046-001 [[46 ~ AL-AHQAF (BUKIT-BUKIT PASIR) Pendahuluan: Makkiyyah, 35 ayat ~ Surat ini berbicara tentang turunnya al-Qurân dari sisi Allah, kewajiban beriman kepada al-Qur'ân, Nabi Muhammad saw. dan kepada hari kiamat. Selain itu, surat ini juga menggugah kita untuk dapat mengambil pelajaran dari musibah yang menimpa orang-orang terdahulu yang tidak mematuhi Allah dan rasul-Nya, berbakti kepada kedua orangtua dan menjaga hak-haknya. Pada bagian selanjutnya, surat ini memaparkan kisah sekelompok jin yang mendengar ketika al-Qur'ân dibaca dan saling menasihati satu sama lain untuk diam mendengarkannya, lalu mereka mendapatkan bahwa al-Qur'ân membenarkan apa yang dibawa oleh rasul-rasul sebelum Muhammad, memberi petunjuk kepada kebenaran dan jalan yang lurus, maka mereka beriman kepadanya dan menyeru kaumnya untuk beriman pula. Akhirnya surat ini ditutup dengan seruan kepada Nabi Muhammad saw. untuk selalu sabar atas sikap orang-orang yang mendustakannya, karena hal itu juga dialami oleh rasul-rasul ulul azmi (ulû al-'azm) sebelumnya.]] Surat ini diawali dengan menyebut dua fonem Arab, hâ dan mîm, seperti beberapa surat lain dalam al-Qur'ân yang juga diawali dengan sejumlah fonem seperti ini.
حَا-مِيم
Tanzīlu Al-Kitābi Mina Allāhi Al-`Azīzi Al-Ĥakīmi
046-002 Al-Qur'ân diturunkan dari sisi Allah, Tuhan Yang Mahaperkasa atas segala sesuatu dan Mahabijaksana dalam setiap tindakan-Nya.
Mā Khalaqnā As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Wa Mā Baynahumā 'Illā Bil-Ĥaqqi Wa 'Ajalin Musamman Wa ۚ Al-Ladhīna Kafarū `Ammā 'Undhirū Mu`riđūna
046-003 Kami tidak menciptakan langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya, kecuali berdasarkan hukum dan aturan yang tetap, untuk suatu tujuan yang sesuai dengan hikmah dan untuk sampai batas waktu yang ditentukan. Orang-orang yang tidak mengakui kenyataan ini akan mengingkari suatu hari ketika manusia dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru untuk menerima balasan yang telah diingatkan kepada mereka.
Qul 'Ara'aytum Mā Tad`ūna Min Dūni Allāhi 'Arūnī Mādhā Khalaqū Mina Al-'Arđi 'Am LahumShirkun Fī As-Samāwāti ۖ Ai'tūnī Bikitābin MinQabli Hādhā 'Aw 'Athāratin Min `Ilmin 'In KuntumŞādiqīna
046-004 Katakanlah kepada orang-orang yang menyembah selain Allah, "Beritahulah aku tentang apa yang kalian sembah selain Allah itu! Perlihatkan kepadaku bagian bumi mana yang telah mereka ciptakan! Atau, adakah mereka mempunyai andil dalam menciptakan langit? Bawalah kepadaku kitab suci dari sisi Allah atau peninggalan dari ilmu orang-orang dahulu yang dapat kalian jadikan sandaran pengakuan kalian itu, jika kalian termasuk orang-orang yang benar."
Wa Man 'Ađallu Mimman Yad`ū Min Dūni Allāhi Man Lā Yastajību Lahu~ 'Ilá Yawmi Al-Qiyāmati Wa Hum `An Du`ā'ihimGhāfilūna
046-005 Siapakah yang lebih sesat dari orang-orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tidak dapat memperkenankan doa sampai hari kiamat nanti? Tetapi, meski demikian, mereka tetap lalai dan tidak sadar.
Wa 'Idhā Ĥushira An-Nāsu Kānū Lahum 'A`dā'an Wa Kānū Bi`ibādatihim Kāfirīna
046-006 Ketika, pada hari kiamat, manusia dikumpulkan untuk dihisab, sembahan-sembahan itu akan menjadi musuh bagi orang-orang yang menyembahnya. Sembahan-sembahan itu akan berlepas diri dan mengingkari anggapan bahwa mereka berhak disembah.
046-007 Apabila ayat-ayat Kami yang nyata telah dibacakan kepada orang-orang musyrik, maka--akibat sikap ingkar dan sombong mereka terhadap ayat-ayat itu--mereka berkata tanpa berpikir, "Ini adalah sihir yang nyata."
'Am Yaqūlūna Aftarāhu ۖ Qul 'Ini Aftaraytuhu Falā Tamlikūna Lī Mina Allāhi Shay'āan ۖ Huwa 'A`lamu Bimā Tufīđūna Fīhi ۖ Kafá Bihi Shahīdāan Baynī Wa Baynakum ۖ Wa Huwa Al-Ghafūru Ar-Raĥīmu
046-008 Bahkan orang-orang kafir itu akan mengatakan, "Muhammad telah membuat al-Qur'ân lalu mengatakannya dari Allah? Jawablah, "Jika aku melakukan kebohongan tentang itu, maka pasti Allah segera menurunkan siksa kepadaku dan kalian tidak akan mampu menghindarkan diriku dari siksa-Nya. Hanya Dia yang lebih mengetahui tuduhan kalian terhadap ayat-ayat-Nya. Cukuplah Dia sebagai saksi atas kebenaranku dan kebohongan kalian. Sesungguhnya Dia Mahaluas ampunan bagi orang-orang yang bertobat, lagi Mahabesar rahmat karena Dia selalu memberi kesempatan bagi orang-orang yang berbuat maksiat untuk memperbaiki diri.
Qul Mā Kuntu Bid`āan Mina Ar-Rusuli Wa Mā 'Adrī Mā Yuf`alu Bī Wa Lā Bikum ۖ 'In 'Attabi`u 'Illā Mā Yūĥá 'Ilayya Wa Mā 'Anā 'Illā Nadhīrun Mubīnun
046-009 Katakan kepada mereka, "Aku bukanlah rasul pertama yang diutus oleh Allah sehingga kalian mengingkari kerasulanku, dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat Allah terhadapku dan kalian. Dalam berbuat dan berkata, aku hanya mengikuti wahyu Allah. Aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang sangat jelas.
Qul 'Ara'aytum 'In Kāna Min `Indi Allāhi Wa Kafartum Bihi Wa Shahida Shāhidun Min Banī 'Isrā'īla `Alá Mithlihi Fa'āmana Wa Astakbartum ۖ 'Inna Allāha Lā Yahdī Al-Qawma Až-Žālimīna
046-010 Katakan, "Jelaskanlah kepadaku jika al-Qur'ân itu datang dari sisi Allah lalu kalian ingkari, sedangkan seseorang dari Banû Isrâ'îl bersaksi dan mengakui adanya kitab suci yang diturunkan oleh Allah. Orang itu beriman, tetapi kalian menyombongkan diri. Bukankah, dengan begitu, kalian menjadi orang yang paling sesat dan paling zalim terhadap diri sendiri. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang menzalimi diri sendiri dan menentang kebenaran.
Wa Qāla Al-Ladhīna Kafarū Lilladhīna 'Āmanū Law Kāna Khayrāan Mā Sabaqūnā 'Ilayhi ۚ Wa 'Idh Lam Yahtadū Bihi Fasayaqūlūna Hādhā 'IfkunQadīmun
046-011 Orang-orang kafir--dengan mengejek dan menyombongkan diri--berkata mengomentari keadaan orang-orang yang beriman, "Kalau sekiranya al-Qur'ân yang dibawa Muhammad itu baik, orang-orang itu tentu tidak akan mendahului kami untuk beriman kepadanya, karena kami adalah orang-orang yang terhormat dan mempunyai akal yang cemerlang." Dan ketika mereka tidak memperoleh petunjuk al-Qur'ân, mereka mengumpat dan mengatakan, "Ini adalah kebohongan lama dari legenda nenek moyang."
Wa MinQablihi Kitābu Mūsá 'Imāmāan Wa Raĥmatan ۚ Wa Hadhā Kitābun Muşaddiqun Lisānāan `Arabīyāan Liyundhira Al-Ladhīna Žalamū Wa Bushrá Lilmuĥsinīna
046-012 Sebelum al-Qur'ân, Allah telah menurunkan Tawrât sebagai teladan dan rahmat bagi orang-orang yang mengamalkannya. Al-Qur'ân yang telah mereka dustakan itu membenarkan kitab suci-kitab suci sebelumnya. Kitab suci al-Qur'ân itu diturunkan dengan bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beristikamah menjalankan kebaikan.
046-013 Orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami hanyalah Allah," lalu melakukan kebaikan, sama sekali tidak akan pernah mengkhawatirkan turunnya sesuatu yang tidak mereka sukai. Mereka juga tidak akan bersedih karena tidak memperoleh sesuatu yang diinginkan.
046-014 Orang-orang yang mengesakan Allah dan beristikamah dalam melakukan kebaikan itu adalah orang-orang yang akan masuk surga dan kekal di dalamnya. Itulah balasan yang diberikan Allah kepada mereka atas kebaikan yang mereka lakukan.
Wa Waşşaynā Al-'Insāna Biwālidayhi 'Iĥsānāan ۖ Ĥamalat/hu 'Ummuhu Kurhāan Wa Wađa`at/hu Kurhāan ۖ Wa Ĥamluhu Wa Fişāluhu Thalāthūna Shahrāan ۚ Ĥattá 'Idhā Balagha 'Ashuddahu Wa Balagha 'Arba`īna SanatanQāla Rabbi 'Awzi`nī 'An 'Ashkura Ni`mataka Allatī 'An`amta `Alayya Wa `Alá Wa A-Dayya Wa 'An 'A`mala Şāliĥāan Tarđāhu Wa 'Aşliĥ Lī Fī Dhurrīyatī ۖ 'Innī Tubtu 'Ilayka Wa 'Innī Mina Al-Muslimīna
046-015 Kami memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandung dan melahirkannya dengan susah payah. Pada masa mengandung dan menyapihnya--yang berlangsung selama tiga puluh bulan--sang ibu merasakan berbagai penderitaan. Ketika sang anak telah menginjak dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku. Berilah aku petunjuk untuk selalu melakukan amal kebaikan yang Engkau ridai. Jadikanlah anak keturunanku sebagai orang yang saleh. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dari segala dosa, dan aku termasuk orang yang berserah diri kepada-Mu. "(1). (1) Berdasarkan ayat ini, dapat diketahui bahwa masa mengandung setidaknya berlangsung selama enam bulan. Disebutkan bahwa masa mengandung dan masa menyusui (sampai dengan masa sapih) berlangsung selama 30 bulan. Sementara, dalam surat Luqmân ayat 14, disebutkan bahwa masa menyusui berlangsung selama dua tahun (24 bulan) Dalam dalam surat al-Baqarah ayat 233 disebutkan juga bahwa masa menyusui berlangsung selama dua tahun penuh. Maka, kalau masa mengandung dan masa menyusui--yaitu 30 bulan--itu dikurangi masa menyusui saja--yaitu 24 bulan--dapat diketahui bahwa masa mengandung adalah enam bulan. Dan hal ini sesuai dengan penemuan ilmiah bahwa seorang bayi yang lahir pada usia kehamilan enam bulan dapat hidup.
046-016 Mereka yang mempunyai sifat-sifat terpuji seperti itu adalah orang-orang yang Kami terima amal baiknya. Kesalahan-kesalahan mereka pun Kami ampuni bersama kelompok penghuni surga. Kami akan mewujudkan janji benar yang pernah Kami ucapkan kepada mereka di dunia.
Wa Al-Ladhī Qāla Liwālidayhi 'Uffin Lakumā 'Ata`idāninī 'An 'Ukhraja Wa QadKhalati Al-Qurūnu MinQablī Wa Humā Yastaghīthāni Allāha Waylaka 'Āmin 'Inna Wa`da Allāhi Ĥaqqun Fayaqūlu Mā Hādhā 'Illā 'Asāţīru Al-'Awwalīna
046-017 Sedangkan orang yang ketika diperintah oleh kedua orangtuanya untuk meyakini datangnya hari kebangkitan berkata, dengan nada membantah dan marah berkata, "Cis! Apakah kalian memperingatkan aku bahwa aku akan dibangkitkan kembali dari kubur, sedangkan umat-umat sebelumku tidak ada satu pun yang dibangkitkan kembali dari kuburnya?" Lalu kedua oragangtuanya itu memohon pertolongan kepada Allah atas dosa yang dilakukan anaknya seraya menyuruhnya beriman dengan berkata, "Kau akan celaka kalau tidak beriman. Janji Allah akan datangnya hari kebangkitan itu pasti benar." Tetapi, dengan semakin mendustakan, anak itu pun menjawab, "Apa yang kalian katakan ini tak lain hanyalah legenda orang-orang dahulu."
'Ūlā'ika Al-Ladhīna Ĥaqqa `Alayhimu Al-Qawlu Fī 'UmaminQadKhalat MinQablihim Mina Al-Jinni Wa Al-'Insi ۖ 'Innahum Kānū Khāsirīna
046-018 Mereka yang berkata demikian adalah orang-orang yang pasti akan mendapatkan azab bersama umat- umat yang terdahulu sebelum mereka, baik dari golongan jin maupun manusia, karena mereka adalah orang-orang yang benar-benar merugi.
Wa Likullin Darajātun Mimmā `Amilū ۖ Wa Liyuwaffiyahum 'A`mālahum Wa Hum Lā Yužlamūna
046-019 Masing-masing orang, Muslim dan kafir, akan mendapat kedudukan yang sesuai dengan apa yang ia lakukan. Itu semua agar Allah menunjukkan keadilan-Nya kepada mereka dan memenuhi balasan amal perbuatan mereka, tanpa dicurangi sedikit pun, karena mereka berhak menerima balasan yang telah ditentukan untuknya.
Wa Yawma Yu`rađu Al-Ladhīna Kafarū `Alá An-Nāri 'Adh/habtumŢayyibātikum Fī Ĥayātikumu Ad-Dunyā Wa Astamta`tum Bihā Fālyawma Tujzawna `Adhāba Al-Hūni Bimā Kuntum Tastakbirūna Fī Al-'Arđi Bighayri Al-Ĥaqqi Wa Bimā Kuntum Tafsuqūna
046-020 Pada hari ketika orang-orang kafir dihadapakan ke neraka lalu dikatakan kepada mereka, "Kalian telah menghabiskan dan menikmati rezeki yang baik dalam kehidupan dunia. Pada hari ini kalian akan dibalas dengan azab yang menghinakan, karena kalian telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan tidak taat kepada Allah.
Wa Adhkur 'Akhā `Ādin 'Idh 'AndharaQawmahu Bil-'Aĥqāfi Wa QadKhalati An-Nudhuru Min Bayni Yadayhi Wa Min Khalfihi~ 'Allā Ta`budū 'Illā Al-Laha 'Innī 'Akhāfu `Alaykum `Adhāba Yawmin `Ažīmin
046-021 Ingatlah Hûd, saudara kaum 'Ad, ketika memberi peringatan kepada kaumnya yang bertempat tinggal di bukit-bukit pasir. Dan, baik sebelum maupun sesudah Hûd, telah banyak rasul yang memberi peringatan serupa. Hûd berkata kepada mereka, "Janganlah kalian menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku khawatir kalian akan ditimpa azab pada hari yang sangat menakutkan. "(1). (1) Kabilah ini bertempat tinggal di bukit-bukit pasir yang disebut Ahqâf. . Namun letak bukit pasir itu sendiri masih diperselisihkan. Di antara ahli sejarah ada yang mengatakan bahwa bukit itu terletak di antara Yaman dan Amman sampai Hadramaut dan Syahr yang terletak di sebelah tenggara semenanjung Arab. Namun sebagian arkeolog berpendapat bahwa bukit itu berada di sebelah timur Aqabah. Pendapat ini didasarkan pada tulisan nabthiyyah yang mereka temukan dalam reruntuhan candi yang ada di gunung Iram. Di sana ditemukan peninggalan-peninggalan Jahiliah kuno yang menguatkan anggapan bahwa lokasi itu adalah apa yang oleh al-Qur'ân disebut dengan kota Iram. Namun semua itu telah musnah sebelum Islam. Dan ketika Islam datang, yang tersisa di sana hanya sember mata air sebagai tempat persinggahan kafilah yang pergi ke Syam (Suriah).
Qālū 'Aji'tanā Lita'fikanā `An 'Ālihatinā Fa'tinā Bimā Ta`idunā 'In Kunta Mina Aş-Şādiqīna
046-022 Dengan ingkar, kaum Nabi Hûd berkata, "Apakah kamu datang hanya karena ingin memalingkan kami dari menyembah tuhan-tuhan kami? Datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar dalam ancaman ini."
Qāla 'Innamā Al-`Ilmu `Inda Allāhi Wa 'Uballighukum Mā 'Ursiltu Bihi Wa Lakinnī 'ArākumQawmāan Tajhalūna
046-023 Hûd berkata, "Sesungguhnya pengetahuan tentang waktu penyiksaan terhadap diri kalian hanyalah ada pada sisi Allah. Aku hanya menyampaikan misi yang dipesankan kepadaku untuk disampaikan. Tetapi aku melihat kalian adalah orang-orang yang bodoh dan tidak mengerti apa yang dibawa oleh para rasul."
Falammā Ra'awhu `Āriđāan Mustaqbila 'AwdiyatihimQālū Hādhā `Āriđun Mumţirunā ۚ Bal Huwa Mā Asta`jaltum Bihi ۖ Rīĥun Fīhā `Adhābun 'Alīmun
046-024 Maka datanglah azab kepada mereka dalam bentuk awan. Ketika mereka melihat awan terbentang di ufuk menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, "Inilah awan yang akan membawa hujan dan kebaikan bagi kita." Lalu dikatakan kepada mereka, "Bukan! Itu adalah siksaan yang kalian minta untuk disegerakan: angin yang membawa azab yang pedih dan menghancurkan segala sesuatu atas perintah Sang Pencipta." Angin itu pun menghancurkan mereka semua hingga tak ada yang tersisa kecuali tempat tinggal mereka saja. Demikianlah balasan yang Kami berikan kepada orang-orang yang melakukan dosa seperti mereka.
046-025 Maka datanglah azab kepada mereka dalam bentuk awan. Ketika mereka melihat awan terbentang di ufuk menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, "Inilah awan yang akan membawa hujan dan kebaikan bagi kita." Lalu dikatakan kepada mereka, "Bukan! Itu adalah siksaan yang kalian minta untuk disegerakan: angin yang membawa azab yang pedih dan menghancurkan segala sesuatu atas perintah Sang Pencipta." Angin itu pun menghancurkan mereka semua hingga tak ada yang tersisa kecuali tempat tinggal mereka saja. Demikianlah balasan yang Kami berikan kepada orang-orang yang melakukan dosa seperti mereka.
Wa Laqad Makkannāhum Fīmā 'In Makkannākum Fīhi Wa Ja`alnā Lahum Sam`āan Wa 'Abşārāan Wa 'Af'idatan Famā 'Aghná `Anhum Sam`uhum Wa Lā 'Abşāruhum Wa Lā 'Af'idatuhum MinShay'in 'Idh Kānū Yajĥadūna Bi'āyāti Allāhi Wa Ĥāqa Bihim Mā Kānū Bihi Yastahzi'ūn
046-026 Wahai penduduk Mekah, sesungguhnya Kami benar-benar telah meneguhkan kaum 'Ad dengan kelapangan hidup dan kekuatan yang belum pernah Kami berikan kepada kalian. Mereka Kami berikan pendengaran, penglihatan dan hati yang dapat mereka manfaatkan. Namun pendengaran, penglihatan dan hati itu tidak ada gunanya sedikit pun, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah. Itulah yang menjadi penghalang bagi mereka untuk memanfaatkan apa yang diberikan kepada mereka. Mereka diliputi oleh azab yang dahulu mereka olok-olokkan.
Wa Laqad 'Ahlaknā Mā Ĥawlakum Mina Al-Qurá Wa Şarrafnā Al-'Āyāti La`allahum Yarji`ūna
046-027 Wahai penduduk Mekah, sesungguhnya Kami telah menghancurkan negeri-negeri yang ada di sekitar kalian. Kami telah menjelaskan kepada mereka bukti-bukti kebesaran Kami dengan berbagai macam cara, agar mereka kembali dan bertobat dari sikap ingkarnya. Tetapi mereka tidak mau kembali dan tetap berada dalam sikap ingkarnya.
Falawlā Naşarahumu Al-Ladhīna Attakhadhū Min Dūni Allāhi Qurbānāan 'Ālihatan ۖ Bal Đallū `Anhum ۚ Wa Dhalika 'Ifkuhum Wa Mā Kānū Yaftarūna
046-028 Mengapa tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya itu tidak dapat menolong mereka dari kehancuran? Tuhan-tuhan itu bahkan telah lenyap dari mereka tatkala mereka membutuhkan pertolongan. Kehinaan dan lenyapnya tuhan-tuhan mereka itu adalah akibat kebohongan yang mereka ada-adakan.
Wa 'IdhŞarafnā 'Ilayka Nafarāan Mina Al-Jinni Yastami`ūna Al-Qur'āna Falammā Ĥađarūhu Qālū 'Anşitū ۖ Falammā Quđiya Wa Llaw 'Ilá Qawmihim Mundhirīna
046-029 Dan ingatlah, hai Muhammad, ketika Kami menghadapkan kepadamu sekelompok jin yang mendengarkan al-Qur'ân. Ketika mereka hadir saat al-Qur'ân dibacakan, mereka berkata satu sama lain, "Diam dan dengarkan!" Dan Ketika telah selesai dibacakan, mereka cepat-cepat kembali kepada kaumnya untuk mengingatkan mereka agar tidak bersikap kafir dan mengajak mereka untuk beriman.
046-030 Jin-jin yang hadir saat al-Qur'ân dibaca itu berkata, "Wahai kaum kami, kami telah mendengar sebuah kitab suci yang diturunkan setelah Mûsâ, membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya dan memberi petunjuk kepada keyakinan yang benar dan syariat yang lurus.
Yā Qawmanā 'Ajībū Dā`iya Allāhi Wa 'Āminū Bihi Yaghfir Lakum MinDhunūbikum Wa Yujirkum Min `Adhābin 'Alīmin
046-031 Wahai kaum kami, penuhilah panggilan orang yang menyeru kepada Allah yang memberi petunjuk kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Berimanlah kepada Allah niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosa kalian dan melepaskan kalian dari azab yang amat pedih!'
Wa Man Lā Yujib Dā`iya Allāhi Falaysa Bimu`jizin Fī Al-'Arđi Wa Laysa Lahu Min Dūnihi~ 'Awliyā'u ۚ 'Ūlā'ika Fī Đalālin Mubīnin
046-032 Dan barangsiapa yang tidak memenuhi panggilan orang yang menyeru kepada Allah, maka ia tidak akan mampu melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi. Ia juga tidak mempunyai penolong-penolong selain Allah yang mampu menolak azab-Nya. Mereka yang tidak memenuhi penggilan orang yang menyeru kepada Allah, berada dalam kebingungan dan jauh dari kebenaran.
046-033 Apakah mereka lalai dan tidak mengetahui bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi tanpa merasa payah itu mampu untuk menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati? Ya, Allah sangat mampu melakukan itu, karena Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
046-034 Ingatlah hari ketika orang-orang kafir dihadapkan kepada neraka. Dengan nada mencela, kepada mereka dikatakan, "Bukankah azab ini benar seperti yang Kami peringatkan kepadamu di dunia dahulu?" Mereka menjawab, "Ya. Demi Tuhan, azab ini memang benar." Lalu Allah berfirman, "Rasakan azab yang pedih akibat sikap kekafiran dan kebohongan kalian."
046-035 Sabarlah, wahai Muhammad, terhadap orang-orang kafir seperti rasul-rasul yang mempunyai keteguhan hati dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan--yaitu mereka yang disebut ulul azmi (ulû al-'azm). Kamu tidak perlu meminta agar siksaan untuk mereka disegerakan, karena siksaan itu pasti akan menimpa mereka juga, betapa pun lamanya nanti. Pada hari ketika mereka menyaksikan siksaan yang diancamkan kepada mereka itu, mereka merasa seolah-olah hanya tinggal di dunia sesaat dari siang hari saja. Apa yang kamu nasihatkan itu cukup menjadi pelajaran. Tidak ada yang dihancurkan dengan azab Allah kecuali orang-orang yang tidak taat kepada-Nya.