019-001 [[19 ~ MARYAM (MARYAM) Pendahuluan: Makkiyyah, 98 ayat ~ Surat ini termasuk golongan surat Makkiyyah, kecuali ayat 58 dan 71. Jumlah ayatnya sebanyak 98 ayat. Surat ini dimulai dengan huruf fonetis sebagaimana beberapa surat lain. Dalam surat ini terdapat kisah lahirnya Yahyâ bin Zakariyyâ a. s. tatkala Zakariyyâ, dalam usianya yang telah lanjut, memohon kepada Allah agar dikaruniai seorang anak. Di sisi lain, istrinya adalah seorang wanita yang mandul. Kemudian setelah itu dijelaskan kisah Maryam, Sang Perawan Suci, dan kelahiran Nabi 'Isâ a. s. Selain itu disebutkan juga kisah Nabi Ibrâhîm, dakwahnya kepada keesaan Allah, permintaan dia kepada bapaknya agar berhenti menyembah berhala, dan dialog antara mereka berdua seputar berhala dan kekuasaan setan. Dalam surat ini terdapat petunjuk mengenai ihwal beberapa nabi keturunan Ibrâhîm a. s, yaitu Ismâ'îl, Ishâq dan anak cucunya, dan juga kisah Nabi Idrîs. Kemudian setelah itu Allah menyebutkan pergantian generasi yang datang setelah nabi-nabi tersebut. Di antara mereka ada yang taat dan ada pula yang melanggar. Allah telah menjelaskan bahwa surga adalah balasan bagi orang-orang yang beriman, dan neraka adalah balasan bagi orang-orang kafir. Di samping itu Allah juga menerangkan keadaan orang-orang kafir di nereka jahanam, dan orang-orang yang sesat yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah mempunyai anak." Selain itu, Allah menerangkan kedudukan al-Qur'ân, memberi peringatan kepada orang-orang kafir, membuat ibarat kehancuran orang-orang yang durhaka kepada para nabi. Mengenai yang terakhir, disebutkan bahwa tidak ada sedikit pun bekas mereka yang tersisa.]] Kâf, Hâ, Yâ, 'Ayn, Shâd adalah huruf-huruf fonemis yang digunakan untuk menjelaskan mukjizat al-Qur'ân yang berasal dari jenis huruf-huruf tersebut. Selain itu, juga untuk menggugah perhatian orang untuk mendengarkan.
كَاف-هَا-يَا-عَين-صَاد
DhikruRaĥmati Rabbika `Abdahu Zakarīyā
019-002 Ini adalah kisah Tuhanmu, hai Muhammad, tentang kasih sayang-Nya yang diberikan kepada hamba dan nabi-Nya, Zakariyyâ,
Qāla Rabbi 'Innī Wahana Al-`Ažmu Minnī Wa Ashta`ala Ar-Ra'su Shaybāan Wa Lam 'Akun Bidu`ā'ika Rabbi Shaqīyāan
019-004 Ia berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, bahkan aku bahagia bila doaku terkabulkan.
Wa 'Innī Khiftu Al-Mawāliya Min Warā'ī Wa Kānati Amra'atī `Āqirāan Fahab Lī Min Ladunka Walīyāan
019-005 Aku sungguh merasa khawatir terhadap kerabatku setelah aku meninggal dunia. Mereka tidak dapat menangani urusan agama dengan baik, sedang istriku adalah seorang yang mandul. Maka anugerahilah aku, dari karunia-Mu, seorang anak yang akan menggantikan posisiku di masyarakat.
Yarithunī Wa Yarithu Min 'Āli Ya`qūba ۖ Wa Aj`alhu Rabbi Rađīyāan
019-006 Selain itu, juga mewarisi aku dalam ilmu dan agama, dan mewarisi kerajaan dari keturunan Ya'qûb. Jadilkanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang mendapat perkenan-Mu dan perkenan manusia."
019-007 Zakariyyâ kemudian dipanggil, "Wahai Zakariyyâ, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu tentang kedatangan seorang anak yang Kami beri nama Yahyâ. Tidak ada seorang pun yang Kami beri nama itu sebelumnya."
Qāla Rabbi 'Anná Yakūnu Lī Ghulāmun Wa Kānat Amra'atī `Āqirāan Wa Qad Balaghtu Mina Al-Kibari `Itīyāan
019-008 Dengan rasa heran, Zakariyyâ berkata, "Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, sedang istriku dalam keadaan mandul dan aku telah mencapai umur yang sangat tua?"
Qāla Kadhālika Qāla Rabbuka Huwa `Alayya Hayyinun Wa QadKhalaqtuka MinQablu Wa Lam Taku Shay'āan
019-009 Lalu Allah mewahyukan kepada Zakariyyâ, "Persoalannya adalah seperti yang telah Aku kabarkan. Memberimu seorang anak dalam usiamu yang sangat tua dan istrimu yang mandul adalah hal yang sangat mudah bagi-Ku, dan hal itu tidaklah mustahil. Sesungguhnya Aku telah menciptakanmu, padahal sebelumnya kamu belum ada sama sekali."
019-010 Zakariyyâ berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku tanda sebagai bukti terjadinya apa yang Engkau kabarkan kepadaku." Allah berfirman, "Tandanya adalah kamu tidak boleh bercakap-cakap selama tiga malam, sedangkan lidah dan indera kamu dalam keadaan sehat."
Fakharaja `Alá Qawmihi Mina Al-Miĥrābi Fa'awĥá 'Ilayhim 'An Sabbiĥū Bukratan Wa `Ashīyāan
019-011 Zakariyyâ pun kemudian keluar dari tempat salatnya menuju kaumnya, lalu memberi isyarat kepada mereka agar bertasbih kepada Allah pada waktu pagi dan petang.
Yā Yaĥyá Khudhi Al-Kitāba Biqūwatin ۖ Wa 'Ātaynāhu Al-Ĥukma Şabīyāan
019-012 Yahyâ lahir dan tumbuh menjadi remaja. Lalu ia diseru dan diperintah untuk menjalankan apa yang ada di dalam kitab Tawrât dengan sungguh-sungguh. Sesungguhnya sejak masa kanak-kanak, Allah telah memberinya pemahaman yang kuat terhadap agama dan hukum-hukum.
Wa Barrāan Biwālidayhi Wa Lam Yakun Jabbārāan `Aşīyāan
019-014 Dan Allah menjadikannya seorang yang selalu berbakti dan berbuat baik kepada kedua orangtuanya serta tidak menjadikannya orang yang sombong kepada manusia dan berbuat maksiat kepada Allah.
Wa Adhkur Fī Al-Kitābi Maryama 'IdhAntabadhat Min 'Ahlihā MakānāanSharqīyāan
019-016 Ceritakanlah, wahai Muhammad, kisah Maryam yang ada di dalam al-Qur'ân, saat ia menjauhkan diri dari keluarganya dan dari manusia ke suatu tempat yang berada di sebelah timur dari tempat tinggalnya.
019-017 Dan Maryam pun memasang tabir antara dirinya dan mereka. Lalu Allah mengutus Jibrîl kepadanya dalam bentuk manusia yang sempurna, supaya ia tidak takut jika melihatnya dalam bentuk malaikat yang tidak dikenal.
Qālat 'Innī 'A`ūdhu Bir-Raĥmani Minka 'In Kunta Taqīyāan
019-018 Maryam berkata, "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dari dirimu, jika kamu benar-benar seorang yang bertakwa dan takut kepada Allah."
Qāla 'Innamā 'Anā Rasūlu Rabbiki Li'haba Laki Ghulāmāan Zakīyāan
019-019 Malaikat Jibrîl berkata, "Aku hanyalah seorang utusan dari Tuhanmu, untuk menjadi perantara dalam pemberian seorang anak laki-laki yang suci dan baik kepadamu."
Qāla Kadhāliki Qāla Rabbuki Huwa `Alayya Hayyinun ۖ Wa Linaj`alahu~ 'Āyatan Lilnnāsi Wa Raĥmatan Minnā ۚ Wa Kāna 'Amrāan Maqđīyāan
019-021 Jibrîl berkata, "Benar apa yang kamu katakan. Kamu memang tidak pernah disentuh seorang pun. Kendatipun demikian, Tuhanmu telah berfirman, 'Pemberian anak tanpa seorang bapak adalah soal yang mudah bagi-Ku, agar menjadi bukti bagi manusia akan besarnya kekuasaan Kami, dan untuk menjadi rahmat bagi orang yang menjadikannya sebagai petunjuk. Sesungguhnya penciptaan 'Isâ adalah sesuatu yang telah ditetapkan, dan pasti terjadi'."
019-022 Kehendak Allah pun terwujud. Maryam pun mengandung 'Isâ a. s. sesuai dengan kehendak-Nya. Maryam, dengan kandungan itu, menjauhkan diri dari manusia di tempat yang jauh.
019-023 Rasa sakit hendak melahirkan memaksa Maryam untuk bersandar dan menutup dirinya pada pangkal pohon kurma. Ia membayangkan kemungkinan sikap ingkar keluarganya terhadap kelahiran anaknya kelak. Ia pun berharap cepat meninggal dunia supaya kejadian ini tidak lagi berarti dan cepat dilupakan.
Fanādāhā Min Taĥtihā 'Allā Taĥzanī Qad Ja`ala Rabbuki Taĥtaki Sarīyāan
019-024 Maryam kemudian diseru oleh malaikat dari tempat yang rendah di bawahnya, "Janganlah kamu bersedih hati karena kesendirian, tidak ada makanan dan minuman serta karena gunjingan orang. Sesungguhnya Allah telah menjadikan anak sungai di dekatmu.
Wa Huzzī 'Ilayki Bijidh`i An-Nakhlati Tusāqiţ `Alayki Ruţabāan Janīyāan
019-025 Dan gerakkan pangkal pohon kurma itu ke arahmu, ia akan menjatuhkan buahnya yang baik kepadamu(1). (1) Buah kurma yang matang mengandung zat makanan utama yang mudah dicerna. Karena itu, kurma menjadi makanan yang baik untuk wanita setelah melahirkan (masa nifas).
Fakulī Wa Ashrabī Wa Qarrī `Aynāan ۖ Fa'immā Taraynna Mina Al-Bashari 'Aĥadāan Faqūlī 'Innī Nadhartu Lilrraĥmani Şawmāan Falan 'Ukallima Al-Yawma 'Insīyāan
019-026 Makanlah dari buah kurma itu dan minumlah serta bersenang-senanglah. Jika kamu melihat seseorang mengingkari perkara ini, maka berilah isyarat bahwa kamu sedang berpuasa bicara dan tidak akan berbicara kepada siapa pun hari itu.
019-027 Maryam mendatangi kerabatnya sambil membawa 'Isâ. Dengan rasa heran dan ingkar, mereka berkata kepadanya, "Sesungguhnya kamu telah membawa sesuatu yang amat buruk dan mungkar."
019-028 "Wahai kerabat Hârûn, Nabi yang bertakwa dan taat," kata mereka lagi, "bagaimana kamu melakukan hal itu, padahal bapakmu sama sekali bukan orang yang tak bermoral, dan ibumu pun bukan seorang pezina."(1). (1) Dalam Ensiklopedia Britanica disebutkan bahwa al-Qur'ân telah melakukan kesalahan sejarah ketika mengatakan bahwa Maryam adalah saudara Hârûn seperti termaktub pada ayat di atas. Padahal antara Hârûn, saudara Mûsâ, dan Maryam terdapat jarak ratusan tahun. Ensiklopedi itu lupa bahwa arti "saudara" di sini bukan dalam arti hubungan darah, tetapi "saudara" atas dasar kesamaan sikap, seperti disebut dalam kamus Lisân al-'Arab. Dengan demikian, sebutan bahwa Maryam saudara Hârûn adalah saudara dalam arti orang yang mempunyai kesamaan sifat kebaikan dan ketakwaan.
019-029 Maryam menunjuk anaknya, 'Isâ a. s., supaya mereka berbicara langsung kepadanya. Lalu mereka berkata, "Bagaimana kami dapat berbicara dengan anak kecil yang masih dalam buaian?"
Qāla 'Innī `Abdu Allāhi 'Ātāniya Al-Kitāba Wa Ja`alanī Nabīyāan
019-030 Ketika 'Isâ mendengar perkataaan mereka, Allah lalu menjadikannya dapat berbicara, "Sesungguhnya aku adalah hamba Allah yang akan diberi kitab Injîl. Allah akan memilihku menjadi seorang nabi.
Wa Ja`alanī Mubārakāan 'Ayna Mā Kuntu Wa 'Awşānī Biş-Şalāati Wa Az-Zakāati Mā Dumtu Ĥayyāan
019-031 Allah menjadikan aku sebagai orang yang diberkati, mengajarkan kebaikan dan mendatangkan kebaikan bagi manusia. Dia memerintahkanku untuk melakukan salat dan menunaikan zakat selama hidupku.
Wa Barrāan Biwālidatī Wa Lam Yaj`alnī JabbārāanShaqīyāan
019-032 Dia juga memerintahkanku untuk berbakti kepada ibuku, dan tidak menjadikan aku bersikap aniaya kepada manusia, serta celaka karena berbuat maksiat kepada-Nya.
019-034 Orang yang bersifat seperti itu adalah 'Isâ putra Maryam. Inilah pernyataan yang benar tentang dirinya yang banyak dipertentangkan oleh orang-orang yang mendustakannya dan yang kenabiannya diragukan oleh banyak orang.
Mā Kāna Lillāh 'An Yattakhidha Min Waladin ۖ Subĥānahu~ ۚ 'Idhā Qađá 'Amrāan Fa'innamā Yaqūlu Lahu Kun Fayakūnu
019-035 Tidak benar bahwa Allah mempunyai anak--Mahasuci Allah dari hal itu. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, niscaya kehendak-Nya itu akan terlaksana. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Dengan berkata, "Jadilah," maka akan terwujud makhluk yang dikehendaki-Nya.
Wa 'Inna Allāha Rabbī Wa Rabbukum Fā`budūhu ۚ Hādhā Şirāţun Mustaqīmun
019-036 Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian. Maka sembahlah Dia, dan jangan sekali-kali kalian menyekutukan-Nya. Dan apa yang aku serukan kepada kalian ini adalah jalan menuju kebahagiaan.
Fākhtalafa Al-'Aĥzābu Min Baynihim ۖ Fawaylun Lilladhīna Kafarū Min Mash/hadi Yawmin `Ažīmin
019-037 Meskipun begitu, orang-orang Ahl al-Kitâb berselisih paham tentang 'Isâ, dan terbagi-bagi menjadi beberapa kelompok. Maka, azab yang pedih disediakan bagi mereka saat mendatangi hari perhitungan, menyaksikan hari kiamat dan menerima balasan yang amat buruk.
'Asmi` Bihim Wa 'Abşir Yawma Ya'tūnanā ۖ Lakini Až-Žālimūna Al-Yawma Fī Đalālin Mubīnin
019-038 Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka bertemu dengan Allah! Tetapi pada hari ini, karena sikap mereka yang menzalimi diri sendiri dan tidak mau memanfaatkan pendengaran dan penglihatannya ketika di dunia, mereka benar-benar sesat dari kebenaran.
Wa 'Andhirhum Yawma Al-Ĥasrati 'IdhQuđiya Al-'Amru Wa Hum Fī Ghaflatin Wa Hum Lā Yu'uminūna
019-039 Wahai Rasul, berilah peringatan kepada orang-orang yang zalim tentang suatu hari tatkala mereka menyesal atas kelalaian mereka terhadap hak Allah dan hak mereka sendiri, sementara pada saat itu perkara mereka telah diputuskan dan sudah menerima balasan. Sesungguhnya mereka di dunia telah lalai dengan hari itu, karena mereka tidak percaya akan hari kebangkitan dan pembalasan.
Wa Adhkur Fī Al-Kitābi 'Ibrāhīma ۚ 'Innahu Kāna Şiddīqāan Nabīyāan
019-041 Wahai Rasul, ceritakanlah kepada manusia kisah Ibrâhîm yang terdapat dalam al-Qur'ân. Ibrâhîm sungguh seorang yang sangat benar perkataan dan perbuatannya dan seorang yang mendapatkan wahyu dari Allah.
'IdhQāla Li'abīhi Yā 'Abati Lima Ta`budu Mā Lā Yasma`u Wa Lā Yubşiru Wa Lā Yughnī `Anka Shay'āan
019-042 Ingatlah ketika Ibrâhîm berkata dengan lemah lembut kepada bapaknya, "Wahai Bapak, mengapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat mendengar dan melihat, juga tidak dapat mendatangkan kebaikan untukmu dan tidak dapat menolak kejahatan dari dirimu?
Yā 'Abati 'Innī Qad Jā'anī Mina Al-`Ilmi Mā Lam Ya'tika Fa Attabi`nī 'Ahdika Şirāţāan Sawīyāan
019-043 Wahai Bapak, sesungguhnya aku telah memperoleh ilmu pengetahuan tentang Allah melalui wahyu yang tidak kamu peroleh, juga pengetahuan tentang kewajiban manusia terhadap Tuhannya. Oleh karena itu, ikutilah aku dan berimanlah kepada apa yang aku serukan kepadamu, niscaya aku akan tunjukkan kepadamu jalan lurus yang membawamu kepada kebenaran dan kebahagiaan.
019-044 Wahai Bapak, janganlah engkau menaati setan untuk menyembah berhala seperti yang diajaknya kepadamu. Sesungguhnya setan itu selalu mendurhakai Allah dan menentang perintah-Nya.
019-045 Wahai Bapak, sesungguhnya aku khawatir jika kamu terus berada dalam kekufuran, kamu akan ditimpa azab yang sangat pedih dari Allah, sehingga menjadi teman setan, yang saling menolong, di dalam neraka."
019-046 Dengan sikap ingkar, bapaknya berkata dan mengancam Ibrâhîm, "Wahai Ibrâhîm, mengapa kamu berpaling dari tuhan-tuhanku dan mengajakku untuk menyembah Tuhanmu? Jika kamu tidak berhenti mencela tuhanku, akan aku lempari kamu dengan bebatuan. Berhati-hatilah kamu terhadapku dan tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama sampai reda amarahku kepadamu."
019-047 Ibrâhîm bersikap lembut terhadap bapaknya, lalu mengucapkan salam perpisahan seraya berkata, "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, dan aku akan memohon kepada Tuhanku agar engkau mendapatkan petunjuk dan ampunan. Sesungguhnya Tuhanku selalu menyayangiku dan berada di dekatku.
Wa 'A`tazilukum Wa Mā Tad`ūna Min Dūni Allāhi Wa 'Ad`ū Rabbī `Asá 'Allā 'Akūna Bidu`ā'i Rabbī Shaqīyāan
019-048 Kini tibalah saatnya aku meninggalkan kalian semua dan menjauhi apa yang kalian sembah selain Allah. Aku akan menyembah Tuhanku semata, dengan harapan Dia akan menerima ketaatanku dan tidak menyia- nyiakan harapanku."
Falammā A`tazalahum Wa Mā Ya`budūna Min Dūni Allāhi Wahabnā Lahu~ 'Isĥāqa Wa Ya`qūba ۖ Wa Kullā Ja`alnā Nabīyāan
019-049 Ketika Ibrâhîm telah memisahkan diri dari bapaknya, kaumnya, dan tuhan-tuhan mereka, Allah kemudian memuliakannya dengan memberikan kepadanya keturunan yang saleh, pada saat-saat ia hampir putus asa. Sebab, kala itu, ia dan istrinya telah sampai pada batas umur yang tidak mungkin lagi memperoleh keturunan. Allah menganugerahkan kepadanya Ishâq, dan dari Ishâq Allah memberi Ya'qûb yang semuanya dijadikan nabi.
Wa Wahabnā Lahum MinRaĥmatinā Wa Ja`alnā Lahum Lisāna Şidqin `Alīyāan
019-050 Lebih dari kenabian, Kami pun memberikan mereka banyak kebaikan agama dan dunia dengan rahmat Kami. Kami memberikan pula kenangan baik yang abadi kepada mereka melalui buah tutur yang baik lagi terhormat yang selalu menyebut mereka.
Wa Adhkur Fī Al-Kitābi Mūsá ۚ 'Innahu Kāna Mukhlaşāan Wa Kāna Rasūlāan Nabīyāan
019-051 Wahai Muhammad, ceritakan pula kepada mereka kisah Mûsâ yang ada di dalam al-Qur'ân. Sesungguhnya ia adalah orang yang tulus jiwa, hati dan jasmaninya kepada Allah. Dan ia telah dipilih sebagai nabi dan rasul.
Wa Nādaynāhu Min Jānibi Aţ-Ţūri Al-'Aymani Wa Qarrabnāhu Najīyāan
019-052 Mûsâ Kami beri kemuliaan dan Kami panggil di gunung Thûr. Ia pun mendengar panggilan Tuhannya dari arah kanan. Sebagai pemuliaan, ia Kami dekatkan dan Kami pilih untuk bermunajat kepada Kami.
Wa Wahabnā Lahu MinRaĥmatinā 'Akhāhu Hārūna Nabīyāan
019-053 Kami berikan kepadanya sebagian dari rahmat dan nikmat Kami. Selain itu, saudara Mûsâ, Hârûn, juga Kami jadikan nabi untuk membantu dalam menyampaikan risalah.
Wa Adhkur Fī Al-Kitābi 'Ismā`īla ۚ 'Innahu Kāna Şādiqa Al-Wa`di Wa Kāna Rasūlāan Nabīyāan
019-054 Wahai Muhammad, ceritakan juga kepada mereka kisah Ismâ'îl yang ada di dalam al-Qur'ân. Sesungguhnya ia adalah orang yang menepati janji. Ismâ'îl telah berjanji kepada bapaknya untuk sabar dan tabah atas penyembelihan dirinya, dan ia menepatinya. Lalu ia diganti, dengan seekor kambing, dan dimuliakan dengan membawa misi kerasulan dan kenabian.
Wa Kāna Ya'muru 'Ahlahu Biş-Şalāati Wa Az-Zakāati Wa Kāna `Inda Rabbihi Marđīyāan
019-055 Ia menyuruh keluarganya untuk mendirikan salat dan menunaikan zakat. Dan ia adalah seorang yang mendapatkan tempat yang mulia berupa keridaan Tuhannya.
Wa Adhkur Fī Al-Kitābi 'Idrīsa ۚ 'Innahu Kāna Şiddīqāan Nabīyāan
019-056 Wahai Muhammad, ceritakan juga kepada mereka kisah Idrîs yang ada di dalam al-Qur'ân. Sesungguhnya Idrîs adalah seorang yang benar perkataan dan perbuatannya. Allah telah memberikan anugerah kenabian kepadanya.
019-057 Dengan kenabian itu, ia diangkat ke derajat yang tinggi.
وَرَفَعْنَاهُ مَكَاناً عَلِيّاً
'Ūlā'ika Al-Ladhīna 'An`ama Allāhu `Alayhim Mina An-Nabīyīna MinDhurrīyati 'Ādama Wa Mimman Ĥamalnā Ma`a Nūĥin Wa MinDhurrīyati 'Ibrāhīma Wa 'Isrā'īla Wa Mimman Hadaynā Wa Ajtabaynā ۚ 'Idhā Tutlá `Alayhim 'Āyātu Ar-Raĥmāni Kharrū Sujjadāan Wa Bukīyāan
019-058 Orang-orang yang Kami berikan berbagai kenikmatan dunia dan akhirat yang telah disebutkan tadi, yaitu para nabi dari keturunan Adam dan keturunan orang-orang yang telah diselamatkan melalui bahtera Nûh, keturunan Ibrâhîm seperti Ismâ'îl, keturunan Ya'qûb seperti nabi-nabi Banû Isrâ'îl, dan orang-orang yang Kami beri petunjuk kepada kebenaran dan Kami pilih untuk meninggikan kalimat Allâh, adalah orang-orang yang apabila mendengar ayat-ayat Allah yang dibacakan kepada mereka, mereka segera sujud dan tunduk kepada Allah dengan penuh kekhusyukan.
Fakhalafa Min Ba`dihimKhalfun 'Ađā`ū Aş-Şalāata Wa Attaba`ū Ash-Shahawāti ۖ Fasawfa Yalqawna Ghayyāan
019-059 Sesudah orang-orang pilihan itu, datanglah generasi-generasi yang tidak mengikuti petunjuk mereka. Generasi tersebut meninggalkan salat, tidak mau mengambil manfaat dan petunjuk dari salat serta bergelimang dalam kemaksiatan. Kelak, mereka akan menerima balasan kesesatan mereka di dunia dan akhirat.
'Illā Man Tāba Wa 'Āmana Wa `Amila Şāliĥāan Fa'ūlā'ika Yadkhulūna Al-Jannata Wa Lā Yužlamūna Shay'āan
019-060 Tetapi mereka yang segera bertobat, beriman dan beramal saleh, sesungguhnya Allah akan menerima pertobatan mereka. Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga, dan pahala mereka tidak akan dikurangi sedikit pun.
019-061 Surga ini adalah tempat abadi yang telah dijanjikan Sang Pengasih kepada para hamba-Nya yang bertobat dan mempercayai-Nya meskipun mereka tidak pernah melihat-Nya. Mereka pasti akan memasukinya. Sungguh janji Allah itu pasti akan ditepati.
Lā Yasma`ūna Fīhā Laghwan 'Illā Salāmāan ۖ Wa LahumRizquhum Fīhā Bukratan Wa `Ashīyāan
019-062 Di dalam surga itu mereka tidak berkata dan tidak mendengar perkataan yang tidak berguna. Mereka hanya mendengar perkataan yang baik dan damai. Rezeki mereka di dalamnya sangat luas dan selalu terjamin.
Wa Mā Natanazzalu 'Illā Bi'amri Rabbika ۖ Lahu Mā Bayna 'Aydīnā Wa Mā Khalfanā Wa Mā Bayna Dhālika ۚ Wa Mā Kāna Rabbuka Nasīyāan
019-064 Ketika mereka telah masuk dan menetap di surga, mereka berkata dengan memuji kepada Allah, "Kami tidak akan masuk surga dan tidak akan berpindah-pindah di dalamnya dari satu tempat ke tempat yang lain, kecuali dengan perintah Allah dan karunia-Nya. Sesungguhnya Allah adalah Maharaja dan Maha Pengatur lagi Maha Mengetahui masa depan dan masa lalu kami serta apa yang terjadi di antara keduanya. Allah tidak akan lupa dengan janji-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa.
Rabbu As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Mā Baynahumā Fā`bud/hu Wa Aşţabir Li`ibādatihi ۚ Hal Ta`lamu Lahu Samīyāan
019-065 Allah adalah Pencipta yang memiliki kerajaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya. Dialah yang mengatur keduanya dan hanya Dia yang patut disembah. Maka sembahlah Dia, wahai manusia, dan sabarlah dalam beribadah kepada-Nya dengan penuh ketenangan. Tidak ada selain Dia yang patut disembah atau diberi nama dengan salah satu nama-nama yang dimiliki-Nya.
'Awalā Yadhkuru Al-'Insānu 'Annā Khalaqnāhu MinQablu Wa Lam Yaku Shay'āan
019-067 Bagaimana mungkin ia merasa heran dengan kekuasaan Allah untuk membangkitkan kembali manusia di akhirat. Apakah ia tidak ingat bahwa Allah telah menciptakannya di dunia dari ketiadaan? Bukankah, menurut logika, menciptakan kembali itu lebih mudah daripada memulainya?
Fawarabbika Lanaĥshurannahum Wa Ash-Shayāţīna Thumma Lanuĥđirannahum Ĥawla Jahannama Jithīyāan
019-068 Jika kebangkitan itu suatu keanehan yang diingkari oleh orang-orang kafir, maka demi Tuhan yang telah menciptakan, memelihara dan membesarkanmu, pada hari kiamat nanti, Kami pasti akan mengumpulkan orang-orang kafir bersama setan-setan yang selalu menggoda mereka dengan kekafiran. Dan Kami akan mendatangkan mereka di sekeliling neraka jahanam dalam keadaan--karena ketakutan mereka yang amat sangat--berlutut penuh kehinaan.
Thumma Lananzi`anna Min Kulli Shī`atin 'Ayyuhum 'Ashaddu `Alá Ar-Raĥmāni `Itīyāan
019-069 Kemudian, dari tiap-tiap golongan, akan ditarik seseorang di antara mereka yang paling durhaka dan sombong kepada Allah. Lalu ia akan dimasukkan terlebih dahulu ke dalam siksa yang pedih sebelum yang lain.
Wa 'In Minkum 'Illā Wa Ariduhā ۚ Kāna `Alá Rabbika Ĥatmāan Maqđīyāan
019-071 Kalian semua, tanpa terkecuali, pasti akan mendatanginya. Orang-orang Mukmin hanya akan melihat dan melewatinya. Sementara orang-orang kafir akan masuk ke dalamnya. Semua itu pasti akan terjadi sesuai dengan ketetapan Allah.
Thumma Nunajjī Al-Ladhīna Attaqaw Wa Nadharu Až-Žālimīna Fīhā Jithīyāan
019-072 Kemudian Kami benar-benar akan memberikan kasih sayang Kami kepada orang-orang yang bertakwa, sehingga mereka selamat dari neraka jahanam. Sedangkan orang-orang yang menzalimi diri mereka akan Kami biarkan berlutut kaki di dalam neraka jahanam sebagai siksa bagi mereka.
Wa 'Idhā Tutlá `Alayhim 'Āyātunā BayyinātinQāla Al-Ladhīna Kafarū Lilladhīna 'Āmanū 'Ayyu Al-Farīqayni Khayrun Maqāmāan Wa 'Aĥsanu Nadīyāan
019-073 Semasa hidup di dunia, jika ayat-ayat Allah yang jelas petunjuknya dibacakan kepada orang-orang kafir, mereka menentangnya. Dengan membanggakan harta dan kelompok, mereka berkata kepada orang-orang yang beriman, "Nasib kalian tidaklah sama dengan nasib kami di dunia. Kedudukan kami lebih baik dari pada kedudukan kalian. Demikian juga kedudukan kami di akhirat yang kalian yakini itu."
Wa Kam 'Ahlaknā Qablahum MinQarnin Hum 'Aĥsanu 'Athāthāan Wa Ri'yāan
019-074 Hendaknya orang-orang kafir itu mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu yang dihancurkan oleh Allah karena ingkar kepada-Nya. Padahal, ketika di dunia, umat-umat itu lebih baik kedudukannya, lebih banyak hartanya dan lebih gagah dalam pandangan mata ketimbang mereka. Allah telah membinasakan mereka karena kekufuran. Jejak mereka itu sebenarnya dapat dijadikan sebagai nasihat bagi setiap orang yang ingin menjadikannya pelajaran.
Qul Man Kāna Fī Ađ-Đalālati Falyamdud Lahu Ar-Raĥmānu Maddāan ۚ Ĥattá 'Idhā Ra'aw Mā Yū`adūna 'Immā Al-`Adhāba Wa 'Immā As-Sā`ata Fasaya`lamūna Man Huwa Sharrun Makānāan Wa 'Ađ`afu Jundāan
019-075 Wahai Rasul, katakanlah kepada mereka, "Barangsiapa berada dalam kesesatan dan kekufuran, maka Allah akan menangguhkan dan memanjangkan umurnya sehingga ia bertambah zalim dan sesat." orang-orang kafir itu akan selalu mengatakan kepada orang-orang yang beriman, "Di antara dua golongan, Mukmin dan kafir, siapakah yang lebih baik kedudukan dan tempat pertemuannya?" Hingga ketika mereka menyaksikan apa yang dijanjikan kepada mereka--adakalanya dalam bentuk penyiksaan orang-orang muslim di dunia terhadap mereka dengan pembunuhan dan penawanan, atau dalam keadaaan terhina di akhirat--saat itulah mereka baru menyadari bahwa merekalah yang lebih buruk kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya.
Wa Yazīdu Allāhu Al-Ladhīna Ahtadaw Hudan Wa ۗ Al-Bāqiyātu Aş-Şāliĥātu Khayrun `Inda Rabbika Thawābāan Wa Khayrun Maraddāan
019-076 Adapun orang-orang yang beriman terhadap ayat-ayat Allah, ketika mendengar ayat-ayat itu mereka langsung menerimanya. Dengan begitu, Allah menambahkan petunjuk-Nya kepada mereka untuk berbuat baik. Amalan-amalan saleh itu lebih baik dan lebih kekal pahalanya di sisi Allah.
'Afara'ayta Al-Ladhī Kafara Bi'āyātinā Wa Qāla La'ūtayanna Mālāan Wa Waladāan
019-077 Hendaknya kamu merasa heran, wahai Muhammad, terhadap orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Allah dan tertipu oleh kehidupan dunia, sehingga mengingkari hari kebangkitan dan, dengan nada mengolok-olok, berkata, "Sesungguhnya di akhirat yang kalian yakini keberadaannya, Allah akan memberikan kepadaku harta dan anak yang dapat aku banggakan di sana." Ia mengira bahwa akhirat itu seperti dunia. Ia lupa bahwa akhirat merupakan tempat pembalasan bagi kebaikan dan kejahatan. Sesungguhnya kemuliaan di akhirat hanya dapat diperoleh dengan amal saleh.
019-078 Apakah orang kafir itu dapat melihat yang gaib, sehingga ia memberi kabar dengan benar; atau, ia telah membuat perjanjian dengan Allah, sehingga sangat berpengharapan?
Kallā ۚ Sanaktubu Mā Yaqūlu Wa Namuddu Lahu Mina Al-`Adhābi Maddāan
019-079 Hendaknya ia menyudahi kebohongan yang dibuatnya. Sebab Kami akan memperhitungkan kebohongannya itu. Siksa yang akan menimpanya diperpanjang sampai batas yang tak dapat diperkirakan.
019-080 Harta dan anak yang mereka banggakan saat di dunia akan dirampas dan dibinasakan. Kelak di akhirat, ia akan datang seorang diri: tanpa harta, anak dan penolong.
Wa Attakhadhū Min Dūni Allāhi 'Ālihatan Liyakūnū Lahum `Izzāan
019-081 Orang-orang kafir itu telah menjadikan banyak tuhan selain Allah untuk disembah, dengan harapan tuhan-tuhan itu dapat memberi syafaat kepada mereka di akhirat kelak.
Kallā ۚ Sayakfurūna Bi`ibādatihim Wa Yakūnūna `AlayhimĐiddāan
019-082 Hendaknya mereka menghindari prasangka seperti itu. Sebab, tuhan-tuhan itu kelak akan mengingkari penyembahan terhadap diri mereka. Mereka justru akan menjadi musuh orang-orang musyrik yang menuntut agar mereka disiksa.
019-083 Tidakkah kamu mengetahui, wahai Rasul, sesungguhnya Kami telah menguatkan pengaruh setan terhadap orang-orang kafir sehingga ia dapat menguasai dan mendorong mereka untuk menentang kebenaran. Mereka pun tunduk mengikuti setan.
019-084 Wahai Rasul, janganlah kekufuran mereka membuat hatimu susah. Dan jangan pula tergesa-gesa memintakan siksa untuk mereka. Sesungguhnya mereka dibiarkan di dunia sampai batas waktu tertentu, dan akan dihitung amal perbuatan dan dosa-dosa mereka untuk dihisab di akhirat kelak.
019-085 Wahai Rasul, ingatlah pada suatu hari Kami akan mengumpulkan orang-orang yang bertakwa di dalam surga Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai utusan dan kelompok yang terhormat.
019-086 Sementara orang-orang yang durhaka dihalau menuju ke neraka jahanam dalam keadaan dahaga, layaknya seperti binatang yang kehausan saat dihalau menuju air.
019-088 Sesungguhnya orang-orang musyrik, Yahudi dan Nasrani telah benar-benar mengatakan, "Sesungguhnya Allah mempunyai anak berupa malaikat atau manusia."
019-089 Wahai orang-orang yang mengatakan demikian, dengan berkata seperti itu, sesungguhnya kalian telah mendatangkan sesuatu yang tidak dapat diterima oleh akal sehat.
لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئا ً إِدّاً
Takādu As-Samāwātu Yatafaţţarna Minhu Wa Tanshaqqu Al-'Arđu Wa Takhirru Al-Jibālu Haddāan
019-090 Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah serta gunung-gunung runtuh berkeping-keping.
019-091 Bencana di bumi, langit dan gunung hampir saja terjadi karena mereka menyatakan bahwa Allah mempunyai anak.
أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَداً
Wa Mā Yanbaghī Lilrraĥmani 'An Yattakhidha Waladāan
019-092 Sangatlah tidak masuk akal jika Allah mempunyai anak. Sebab pernyataan seperti itu menunjukkan bahwa Allah itu baharu (hâdits) dan membutuhkan sesuatu.
'In Kullu Man Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi 'Illā 'Ātī Ar-Raĥmāni `Abdāan
019-093 Tidak ada seorang pun yang ada di langit dan bumi, melainkan akan datang kepada Allah pada hari kiamat sebagai seorang hamba yang tunduk kepada ketuhanan-Nya.
019-094 Sesungguhnya ilmu Allah itu meliputi mereka dan amal perbuatannya. Tak ada seorang pun dari mereka beserta amal perbuatannya yang tidak diketahui oleh Allah.
Fa'innamā Yassarnāhu Bilisānika Litubashshira Bihi Al-Muttaqīna Wa Tundhira BihiQawmāan Luddāan
019-097 Kami telah memudahkan al-Qur'ân dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira berupa perkenan dan nikmat Allah kepada orang yang mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Juga, agar kamu memberi peringatan berupa murka Allah dan siksa-Nya kepada orang yang ingkar dan membangkang.
Wa Kam 'Ahlaknā Qablahum MinQarnin Hal Tuĥissu Minhum Min 'Aĥadin 'Aw Tasma`u LahumRikzāan
019-098 Wahai Rasul, janganlah kedurhakaan mereka kepadamu itu membuatmu bersedih. Sesungguhnya Allah telah menghancurkan banyak umat dan generasi terdahulu karena kekufuran mereka. Mereka semua telah binasa sehingga tak seorang pun dari mereka yang dapat kamu lihat dan kamu dengar suaranya.