-`Alīyu Al-Kabīru
022-062 Pertolongan yang diterima oleh orang-orang yang teraniaya itu hanya bisa didapatkan dari Allah semata. Adapun kekuasan-Nya yang penuh untuk mengendalikan alam sebagaimana kalian rasakan itu, dasarnya adalah bahwa Dia adalah satu-satunya Tuhan yang benar. Sedangkan berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang musyrik itu adalah sesuatu yang tidak benar dan palsu. Allah Mahabesar kekuasaan-Nya dan Mahatinggi derajat-Nya di atas yang lain.
022-063 Tidakkah kalian berpikir, wahai orang-orang yang berakal, tentang tanda-tanda kekuaasaan Allah yang ada di sekelilingmu agar kalian kemudian menyembah-Nya? Dialah yang menurunkan air hujan dari awan hingga membuat bumi menjadi hijau, penuh dengan tumbuh-tumbuhan, setelah sebelumnya kering- kerontang. Allah Mahalembut, yang mengetahui secara rinci dan menyediakan apa saja yang mendatangkan manfaat kepada hamba-Nya.
Lahu Mā Fī As-Samāwāti Wa Mā Fī Al-'Arđi ۗ Wa 'Inna Allāha Lahuwa Al-Ghanīyu Al-Ĥamīdu
022-064 Semua yang ada di langit dan bumi adalah milik dan hamba Allah semata. Dia bebas melakukan apa saja atas semua itu dan tidak memerlukan sesuatu apa pun dari hamba-Nya. Sebaliknya merekalah yang memerlukan-Nya. Hanya Dia semata yang pantas menerima pujian dan sanjungan dari semua makhluk.
022-065 Tidakkah kamu melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, wahai orang yang berakal? Dia memudahkan semua manusia untuk memanfaatkan bumi beserta isinya, menjadikan laut layak untuk dilalui kapal, dan mengendalikan bintang-bintang dan planet-planet hingga aturannya tidak rusak atau jatuh ke bumi, kecuali bila kehendak-Nya menentukan lain. Allah benar-benar Mahalembut, Maha Pengasih, dan menyediakan jalan kehidupan kepada semua hamba-Nya. Meskipun semua itu telah jelas, mengapa mereka tidak bersyukur dan beribadah dengan ikhlas kepada-Nya?(1). (1) Ayat ini mengandung fakta-fakta ilmiah yang sangat teliti. Langit--yaitu semua yang ada di atas kita--dimulai dari atmosfer, kemudian ruang angkasa dan benda-benda langit yang bersinar sendiri seperti bintang, rasi, nebula, dan galaksi, lalu benda-benda langit yang tidak bercahaya sendiri seperti satelit, planet, komet, meteor, molekul, atom, dan debu alam, semuanya bisa tetap eksis dan berada pada posisinya disebabkan oleh adanya beberapa kekuatan, terutama gravitasi dan kekuatan yang ditimbulkan oleh gerak. Sifat kasih Allah kepada hamba-Nya tampak pada disediakannya atmosfer yang mengandung zat-zat yang diperlukan untuk hidup dan dapat melindungi penduduk bumi dari bahaya yang diakibatkan oleh berbagai macam sinar alam dan debu-debu meteor yang mengambang di angkasa. Debu-debu itu, apabila menyentuh bagian atas atmosfer, akan terbakar sehingga tidak sempat mencapai ke permukaan bumi. Selain itu, di antara perwujudan kasih sayang-Nya adalah bahwa jatuhnya meteor yang dapat menghancurkan bumi sangat jarang terjadi. Bahkan, kalaupun terjadi, meteor itu akan jatuh di bagian bumi yang terpencil dan tidak berpenduduk.
Wa Huwa Al-Ladhī 'AĥyākumThumma YumītukumThumma Yuĥyīkum ۗ 'Inna Al-'Insāna Lakafūrun
022-066 Dialah yang menghidupkan, mematikan jika ajal telah tiba, dan menghidupkan kalian kembali pada hari kiamat untuk mendapatkan perhitungan dan pembalasan. Kendatipun adanya nikmat dan bukti-bukti itu, ternyata manusia masih tetap ingkar kepada Allah.
022-067 Kami telah memberikan kepada setiap umat terdahulu syariat khusus yang sesuai dengan keadaan mereka pada zaman itu. Mereka pun beribadah kepada Allah berdasarkan aturan-aturan yang terkandung di dalamnya hingga dihapus oleh syariat yang datang kemudian. Oleh karena itu, Kami memberikan kepada umatmu, wahai Muhammad, suatu syariat yang berisi tata cara mengabdi kepada Allah yang berlaku sampai hari kiamat. Jika demikan, maka orang-orang yang mengabdi kepada Allah menurut agama mereka yang lama, tidak berhak untuk menentangmu dengan keras. Agama lama itu telah dihapus dengan agamamu. Maka janganlah kamu pedulikan bantahan mereka itu! Tetaplah menyeru kepada Tuhan, sesuai dengan wahyu yang disampaikan kepadamu, karena kamu benar-benar berjalan di atas petunjuk Tuhan yang lurus.
Wa 'In Jādalūka Faquli Allāhu 'A`lamu Bimā Ta`malūna
022-068 Apabila mereka bersikeras untuk terus mendebatmu, berpalinglah kamu dari mereka, dan katakanlah, "Allah lebih tahu tentang perbuatan kalian dan balasan apa yang pantas untuk itu.
022-070 Ketahuilah, wahai orang yang berakal, bahwa ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, termasuk perbuatan yang dilakukan oleh para pendebat itu. Hal itu sama sekali tidak akan luput dari ilmu-Nya. Semuanya tercatat dalam papan yang terjaga (al-lawh al-mahfûzh), karena untuk meliput, mencatat dan menjaga hal itu adalah sangat mudah bagi Allah Swt.
Wa Ya`budūna Min Dūni Allāhi Mā Lam Yunazzil Bihi Sulţānāan Wa Mā Laysa Lahum Bihi `Ilmun ۗ Wa Mā Lilžžālimīna Min Naşīrin
022-071 Orang-orang musyrik menyembah selain Allah--berupa berhala dan manusia--tanpa suatu bukti pun yang didapat dari kitab suci maupun akal. Sebaliknya, penyembahan itu hanya berdasarkan hawa nafsu dan ikut-ikutan secara membabi buta. Orang-orang musyrik yang menganiaya diri mereka dan merendahkan posisi akal, kelak di hari kiamat tidak mempunyai penolong dan pelindung dari azab neraka.
022-072 Apabila ada yang membacakan ayat-ayat Kami yang jelas kepada orang-orang musyrik itu--yaitu ayat yang berisi bukti kebenaranmu, Muhammad, dan ketidak-benaran peribadatan mereka--kamu akan melihat secara sepintas tanda-tanda kedongkolan di wajah mereka. Rasa dongkol yang tampaknya telah begitu mendarah daging hingga hampir-hampir membuat mereka menerkam setiap orang yang membacakan ayat Allah kepada mereka. Untuk mencerca dan memberi peringatan, katakanlah kepada mereka itu, wahai Nabi, "Apakah kalian mau mendengar jika aku beritahu kalian dengan sesuatu yang lebih menyakitkan daripada kedongkolan yang membakar jiwa kalian semua itu? Sesuatu itu adalah neraka yang dijanjikan Allah kepada orang-orang kafir seperti kalian, pada hari kiamat. Dan alangkah jeleknya tempat kembali dan tempat tinggal seperti itu."
Yā 'Ayyuhā An-Nāsu Đuriba Mathalun Fāstami`ū Lahu~ ۚ 'Inna Al-Ladhīna Tad`ūna Min Dūni Allāhi Lan Yakhluqū Dhubābāan Wa Lawi Ajtama`ū Lahu ۖ Wa 'In Yaslubhumu Adh-Dhubābu Shay'āan Lā Yastanqidhūhu Minhu ۚ Đa`ufa Aţ-Ţālibu Wa Al-Maţlūbu
022-073 Wahai manusia, Kami akan menampakkan suatu kenyataan yang aneh di depan mata kalian. Maka dengarkanlah dan renungkan! Berhala-berhala itu tidak akan mampu menciptakan apa pun, termasuk seekor lalat, makhluk yang hina dan tidak berarti, meskipun mereka saling membantu untuk menciptakannya. Bahkan apabila makhluk yang tidak berarti itu mengambil sebagian dari binatang persembahan, berhala-berhala itu tidak mampu menghalangi atau mengambilnya kembali. Alangkah lemahnya sesuatu yang dikalahkan oleh lalat karena tidak mampu mengambil kembali sesuatu yang telah diambil darinya. Padahal lalat itu sendiri sudah lemah. Keduanya memang sama-sama lemah, tetapi berhala-berhala itu tampak lebih lemah. Oleh karena itu, bagaimana seorang manusia yang berakal sampai hati untuk menyembah dan mencari manfaat dari berhala-berhala seperti itu.
Mā Qadarū Allaha Ĥaqqa Qadrihi~ ۗ 'Inna Allāha Laqawīyun `Azīzun
022-074 Pada saat menyekutukan Allah dengan sesuatu yang paling lemah itu, orang-orang musyrik itu tidak mengetahui dan mengagungkan Allah sebagaimana mestinya. Padahal Allah benar-benar Mahakuasa atas segala sesuatu dan tidak terkalahkan.
Al-Lahu Yaşţafī Mina Al-Malā'ikati Rusulāan Wa Mina An-Nāsi ۚ 'Inna Allāha Samī`un Başīrun
022-075 Kehendak Allah telah menetapkan untuk memilih para utusan dari golongan malaikat dan manusia untuk menyampaikan syariat kepada makhluk-Nya. Dari itu, mengapa kalian tetap menolak seorang rasul yang diutus kepada kalian? Allah Maha Mendengar perkataan-perkataan hamba-Nya, mengetahui secara rinci perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan, dan akan membalas mereka sesuai dengan perbuatan- perbuatan itu.
Ya`lamu Mā Bayna 'Aydīhim Wa Mā Khalfahum ۗ Wa 'Ilá Allāhi Turja`u Al-'Umūru
022-076 Allah Swt. mengetahui semua keadaan mereka, baik yang tampak maupun tidak. Tidak ada satu pun hal tersembunyi yang luput dari pengetahuan-Nya. Hanya kepada-Nya semua perkara akan dikembalikan.
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Arka`ū Wa Asjudū Wa A`budū Rabbakum Wa Af`alū Al-Khayra La`allakum Tufliĥūna
022-077 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mempedulikan ajakan sesat orang-orang kafir itu! Teruslah mengerjakan salat dengan sempurna dan benarl, dengan melakukan rukuk dan sujud! Lalu sembahlah Tuhan yang menciptakan dan memberi kalian rezeki! Janganlah kalian mempersekutukan-Nya! Sebaliknya, lakukanlah segala sesuatu yang bisa membawa kebaikan dan manfaat, agar kalian termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang selalu melakukan perbaikan!
Wa Jāhidū Fī Al-Lahi Ĥaqqa Jihādihi ۚ Huwa Ajtabākum Wa Mā Ja`ala `Alaykum Fī Ad-Dīni Min Ĥarajin ۚ Millata 'Abīkum 'Ibrāhīma ۚ Huwa Sammākumu Al-Muslimyna MinQablu Wa Fī Hādhā Liyakūna Ar-Rasūlu Shahīdāan `Alaykum Wa Takūnū Shuhadā'a `Alá An-Nāsi ۚ Fa'aqīmū Aş-Şalāata Wa 'Ātū Az-Zakāata Wa A`taşimū Billāhi Huwa Mawlākum ۖ Fani`ma Al-Mawlá Wa Ni`ma An-Naşīru
022-078 Berjuanglah dalam rangka menegakkan kalimat Allah dan mengharap keridaan-Nya sampai kalian dapat mengalahkan musuh dan hawa nafsu, sebab Allah memang mendekatkan kalian dengan-Nya dan memilih kalian untuk menjadi pembela agama-Nya serta menjadikan kalian sebagai umat pertengahan. Dia tidak pernah menentukan ketetapan hukum yang memberatkan kalian hingga tidak mampu kalian laksanakan. Sebaliknya, Dia justru memberikan kemudahan pada beberapa hal yang tampak berat oleh kalian, dengan memberlakukan beberapa keringanan. Oleh karena itu, pegang teguhlah agama ini, agama yang dasar- dasar dan prinsip-prinsipnya sama dengan agama Ibrâhîm. Allah menyebut kalian sebagai muslimûn (orang-orang yang berserah diri) di dalam kitab-kitab suci sebelumnya dan di dalam al-Qur'ân ini agar membuat kalian patuh kepada ketentuan hukum yang ditetapkan-Nya. Maka dari itu, jadilah orang yang benar-benar berserah diri, seperti sebutan yang telah diberikan Allah, agar kelak Rasulullah saw. bersaksi bahwa ia telah menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada kalian dan kalian pun melaksanakan pesan- pesan itu lalu kalian akan bahagia. Juga, agar kalian menjadi saksi atas umat-umat terdahulu tentang ajaran al-Qur'ân bahwa rasul-rasul mereka telah menyampaikan pesan-pesan Allah kepada kalian. Jika Allah mengistimewakan kalian dengan sikap patuh kepada-Nya, lalu kalian pun melaksanakan salat dengan sebenarnya, maka kalian berkewajiban membalas karunia dengan bersyukur, selalu taat kepada-Nya, mengerjakan salat dengan sebaik-baiknya, memberi zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya, bertawakal hanya kepada-Nya dalam segala persoalan dan selalu meminta pertolongan kepada-Nya. Sebab, Dia adalah Penolong dan Pembela kalian. Sungguh, Allah adalah sebaik-baik penolong dan sebaik-baik pembela.