Roman Script    Reciting key words            Previous Sūrah    Quraan Index    Home  

16) Sūrat An-Naĥl

Printed format

16) سُورَة النَّحل

Toggle thick letters. Most people make the mistake of thickening thin letters in the words that have other (highlighted) thick letter Toggle to highlight thick letters خصضغطقظ رَ
'Atá 'Amru Allāhi Falā Tasta`jilūhu ۚ Subĥānahu Wa Ta`ālá `Ammā Yushrikūna 016-001 [[16 ~ AN-NAHL (LEBAH) Pendahuluan: Makkiyyah, 128 ayat ~ Surat ini termasuk dalam kelompok surat Makkiyyah, kecuali tiga ayat terakhir yang termasuk dalam surat Madaniyyah. Surat yang terdiri atas 128 ayat ini dimulai dengan penegasan Allah akan ancaman-Nya terhadap orang-orang musyrik dan penjelasan tentang kekuasaan-Nya dalam melaksanakan ancaman itu. Hal ini dibuktikan dengan penciptaan langit dan bumi. Beberapa karunia yang diberikan kepada manusia seperti penciptaan unta, menumbuhkan tanaman dan segala makhluk laut, seperti segala jenis ikan yang bisa dimakan dan mutiara-mutiara yang dapat dijadikan perhiasan juga dijelaskan. Selanjutnya Allah mengisyaratkan konsekuensi dari nikmat yang telah diberikan, yaitu keharusan bersyukur kepada-Nya dan kewajiban menyembah hanya kepada-Nya. Di samping itu, diisyaratkan juga sikap orang-orang musyrik dalam menyambut seruan kepada ajaran tauhid dan pendustaan yang mereka lakukan terhadap al-Qur'ân. Mereka menuduh bahwa al-Qur'ân adalah termasuk dongeng-dongeng dan legenda orang-orang terdahulu. Kemudian, di bagian lain, Allah menunjukkan siksa bagi orang-orang musyrik dan nikmat bagi orang-orang Mukmin pada hari kiamat. Lalu dijelaskan pula mengenai keingkaran orang-orang musyrik terhadap hari kebangkitan. Allah menolak keingkaran mereka dengan menjelaskan kekuasaan-Nya dan menegaskan janji-Nya kepada orang-orang Mukmin dan ancaman-Nya terhadap orang-orang musyrik. Setelah itu Allah mendekatkan gambaran kebenaran hari kiamat melalui kekuasan-Nya kepada mereka dan ketundukan seluruh alam hanya kepada-Nya. Di surat ini, dijelaskan pula bahwa Allahlah yang akan membuka tabir kepalsuan dari keyakinan orang-orang musyrik mengenai kekuasaan tuhan-tuhan yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan mudarat sama sekali dan kekeliruan mereka dalam memandang wanita, baik kecil maupun dewasa. Kemudian, dalam surat ini Allah juga menyebutkan kisah beberapa rasul sebelum Muhammad, pelajaran yang harus dipetik dari penciptaan-Nya terhadap segala sesuatu termasuk pelbagai nikmat-Nya kepada manusia, keterpautan rezeki yang membuat orang kaya memiliki kelebihan dari orang fakir, nikmat-nikmat-Nya yang diberikan kepada manusia dalam penciptaan laki-laki maupun perempuan dan keturunan yang dihasilkan dari perkawinan antara keduanya. Lalu Allah memberikan perumpamaan untuk menjelaskan kekuasaan-Nya dan mengajak untuk memperhatikan kehebatan berbagai ciptaan-Nya yang menunjukkan kebesaran Pencipta dan kemurahan nikmat-Nya, serta sikap orang-orang musyrik dalam menerima nikmat-nikmat yang besar itu. Setelah menjelaskan pandangan-pandangan Islam tentang keadilan, tentang pentingnya menjalin hubungan dengan menepati janji, tentang mukjizat al-Qur'ân serta keingkaran dan tuduhan orang-orang musyrik terhadap mukjizat itu, Allah menunjukkan keadaan orang-orang musyrik pada hari kiamat dan bagaimana dahulu mereka menghalalkan dan mengharamkan sesuatu tanpa alasan. Di bagian akhir surat ini disinggung tentang orang-orang Yahudi yang selalu mendekati orang-orang musyrik. Dijelaskan juga bahwa hukuman balasan itu hendaknya sesuatu yang sepadan, dan orang-orang Mukmin hendaknya selalu bersabar, bertakwa dan berbuat baik.]] Yakinilah, hai orang-orang musyrik, bahwa ancaman Allah kepada kalian pada hari kiamat tidak diragukan lagi pasti akan tiba saatnya. Maka janganlah kalian mengolok-olok dengan meminta agar kedatangan itu dipercepat. Mahasuci Allah dari sekutu yang berhak disembah dan dari segala sesuatu yang kalian sekutukan, yaitu tuhan-tuhan yang tidak memiliki kemampuan apa-apa. أَتَ‍‍ى‌ ‌أَمْرُ‌ ‌اللَّ‍‍هِ فَلاَ‌ تَسْتَعْجِل‍‍ُ‍وهُ ۚ سُ‍‍بْ‍‍حَانَ‍‍هُ ‌وَتَعَالَى‌ عَ‍‍مَّ‍‍ا‌ يُشْ‍‍رِكُونَ
Yunazzilu Al-Malā'ikata Bir-Rūĥi Min 'Amrihi `Alá Man Yashā'u Min `Ibādihi~ 'An 'Andhirū 'Annahu Lā 'Ilāha 'Illā 'Anā Fa Attaqūni 016-002 Dia menurunkan malaikat dengan membawa wahyu yang menghidupkan kalbu kepada para hamba-Nya yang dipilih untuk menjadi rasul. Para rasul itu diutus untuk memberi peringatan kepada manusia bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Aku. Maka jauhilah segala apa yang menyebabkan murka-Ku dan yang menjerumuskan kalian kepada siksaan. Hendaknya kalian selalu taat agar terlindung dari siksaan. يُنَزِّلُ ‌الْمَلاَئِكَةَ بِ‍ال‍‍رّ‍ُ‍‌وحِ مِ‍‌‍نْ ‌أَمْ‍‍رِهِ عَلَى‌ مَ‍‌‍نْ يَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ مِ‍‌‍نْ عِبَا‌دِهِ ‌أَ‌نْ ‌أَ‌ن‍‍ذِ‌رُ‌و‌ا‌ ‌أَنَّ‍‍هُ لاَ‌ ‌إِلَهَ ‌إِلاَّ‌ ‌أَنَا‌ فَاتَّ‍‍قُ‍‍ونِ
Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Bil-Ĥaqqi ۚ Ta`ālá `Ammā Yushrikūna 016-003 Dia menciptakan langit dan bumi sesuai dengan hikmah-Nya. Allah Mahasuci dari sekutu yang bertindak di dalam kerajaan-Nya atau yang pantas disembah seperti Dia. خَ‍‍لَ‍قَ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضَ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ۚ تَعَالَى‌ عَ‍‍مَّ‍‍ا‌ يُشْ‍‍رِكُونَ
Khalaqa Al-'Insāna Min Nuţfatin Fa'idhā Huwa Khaşīmun Mubīnun 016-004 Setiap manusia diciptakan dari bahan cair, yaitu sperma. Tetapi kemudian manusia itu berubah menjadi seorang yang sangat membantah hakikat dirinya sendiri, tangguh menghadapi lawan dan kuat argumentasinya. خَ‍‍لَ‍قَ ‌الإِ‌ن‍‍س‍‍َ‍انَ مِ‍‌‍نْ نُ‍‍طْ‍‍فَة‌‍ٍ‌ فَإِ‌ذَ‌ا‌ هُوَ‌ خَ‍‍صِ‍‍ي‍‍مٌ‌ مُبِينٌ
Wa Al-'An`āma Khalaqahā ۗ Lakum Fīhā Dif'un Wa Manāfi`u Wa Minhā Ta'kulūna 016-005 Allah telah memberikan keutamaan kepada kalian, wahai para hamba. Telah diciptakan untuk kalian unta, sapi, kambing, dan anak kambing yang bulu dan rambutnya bisa dipakai untuk menghangatkan badan, dan dagingnya bisa dimakan untuk kelangsungan hidup kalian. وَ‌الأَنع‍‍َ‍امَ خَ‍‍لَ‍‍قَ‍‍هَا‌ ۗ لَكُمْ فِيهَا‌ ‌دِفْء‌ٌ‌ ‌وَمَنَافِعُ ‌وَمِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ تَأْكُلُونَ
Wa Lakum Fīhā Jamālun Ĥīna Turīĥūna Wa Ĥīna Tasraĥūna 016-006 Kalian mendapatkan kesenangan ketika melihat hewan-hewan ternak itu kembali dari tempat penggembalaan dalam keadaan kenyang dan penuh dengan susu, dan ketika kalian pergi ke kebun dan tempat penggembalaan, dengan cepat hewan-hewan itu memakan makanannya. وَلَكُمْ فِيهَا‌ جَم‍‍َ‍الٌ ح‍‍ِ‍ي‍‍نَ تُ‍‍رِيح‍‍ُ‍ونَ ‌وَح‍‍ِ‍ي‍‍نَ تَسْ‍رَحُونَ
Wa Taĥmilu 'Athqālakum 'Ilá Baladin Lam Takūnū Bālighīhi 'Illā Bishiqqi Al-'Anfusi ۚ 'Inna Rabbakum Lara'ūfun Raĥīmun 016-007 Binatang-binatang tersebut membawa barang-barang kalian yang berat ke suatu negeri yang tidak bisa kalian capai kecuali dengan susah payah. Sesungguhnya Tuhan yang telah menyediakan semua itu, untuk kenyamanan kalian, Maha Pengasih lagi Mahaluas rahmat-Nya. وَتَحْمِلُ ‌أَثْ‍‍قَ‍‍الَكُمْ ‌إِلَى‌ بَلَد‌ٍ‌ لَمْ تَكُونُو‌ا‌ بَالِ‍‍غِ‍‍ي‍‍هِ ‌إِلاَّ‌ بِشِ‍‍قِّ ‌الأَ‌ن‍‍فُسِ ۚ ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكُمْ لَ‍رَ‌ء‍ُ‍‌وف ٌ‌ ‌‍رَحِيمٌ
Wa Al-Khayla Wa Al-Bighāla Wa Al-Ĥamīra Litarkabūhā Wa Zīnatan ۚ Wa Yakhluqu Mā Lā Ta`lamūna 016-008 Dia telah menciptakan kuda, baghal (peranakan kuda dan keledai) dan keledai untuk menjadi kendaraan kalian dan hiasan yang menyenangkan hati kalian. Allah akan menciptakan sarana transportasi yang tidak kalian ketahui dari segala apa yang ditundukkan Allah untuk manusia jika kalian mau berpikir dan mengerahkan segala potensi yang ada. وَ‌الْ‍‍خَ‍‍يْ‍‍لَ ‌وَ‌الْبِ‍‍غَ‍‍الَ ‌وَ‌الْحَم‍‍ِ‍ي‍رَ‌ لِتَرْكَبُوهَا‌ ‌وَ‌زِينَة ًۚ ‌وَيَ‍‍خْ‍‍لُ‍‍قُ مَا‌ لاَ‌ تَعْلَمُونَ
Wa `Alá Allāhi Qaşdu As-Sabīli Wa Minhā Jā'irun ۚ Wa Law Shā'a Lahadākum 'Ajma`īna 016-009 Sesuai dengan karunia dan rahmat-Nya, Allah telah menetapkan atas diri-Nya untuk menjelaskan jalan lurus yang mengantarkan kalian menuju kebaikan. Di antara jalan itu ada yang bengkok menyeleweng, tidak menuju kepada kebenaran. Jika Allah berkehendak memberikan petunjuk kepada kalian, tentulah Dia akan menunjuki dan membawa kalian kepada jalan yang lurus. Akan tetapi Dia telah menciptakan akal yang mampu menalar dan kehendak yang dapat mengarahkan. Selanjutnya Dia memberikan kebebasan kepada kalian untuk memilih. وَعَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ قَ‍‍صْ‍‍دُ‌ ‌ال‍‍سَّب‍‍ِ‍ي‍‍لِ ‌وَمِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ ج‍‍َ‍ائِر‌ٌۚ ‌وَلَوْ‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ لَهَدَ‌اكُمْ ‌أَجْ‍‍مَعِينَ
Huwa Al-Ladhī 'Anzala Mina As-Samā'i Mā'an ۖ Lakum Minhu Sharābun Wa Minhu Shajarun Fīhi Tusīmūna 016-010 Dialah yang menurunkan air dari langit untuk kalian. Sebagian untuk diminum dan sebagian yang lain untuk menyuburkan tumbuh-tumbuhan. Di tempat tumbuh-tumbuhan itulah kalian menggembalakan hewan ternak kalian agar dapat menjadikannya makanan dan memberi kalian susu, daging dan bulu. هُوَ‌ ‌الَّذِي ‌أَ‌ن‍‍زَلَ مِنَ ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ م‍‍َ‍ا‌ء‌ ًۖ لَكُمْ مِ‍‌‍نْ‍‍هُ شَ‍رَ‍‌ابٌ‌ ‌وَمِ‍‌‍نْ‍‍هُ شَجَر‌‌ٌ‌ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ تُسِيمُونَ
Yunbitu Lakum Bihi Az-Zar`a Wa Az-Zaytūna Wa An-Nakhīla Wa Al-'A`nāba Wa Min Kulli Ath-Thamarāti ۗ 'Inna Fī Dhālika La'āyatan Liqawmin Yatafakkarūna 016-011 Air yang diturunkan dari langit itu dapat menumbuhkan tanaman-tanaman yang menghasilkan biji- bijian, zaitun, kurma, anggur, dan jenis buah-buahan lainnya. Sesungguhnya di dalam penciptakan hal-hal di atas terdapat tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya dan selalu memikirkan kekuasaan pencipta-Nya. يُ‍‌‍نْ‍‍بِتُ لَكُمْ بِهِ ‌ال‍‍زَّ‌رْعَ ‌وَ‌ال‍‍زَّيْت‍‍ُ‍ونَ ‌وَ‌ال‍‍نَّ‍‍‍‍خِ‍‍ي‍‍لَ ‌وَ‌الأَعْن‍‍َ‍ابَ ‌وَمِ‍‌‍نْ كُلِّ ‌ال‍‍ثَّمَ‍رَ‍‌اتِ ۗ ‌إِنَّ فِي ‌ذَلِكَ لَآيَة ً‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يَتَفَكَّرُ‌ونَ
Wa Sakhkhara Lakumu Al-Layla Wa An-Nahāra Wa Ash-Shamsa Wa Al-Qamara Wa ۖ An-Nujūmu Musakhkharātun Bi'amrihi~ ۗ 'Inna Fī Dhālika La'āyātin Liqawmin Ya`qilūna 016-012 Allah menundukkan malam dengan menjadikannya sebagai waktu istirahat kalian, dan siang sebagai waktu yang tepat untuk berusaha dan bekerja. Dia juga menundukkan matahari yang membantu kalian dengan kehangatan dan sinarnya, serta menundukkan bulan agar kalian mengetahui jumlah tahun dan hitungan. Bintang-bintang juga ditundukkan dengan perintah Allah, sehingga kalian mendapat petunjuk dalam kegelapan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda dan bukti-bukti bagi kaum yang memanfaatkan akal yang dikaruniakan kepada mereka. وَسَ‍خَّ‍رَ‌ لَكُمُ ‌ال‍‍لَّ‍‍يْ‍‍لَ ‌وَ‌ال‍‍نَّ‍‍ه‍‍َ‍ا‌‍رَ‌ ‌وَ‌ال‍‍شَّمْسَ ‌وَ‌الْ‍‍قَ‍‍مَ‍رَۖ ‌وَ‌ال‍‍نُّ‍‍ج‍‍ُ‍ومُ مُسَ‍‍خَّ‍رَ‍‌ات‌‍ٌ‌ بِأَمْ‍‍رِهِ ۗ ‌إِنَّ فِي ‌ذَلِكَ لَآي‍‍َ‍ات‍ٍ‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يَعْ‍‍قِ‍‍لُونَ
Wa Mā Dhara'a Lakum Al-'Arđi Mukhtalifāan 'Alwānuhu~ ۗ 'Inna Fī Dhālika La'āyatan Liqawmin Yadhdhakkarūna 016-013 Selain yang telah diciptakan oleh Allah di langit dan disediakan untuk manfaat kalian, Dia juga menciptakan berbagai macam binatang, tumbuhan dan benda di muka bumi untuk kalian. Dalam perut bumi, Dia juga menciptakan bahan-bahan tambang yang beraneka warna, bentuk dan cirinya. Semua itu diciptakan untuk kalian manfaatkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda yang jelas dan banyak bagi kaum yang selalu merenungkan hingga mengetahui kekuasaan Sang Pencipta dan kasih sayang-Nya kepada mereka. وَمَا‌ ‌ذَ‌‍رَ‌أَ‌ لَكُمْ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ مُ‍‍خْ‍‍تَلِفاً‌ ‌أَلْوَ‌انُهُ~ُ ۗ ‌إِنَّ فِي ‌ذَلِكَ لَآيَة ً‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يَذَّكَّرُ‌ونَ
Wa Huwa Al-Ladhī Sakhkhara Al-Baĥra Lita'kulū Minhu Laĥmāan Ţarīyāan Wa Tastakhrijū Minhu Ĥilyatan Talbasūnahā Wa Tará Al-Fulka Mawākhira Fīhi Wa Litabtaghū Min Fađlihi Wa La`allakum Tashkurūna 016-014 Dialah yang menundukkan lautan untuk melayani kepentingan kalian. Kalian dapat menangkap ikan-ikan dan menyantap dagingnya yang segar. Dari situ kalian juga dapat mengeluarkan permata dan merjan sebagai perhiasan yang kalian pakai. Kamu lihat, hai orang yang menalar dan merenung, bahtera berlayar mengarungi lautan dengan membawa barang-barang dan bahan makanan. Allah menundukkan itu agar kalian memanfaatkannya untuk mencari rezeki yang dikaruniakan-Nya dengan cara berniaga dan cara-cara lainnya. Dan juga agar kalian bersyukur atas apa yang Allah sediakan dan tundukkan untuk melayani kepentingan kalian. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي سَ‍‍خَّ‍رَ‌الْبَحْ‍رَ‌ لِتَأْكُلُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُ لَحْما‌‌ ًطَ‍‍رِيّا‌ ً‌ ‌وَتَسْتَ‍‍خْ‍‍رِجُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُ حِلْيَة‌ ً‌ تَلْبَسُونَهَا‌ ‌وَتَ‍رَ‌ى‌ ‌الْفُلْكَ مَوَ‌اخِ‍‍ر‍َ‍‌ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ ‌وَلِتَ‍‍بْ‍‍تَ‍‍غُ‍‍و‌ا‌ مِ‍‌‍نْ فَ‍‍ضْ‍‍لِ‍‍هِ ‌وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُ‌ونَ
Wa 'Alqá Fī Al-'Arđi Rawāsiya 'An Tamīda Bikum Wa 'Anhāan Wa Subulāan Lla`allakum Tahtadūna 016-015 Allah menjadikan di muka bumi gunung-gunung yang kokoh yang menjaga bumi agar tidak goncang. Dijadikan pula sungai-sungai yang dialiri air yang dapat digunakan untuk minum dan menyirami tanaman. Di bumi itu pula Allah menjadikan jalan-jalan terhampar agar kalian dapat melaluinya untuk mencapai tujuan. وَ‌أَلْ‍‍قَ‍‍ى‌ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌‍رَ‌وَ‌اسِيَ ‌أَ‌نْ تَم‍‍ِ‍ي‍‍دَ‌ بِكُمْ ‌وَ‌أَ‌نْ‍‍هَا‌ر‌ا‌ ً‌ ‌وَسُبُلا‌ ً‌ لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُ‌ونَ
Wa `Alāmātin ۚ Wa Bin-Najmi Hum Yahtadūna 016-016 Dia menciptakan tanda-tanda penunjuk jalan bagi manusia di bumi. Dalam perjalanan, mereka dapat menjadikan bintang-bintang di langit sebagai petunjuk, bila tidak mengetahui jalan yang harus ditempuh dan tersesat(1). (1) Lihat catatan kaki pada tafsir surat ayat 97, al-An'âm. وَعَلاَم‍‍َ‍اتٍۚ ‌وَبِال‍‍نَّ‍‍جْ‍‍مِ هُمْ يَهْتَدُ‌ونَ
'Afaman Yakhluqu Kaman Lā Yakhluqu ۗ 'Afalā Tadhakkarūna 016-017 Apakah sama--dalam pandangan akal sehat--antara yang mampu dan yang lemah, sehingga Zat yang menciptakan semua itu sama seperti yang tidak mampu menciptakan apa-apa? Apakah kalian buta, hai orang-orang musyrik, akan tanda-tanda kekuasaan Allah, sehingga kalian tidak mengambil pelajaran dan bersyukur kepada-Nya? أَفَمَ‍‌‍نْ يَ‍‍خْ‍‍لُ‍‍قُ كَمَ‍‌‍نْ لاَ‌ يَ‍‍خْ‍‍لُ‍‍قُ ۗ ‌أَفَلاَ‌ تَذَكَّرُ‌ونَ
Wa 'In Ta`uddū Ni`mata Allāhi Lā Tuĥşūhā ۗ 'Inna Allāha Laghafūrun Raĥīmun 016-018 Jika kalian berusaha menghitung nikmat yang dikaruniakan Allah, niscaya kalian tidak akan dapat melakukannya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka bertobatlah kepada-Nya dan sembahlah Dia, niscaya Allah akan mengampuni dan mengasihi kalian. وَ‌إِ‌نْ تَعُدُّ‌و‌ا‌ نِعْمَةَ ‌اللَّ‍‍هِ لاَ‌ تُحْ‍‍صُ‍‍وهَ‍‍اۗ ‌إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ لَ‍‍غَ‍‍ف‍‍ُ‍و‌ر‌ٌ‌ ‌‍رَحِيمٌ
Wa Allāhu Ya`lamu Mā Tusirrūna Wa Mā Tu`linūna 016-019 Dengan pengetahuan-Nya yang sempurna, Allah mengetahui semua yang kalian sembunyikan dan segala yang kalian tampakkan. Semua itu tidak ada yang tersembunyi dari-Nya. وَ‌اللَّ‍‍هُ يَعْلَمُ مَا‌ تُسِ‍‍ر‍ّ‍‍ُ‍‌ونَ ‌وَمَا‌ تُعْلِنُونَ
Wa Al-Ladhīna Yad`ūna Min Dūni Allāhi Lā Yakhluqūna Shay'āan Wa Hum Yukhlaqūna 016-020 Sang Pencipta yang Maha Pemurah lagi Maha Mengetahui segala sesuatu, Dialah satu-satunya yang pantas untuk disembah. Adapun berhala-berhala yang kalian sembah itu sangatlah lemah, tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu, walaupun hanya berupa seekor lalat. Bahkan tidak jarang berhala- berhala itu sendiri sebenarnya adalah hasil ciptaan tangan-tangan kalian. وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍‍دْع‍‍ُ‍ونَ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌اللَّ‍‍هِ لاَ‌ يَ‍‍خْ‍‍لُ‍‍قُ‍‍ونَ شَ‍‍يْ‍‍ئا‌ ً‌ ‌وَهُمْ يُ‍‍خْ‍‍لَ‍‍قُ‍‍ونَ
'Amwātun Ghayru 'Aĥyā'in ۖ Wa Mā Yash`urūna 'Ayyāna Yub`athūna 016-021 Berhala-berhala itu adalah benda-benda mati yang tidak memiliki indera perasa, tidak dapat bergerak dan tidak mengetahui kapan hari kiamat dan kebangkitan para pemujanya terjadi. Maka tidaklah pantas bagi kalian setelah ini, hai orang-orang yang berakal, kalau kalian mengira bahwa patung-patung itu akan membawa manfaat bagi kalian, lalu kalian menyekutukan Allah. أَمْو‍َ‍‌اتٌ غَ‍‍يْ‍‍رُ‌ ‌أَحْي‍‍َ‍ا‌ء‌ٍۖ ‌وَمَا‌ يَشْعُر‍ُ‍‌ونَ ‌أَيّ‍‍َ‍انَ يُ‍‍بْ‍‍عَثُونَ
'Ilahukum 'Ilahun Wāĥidun ۚ Fa-Al-Ladhīna Lā Yu'uminūna Bil-'Ākhirati Qulūbuhum Munkiratun Wa Hum Mustakbirūna 016-022 Berdasarkan bukti-bukti ini sebenarnya telah jelas bagi kalian, bahwa tiada Tuhan selain Allah, tanpa ada sekutu bagi-Nya. Meskipun demikian, orang-orang yang tidak beriman kepada hari pembalasan, hati mereka tetap mengingkari keesaan-Nya. Sikap takabur dan sombong telah menghalangi mereka untuk mengikuti dan tunduk pada kebenaran. إِلَهُكُمْ ‌إِلَهٌ‌ ‌وَ‌احِد‌‌ٌۚ فَالَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ لاَ‌ يُؤْمِن‍‍ُ‍ونَ بِ‍الآ‍‍خِ‍رَةِ قُ‍‍لُوبُهُمْ مُ‍‌‍ن‍‍كِ‍رَةٌ‌ ‌وَهُمْ مُسْتَكْبِرُ‌ونَ
Lā Jarama 'Anna Allāha Ya`lamu Mā Yusirrūna Wa Mā Yu`linūna ۚ 'Innahu Lā Yuĥibbu Al-Mustakbirīna 016-023 Tidak diragukan bahwa Allah mengetahui keyakinan, ucapan dan perbuatan yang mereka rahasiakan dan yang mereka tampakkan. Allah akan memperhitungkan itu semua dan memberi hukuman atas kesombongan mereka. Sebab, Allah tidak menyukai orang-orang sombong yang tidak mau mendengar dan tunduk pada kebenaran. لاَ‌ جَ‍رَمَ ‌أَنَّ ‌اللَّ‍‍هَ يَعْلَمُ مَا‌ يُسِ‍‍ر‍ّ‍‍ُ‍‌ونَ ‌وَمَا‌ يُعْلِن‍‍ُ‍ونَ ۚ ‌إِنَّ‍‍هُ لاَ‌ يُحِبُّ ‌الْمُسْتَكْبِ‍‍رِينَ
Wa 'Idhā Qīla Lahumdhā 'Anzala Rabbukum ۙ Qālū 'Asāţīru Al-'Awwalīna 016-024 Apabila ditanyakan kepada orang-orang kafir yang sombong, "Apakah yang diturunkan Tuhan kalian kepada Muhammad," dengan sikap membangkang mereka menjawab, "Apa yang disangka orang telah diturunkan Allah kepada Muhammad, tiada lain hanyalah kepalsuan dan khurafat yang dikarang oleh orang-orang dahulu, lalu mereka warisi dan menjadi ungkapan yang diulang-ulang." وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ قِ‍‍ي‍‍لَ لَهُمْ مَا‌ذَ‌ا‌ ‌أَ‌ن‍‍زَلَ ‌‍رَبُّكُمْ ۙ قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌أَسَاطِ‍‍ي‍‍رُ‌ ‌الأَ‌وَّلِينَ
Liyaĥmilū 'Awzārahum Kāmilatan Yawma Al-Qiyāmati ۙ Wa Min 'Awzāri Al-Ladhīna Yuđillūnahum Bighayri `Ilmin ۗ 'Alā Sā'a Mā Yazirūna 016-025 Mereka mengatakan hal itu dengan maksud untuk merintangi orang lain supaya tidak mengikuti Rasulullah. Sebagai akibatnya, mereka disiksa pada hari kiamat karena kezaliman mereka sepenuhnya. Mereka juga menerima siksa sebagian manusia yang telah tertipu dan terpedaya oleh mereka sehingga tersesat tanpa sadar. Perhatikanlah, hai orang yang mendengar, keburukan dosa-dosa yang mereka perbuat. Alangkah pedihnya hukuman mereka itu! لِيَحْمِلُ‍‍و‌ا‌ ‌أَ‌وْ‌زَ‌ا‌‍رَهُمْ كَامِلَة ً‌ يَ‍‍وْمَ ‌الْ‍‍قِ‍‍يَامَةِ ۙ ‌وَمِ‍‌‍نْ ‌أَ‌وْ‌ز‍َ‍‌ا‌ر‍ِ‍‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يُ‍‍ضِ‍‍لُّونَهُمْ بِ‍‍غَ‍‍يْ‍‍ر‍ِ‍‌ عِلْمٍ ۗ ‌أَلاَ‌ س‍‍َ‍ا‌ءَ‌ مَا‌ يَزِ‌رُ‌ونَ
Qad Makara Al-Ladhīna Min Qablihim Fa'atá Allāhu Bunyānahum Mina Al-Qawā`idi Fakharra `Alayhimu As-Saqfu Min Fawqihim Wa 'Atāhumu Al-`Adhābu Min Ĥaythu Lā Yash`urūna 016-026 Telah ada sebelumnya orang-orang kafir yang sombong seperti mereka yang membuat makar terhadap para nabi dan melakukan tipu daya untuk menyesatkan manusia. Akan tetapi Allah menggagalkan makar tersebut dan memusnahkan negeri mereka. Lalu diturunkan kepada mereka siksaan api di dunia tanpa mereka sadari. قَ‍‍دْ‌ مَكَ‍رَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِهِمْ فَأَتَى‌ ‌اللَّ‍‍هُ بُ‍‌‍نْ‍‍يَانَهُمْ مِنَ ‌الْ‍‍قَ‍‍وَ‌اعِدِ‌ فَ‍‍خَ‍رَّ‌ عَلَيْهِمُ ‌ال‍‍سَّ‍‍قْ‍‍فُ مِ‍‌‍نْ فَوْ‍قِ‍‍هِمْ ‌وَ‌أَتَاهُمُ ‌الْعَذ‍َ‍‌ابُ مِ‍‌‍نْ حَ‍‍يْ‍‍ثُ لاَ‌ يَشْعُرُ‌ونَ
Thumma Yawma Al-Qiyāmati Yukhzīhim Wa Yaqūlu 'Ayna Shurakā'iya Al-Ladhīna Kuntum Tushāqqūna Fīhim ۚ Qāla Al-Ladhīna 'Ūtū Al-`Ilma 'Inna Al-Khizya Al-Yawma Wa As-Sū'a `Alá Al-Kāfirīna 016-027 Di akhirat mereka juga akan menerima siksaan, yaitu saat mereka dibangkitkan kembali untuk diperhitungkan segala perbuatannya dan dihina dengan dipermalukan dan dibuka semua rahasia mereka. Saat itu Allah berfirman kepada mereka, "Di manakah sesembahan yang kalian jadikan sekutu bagi-Ku dan kalian perangi Aku dan rasul-Ku demi itu? Di manakah mereka itu sehingga dapat mengulurkan tangan untuk menolong kalian sebagaimana yang kalian kira?" Mereka tidak bisa menjawab! Pada saat itu, para nabi, orang-orang Mukmin dan malaikat yang mengetahui kebenaran, berkata bahwa kenistaan hari ini dan hukuman yang buruk akan ditimpakan kepada orang-orang yang ingkar. ثُ‍‍مَّ يَ‍‍وْمَ ‌الْ‍‍قِ‍‍يَامَةِ يُ‍‍خْ‍‍زِيهِمْ ‌وَيَ‍‍قُ‍‍ولُ ‌أَيْ‍‍نَ شُ‍رَك‍‍َ‍ائ‍‍ِ‍‍يَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كُ‍‌‍نْ‍‍تُمْ تُش‍‍َ‍اقُّ‍‍ونَ فِيهِمْ ۚ قَ‍‍الَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌أ‍ُ‍‌وتُو‌ا‌الْعِلْمَ ‌إِنَّ ‌الْ‍‍خِ‍‍زْيَ ‌الْيَ‍‍وْمَ ‌وَ‌ال‍‍سّ‍‍ُ‍و‌ءَ‌ عَلَى‌ ‌الْكَافِ‍‍رِينَ
Al-Ladhīna Tatawaffāhumu Al-Malā'ikatu Žālimī 'Anfusihim ۖ Fa'alqaw As-Salama Mā Kunnā Na`malu Min Sū'in ۚ Balá 'Inna Allāha `Alīmun Bimā Kuntum Ta`malūna 016-028 Kenistaan itu diperuntukkan bagi orang-orang kafir yang mempertahankan kekafiran hingga datangnya malaikat pencabut nyawa, sementara mereka dalam keadaan menzalimi diri sendiri dengan melakukan kemusyirikan dan kejahatan. Setelah lama membangkang, mereka menyerah karena mengetahui hakikat kejahatan mereka. Karena terkejut, dengan berbohong mereka mengatakan, "Kami tidak pernah berbuat maksiat sedikit pun di dunia!" Lalu malaikat dan para nabi menjawab, "Tidak! Kalian bohong! Kalian telah melakukan kemaksiatan yang terburuk. Allah mengetahui apa yang kalian perbuat di dunia, baik yang kecil maupun yang besar. Keingkaran kalian tidaklah mendatangkan manfaat!" الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ تَتَوَفَّاهُمُ ‌الْمَلاَئِكَةُ ظَ‍‍الِمِ‍‍ي ‌أَ‌ن‍‍فُسِهِمْ ۖ فَأَلْ‍‍قَ‍‍وْ‌ا‌ ‌ال‍‍سَّلَمَ مَا‌ كُ‍‍نَّ‍‍ا‌ نَعْمَلُ مِ‍‌‍نْ س‍‍ُ‍و‌ء‌ٍۚ بَلَ‍‍ى‌ ‌إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ عَل‍‍ِ‍ي‍‍م‌‍ٌ‌ بِمَا‌ كُ‍‌‍نْ‍‍تُمْ تَعْمَلُونَ
dkhulū 'Abwāba Jahannama Khālidīna Fīhā ۖ Falabi'sa Math Al-Mutakabbirīna 016-029 Selanjutnya dikatakan kepada mereka, "Tempat kalian adalah neraka dengan siksaan yang kekal, tak ada putus-putusnya. Neraka jahanam merupakan tempat yang buruk bagi setiap orang yang takabur dan enggan untuk tunduk pada kebenaran serta menolak untuk beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya." فَا‌دْ‍‍خُ‍‍لُ‍‍و‌ا‌ ‌أَبْ‍‍و‍َ‍‌ابَ جَهَ‍‍نَّ‍‍مَ خَ‍‍الِد‍ِ‍ي‍‍نَ فِيهَا‌ ۖ فَلَبِئْسَ مَثْوَ‌ى‌ ‌الْمُتَكَبِّ‍‍رِينَ
Wa Qīla Lilladhīna Attaqaw Mādhā 'Anzala Rabbukum ۚ Qālū Khayan ۗ Lilladhīna 'Aĥsanū Fī Hadhihi Ad-Dunyā Ĥasanatun ۚ Wa Ladāru Al-'Ākhirati Khayrun ۚ Wa Lani`ma Dāru Al-Muttaqīna 016-030 Dikatakan kepada orang-orang yang beriman dan menjaga diri dari perkataan, perbuatan dan keyakinan yang mendatangkan murka Allah, "Apa yang telah diturunkan Tuhan kalian kepada rasul-Nya?" Mereka menjawab, "Tuhan telah menurunkan al-Qur'ân kepadanya. Di dalamnya terdapat kebaikan di dunia dan di akhirat bagi seluruh manusia." Dengan begitu mereka termasuk orang-orang yang berbuat baik. Allah akan mengaruniai orang-orang yang berbuat baik kehidupan yang baik di dunia dan ganjaran yang lebih baik di akhirat jika dibandingkan dengan yang telah mereka terima di dunia. Sungguh, sebaik-baik tempat di akhirat adalah tempat orang-orang yang bertakwa. وَ‍قِ‍‍ي‍‍لَ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌اتَّ‍‍قَ‍‍وْ‌ا‌ مَا‌ذَ‌ا‌ ‌أَ‌نْ‍‍زَلَ ‌‍رَبُّكُمْ ۚ قَ‍‍الُو‌اخَ‍‍يْر‌ا‌ ًۗ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌أَحْسَنُو‌ا‌ فِي هَذِهِ ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ حَسَنَةٌۚ ‌وَلَد‍َ‍‌ا‌رُ‌ ‌الآ‍‍خِ‍رَةِ خَ‍‍يْ‍‍ر‌ٌۚ ‌وَلَنِعْمَ ‌د‍َ‍‌ا‌رُ‌ ‌الْمُتَّ‍‍قِ‍‍ينَ
Jannātu `Adnin Yadkhulūnahā Tajrī Min Taĥtihā Al-'Anhāru ۖ Lahum Fīhā Mā Yashā'ūna ۚ Kadhālika Yaj Al-Lahu Al-Muttaqīna 016-031 Yaitu surga-surga sebagai tempat tinggal dengan istana-istana dan pepohonan yang dialiri sungai- sungai. Di dalamnya terdapat kenikmatan apa saja yang mereka kehendaki. Dengan ganjaran yang baik seperti ini, Allah akan memberikan balasan kepada orang-orang bertakwa yang beriman kepada-Nya, meninggalkan hal-hal yang menyebabkan murka-Nya dan berbuat kebajikan. جَ‍‍نّ‍‍َ‍اتُ عَ‍‍دْنٍ‌ يَ‍‍دْ‍‍خُ‍‍لُونَهَا‌ تَ‍‍جْ‍‍رِي مِ‍‌‍نْ تَحْتِهَا‌ ‌الأَ‌نْ‍‍ه‍‍َ‍ا‌رُ‌ ۖ لَهُمْ فِيهَا‌ مَا‌ يَش‍‍َ‍ا‌ء‍ُ‍‌ونَ ۚ كَذَلِكَ يَ‍‍جْ‍‍زِي ‌اللَّهُ ‌الْمُتَّ‍‍قِ‍‍ينَ
Al-Ladhīna Tatawaffāhumu Al-Malā'ikatu Ţayyibīna ۙ Yaqūlūna Salāmun `Alaykumu Adkhulū Al-Jannata Bimā Kuntum Ta`malūna 016-032 Mereka itulah orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan suci dari perbuatan syirik dan maksiat. Untuk menenangkan mereka, malaikat berkata, "Rasa aman disediakan untuk kalian dari sisi Allah. Setelah ini kalian tidak akan ditimpa bencana. Bergembiralah dengan surga yang akan kalian masuki sebagai balasan dari perbuatan baik kalian semasa hidup di dunia." الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ تَتَوَفَّاهُمُ ‌الْمَلاَئِكَةُ طَ‍‍يِّب‍‍ِ‍ي‍‍نَ ۙ يَ‍‍قُ‍‍ول‍‍ُ‍ونَ سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ ‌ا‌دْ‍‍خُ‍‍لُو‌ا‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةَ بِمَا‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَعْمَلُونَ
Hal Yanžurūna 'Illā 'An Ta'tiyahumu Al-Malā'ikatu 'Aw Ya'tiya 'Amru Rabbika ۚ Kadhālika Fa`ala Al-Ladhīna Min Qablihim ۚ Wa Mā Žalamahumu Allāhu Wa Lakin Kānū 'Anfusahum Yažlimūna 016-033 Mereka itu adalah orang-orang bertakwa yang telah mempersiapkan diri untuk menghadapi akhirat. Itulah balasan mereka. Adapun orang-orang musyrik, karena sikap membangkang dan mempertahankan kemusyrikan, mereka tiada lain hanya menunggu kedatangan malaikat yang akan mencabut nyawa mereka dalam keadaan menzalimi diri sendiri dengan perbuatan syirik dan jahat. Setelah itu datang kepada mereka siksaan Tuhanmu yang menghancurkan mereka semua. Perbuatan para pembangkang itu sama dengan yang pernah dilakukan oleh orang-orang sebelum mereka terhadap para nabinya. Maka Allah memberikan hukuman kepada mereka karena perbuatan itu. Allah tidak bersikap zalim saat memberikan hukuman kepada mereka. Akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri, karena mereka sendiri yang menjerumuskan diri ke dalam siksa Allah dengan berbuat ingkar. هَلْ يَ‍‌‍ن‍‍ظُ‍‍ر‍ُ‍‌ونَ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‌نْ تَأْتِيَهُمُ ‌الْمَلاَئِكَةُ ‌أَ‌وْ‌ يَأْتِيَ ‌أَمْرُ‌ ‌‍رَبِّكَ ۚ كَذَلِكَ فَعَلَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِهِمْ ۚ ‌وَمَا‌ ظَ‍‍لَمَهُمُ ‌اللَّ‍‍هُ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ كَانُ‍‍و‌ا‌ ‌أَ‌نْ‍‍فُسَهُمْ يَ‍‍ظْ‍‍لِمُونَ
Fa'aşābahum Sayyi'ātu Mā `Amilū Wa Ĥāqa Bihim Mā Kānū Bihi Yastahzi'ūn 016-034 Mereka ditimpa balasan atas kejahatan yang mereka perbuat. Mereka diliputi oleh azab yang dahulu selalu mereka ingkari dan cemoohkan. فَأَ‍صَ‍‍ابَهُمْ سَيِّئ‍‍َ‍اتُ مَا‌ عَمِلُو‌ا‌ ‌وَح‍‍َ‍اقَ بِهِمْ مَا‌ كَانُو‌ا‌ بِ‍‍هِ يَسْتَهْزِئ‍‍ُ‍‍ون
Wa Qāla Al-Ladhīna 'Ashrakū Law Shā'a Allāhu Mā `Abadnā Min Dūnihi Min Shay'in Naĥnu Wa Lā 'Ābā'uunā Wa Lā Ĥarramnā Min Dūnihi Min Shay'in ۚ Kadhālika Fa`ala Al-Ladhīna Min Qablihim ۚ Fahal `Alá Ar-Rusuli 'Illā Al-Balāghu Al-Mubīnu 016-035 Dengan keras kepala, orang-orang musyrik itu berkata, "Jika Allah berkehendak agar kami menyembah dan menaati segala perintah-Nya, niscaya kami tidak akan menyembah selain Dia. Dan kami tidak akan mengharamkan sesuatu yang tidak diharamkan Allah seperti bahîrah dan sâ'ibah." Jelas, ini adalah alasan keliru yang mereka jadikan sandaran untuk membenarkan kekufuran. Alasan ini pula yang dijadikan sandaran oleh orang-orang kafir terdahulu sebelum mereka setelah Kami mengutus beberapa rasul yang mengajak kepada ajaran tauhid, menaati perintah-Nya dan melarang berbuat syirik serta melarang mengharamkan sesuatu yang tidak diharamkan-Nya. Dengan demikian, bukti-bukti telah cukup bagi mereka. Para utusan Kami telah menyampaikan apa yang telah Kami perintahkan. Kamilah yang akan memperhitungkan mereka. Setelah penyampaian itu, tidak ada lagi tugas bagi para rasul. وَ‍قَ‍‍الَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌أَشْ‍رَكُو‌ا‌ لَوْ‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌اللَّ‍‍هُ مَا‌ عَبَ‍‍دْنَا‌ مِ‍‌‍نْ ‌دُ‌ونِ‍‍هِ مِ‍‌‍نْ شَ‍‍يْء‌ٍ‌ نَحْنُ ‌وَلاَ‌ ‌آب‍‍َ‍ا‌ؤُنَا‌ ‌وَلاَ‌ حَ‍رَّمْنَا‌ مِ‍‌‍نْ ‌دُ‌ونِ‍‍هِ مِ‍‌‍نْ شَ‍‍يْء‌‌ٍۚ كَذَلِكَ فَعَلَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِهِمْ ۚ فَهَلْ عَلَى‌ ‌ال‍‍رُّسُلِ ‌إِلاَّ‌ ‌الْبَلاَ‍‍غُ ‌الْمُبِينُ
Wa Laqad Ba`athnā Fī Kulli 'Ummatin Rasūlāan 'Ani Au`budū Allaha Wa Ajtanibū Aţ-Ţāghūta ۖ Faminhum Man Hadá Allāhu Wa Minhum Man Ĥaqqat `Alayhi Ađ-Đalālatu ۚ Fasīrū Fī Al-'Arđi Fānžurū Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Mukadhdhibīna 016-036 Telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul yang mengatakan kepada umatnya, "Sembahlah Allah semata dan jauhilah seluruh tiran yang merusak." Rasul tersebut telah menyampaikan risalah dan membimbing mereka. Lalu segolongan dari mereka ada yang sudi mendengar bimbingan itu dan menerimanya. Maka Allah memberinya petunjuk berupa kesiapan yang baik untuk mengikuti jalan yang lurus. Sementara segolongan lain dari mereka berpaling dari kebenaran sehingga berjalan pada jalan yang tidak benar. Maka Allah pun menurunkan siksa-Nya kepada golongan tersebut. Jika kalian meragukan hal ini, hai orang-orang musyrik Mekah, maka berjalanlah di muka bumi yang dekat dari kalian. Lihat dan perhatikanlah bagaimana azab Allah menimpa orang-orang yang mendustakan para rasul seperti kaum 'Ad, Tsamûd dan kaum Nabi Lûth, dan bagaimana kesudahan nasib mereka yang binasa dan merugi. وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ بَعَثْنَا‌ فِي كُلِّ ‌أُمَّ‍‍ة‍ٍ‌ ‌‍رَسُولاً‌ ‌أَنِ ‌ا‍ُ‍عْبُدُ‌و‌ا‌اللَّ‍‍هَ ‌وَ‌اجْ‍‍تَنِبُو‌ا‌ال‍‍طَّ‍‍اغُ‍‍وتَ ۖ فَمِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ مَ‍‌‍نْ هَدَ‌ى‌ ‌اللَّ‍‍هُ ‌وَمِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ مَ‍‌‍نْ حَ‍‍قَّ‍‍تْ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌ال‍‍ضَّ‍‍لاَلَةُ ۚ فَسِيرُ‌و‌ا‌ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ فَا‌نْ‍‍‍‍ظُ‍‍رُ‌و‌ا‌ كَ‍‍يْ‍‍فَ ك‍‍َ‍انَ عَاقِ‍‍بَةُ ‌الْمُكَذِّبِينَ
'In Taĥriş `Alá Hudāhum Fa'inna Allāha Lā Yahdī Man Yuđillu ۖ Wa Mā Lahum Minşirīna 016-037 Wahai Nabi, jika kamu sangat berharap agar orang-orang musyrik yang berasal dari kaummu itu mendapatkan petunjuk dan kamu telah mengerahkan segala daya untuk tujuan itu, maka jika tidak tercapai apa yang kamu kehendaki, janganlah kamu tenggelam dalam kesedihan. Mereka telah dikuasai oleh hawa nafsu. Allah tidak akan memaksa orang yang memilih dan mempertahankan kesesatan untuk mendapat petunjuk. Sebab, Allah telah memberi mereka kebebasan untuk memilih sendiri. Mereka akan menerima balasan yang pedih dan tidak ada yang dapat menolong mereka dari siksa Allah pada hari kiamat. إِ‌نْ تَحْ‍‍رِ‍‍صْ عَلَى‌ هُدَ‌اهُمْ فَإِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ لاَ‌ يَهْدِي مَ‍‌‍نْ يُ‍‍ضِ‍‍لُّ ۖ ‌وَمَا‌ لَهُمْ مِ‍‌‍نْ نَاصِ‍‍رِينَ
Wa 'Aqsamū Billāhi Jahda 'Aymānihim ۙ Lā Yab`athu Allāhu Man Yamūtu ۚ Balá Wa`dāan `Alayhi Ĥaqqāan Wa Lakinna 'Akthara An-Nāsi Lā Ya`lamūna 016-038 Selain menyekutukan Allah, orang-orang musyrik pun mengingkari hari kiamat. Mereka bersumpah sepenuh hati, dengan mengatasnamakan Allah, bahwa Allah tidak akan membangkitkan seseorang yang telah mati. Sebenarnya mereka telah berbohong dalam sumpah itu. Allah akan membangkitkan mereka semuanya. Sebab Dia telah berjanji pada diri-Nya untuk itu. Dan sekali-kali Allah tidak akan mengingkari janji-Nya. Akan tetapi kebanyakan orang-orang kafir tidak mengetahui hikmah Allah dalam penciptaan alam ini. Allah tidak menciptakan itu semua dengan sia-sia. Kebanyakan mereka juga tidak mengetahui perhitungan dan pembalasan-Nya di akhirat. وَ‌أَ‍قْ‍‍سَمُو‌ا‌ بِ‍اللَّ‍‍هِ جَهْدَ‌ ‌أَيْمَانِهِمْ ۙ لاَ‌ يَ‍‍بْ‍‍عَثُ ‌اللَّ‍‍هُ مَ‍‌‍نْ يَم‍‍ُ‍وتُ ۚ بَلَى‌ ‌وَعْد‌اً‌ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ حَ‍‍قّ‍‍ا‌ ً‌ ‌وَلَكِ‍‍نَّ ‌أَكْثَ‍رَ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍اسِ لاَ‌ يَعْلَمُونَ
Liyubayyina Lahumu Al-Ladhī Yakhtalifūna Fīhi Wa Liya`lama Al-Ladhīna Kafarū 'Annahum Kānū Kādhibīna 016-039 Di antara bukti keadilan Allah pada makhluk-Nya adalah membangkitkan manusia seluruhnya setelah mati. Lalu Dia memperlihatkan hakikat segala persoalan yang dahulu mereka perselisihkan. Dengan demikian, orang-orang Mukmin akan mengetahui bahwa mereka benar, dan orang-orang kafir menyadari bahwa mereka bersalah karena telah berbuat syirik dan berdusta dalam sumpah mereka bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali orang yang mati. Demikian juga, agar masing-masing dari kedua golongan itu menerima ganjaran dengan mengetahui sebab-sebabnya. لِيُبَيِّنَ لَهُمُ ‌الَّذِي يَ‍‍خْ‍‍تَلِف‍‍ُ‍ونَ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ ‌وَلِيَعْلَمَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَفَرُ‌و‌ا‌ ‌أَنَّ‍‍هُمْ كَانُو‌ا‌ كَا‌ذِبِينَ
'Innamā Qawlunā Lishay'in 'Idhā 'Aradnāhu 'An Naqūla Lahu Kun Fayakūnu 016-040 Tidak sulit bagi Kami untuk membangkitkan manusia pada hari kiamat sehingga orang-orang kafir memungkirinya. Karena jika Kami menghendaki sesuatu, cukuplah Kami mengatakan, "Jadilah!" maka jadilah sesuai yang Kami kehendaki itu. إِنَّ‍‍مَا‌ قَ‍‍وْلُنَا‌ لِشَ‍‍يْء‌‌ٍ‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌أَ‌‍رَ‌دْن‍‍َ‍اهُ ‌أَ‌نْ نَ‍‍قُ‍‍ولَ لَ‍‍هُ كُ‍‌‍نْ فَيَكُونُ
Wa Al-Ladhīna Hājarū Fī Al-Lahi Min Ba`di Mā Žulimū Lanubawwi'annahum Ad-Dunyā Ĥasanatan ۖ Wa La'ajru Al-'Ākhirati 'Akbaru ۚ Law Kānū Ya`lamūna 016-041 Orang-orang Mukmin yang berhijrah dari kampung halaman karena Allah dan tulus dalam mempertahankan keyakinan mereka setelah dizalimi dan menerima siksa dari orang-orang musyrik, mereka akan Kami berikan-sebagai pengganti ketulusan dan kesabaran mereka-kehidupan yang baik di dunia yang hanya bisa dicapai dengan berjihad. Pahala mereka pada hari kiamat jauh lebih besar. Begitu pula kenikmatan yang mereka rasakan di surga. Jika orang-orang yang menentang mereka mengetahui hal ini, niscaya mereka tidak akan menzalimi orang-orang Mukmin dan diri mereka sendiri. وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ هَاجَرُ‌و‌ا‌ فِي ‌اللَّهِ مِ‍‌‍نْ بَعْدِ‌ مَا‌ ظُ‍‍لِمُو‌ا‌ لَنُبَوِّئَ‍‍نَّ‍‍هُمْ فِي ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ حَسَنَة ًۖ ‌وَلَأَجْ‍‍رُ‌ ‌الآ‍‍خِ‍رَةِ ‌أَكْبَرُ‌ ۚ لَوْ‌ كَانُو‌ا‌ يَعْلَمُونَ
Al-Ladhīna Şabarū Wa `Alá Rabbihim Yatawakkalūna 016-042 Kaum muhajirin itulah orang-orang yang sabar dan tabah menghadapi siksaan demi mempertahankan keyakinan. Mereka menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah, tanpa menghiraukan selain-Nya. Oleh karena itu, Kami memberikan kepada mereka balasan yang baik. الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ صَ‍‍بَرُ‌و‌ا‌ ‌وَعَلَى‌ ‌‍رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Wa Mā 'Arsalnā Min Qablika 'Illā Rijālāan Nūĥī 'Ilayhim ۚ Fās'alū 'Ahla Adh-Dhikri 'In Kuntum Lā Ta`lamūna 016-043 Wahai Muhammad, Kami tidak mengutus para rasul sebelum kamu kepada umat-umat terdahulu kecuali orang-orang lelaki yang telah Kami beri wahyu sesuai dengan kehendak Kami. Kami tidak pernah mengutus malaikat sebagaimana yang dikehendaki oleh kaummu yang kafir. Jika kalian, hai orang-orang kafir, tidak mengetahui itu, maka bertanyalah kepada orang-orang berilmu yang mengetahui kitab-kitab samawi. Kalian akan tahu bahwa semua rasul Allah itu manusia, bukan malaikat. وَمَ‍‍ا‌ ‌أَ‌رْسَلْنَا‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِكَ ‌إِلاَّ‌ ‌رِجَالا‌ ً‌ نُوحِ‍‍ي ‌إِلَيْهِمْ ۚ فَاسْأَلُ‍‍و‌ا‌ ‌أَهْلَ ‌ال‍‍ذِّكْ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍نْ‍‍تُمْ لاَ‌ تَعْلَمُونَ
Bil-Bayyināti Wa Az-Zuburi ۗ Wa 'Anzalnā 'Ilayka Adh-Dhikra Litubayyina Lilnnāsi Mā Nuzzila 'Ilayhim Wa La`allahum Yatafakkarūna 016-044 Para rasul itu Kami kuatkan dengan beberapa mukjizat dan bukti yang menjelaskan kebenaran mereka. Kami turunkan kepada mereka kitab-kitab yang menjelaskan beberapa ketentuan yang membawa maslahat. Kami turunkan kepadamu, wahai Muhammad, al-Qur'ân untuk menjelaskan kepada manusia pelbagai akidah dan hukum yang terkandung di dalamnya. Juga agar kamu mengajak mereka untuk merenungkan isinya, dengan harapan mereka mau merenungkan dan menjadikannya sebagai pelajaran sehingga mereka mendapatkan kebenaran. بِالْبَيِّن‍‍َ‍اتِ ‌وَ‌ال‍‍زُّبُ‍‍ر‍ِ‍‌ ۗ ‌وَ‌أَ‌ن‍‍زَلْنَ‍‍ا‌ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍كَ ‌ال‍‍ذِّكْ‍رَ‌ لِتُبَيِّنَ لِل‍‍نّ‍‍َ‍اسِ مَا‌ نُزِّلَ ‌إِلَيْهِمْ ‌وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُ‌ونَ
'Afa'amina Al-Ladhīna Makarū As-Sayyi'āti 'An Yakhsifa Allāhu Bihimu Al-'Arđa 'Aw Ya'tiyahumu Al-`Adhābu Min Ĥaythu Lā Yash`urūna 016-045 Setelah itu semua, bagaimana mungkin orang-orang musyrik yang terus membangkang dan bersekongkol membuat makar terhadap Rasul itu dapat dibenarkan? Apakah mereka terbuai oleh keramahan Allah kepada mereka sehingga merasa yakin akan selamat dari siksaan Allah dan tidak ditelan bumi seperti halnya Qârûn? Atau, secara tiba-tiba didatangkan kepada mereka siksaan berupa petir sebagaimana yang dilakukan terhadap kaum Tsamûd yang tidak menyadari datangnya siksa seperti itu? أَفَأَمِنَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ مَكَرُ‌و‌ا‌ال‍‍سَّيِّئ‍‍َ‍اتِ ‌أَ‌نْ يَ‍‍خْ‍‍سِفَ ‌اللَّ‍‍هُ بِهِمُ ‌الأَ‌رْ‍ضَ ‌أَ‌وْ‌ يَأْتِيَهُمُ ‌الْعَذ‍َ‍‌ابُ مِ‍‌‍نْ حَ‍‍يْ‍‍ثُ لاَ‌ يَشْعُرُ‌ونَ
'Aw Ya'khudhahum Fī Taqallubihim Famā Hum Bimu`jizīna 016-046 Atau Allah membinasakan mereka di tengah perjalanan berniaga, jauh dari kampung halaman, sehingga mereka tidak bisa melepaskan diri dari siksaan Allah, sebab tidak ada yang bisa menghalangi-Nya bila Dia berkehendak? أَ‌وْ‌ يَأْ‍خُ‍‍ذَهُمْ فِي تَ‍‍قَ‍‍لُّبِهِمْ فَمَا‌ هُمْ بِمُعْجِزِينَ
'Aw Ya'khudhahum `Alá Takhawwufin Fa'inna Rabbakum Lara'ūfun Raĥīmun 016-047 Atau Allah menurunkan azab terhadap diri dan harta mereka secara berangsur-angsur. Dengan demikian, mereka setiap saat merasa tersiksa, karena ketakutan akan datangnya azab dan merasa tersiksa karena selalu memantau kapan datangnya azab itu? Maka janganlah kalian, hai orang-orang musyrik, melampaui batas dan terbuai dengan ditangguhkannya hukuman kepada kalian. Sesuai dengan belas kasih Allah yang menyeluruh dan kasih sayang-Nya yang luas, Dia tidak menyegerakan hukuman kalian di dunia agar kalian berpikir dan merenung. Sebab Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. أَ‌وْ‌ يَأْ‍خُ‍‍ذَهُمْ عَلَى‌ تَ‍‍خَ‍‍وُّف‌‍ٍ‌ فَإِنَّ ‌‍رَبَّكُمْ لَ‍رَ‌ء‍ُ‍‌وف ٌ‌ ‌‍رَحِيمٌ
'Awalam Yaraw 'Ilá Mā Khalaqa Allāhu Min Shay'in Yatafayya'u Žilāluhu `Ani Al-Yamīni Wa Ash-Shamā'ili Sujjadāan Lillāh Wa Humkhirūna 016-048 Orang-orang kafir itu mengabaikan tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di sekitar mereka. Mereka tidak melihat dan memperhatikan segala sesuatu dari ciptaan-Nya yang berdiri tegak. Bayangan benda- benda tersebut selalu bergerak dan memanjang, terkadang ke kanan dan terkadang ke kiri, mengikuti gerakan matahari pada siang hari dan bulan pada malam hari. Semuanya tunduk pada perintah dan ketentuan Allah. Jika orang-orang musyrik merenungkan itu semua, niscaya mereka akan mengetahui bahwa hanya Sang Pencipta dan Pengaturnya yang pantas untuk disembah dan ditaati serta berkuasa untuk membinasakan mereka bila Dia berkehendak. أَ‌وَلَمْ يَ‍رَ‌وْ‌ا‌ ‌إِلَى‌ مَا‌ خَ‍‍لَ‍‍قَ ‌اللَّ‍‍هُ مِ‍‌‍نْ شَ‍‍يْء‌ٍ‌ يَتَفَيَّأُ‌ ظِ‍‍لاَلُ‍‍هُ عَنِ ‌الْيَم‍‍ِ‍ي‍‍نِ ‌وَ‌ال‍‍شَّم‍‍َ‍ائِلِ سُجَّد‌ا‌ ًلِلَّهِ ‌وَهُمْ ‌دَ‌اخِ‍‍رُ‌ونَ
Wa Lillāh Yasjudu Mā Fī As-Samāwāti Wa Mā Fī Al-'Arđi Min Dābbatin Wa Al-Malā'ikatu Wa Hum Lā Yastakbirūna 016-049 Hanya kepada Allah semata, bukan selain-Nya, seluruh ciptaan Allah di langit dan segala yang melata di bumi serta yang berjalan di muka bumi tunduk dan pasrah. Terutama para malaikat yang selalu tunduk kepada Allah dan tidak menyombongkan diri untuk tidak taat kepada Allah(1). (1) Ayat ini telah mendahului penemuan ilmu pengetahuan modern tentang keberadaan makhluk hidup di beberapa planet yang berada di dalam dan di luar tata surya kita ini. Dan inilah yang sedang dan akan terus diupayakan untuk diketahui oleh ilmu pengetahuan modern. وَلِلَّهِ يَسْجُدُ‌ مَا‌ فِي ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَمَا‌ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ مِ‍‌‍نْ ‌د‍َ‍‌ابَّةٍ‌ ‌وَ‌الْمَلاَئِكَةُ ‌وَهُمْ لاَ‌ يَسْتَكْبِرُ‌ونَ
Yakhāfūna Rabbahum Min Fawqihim Wa Yaf`alūna Mā Yu'umarūna 016-050 Mereka selalu dalam keadaan takut kepada Allah yang Mahakuasa lagi Mahaperkasa dan selalu melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka. يَ‍خَ‍‍اف‍‍ُ‍ونَ ‌‍رَبَّهُمْ مِ‍‌‍نْ فَوْ‍قِ‍‍هِمْ ‌وَيَفْعَل‍‍ُ‍ونَ مَا‌ يُؤْمَرُ‌ونَ
Wa Qāla Allāhu Lā Tattakhidhū 'Ilahayni Athnayni ۖ 'Innamā Huwa 'Ilahun Wāĥidun ۖ Fa'īyāya Fārhabūni 016-051 Allah berfirman, "Janganlah kalian menyembah dan menjadikan dua tuhan. Sebab, menyekutukan Allah dalam beribadah itu bertentangan dengan bukti keesaan dalam ciptaan ini. Sesungguhnya yang berhak disembah hanyalah Tuhan Yang Esa. Maka takutlah kalian kepada-Ku, dan jangan sekali-kali takut kepada selain Aku. وَ‍قَ‍‍الَ ‌اللَّ‍‍هُ لاَ‌ تَتَّ‍‍خِ‍‍ذُ‌و‌ا‌ ‌إِلَهَ‍‍يْ‍‍نِ ‌اثْنَ‍‍يْ‍‍نِ ۖ ‌إِنَّ‍‍مَا‌ هُوَ‌ ‌إِلَهٌ‌ ‌وَ‌احِد‌‌ٌۖ فَإِيّ‍‍َ‍ايَ فَا‌رْهَبُونِ
Wa Lahu Mā Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Lahu Ad-Dīnu Wa Aşibāan ۚ 'Afaghayra Allāhi Tattaqūna 016-052 Hanya kepunyaan-Nyalah penciptaan, kepemilikan dan penghambaan segala apa yang ada di langit dan di bumi. Maka Dialah, tidak selain-Nya, yang berhak untuk disembah, dipuji, ditaati, diharapkan kasih sayang-Nya dan ditakuti siksa-Nya. وَلَ‍‍هُ مَا‌ فِي ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَلَهُ ‌ال‍‍دّ‍ِ‍ي‍‍نُ ‌وَ‌اصِ‍‍باً‌ ۚ ‌أَفَ‍‍غَ‍‍يْ‍رَ‌اللَّ‍‍هِ تَتَّ‍‍قُ‍‍ونَ
Wa Mā Bikum Min Ni`matin Famina Allāhi ۖ Thumma 'Idhā Massakumu Ađ-Đurru Fa'ilayhi Taj'arūna 016-053 Nikmat apa saja yang datang kepada kalian adalah semata-mata dari Allah. Maka jika kalian mendapatkan malapetaka, janganlah kalian memohon dengan suara lantang kecuali hanya kepada-Nya. وَمَا‌ بِكُمْ مِ‍‌‍نْ نِعْمَة‌‍ٍ‌ فَمِنَ ‌اللَّ‍‍هِ ۖ ثُ‍‍مَّ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ مَسَّكُمُ ‌ال‍‍ضُّ‍‍رُّ‌ فَإِلَ‍‍يْ‍‍هِ تَ‍‍جْ‍‍أَ‌رُ‌ونَ
Thumma 'Idhā Kashafa Ađ-Đurra `Ankum 'Idhā Farīqun Minkum Birabbihim Yushrikūna 016-054 Kemudian apabila Allah mengabulkan permohonan kalian dan Dia mengangkat malapetaka itu dari kalian, sebagian kalian lupa akan hak Allah untuk diesakan dan disembah. Mereka mempersekutukan Pencipta dan Pemelihara mereka dengan menyembah sekutu-sekutu selain Dia. ثُ‍‍مَّ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ كَشَفَ ‌ال‍‍ضُّ‍رَّ‌ عَ‍‌‍نْ‍‍كُمْ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ فَ‍‍ر‍ِ‍ي‍‍قٌ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍كُمْ بِ‍رَبِّهِمْ يُشْ‍‍رِكُونَ
Liyakfurū Bimā 'Ātaynāhum ۚ Fatamatta`ū ۖ Fasawfa Ta`lamūna 016-055 Hal itu terjadi pada diri mereka agar kesudahan nasib mereka adalah mengingkari karunia yang Kami berikan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah kalian, hai orang-orang kafir, dengan sesuatu yang tidak kalian syukuri itu. Kelak kalian akan tahu akibat kekufuran yang kalian lakukan. لِيَكْفُرُ‌و‌ا‌ بِمَ‍‍ا‌ ‌آتَيْنَاهُمْ ۚ فَتَمَتَّعُو‌اۖ فَسَ‍‍وْفَ تَعْلَمُونَ
Wa Yaj`alūna Limā Lā Ya`lamūna Naşībāan Mimmā Razaqnāhum ۗ Ta-Allāhi Latus'alunna `Ammā Kuntum Taftarūna 016-056 Orang-orang musyrik menyediakan untuk berhala-berhala--yang, tanpa dasar, mereka namakan tuhan-tuhan--sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka, berupa tanam-tanaman, hewan ternak dan lain sebagainya, untuk mendekatkan diri kepada tuhan-tuhan tersebut. Demi keperkasaan-Ku, hai orang-orang musyrik, akan Kami tanyakan kepada kalian kebohongan dan kepalsuan yang kalian lakukan. Kami sungguh akan membalas semua perbuatan kalian itu. وَيَ‍‍جْ‍‍عَل‍‍ُ‍ونَ لِمَا‌ لاَ‌ يَعْلَم‍‍ُ‍ونَ نَ‍‍صِ‍‍يبا‌ ً‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌‍رَ‌زَ‍قْ‍‍نَاهُمْ ۗ تَاللَّهِ لَتُسْأَلُ‍‍نَّ عَ‍‍مَّ‍‍ا‌ كُ‍‌‍نْ‍‍تُمْ تَفْتَرُ‌ونَ
Wa Yaj`alūna Lillāh Al-Banāti Subĥānahu ۙ Wa Lahum Mā Yashtahūna 016-057 Mereka menjadikan sesuatu yang mereka benci sebagai milik Allah. Mereka mengira bahwa malaikat adalah anak perempuan Allah dan mereka pun menyembahnya. Mahasuci Allah dari semua itu. Sementara mereka menjadikan sesuatu yang mereka sukai sebagai milik mereka, yakni anak-anak lelaki. وَيَ‍‍جْ‍‍عَل‍‍ُ‍ونَ لِلَّهِ ‌الْبَن‍‍َ‍اتِ سُ‍‍بْ‍‍حَانَ‍‍هُ ۙ ‌وَلَهُمْ مَا‌ يَشْتَهُونَ
Wa 'Idhā Bushshira 'Aĥaduhum Bil-'Unthá Žalla Wajhuhu Muswaddāan Wa Huwa Kažīmun 016-058 Dan apabila seseorang dari mereka menerima kabar bahwa telah terlahir untuknya seorang anak perempuan, wajahnya menjadi hitam karena merasa sedih dan ia pun amat bermuram durja. وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ بُشِّ‍‍ر‍َ‍‌ ‌أَحَدُهُمْ بِ‍الأُ‌ن‍‍ثَى‌ ظَ‍‍لَّ ‌وَجْ‍‍هُ‍‍هُ مُسْوَ‌دّ‌ا‌ ً‌ ‌وَهُوَ‌ كَ‍‍ظِ‍‍يمٌ
Yatawārá Mina Al-Qawmi Min Sū'i Mā Bushshira Bihi~ ۚ 'Ayumsikuhu `Alá Hūnin 'Am Yadussuhu Fī At-Turābi ۗ 'Alā Sā'a Mā Yaĥkumūna 016-059 Lalu ia berusaha untuk bersembunyi dari penglihatan orang, agar tidak tampak kesedihan yang menimpa dirinya karena kelahiran anak yang dikabarkan kepadanya itu. Ia pun diliputi kebimbangan antara tetap membiarkan anak itu hidup dan menanggung kehinaan sebagaimana yang ia kira, atau menguburkannya hidup-hidup. Perhatikanlah, hai orang yang mendengar, alangkah buruknya perbuatan mereka! Sungguh amat buruk ketetapan mereka yang menyatakan bahwa apa yang mereka benci adalah milik Allah. يَتَوَ‌ا‌‍رَ‌ى‌ مِنَ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمِ مِ‍‌‍نْ س‍‍ُ‍و‌ءِ‌ مَا‌ بُشِّ‍‍ر‍َ‍‌ بِهِ ۚ ‌أَيُمْسِكُ‍‍هُ عَلَى‌ ه‍‍ُ‍ونٍ ‌أَمْ يَدُسُّ‍‍هُ فِي ‌ال‍‍تُّ‍رَ‍‌ابِ ۗ ‌أَلاَ‌ س‍‍َ‍ا‌ءَ‌ مَا‌ يَحْكُمُونَ
Lilladhīna Lā Yu'uminūna Bil-'Ākhirati Mathalu As-Saw'i ۖ Wa Lillāh Al-Mathalu Al-'A`lá ۚ Wa Huwa Al-`Azīzu Al-Ĥakīmu 016-060 Orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat dengan pahala serta siksa yang akan diberikan saat itu, bagi mereka adalah keadaan yang buruk, yaitu memerlukan anak laki-laki dan membenci anak- anak perempuan. Sebaliknya, bagi Allah segala sifat yang Mahatinggi. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu sehingga tidak memerlukan anak laki-laki. Dia pun Mahaperkasa yang tidak membutuhkan penolong. لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ لاَ‌ يُؤْمِن‍‍ُ‍ونَ بِ‍الآ‍‍خِ‍رَةِ مَثَلُ ‌ال‍‍سَّ‍‍وْ‌ءِ‌ ۖ ‌وَلِلَّهِ ‌الْمَثَلُ ‌الأَعْلَى‌ ۚ ‌وَهُوَ‌ ‌الْعَز‍ِ‍ي‍‍زُ‌ ‌الْحَكِيمُ
Wa Law Yu'uākhidhu Allāhu An-Nāsa Bižulmihim Mā Taraka `Alayhā Min Dābbatin Wa Lakin Yu'uakhkhiruhum 'Ilá 'Ajalin Musamman ۖ Fa'idhā Jā'a 'Ajaluhum Lā Yasta'khirūna Sā`atan ۖ Wa Lā Yastaqdimūna 016-061 Jika Allah hendak mempercepat hukuman kepada manusia atas perbuatan zalimnya, niscaya tidak akan ada satu makhluk melata pun yang tersisa di muka bumi ini. Akan tetapi, dengan keramahan dan kebijakan- Nya, Dia menunda siksa mereka hingga waktu yang telah ditentukan, yaitu saat kematian mereka. Apabila saat itu telah tiba, mereka tidak dapat mengundurkannya sesaat pun dan tidak pula mendahulukannya meski hanya sesaat. وَلَوْ‌ يُؤ‍َ‍‌اخِ‍‍ذُ‌ ‌اللَّ‍‍هُ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍اسَ بِ‍‍ظُ‍‍لْمِهِمْ مَا‌ تَ‍رَكَ عَلَيْهَا‌ مِ‍‌‍نْ ‌د‍َ‍‌ابَّةٍ‌ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ يُؤَ‍‍خِّ‍‍رُهُمْ ‌إِلَ‍‍ى‌ ‌أَجَلٍ‌ مُسَ‍‍مّ‍‍ى‌‌ ًۖ فَإِ‌ذَ‌ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌أَجَلُهُمْ لاَ‌ يَسْتَأْ‍خِ‍‍ر‍ُ‍‌ونَ سَاعَة ًۖ ‌وَلاَ‌ يَسْتَ‍‍قْ‍‍دِمُونَ
Wa Yaj`alūna Lillāh Mā Yakrahūna Wa Taşifu 'Alsinatuhumu Al-Kadhiba 'Anna Lahumu Al-Ĥusná ۖ Lā Jarama 'Anna Lahumu An-Nāra Wa 'Annahum Mufraţūna 016-062 Orang-orang musyrik menyandangkan kepada Allah apa yang mereka tidak sukai jika disandangkan kepada diri mereka, seperti anak perempuan dan adanya saingan. Lidah mereka mengucapkan kedustaan ketika mereka mengira bahwa, dengan berbuat demikian, mereka--seperti halnya di dunia mereka memperoleh kekayaan dan kekuasaan--juga akan memperoleh balasan yang paling baik, yaitu surga dari Allah jika mereka dibangkitkan. Tidak diragukan lagi, bagi mereka adalah neraka. Mereka akan lebih dahulu segera dimasukkan ke dalamnya sebelum yang lainnya. وَيَ‍‍جْ‍‍عَل‍‍ُ‍ونَ لِلَّهِ مَا‌ يَكْ‍رَه‍‍ُ‍ونَ ‌وَتَ‍‍صِ‍‍فُ ‌أَلْسِنَتُهُمُ ‌الْكَذِبَ ‌أَنَّ لَهُمُ ‌الْحُسْنَى‌ ۖ لاَ‌ جَ‍رَمَ ‌أَنَّ لَهُمُ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍ا‌‍رَ‌ ‌وَ‌أَنَّ‍‍هُمْ مُفْ‍رَطُ‍‍ونَ
Ta-Allāhi Laqad 'Arsalnā 'Ilá 'Umamin Min Qablika Fazayyana Lahumu Ash-Shayţānu 'A`mālahum Fahuwa Walīyuhumu Al-Yawma Wa Lahum `Adhābun 'Alīmun 016-063 Wahai Nabi, yakinlah bahwa Kami telah mengutus para rasul kepada umat terdahulu dengan misi yang sama dengan yang kamu bawa saat Kami mengutusmu kepada seluruh umat manusia. Setelah itu setan menawarkan kekufuran, kemusyrikan dan kemaksiatan sehingga mereka mendurhakai dan mendustakan para rasul itu serta menuruti kemauan setan. Setan telah menguasai seluruh kehidupan para pendusta itu di dunia dan menjadikan perbuatan-perbuatan yang membahayakan diri menjadi indah dalam pandangan mereka. Kelak di hari akhir, mereka akan mendapatkan siksa yang amat memilukaan. تَاللَّهِ لَ‍‍قَ‍‍دْ‌ ‌أَ‌رْسَلْنَ‍‍ا‌ ‌إِلَ‍‍ى‌ ‌أُمَمٍ‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِكَ فَزَيَّنَ لَهُمُ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انُ ‌أَعْمَالَهُمْ فَهُوَ‌ ‌وَلِيُّهُمُ ‌الْيَ‍‍وْمَ ‌وَلَهُمْ عَذ‍َ‍‌ابٌ ‌أَلِيمٌ
Wa Mā 'Anzalnā `Alayka Al-Kitāba 'Illā Litubayyina Lahumu Al-Ladhī Akhtalafū Fīhi ۙ Wa Hudan Wa Raĥmatan Liqawmin Yu'uminūna 016-064 Kami menurunkan al-Qur'ân hanya dengan tujuan agar kamu dapat memberikan penjelasan mana yang benar di antara persoalan-persoalan keagamaan yang menjadi perdebatan manusia. Dan, agar al-Qur'ân itu menjadi petunjuk yang sempurna dan rahmat yang menyeluruh bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan kitab suci yang diturunkan-Nya. وَمَ‍‍ا‌ ‌أَ‌ن‍‍زَلْنَا‌ عَلَ‍‍يْ‍‍كَ ‌الْكِت‍‍َ‍ابَ ‌إِلاَّ‌ لِتُبَيِّنَ لَهُمُ ‌الَّذِي ‌اخْ‍‍تَلَفُو‌ا‌ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ ۙ ‌وَهُ‍‍د‌ى‌ ً‌ ‌وَ‌‍رَحْمَة ً‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يُؤْمِنُونَ
Wa Allāhu 'Anzala Mina As-Samā'i Mā'an Fa'aĥyā Bihi Al-'Arđa Ba`da Mawtihā ۚ 'Inna Fī Dhālika La'āyatan Liqawmin Yasma`ūna 016-065 Allah menurunkan hujan yang berasal dari awan dan membuat bumi yang sebelumnya kering kerontang tak berpenghuni dapat menumbuhkan tanaman dan melahirkan kehidupan. Sebenarnya dengan penciptaan alam seperti itu terdapat bukti yang menunjukkan adanya Pemelihara alam semesta yang Mahabijaksana(1). (1) Air yang turun dari langit meresap ke dalam bumi, melarutkan unsur-unsur kimia di dalam tanah yang dihisap oleh tumbuh- tumbuhan. Unsur-unsur itu kemudian berubah menjadi sel-sel hidup dan seluler. وَ‌اللَّ‍‍هُ ‌أَ‌ن‍‍زَلَ مِنَ ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ م‍‍َ‍ا‌ء‌‌ ً‌ فَأَحْيَا‌ بِهِ ‌الأَ‌رْ‍ضَ بَعْدَ‌ مَوْتِهَ‍‍اۚ ‌إِنَّ فِي ‌ذَلِكَ لَآيَة ً‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يَسْمَعُونَ
Wa 'Inna Lakum Al-'An`ām La`ibratan ۖ Nusqīkum Mimmā Fī Buţūnihi Min Bayni Farthin Wa Damin Labanāan Khālişāan Sā'ighāan Lilshshāribīna 016-066 Wahai manusia, sesungguhnya di dalam diri binatang ternak--unta, sapi, kambing dan sebagainya--terdapat pelajaran berharga yang dapat kalian renungkan, yang mengeluarkan kalian dari kebodohan menuju pengetahuan akan adanya Pencipta Yang Mahabijaksana. Kami suguhkan kepada kalian dari sebagian yang ada dalam perut binatang-binatang itu, dari sisa-sisa makanan dan darah, susu murni beraroma yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya (1). (1) Pada buah dada binatang menyusui terdapat kelenjar yang bertugas memproduksi air susu. Melalui urat-urat nadi arteri, kelenjar- kelenjar itu mendapatkan suplai berupa zat yang terbentuk dari darah dan chyle (zat-zat dari sari makanan yang telah dicerna) yang keduanya tidak dapat dikonsumsi secara langsung. Selanjutnya kelenjar-kelenjar susu itu menyaring dari kedua zat itu unsur-unsur penting dalam pembuatan air susu dan mengeluarkan enzim-enzim yang mengubahnya menjadi susu yang warna dan aromanya sama sekali berbeda dengan zat aslinya. وَ‌إِنَّ لَكُمْ فِي ‌الأَنعَام لَعِ‍‍بْ‍‍‍رَة ًۖ نُسْ‍‍قِ‍‍يكُمْ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ فِي بُ‍‍طُ‍‍ونِ‍‍هِ مِ‍‌‍نْ بَ‍‍يْ‍‍نِ فَرْثٍ‌ ‌وَ‌دَم‍ٍ‌ لَبَناً‌ خَ‍‍الِ‍‍ص‍‍ا‌‌ ً‌ س‍‍َ‍ائِ‍‍غ‍‍ا‌ ً‌ لِلشَّا‌رِبِينَ
Wa Min Thamarāti An-Nakhīli Wa Al-'A`nābi Tattakhidhūna Minhu Sakaan Wa Rizqāan Ĥasanāan ۗ 'Inna Fī Dhālika La'āyatan Liqawmin Ya`qilūna 016-067 Dari buah kurma dan anggur yang telah Kami karuniakan, kalian dapat membuat minuman yang buruk dan memabukkan atau makanan lainnya yang baik dan halal. Dan sesungguhnya pada karunia itu terdapat pertanda kekuasan dan kasih sayang Allah bagi kaum yang mau menggunakan akal pikiran mereka. وَمِ‍‌‍نْ ثَمَ‍رَ‍‌اتِ ‌ال‍‍نَّ‍‍‍‍خِ‍‍ي‍‍لِ ‌وَ‌الأَعْن‍‍َ‍ابِ تَتَّ‍‍خِ‍‍ذ‍ُ‍‌ونَ مِ‍‌‍نْ‍‍هُ سَكَر‌ا‌ ً‌ ‌وَ‌رِ‌زْ‍ق‍‍اً‌ حَسَنا‌‌ ًۗ ‌إِنَّ فِي ‌ذَلِكَ لَآيَة ً‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يَعْ‍‍قِ‍‍لُونَ
Wa 'Awĥá Rabbuka 'Ilá An-Naĥli 'Ani Attakhidhī Mina Al-Jibāli Buyūtāan Wa Mina Ash-Shajari Wa Mimmā Ya`rishūna 016-068 Wahai Nabi, Tuhanmu telah memberi ilham pada lebah untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang menyangkut berbagai faktor-faktor dan sarana-sarana untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini, Allah memerintahkan lebah untuk menjadikan gua-gua di pegunungan, celah-celah pepohonan dan puncak- puncak rumah sebagai tempat tinggal mereka. وَ‌أَ‌وْحَى‌ ‌‍رَبُّكَ ‌إِلَى‌ ‌ال‍‍نَّ‍‍حْلِ ‌أَنِ ‌اتَّ‍‍خِ‍‍ذِي مِنَ ‌الْجِب‍‍َ‍الِ بُيُوتا‌ ً‌ ‌وَمِنَ ‌ال‍‍شَّجَ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌وَمِ‍‍مَّ‍‍ا‌ يَعْ‍‍رِشُونَ
Thumma Kulī Min Kulli Ath-Thamarāti Fāslukī Subula Rabbiki Dhululāan ۚ Yakhruju Min Buţūnihā Sharābun Mukhtalifun 'Alwānuhu Fīhi Shifā'un Lilnnāsi ۗ 'Inna Fī Dhālika La'āyatan Liqawmin Yatafakkarūna 016-069 Kemudian Allah memberi petunjuk pada lebah untuk menjadikan buah-buahan dari berbagai jenis pohon dan tumbuhan sebagai makanannya. Berkat petunjuk yang telah diberikan oleh Tuhan itu, lebah menjalankan tugas-tugas hidupnya dengan sangat mudah. Dari dalam perut lebah keluar sejenis minuman beraneka warna dan berguna sekali bagi kesehatan manusia. Dan sesungguhnya pada ciptaan yang unik itu terdapat pertanda akan wujud sang Pencipta Yang Mahakuasa lagi Mahabijaksana. Orang-orang yang berakal akan merenungkan hal itu sebagai cara untuk mendapatkan kebahagiaan abadi(1). (1) Madu merupakan jenis zat yang mengandung unsur glukosa dan perfentous (semacam zat gula yang sangat mudah dicerna) dalam porsi cukup besar. Melalui ilmu kedokteran modern didapat kesimpulan bahwa glukosa berguna sekali bagi proses penyembuhan berbagai macam jenis penyakit melalui injeksi atau dengan perantaraan mulut yang berfungsi sebagai penguat. Di samping itu, madu juga memiliki kandungan vitamin yang cukup tinggi terutama vitamin B kompleks. ثُ‍‍مَّ كُلِي مِ‍‌‍نْ كُلِّ ‌ال‍‍ثَّمَ‍رَ‍‌اتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ ‌‍رَبِّكِ ‌ذُلُلا‌ ًۚ يَ‍‍خْ‍‍رُجُ مِ‍‌‍نْ بُ‍‍طُ‍‍ونِهَا‌ شَ‍رَ‍‌ابٌ‌ مُ‍‍خْ‍‍تَلِفٌ ‌أَلْوَ‌انُ‍‍هُ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ شِف‍‍َ‍ا‌ء‌ٌ‌ لِل‍‍نّ‍‍َ‍اسِ ۗ ‌إِنَّ فِي ‌ذَلِكَ لَآيَة ً‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يَتَفَكَّرُ‌ونَ
Wa Allāhu Khalaqakum Thumma Yatawaffākum ۚ Wa Minkum Man Yuraddu 'Ilá 'Ardhali Al-`Umuri Likay Lā Ya`lama Ba`da `Ilmin Shay'āan ۚ 'Inna Allāha `Alīmun Qadīrun 016-070 Allah telah menciptakan kalian dan menentukan kematian yang berbeda satu sama lain. Sebagian kalian ada yang dimatikan dalam usia muda dan sebagian lain bertahan hidup hingga usia amat lanjut dan kembali menjadi lemah secara berangsur-angsur. Saat usia semakin lanjut, daya kerja sel menurun. Tulang, otot dan urat nadi semakin mengendor dan akhirnya kehilangan seluruh daya dan kemampuannya. Sesunggunya Allah Maha Mengetahuai rahasia ciptaan-Nya dan Mahakuasa untuk mewujudkan segala yang Dia kehendaki. وَ‌اللَّ‍‍هُ خَ‍‍لَ‍‍قَ‍‍كُمْ ثُ‍‍مَّ يَتَوَفَّاكُمْ ۚ ‌وَمِ‍‌‍نْ‍‍كُمْ مَ‍‌‍نْ يُ‍رَ‌دُّ‌ ‌إِلَ‍‍ى‌ ‌أَ‌رْ‌ذَلِ ‌الْعُمُ‍‍ر‍ِ‍‌ لِكَيْ لاَ‌ يَعْلَمَ بَعْدَ‌ عِلْم‌‍ٍ‌ شَ‍‍يْ‍‍ئا‌‌ ًۚ ‌إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ عَل‍‍ِ‍ي‍‍م‌‍ٌقَ‍‍دِيرٌ
Wa Allāhu Fađđala Ba`đakum `Alá Ba`đin Ar-Rizqi ۚ Famā Al-Ladhīna Fuđđilū Birāddī Rizqihim `Alá Mā Malakat 'Aymānuhum Fahum Fīhi Sawā'un ۚ 'Afabini`mati Allāhi Yajĥadūna 016-071 Allah melebihkan rezeki seseorang di atas yang lain. Rezeki para tuan lebih baik dari hamba sahaya. Para tuan yang diberi kelebihan rezeki oleh Allah Swt. itu tidak akan memberikan separuh rezeki mereka kepada para hamba yang dimilikinya, sehingga para hamba sahaya itu memiliki bagian rezeki yang sama seperti para tuannya. Dan jika orang-orang kafir itu tidak rela bila para hamba sahaya sama-sama memiliki rezeki yang Allah berikan kepada mereka--padahal mereka adalah sama-sama manusia--maka mengapa mereka rela menyekutukan Allah dengan makhluk-makhluk-Nya, sementara penghambaan diri itu hanya layak dipersembahkan kepada Allah semata? Apakah sesudah itu mata hati mereka tetap tertutup dan terus mengingkari nikmat-nikmat Allah dengan cara mempertuhankan selain Dia? وَ‌اللَّ‍‍هُ فَ‍‍ضَّ‍‍لَ بَعْ‍‍ضَ‍‍كُمْ عَلَى‌ بَعْ‍‍ضٍ‌ فِي ‌ال‍‍رِّ‌زْ‍قِ ۚ فَمَا‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ فُ‍‍ضِّ‍‍لُو‌ا‌ بِر‍َ‍‌ا‌دِّي ‌رِ‌زْ‍قِ‍‍هِمْ عَلَى‌ مَا‌ مَلَكَتْ ‌أَيْمَانُهُمْ فَهُمْ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ سَو‍َ‍‌ا‌ءٌ‌ ۚ ‌أَفَبِنِعْمَةِ ‌اللَّ‍‍هِ يَ‍‍جْ‍‍حَدُ‌ونَ
Wa Allāhu Ja`ala Lakum Min 'Anfusikum 'Azwājāan Wa Ja`ala Lakum Min 'Azwājikum Banīna Wa Ĥafadatan Wa Razaqakum Mina Aţ-Ţayyibāti ۚ 'Afabiālbāţili Yu'uminūna Wa Bini`mati Allāhi Hum Yakfurūna 016-072 Allah menjadikan bagi kalian istri-istri yang berasal dari jenis yang sama dengan kalian agar kalian mendapatkan ketenangan hidup (sakînah) dari mereka. Dan dari istri-istri itu Allah menjadikan untuk kalian anak dan cucu. Kemudian Allah menurunkan bermacam rezeki yang baik dan kalian sukai. Apakah sesudah itu sebagian manusia justru menyekutukan Allah, percaya pada kebatilan dan ingkar pada karunia-karunia lahir Tuhan? Padahal semestinya semua itu disyukuri dan membuatnya hanya menyembah kepada Allah(1). (1) Perkawinan adalah suatu bentuk hubungan yang suci sebagai asal mula terbentuknya sebuah institusi keluarga yang merupakan pondasi umat dan masyarakat. Perkawinan adalah salah satu bentuk pembangunan fitrah yang dititipkan Tuhan dalam diri tiap manusia dan juga binatang. Kalau tidak ada aturan-aturan normatif perkawinan, maka dalam hal pemenuhan kebutuhan biologis manusia akan tidak ada bedanya dengan binatang, karena masing-masing akan menempuh jalan yang tanpa aturan dan semaunya. Jika demikian dia bukan lagi seorang manusia yang dibekali akal pikiran, diberi keutamaan dibanding makhluk lainnya dan ditunjuk sebagai khalifah di bumi. Di samping sudah merupakan ketentuan Tuhan pada manusia untuk mengatur fitrah dengan perkawinan agar terhindar dari kekacauan, di sisi lain manusia juga mempunyai kecenderungan untuk hidup selamanya. Melihat tidak ada kemungkinan pada dirinya secara pribadi untuk bisa bertahan hidup selamanya, maka jalan satu-satunya untuk mempertahankan kelangsungan hidup itu adalah melalui keturunan yang merupakan perpanjangan dari kehidupan dirinya. وَ‌اللَّ‍‍هُ جَعَلَ لَكُمْ مِ‍‌‍نْ ‌أَ‌ن‍‍فُسِكُمْ ‌أَ‌زْ‌وَ‌اجا‌ ً‌ ‌وَجَعَلَ لَكُمْ مِ‍‌‍نْ ‌أَ‌زْ‌وَ‌اجِكُمْ بَن‍‍ِ‍ي‍‍نَ ‌وَحَفَدَة ً‌ ‌وَ‌‍رَ‌زَ‍قَ‍‍كُمْ مِنَ ‌ال‍‍طَّ‍‍يِّب‍‍َ‍اتِ ۚ ‌أَفَبِالْبَاطِ‍‍لِ يُؤْمِن‍‍ُ‍ونَ ‌وَبِنِعْمَةِ ‌اللَّ‍‍هِ هُمْ يَكْفُرُ‌ونَ
Wa Ya`budūna Min Dūni Allāhi Mā Lā Yamliku Lahum Rizqāan Mina As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Shay'āan Wa Lā Yastaţī`ūna 016-073 Mereka menyembah berhala, bukan menyembah Allah. Padahal berhala-berhala itu tidak akan dapat mendatangkan rezeki buat mereka--apa pun bentuknya--meskipun sedikit, baik yang berasal dari langit berupa hujan atau yang berasal dari dalam bumi semacam buah-buahan. Tuhan-tuhan itu tidak dapat berbuat seperti itu meskipun sedikit saja. وَيَعْبُد‍ُ‍‌ونَ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌اللَّ‍‍هِ مَا‌ لاَ‌ يَمْلِكُ لَهُمْ ‌رِ‌زْ‍ق‍‍ا‌ ً‌ مِنَ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ شَ‍‍يْ‍‍ئا‌ ً‌ ‌وَلاَ‌ يَسْتَ‍‍طِ‍‍يعُونَ
Falā Tađribū Lillāh Al-'Amthāla ۚ 'Inna Allāha Ya`lamu Wa 'Antum Lā Ta`lamūna 016-074 Seandainya kalian telah meyakini bahwa tuhan-tuhan selain Allah itu tidak akan dapat mendatangkan maslahat apa pun, maka hendaknya kalian tidak menyamakan mereka dengan Allah. Dengan menggunakan analogi-analogi palsu, kalian berusaha membenarkan tindakan kalian menyembah tuhan-tuhan itu. Sesungguhnya Allah mengetahui perbuatan kalian yang keliru dan akan membalasnya, sementara kalian dalam kealpaan dan ketidaksadaran akan masa depan kalian yang buruk. فَلاَ‌ تَ‍‍ضْ‍‍رِبُو‌الِلَّهِ ‌الأَمْث‍‍َ‍الَ ۚ ‌إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ يَعْلَمُ ‌وَ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ لاَ‌ تَعْلَمُونَ
Đaraba Allāhu Mathalāan `Abdāan Mamlūkāan Lā Yaqdiru `Alá Shay'in Wa Man Razaqnāhu Minnā Rizqāan Ĥasanāan Fahuwa Yunfiqu Minhu Siran Wa Jahan ۖ Hal Yastawūna ۚ Al-Ĥamdu Lillāh ۚ Bal 'Aktharuhum Lā Ya`lamūna 016-075 Allah membuat sebuah perumpamaan yang menggambarkan kekeliruan orang-orang musyrik dalam diri seorang budak yang tidak mampu berbuat apa-apa dan seorang merdeka yang Allah berikan karunia yang baik dan halal sehingga ia dengan bebas mengatur dan membelanjakan kekayaan yang menjadi miliknya, secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Apakah seorang budak yang tidak memiliki daya apa- apa bisa disederajatkan dengan orang merdeka yang dapat mengeluarkan apa yang dimilikinya? Demikianlah, sesungguhnya Allah adalah Pemilik segala yang ada. Allah berbuat dan mengatur kerajaan alam semesta sesuai dengan kehendak-Nya. Sebaliknya, tuhan-tuhan selain Allah tidak memiliki apa-apa sehingga mereka tidak berhak untuk dipertuhan. Segala puji semata-mata hanyalah bagi Allah, milik-Nya segala sifat kesempurnaan dan bagi-Nya segala kemahatinggian, karena Allah adalah sumber dari segala kebaikan dan keindahan. Dan para penyembah berhala itu tidaklah melakukan perbuatan mereka atas dasar keyakinan, melainkan hanya sekadar mengikuti tradisi para pembesar mereka. Bahkan kebanyakan mereka tidak mengerti. Mereka menyandangkan nikmat dan karunia kepada selain Allah dan menyembah selain- Nya. ضَ‍رَبَ ‌اللَّ‍‍هُ مَثَلاً‌ عَ‍‍بْ‍‍د‌ا‌ ً‌ مَمْلُوكا‌ ً‌ لاَ‌ يَ‍‍قْ‍‍دِ‌ر‍ُ‍‌ عَلَى‌ شَ‍‍يْء‌ٍ‌ ‌وَمَ‍‌‍نْ ‌‍رَ‌زَ‍قْ‍‍ن‍‍َ‍اهُ مِ‍‍نَّ‍‍ا‌ ‌رِ‌زْ‍ق‍‍اً‌ حَسَنا‌‌ ً‌ فَهُوَ‌ يُ‍‌‍ن‍‍فِ‍‍قُ مِ‍‌‍نْ‍‍هُ سِ‍‍ر‍ّ‍‌ا‌ ً‌ ‌وَجَهْر‌اً‌ ۖ هَلْ يَسْتَو‍ُ‍‌ونَ ۚ ‌الْحَمْدُ‌ لِلَّهِ ۚ بَلْ ‌أَكْثَرُهُمْ لاَ‌ يَعْلَمُونَ
Wa Đaraba Allāhu Mathalāan Rajulayni 'Aĥaduhumā 'Abkamu Lā Yaqdiru `Alá Shay'in Wa Huwa Kallun `Alá Mawlāhu 'Aynamā Yuwajjhhhu Lā Ya'ti Bikhayrin ۖ Hal Yastawī Huwa Wa Man Ya'muru Bil-`Adli ۙ Wa Huwa `Alá Şirāţin Mustaqīmin 016-076 Allah membuat perumpamaan lain dalam diri dua orang laki-laki. Yang satu bisu dan tuli, tidak bisa memahami perkataan orang dan memahamkan orang lain. Ia hanya tergantung pada kemauan orang yang mengatur urusannya, hanya menurut pada kehendak atasan meskipun diperintah untuk melakukan sesuatu yang tidak ada manfaat baiknya. Apakah lelaki seperti ini dapat disamakan dengan seorang lelaki yang fasih, kuat daya pendengarannya, menyuruh manusia untuk berbuat benar dan menegakkan keadilan, dan ia sendiri berada di atas jalan yang lurus tidak berliku? Demikianlah gambaran berhala-berhala yang mereka pertuhankan, bagaikan orang yang tuli dan bisu, tidak bisa memahami perkataan dan memahamkan orang lain. Tuhan-tuhan itu tidak berbicara, tidak mendengar dan tidak berguna. Samakah mereka--dalam pandangan kalian--dengan Yang Maha Mendengar lagi Maha Menyeru pada keadilan, kebenaran dan Maha Membimbing manusia ke jalan yang lurus? وَ‍ضَ‍رَبَ ‌اللَّ‍‍هُ مَثَلا‌ ً‌ ‌‍رَجُلَ‍‍يْ‍‍نِ ‌أَحَدُهُمَ‍‍ا‌ ‌أَبْ‍‍كَمُ لاَ‌ يَ‍‍قْ‍‍دِ‌ر‍ُ‍‌ عَلَى‌ شَ‍‍يْء‌ٍ‌ ‌وَهُوَ‌ كَلٌّ عَلَى‌ مَوْلاَهُ~ُ ‌أَيْنَمَا‌ يُوَجّههُّ لاَ‌ يَأْتِ بِ‍‍خَ‍‍يْ‍‍رٍ‌ ۖ هَلْ يَسْتَوِي هُوَ‌ ‌وَمَ‍‌‍نْ يَأْمُرُ‌ بِ‍الْعَ‍‍دْلِ ۙ ‌وَهُوَ‌ عَلَى‌ صِ‍رَ‍‌اطٍ‌ مُسْتَ‍‍قِ‍‍يمٍ
Wa Lillāh Ghaybu As-Samāwāti Wa Al-'Arđi ۚ Wa Mā 'Amru As-Sā`ati 'Illā Kalamĥi Al-Başari 'Aw Huwa 'Aqrabu ۚ 'Inna Allāha `Alá Kulli Shay'in Qadīrun 016-077 Hanya Allahlah yang mengetahui rahasia segala persoalan gaib di langit dan di bumi yang tidak dapat diketahui hamba-Nya. Sesungguhnya persoalan datangnya hari kiamat dan hari kebangkitan manusia--dalam pandangan Allah--sama gampang dan cepatnya dengan memejamkan pelupuk mata, bahkan lebih cepat dari itu. Dan sesungguhnya Allah Mahabesar kekuasan-Nya dan tidak sesuatu pun di dunia ini dapat menundukkan-Nya. وَلِلَّهِ غَ‍‍يْ‍‍بُ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ۚ ‌وَمَ‍‍ا‌ ‌أَمْرُ‌ ‌ال‍‍سَّاعَةِ ‌إِلاَّ‌ كَلَمْحِ ‌الْبَ‍‍صَ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌أَ‌وْ‌ هُوَ‌ ‌أَ‍قْ‍‍‍رَبُ ۚ ‌إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ عَلَى‌ كُلِّ شَ‍‍يْء‌‌ٍقَ‍‍دِيرٌ
Wa Allāhu 'Akhrajakum Min Buţūni 'Ummahātikum Lā Ta`lamūna Shay'āan Wa Ja`ala Lakumu As-Sam`a Wa Al-'Abşāra Wa Al-'Af'idata ۙ La`allakum Tashkurūna 016-078 Allah mengeluarkan diri kalian dari dalam perut ibu dalam keadaan tidak mengenal sedikit pun apa yang ada di sekeliling kalian. Kemudian Allah memberi kalian pendengaran, penglihatan dan mata hati sebagai bekal mencari ilmu pengetahuan, agar kalian beriman kepada-Nya atas dasar keyakinan dan bersyukur atas segala karunia-Nya(1). (1) Ilmu kedokteran modern membuktikan bahwa indera pendengaran mulai tumbuh pada diri seorang bayi pada usia relatif dini, pada pekan-pekan pertama. Sedangkan indera penglihatan mulai dimiliki bayi pada bulan ketiga dan menjadi sempurna menginjak bulan keenam. Sedangkan kemampuan mata hati yang berfungsi membedakan yang baik dan buruk datang sesudah itu. Urutan penyebutan beberapa indera pada ayat di atas mencerminkan tahap perkembangan fungsi indera tersebut. وَ‌اللَّ‍‍هُ ‌أَ‍خْ‍رَجَكُمْ مِ‍‌‍نْ بُ‍‍طُ‍‍ونِ ‌أُمَّ‍‍هَاتِكُمْ لاَ‌ تَعْلَم‍‍ُ‍ونَ شَ‍‍يْ‍‍ئا‌ ً‌ ‌وَجَعَلَ لَكُمُ ‌ال‍‍سَّمْعَ ‌وَ‌الأَبْ‍‍‍‍صَ‍‍ا‌‍رَ‌ ‌وَ‌الأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُ‌ونَ
'Alam Yaraw 'Ilá Aţ-Ţayri Musakhkharātin Fī Jawwi As-Samā'i Mā Yumsikuhunna 'Illā Al-Lahu ۗ 'Inna Fī Dhālika La'āyātin Liqawmin Yu'uminūna 016-079 Apakah orang-orang musyrik itu tidak memperhatikan bagaimana burung ditundukkan sehingga bisa melayang, terbang tinggi hingga ke langit? Allah telah membekali burung dengan sayap yang lebih besar dari ukuran badan dan bisa mengembang dan melipat. Dia juga menundukkan angin untuknya. Tidak ada yang mengendalikan burung itu dengan hukum yang begitu sempurna selain Allah. Sesungguhnya dengan mencermati dan merenungkan hikmah Allah yang ada pada ciptaan-Nya akan didapat bukti nyata yang bermanfaat bagi orang-orang yang siap untuk beriman(1). (1) Ada beberapa faktor yang menjadikan burung mampu terbang dengan mudah, antara lain tipikal bentuk tubuh burung yang ramping, sayap yang lebar dan dilengkapi dengan bulu-bulu serta tulang-tulang berongga. Ditambah lagi dengan kantong-kantong udara yang disimpan dalam perut, menggantung pada paru-paru. Kantong-kantong udara itu akan terisi udara secara otomatis pada saat burung mulai terbang, sehingga dengan demikian berat badan burung akan berkurang. أَلَمْ يَ‍رَ‌وْ‌ا‌ ‌إِلَى‌ ‌ال‍‍طَّ‍‍يْ‍‍ر‍ِ‍‌ مُسَ‍‍خَّ‍رَ‍‌ات‌‍ٍ‌ فِي جَوِّ‌ ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ مَا‌ يُمْسِكُهُ‍‍نَّ ‌إِلاَّ‌ ‌اللَّ‍‍هُ ۗ ‌إِنَّ فِي ‌ذَلِكَ لَآي‍‍َ‍ات‍ٍ‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يُؤْمِنُونَ
Wa Allāhu Ja`ala Lakum Min Buyūtikum Sakanāan Wa Ja`ala Lakum Min Julūdi Al-'An`āmi Buyūtāan Tastakhiffūnahā Yawma Ža`nikum Wa Yawma 'Iqāmatikum ۙ Wa Min 'Aşwāfihā Wa 'Awbārihā Wa 'Ashrihā 'Athāthāan Wa Matā`āan 'Ilá Ĥīnin 016-080 Allah Swt. telah membekali kalian dengan kemampuan untuk mendirikan rumah sebagai tempat tinggal. Allah telah menjadikan untuk kalian dari kulit binatang--onta, sapi, kambing dan sebagainya--tenda-tenda sebagai tempat tinggal dan dapat kalian bawa dengan mudah ketika berjalan dan bermukim. Allah juga membuat kalian mampu untuk menjadikan rambut dan bulu binatang itu sebagai alas, tempat kalian bersenang-senang hingga ajal yang telah ditentukan. وَ‌اللَّ‍‍هُ جَعَلَ لَكُمْ مِ‍‌‍نْ بُيُوتِكُمْ سَكَنا‌ ً‌ ‌وَجَعَلَ لَكُمْ مِ‍‌‍نْ جُل‍‍ُ‍و‌دِ‌ ‌الأَنع‍‍َ‍امِ بُيُوتا‌‌ ً‌ تَسْتَ‍‍خِ‍‍فُّونَهَا‌ يَ‍‍وْمَ ظَ‍‍عْنِكُمْ ‌وَيَ‍‍وْمَ ‌إِقَ‍‍امَتِكُمْ ۙ ‌وَمِ‍‌‍نْ ‌أَ‍صْ‍‍وَ‌افِهَا‌ ‌وَ‌أَ‌وْبَا‌رِهَا‌ ‌وَ‌أَشْعَا‌رِهَ‍‍ا‌ ‌أَثَاثا‌ ً‌ ‌وَمَتَاعا‌‌ ً‌ ‌إِلَى‌ حِينٍ
Wa Allāhu Ja`ala Lakum Mimmā Khalaqa Žilālāan Wa Ja`ala Lakum Mina Al-Jibāli 'Aknānāan Wa Ja`ala Lakum Sabīla Taqīkumu Al-Ĥarra Wa Sabīla Taqīkum Ba'sakum ۚ Kadhālika Yutimmu Ni`matahu `Alaykum La`allakum Tuslimūna 016-081 Dari pepohonan yang diciptakan-Nya, Allah menjadikan untuk kalian tempat berteduh dari terik matahari. Allah menciptakan gua dan lorong-lorong di pegunungan yang juga dapat kalian jadikan tempat tinggal, seperti halnya rumah. Allah memberi kalian busana dari bahan kapas, wol, katun dan sebagainya yang dapat melindungi badan dari panas serta baju-baju besi sebagai pelindung dari kekejaman musuh. Seperti halnya Allah menjadikan nikmat-nikmat inderawi itu, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepada kalian dengan sebuah agama yang lurus agar kalian tunduk dan mengikhlaskan diri beribadah hanya kepada-Nya. وَ‌اللَّ‍‍هُ جَعَلَ لَكُمْ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ خَ‍‍لَ‍‍قَ ظِ‍‍لاَلا‌ ً‌ ‌وَجَعَلَ لَكُمْ مِنَ ‌الْجِب‍‍َ‍الِ ‌أَكْنَانا‌ ً‌ ‌وَجَعَلَ لَكُمْ سَ‍رَ‌اب‍‍ِ‍ي‍‍لَ تَ‍‍قِ‍‍يكُمُ ‌الْحَ‍رَّ‌ ‌وَسَ‍رَ‌اب‍‍ِ‍ي‍‍لَ تَ‍‍قِ‍‍يكُمْ بَأْسَكُمْ ۚ كَذَلِكَ يُتِ‍‍مُّ نِعْمَتَ‍‍هُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ
Fa'in Tawallaw Fa'innamā `Alayka Al-Balāghu Al-Mubīnu 016-082 Wahai Nabi, apabila orang-orang yang kamu ajak untuk masuk Islam itu berpaling dari seruanmu, maka kamu tidak lagi bertanggung jawab atas penolakan mereka. Tugasmu hanyalah menyampaikan pesan- pesan suci Kami yang jelas, dan kamu telah melaksanakannya. فَإِ‌نْ تَوَلَّوْ‌ا‌ فَإِنَّ‍‍مَا‌ عَلَ‍‍يْ‍‍كَ ‌الْبَلاَ‍‍غُ ‌الْمُبِينُ
Ya`rifūna Ni`mata Allāhi Thumma Yunkirūnahā Wa 'Aktharuhumu Al-Kāfirūna 016-083 Berpalingnya orang-orang kafir dari Islam itu bukan disebabkan oleh ketidaktahuan mereka bahwa Allah adalah sumber segala karunia yang mereka nikmati. Mereka hanya meniru ulah para pendahulu yang ingkar dan enggan bersyukur. Begitulah kenyataannya, sehingga sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang ingkar. يَعْ‍‍رِف‍‍ُ‍ونَ نِعْمَةَ ‌اللَّ‍‍هِ ثُ‍‍مَّ يُ‍‌‍ن‍‍كِرُ‌ونَهَا‌ ‌وَ‌أَكْثَرُهُمُ ‌الْكَافِرُ‌ونَ
Wa Yawma Nab`athu Min Kulli 'Ummatin Shahīdāan Thumma Lā Yu'udhanu Lilladhīna Kafarū Wa Lā Hum Yusta`tabūna 016-084 Wahai Nabi, ingatkanlah setiap orang yang ingkar pada Tuhannya tentang sesuatu yang akan terjadi pada saat Kami membangkitkan nabi masing-masing umat untuk memberi persaksian--baik atau buruk--atas sikap yang mereka tunjukkan dalam menyambut para rasul itu. Pada saat itu Kami tidak akan memberi kesempatan pada orang-orang kafir untuk berdalih membela diri. Mereka tidak akan mendapatkan seorang penolong pun yang dapat memberikan mereka keselamatan kalau mereka bertobat dari segala penyebab murka Tuhan, sebab akhirat bukanlah tempat bertobat. وَيَ‍‍وْمَ نَ‍‍بْ‍‍عَثُ مِ‍‌‍نْ كُلِّ ‌أُمَّ‍‍ة‌‍ٍ‌ شَهِيد‌ا‌‌ ً‌ ثُ‍‍مَّ لاَ‌ يُؤْ‌ذَنُ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَفَرُ‌و‌ا‌ ‌وَلاَ‌ هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ
Wa 'Idhā Ra'á Al-Ladhīna Žalamū Al-`Adhāba Falā Yukhaffafu `Anhum Wa Lā Hum Yunžarūna 016-085 Apabila orang-orang yang telah menganiaya diri sendiri dengan perbuatan kufur menyaksikan azab neraka jahanam, kemudian memohon agar siksa itu diringankan, niscaya permohonan itu tidak akan dikabulkan. Mereka tidak akan diberi tangguh, meskipun sekejap, untuk masuk ke dalam neraka. وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌‍رَ‌أَ‌ى‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ظَ‍‍لَمُو‌ا‌الْعَذ‍َ‍‌ابَ فَلاَ‌ يُ‍‍خَ‍‍فَّفُ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمْ ‌وَلاَ‌ هُمْ يُ‍‌‍ن‍‍ظَ‍‍رُ‌ونَ
Wa 'Idhā Ra'á Al-Ladhīna 'AshraShurakā'ahum Qālū Rabbanā Hā'uulā' Shurakā'uunā Al-Ladhīna Kunnā Nad`ū Min Dūnika ۖ Fa'alqaw 'Ilayhimu Al-Qawla 'Innakum Lakādhibūna 016-086 Orang-orang musyrik, saat menyaksikan tuhan-tuhan yang mereka sembah dan mereka anggap sebagai sekutu-sekutu Allah, berkata, "Ya Tuhan kami, mereka itu adalah sekutu-sekutu yang dahulu selalu kami sembah secara keliru. Maka dari itu ringankanlah siksa kami dan berikanlah sebagian siksa kami pada mereka." Lalu sekutu-sekutu itu mengatakan, "Wahai orang-orang musyrik, kalian telah berdusta mengatakan kami sebagai sekutu-sekutu. Kalian sendiri yang mempertuhan dan menyembah kami atas perintah dan kehendak hawa nafsu kalian sendiri. Dan kami sekali-kali bukan sekutu Allah." وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌‍رَ‌أَ‌ى‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌أَشْ‍رَكُو‌ا‌ شُ‍رَك‍‍َ‍ا‌ءَهُمْ قَ‍‍الُو‌ا‌ ‌‍رَبَّنَا‌ ه‍‍َ‍ا‌ؤُلاَ‌ء‌ شُ‍رَك‍‍َ‍ا‌ؤُنَا‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كُ‍‍نَّ‍‍ا‌ نَ‍‍دْعُو‌ مِ‍‌‍نْ ‌دُ‌ونِكَ ۖ فَأَلْ‍‍قَ‍‍وْ‌ا‌ ‌إِلَيْهِمُ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْلَ ‌إِنَّ‍‍كُمْ لَكَا‌ذِبُونَ
Wa 'Alqaw 'Ilá Allāhi Yawma'idhin As-Salama ۖ Wa Đalla `Anhum Mā Kānū Yaftarūna 016-087 Pada saat itu orang-orang musyrik menyerah dan tunduk pada keputusan Allah. Lenyaplah sudah anggapan yang mereka buat selama ini bahwa tuhan-tuhan itu dapat memberi syafaat dan mampu menyelamatkan mereka dari siksa. وَ‌أَلْ‍‍قَ‍‍وْ‌ا‌ ‌إِلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ يَوْمَئِذ‌‌ٍ‌ال‍‍سَّلَمَ ۖ ‌وَ‍ضَ‍‍لَّ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمْ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يَفْتَرُ‌ونَ
Al-Ladhīna Kafarū Wa Şaddū `An Sabīli Allāhi Zidnāhum `Adhābāan Fawqa Al-`Adhābi Bimā Kānū Yufsidūna 016-088 Orang-orang yang kafir dan merintangi manusia dari jalan Allah, jalan kebaikan dan kebenaran, Kami tambahkan kepada mereka siksa tambahan di samping siksa akibat kekufuran mereka. Yang demikian itu disebabkan karena kesengajaan mereka untuk merusak dan menyesatkan manusia. الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَفَرُ‌و‌ا‌ ‌وَ‍صَ‍‍دُّ‌و‌ا‌ عَ‍‌‍نْ سَب‍‍ِ‍ي‍‍لِ ‌اللَّ‍‍هِ ‌زِ‌دْنَاهُمْ عَذَ‌ابا‌‌ ً‌ فَ‍‍وْ‍قَ ‌العَذ‍َ‍‌ابِ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يُفْسِدُ‌ونَ
Wa Yawma Nab`athu Fī Kulli 'Ummatin Shahīdāan `Alayhim Min 'Anfusihim ۖ Wa Ji'nā Bika Shahīdāan `Alá Hā'uulā' ۚ Wa Nazzalnā `Alayka Al-Kitāba Tibyānāan Likulli Shay'in Wa Hudan Wa Raĥmatan Wa Bushrá Lilmuslimīna 016-089 Wahai Nabi, ingatkanlah orang-orang kafir akan apa yang bakal terjadi saat Kami menghadirkan seorang saksi dari masing-masing umat, yaitu nabi yang berasal dari kalangan mereka sendiri. Setiap nabi akan memberi persaksian dan akan mematahkan alasan mereka. Pada saat itu Kami akan menghadirkan kamu, wahai Muhammad, sebagai saksi bagi orang-orang yang mendustakan drimu. Maka hendaknya orang-orang kafir itu merenungkannya mulai saat ini. Kami telah menurunkan al-Qur'ân yang berisi penjelasan segala kebenaran. Di dalamnya terdapat petunjuk, rahmat dan berita suka cita tentang kesenangan hidup akhirat bagi orang-orang yang tunduk dan beriman pada al-Qur'ân. وَيَ‍‍وْمَ نَ‍‍بْ‍‍عَثُ فِي كُلِّ ‌أُمَّ‍‍ة‌‍ٍ‌ شَهِيد‌اً‌ عَلَيْهِمْ مِ‍‌‍نْ ‌أَ‌ن‍‍فُسِهِمْ ۖ ‌وَجِئْنَا‌ بِكَ شَهِيد‌اً‌ عَلَى‌ ه‍‍َ‍ا‌ؤُلاَ‌ء‌ ۚ ‌وَنَزَّلْنَا‌ عَلَ‍‍يْ‍‍كَ ‌الْكِت‍‍َ‍ابَ تِ‍‍بْ‍‍يَانا‌ ً‌ لِكُلِّ شَ‍‍يْء‌ٍ‌ ‌وَهُ‍‍د‌ى‌ ً‌ ‌وَ‌‍رَحْمَة ً‌ ‌وَبُشْ‍رَ‌ى‌ لِلْمُسْلِمِينَ
'Inna Allāha Ya'muru Bil-`Adli Wa Al-'Iĥsāni Wa 'Ītā'i Dhī Al-Qurbá Wa Yanhá `Ani Al-Faĥshā'i Wa Al-Munkari Wa Al-Baghyi ۚ Ya`ižukum La`allakum Tadhakkarūna 016-090 Allah memerintahkan para hamba-Nya untuk berlaku adil dalam setiap perkataan dan perbuatan. Allah menyuruh mereka untuk selalu berusaha menuju yang lebih baik dalam setiap usaha dan mengutamakan yang terbaik dari lainnya. Allah memerintahkan mereka untuk memberikan apa yang dibutuhkan oleh para kerabat sebagai cara untuk memperkokoh ikatan kasih sayang antar keluarga. Allah melarang mereka berbuat dosa, lebih-lebih dosa yang amat buruk dan segala perbuatan yang tidak dibenarkan oleh syariat dan akal sehat. Allah melarang mereka menyakiti orang lain. Dengan perintah dan larangan itu, Allah bermaksud membimbing kalian menuju kemaslahatan dalam setiap aspek kehidupan, agar kalian selalu ingat karunia-Nya dan menaati firman-firman-Nya. إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ يَأْمُرُ‌ بِ‍الْعَ‍‍دْلِ ‌وَ‌الإِحْس‍‍َ‍انِ ‌وَ‌إِيت‍‍َ‍ا‌ءِ‌ ‌ذِي ‌الْ‍‍قُ‍‍رْبَى‌ ‌وَيَ‍‌‍نْ‍‍هَى‌ عَنِ ‌الْفَحْش‍‍َ‍ا‌ءِ‌ ‌وَ‌الْمُ‍‌‍ن‍‍كَ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌وَ‌الْبَ‍‍غْ‍‍يِ ۚ يَعِ‍‍ظُ‍‍كُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُ‌ونَ
Wa 'Awfū Bi`ahdi Allāhi 'Idhā `Āhadtum Wa Lā Tanquđū Al-'Aymāna Ba`da Tawkīdihā Wa Qad Ja`altumu Allāha `Alaykum Kafīlāan ۚ 'Inna Allāha Ya`lamu Mā Taf`alūna 016-091 Tepatilah janji yang telah kalian buat atas nama diri kalian sendiri dengan mempersaksikan Allah untuk menepatinya selama tidak bertentangan dengan syariat. Janganlah kalian merusak sumpah dengan melanggarnya setelah sumpah itu dikukuhkan dengan menyebut nama Allah dan keinginan kuat untuk melaksanakannya. Sungguh kalian telah mengetahui bahwa Allah akan menjamin pelaksanaan janji dan sumpah tersebut. Dia Mahaperiksa dan Maha Mengawasi diri kalian. Peganglah janji dan sumpah kalian. Allah Mahatahu apakah kalian benar-benar menepati janji atau mengingkarinya dan akan memberi balasan atas perbuatan kalian. وَ‌أَ‌وْفُو‌ا‌ بِعَهْدِ‌ ‌اللَّ‍‍هِ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ عَاهَ‍‍دْتُمْ ‌وَلاَ‌ تَ‍‌‍ن‍‍قُ‍‍ضُ‍‍و‌ا‌الأَيْم‍‍َ‍انَ بَعْدَ‌ تَوْكِيدِهَا‌ ‌وَ‍قَ‍‍دْ‌ جَعَلْتُمُ ‌اللَّ‍‍هَ عَلَيْكُمْ كَفِيلا‌‌ ًۚ ‌إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ يَعْلَمُ مَا‌ تَفْعَلُونَ
Wa Lā Takūnū Kāllatī Naqađat Ghazlahā Min Ba`di Qūwatin 'Anthāan Tattakhidhūna 'Aymānakum Dakhalāan Baynakum 'An Takūna 'Ummatun Hiya 'Arbá Min 'Ummatin ۚ 'Innamā Yablūkumu Allāhu Bihi ۚ Wa Layubayyinanna Lakum Yawma Al-Qiyāmati Mā Kuntum Fīhi Takhtalifūna 016-092 Janganlah kalian--dalam mengingkari sumpah setelah sumpah itu dikukuhkan--seperti perempuan gila yang sedang menenun dengan tekun, hingga ketika telah menjadi kain, tenunan itu dirusaknya kembali hingga bercerai berai. Sementara itu pula kalian menjadikan sumpah sebagai alat untuk menipu dan memperdayai kelompok lain karena kalian merasa lebih banyak dan lebih kuat dari mereka, atau dengan tujuan memihak kelompok lain yang menjadi musuh mereka karena kelompok baru itu lebih kuat. Atau kalian bermaksud mencari kekuatan dengan cara berkhianat. Ketahuilah, bahwa semua itu adalah ujian dari Allah. Apabila kalian memilih untuk menepati janji, maka kalian akan mendapat keuntungan dunia-akhirat. Sebaliknya jika kalian memilih berkhianat, kalian akan merugi. Di hari kiamat Allah akan menjelaskan persoalan-persoalan yang kalian perselisihkan di dunia selama ini dan akan memberi balasan sesuai amal perbuatan kalian(1). (1) Kedua ayat di atas memberikan pernyataan bahwa asas hubungan antar muslim dan non muslim, selain keadilan, adalah menepati janji. Kedua ayat ini pun menegaskan bahwa hubungan antarnegara hanya bisa terjalin dengan menepati janji, dan bahwa negara- negara Islam, setiap kali mengadakan perjanjian selalu didasarkan pada penyebutan nama Allah yang mengandung janji dan jaminan- Nya. Ada tiga hal yang jika dilaksanakan oleh negara-negara di dunia, maka cita-cita perdamaian akan tercapai. Pertama, perjanjian antarnegara yang telah dibuat bersama tidak dibenarkan sama sekali untuk dijadikan sebagai alat menipu. Dan upaya penipuan selamanya tidak dapat dibenarkan dalam hubungan kemanusiaan secara total, baik pada tataran individu, masyarakat dan bangsa. Kedua, menepati janji adalah sebuah kekuatan. Sehingga siapa pun pihak yang melanggar perjanjian, sama artinya merobohkan unsur- unsur kekuatan yang telah dibangunnya, persis seperti perempuan bodoh yang merusak tenunannya sendiri setelah selesai. Ketiga, melanggar perjanjian adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun seperti upaya membangun kekuatan sendiri, melegitimasi tindakan-tindakan ekspansif dan sebagainya. وَلاَ‌ تَكُونُو‌ا‌ كَالَّتِي نَ‍‍قَ‍‍ضَ‍‍تْ غَ‍‍زْلَهَا‌ مِ‍‌‍نْ بَعْدِ‌ قُ‍‍وَّةٍ ‌أَ‌ن‍‍كَاثا‌‌ ً‌ تَتَّ‍‍خِ‍‍ذ‍ُ‍‌ونَ ‌أَيْمَانَكُمْ ‌دَ‍خَ‍‍لا‌ ً‌ بَيْنَكُمْ ‌أَ‌نْ تَك‍‍ُ‍ونَ ‌أُمَّ‍‍ةٌ هِيَ ‌أَ‌رْبَى‌ مِ‍‌‍نْ ‌أُمَّ‍‍ة‌‍ٍۚ ‌إِنَّ‍‍مَا‌ يَ‍‍بْ‍‍لُوكُمُ ‌اللَّ‍‍هُ بِ‍‍هِ ۚ ‌وَلَيُبَيِّنَ‍‍نَّ لَكُمْ يَ‍‍وْمَ ‌الْ‍‍قِ‍‍يَامَةِ مَا‌ كُ‍‌‍نْ‍‍تُمْ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ تَ‍‍خْ‍‍تَلِفُونَ
Wa Law Shā'a Allāhu Laja`alakum 'Ummatan Wāĥidatan Wa Lakin Yuđillu Man Yashā'u Wa Yahdī Man Yashā'u ۚ Wa Latus'alunna `Ammā Kuntum Ta`malūna 016-093 Jikalau Allah menghendaki, maka Dia akan menjadikan kalian satu umat, satu jenis, satu warna dan satu kepercayaan yang tidak ada perbedaan, dengan menciptakan kalian dalam wujud lain, seperti malaikat yang tidak memiliki kebebasan untuk memilih. Akan tetapi Allah berkehendak menjadikan kalian berlainan jenis dan warna, memberikan kalian kebebasan untuk menentukan dan memilih. Barangsiapa memilih dan lebih mengutamakan kesenangan duniawi daripada keridaan Allah, maka Allah akan membiarkannya dengan pilihannya itu. Dan barangsiapa memilih keridaan Allah dan mengerjakan kebajikan, maka Allah akan memudahkan jalan bagi keinginan dan maksud baiknya itu. Kemudian yakinlah sesudah itu bahwa kelak di hari kiamat, Allah akan meminta pertanggungjawaban atas apa yang kalian lakukan di dunia dan Allah akan memberikan balasan setimpal dengan perbuatan kalian. وَلَوْ‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌اللَّ‍‍هُ لَجَعَلَكُمْ ‌أُمَّ‍‍ة ً‌ ‌وَ‌احِدَة ً‌ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ يُ‍‍ضِ‍‍لُّ مَ‍‌‍نْ يَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ ‌وَيَهْدِي مَ‍‌‍نْ يَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ ۚ ‌وَلَتُسْأَلُ‍‍نَّ عَ‍‍مَّ‍‍ا‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَعْمَلُونَ
Wa Lā Tattakhidhū 'Aymānakum Dakhalāan Baynakum Fatazilla Qadamun Ba`da Thubūtihā Wa Tadhūqū As-Sū'a Bimā Şadadtum `An Sabīli Allāhi ۖ Wa Lakum `Adhābun `Ažīmun 016-094 Janganlah kalian menempuh jalan pengkhianatan dengan menjadikan sumpah sebagai alat untuk menipu dan memperdayai orang lain. Sebab perbuatan itu akan menggelincirkan kalian dari jalan lurus, yang berarti bahwa kalian telah menyeleweng dari ketentuan Allah dalam hal menepati janji. Diri kalian akan menjadi contoh yang buruk dalam berjanji. Kalian akan menampilkan sosok Islam yang tercemar, sehingga mereka berpaling dari padanya. Hilangnya kepercayaan mereka pada kalian akibat tindakan kalian yang merintangi mereka dari jalan kebenaran itu merupakan pertanda turunnya keburukan dan datangnya siksa yang amat memilukan kepada kalian. وَلاَ‌ تَتَّ‍‍خِ‍‍ذُ‌و‌ا‌ ‌أَيْمَانَكُمْ ‌دَ‍خَ‍‍لا‌ ً‌ بَيْنَكُمْ فَتَزِلَّ قَ‍‍دَم‌‍ٌ‌ بَعْدَ‌ ثُبُوتِهَا‌ ‌وَتَذُ‌وقُ‍‍و‌ا‌ال‍‍سّ‍‍ُ‍و‌ءَ‌ بِمَا‌ صَ‍‍دَ‌دْتُمْ عَ‍‌‍نْ سَب‍‍ِ‍ي‍‍لِ ‌اللَّ‍‍هِ ۖ ‌وَلَكُمْ عَذ‍َ‍‌ابٌ عَ‍‍ظِ‍‍يمٌ
Wa Lā Tashtarū Bi`ahdi Allāhi Thamanāan Qalīlāan ۚ 'Innamā `Inda Allāhi Huwa Khayrun Lakum 'In Kuntum Ta`lamūna 016-095 Janganlah kalian mengorbankan kesanggupan menepati janji yang telah dikukuhkan demi mengejar kesenangan-kesenangan duniawi. Kesenangan duniawi itu, berapa pun banyaknya, sebenarnya sangat sedikit. Sebab apa yang ada pada Allah berupa balasan di dunia dan pahala yang kelak akan diberikan di akhirat bagi orang-orang yang menjaga keutuhan janji, jauh lebih baik dari kesenangan duniawi yang menggoda kalian agar mengingkari janji. Maka renungkan dan pahamilah hal itu jika kalian benar-benar orang yang berakal, yang dapat memilah antara yang baik dan yang buruk. Dan janganlah kalian mengerjakan sesuatu kecuali perbuatan yang mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat. وَلاَ‌ تَشْتَرُ‌و‌ا‌ بِعَهْدِ‌ ‌اللَّ‍‍هِ ثَمَنا‌‌ ًقَ‍‍لِيلا‌‌ ًۚ ‌إِنَّ‍‍مَا‌ عِ‍‌‍نْ‍‍دَ‌ ‌اللَّ‍‍هِ هُوَ‌ خَ‍‍يْ‍‍ر‌ٌ‌ لَكُمْ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَعْلَمُونَ
Mā `Indakum Yanfadu ۖ Wa Mā `Inda Allāhi Bāqin ۗ Wa Lanajziyanna Al-Ladhīna Şabarū 'Ajrahum Bi'aĥsani Mā Kānū Ya`malūna 016-096 Wahai manusia, sesungguhnya kesenangan yang kalian nikmati itu pada suatu saat pasti akan berakhir. Sebaliknya, apa yang ada pada Allah akan selalu abadi dan tidak akan terputus. Sungguh Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang tabah menjalankan perintah, dengan kebaikan yang berlipat ganda atas perbuatan mereka, yang akan mereka nikmati selama-lamanya di akhirat kelak, seperti yang telah Kami janjikan. مَا‌ عِ‍‌‍نْ‍‍دَكُمْ يَ‍‌‍ن‍‍فَدُ‌ ۖ ‌وَمَا‌ عِ‍‌‍نْ‍‍دَ‌ ‌اللَّ‍‍هِ ب‍‍َ‍اقٍۗ ‌وَلَنَ‍‍جْ‍‍زِيَ‍‍نَّ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ صَ‍‍بَرُ‌و‌ا‌ ‌أَجْ‍‍‍رَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يَعْمَلُونَ
Man `Amila Şāliĥāan Min Dhakarin 'Aw 'Unthá Wa Huwa Mu'uminun Falanuĥyiyannahu Ĥayāatan Ţayyibatan ۖ Wa Lanajziyannahum 'Ajrahum Bi'aĥsani Mā Kānū Ya`malūna 016-097 Siapa saja yang berbuat kebajikan di dunia, baik laki-laki maupun wanita, didorong oleh kekuatan iman dengan segala yang mesti diimani, maka Kami tentu akan memberikan kehidupan yang baik pada mereka di dunia, suatu kehidupan yang tidak kenal kesengsaraan, penuh rasa lega, kerelaan, kesabaran dalam menerima cobaan hidup dan dipenuhi oleh rasa syukur atas nikmat Allah. Dan di akhirat nanti, Kami akan memberikan balasan pada mereka berupa pahala baik yang berlipat ganda atas perbuatan mereka di dunia. مَ‍‌‍نْ عَمِلَ صَ‍‍الِحا‌ ً‌ مِ‍‌‍نْ ‌ذَكَرٍ‌ ‌أَ‌وْ‌ ‌أُ‌ن‍‍ثَى‌ ‌وَهُوَ‌ مُؤْمِن‌‍ٌ‌ فَلَنُحْيِيَ‍‍نَّ‍‍هُ حَي‍‍َ‍اة‌ ًطَ‍‍يِّبَة ًۖ ‌وَلَنَ‍‍جْ‍‍زِيَ‍‍نَّ‍‍هُمْ ‌أَجْ‍‍‍رَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يَعْمَلُونَ
Fa'idhā Qara'ta Al-Qur'āna Fāsta`idh Billāhi Mina Ash-Shayţāni Ar-Rajīmi 016-098 Sesungguhnya al-Qur'ân itu benar-benar dapat memberikan perlindungan bagi jiwa dari godaan dan bisikan hawa nafsu. Seandainya kamu, hai orang beriman, dapat memahami hal itu dan menginginkan kehidupan yang bebas dari gangguan setan sehingga kamu mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan kahirat, niscaya akan Kami tunjukkan jalannya, yaitu dengan membaca al-Qur'ân. Jika kalian hendak membacanya maka mulailah dengan doa yang ikhlas, agar Allah Swt. membebaskan dirimu dari gangguan setan yang terusir dari rahmat Tuhan dan yang suka menipu manusia serta menjerumuskan mereka ke dalam jurang kedurhakaan pada Allah. فَإِ‌ذَ‌ا‌ قَ‍رَ‌أْتَ ‌الْ‍‍قُ‍‍رْ‌آنَ فَاسْتَعِذْ‌ بِ‍اللَّ‍‍هِ مِنَ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انِ ‌ال‍رَّجِيمِ
'Innahu Laysa Lahu Sulţānun `Alá Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Alá Rabbihim Yatawakkalūna 016-099 Dan jika kamu telah melakukan hal itu dengan penuh keikhlasan, maka Allah akan menjaga dirimu dari setan dan godaannya. Setan tidak akan pernah dapat mempengaruhi orang-orang yang hatinya dipenuhi keimanan pada Allah, orang-orang yang memohon perlindungan dan bertawakal hanya kepada-Nya. إِنَّ‍‍هُ لَ‍‍يْ‍‍سَ لَ‍‍هُ سُلْ‍‍طَ‍‍انٌ عَلَى‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌آمَنُو‌ا‌ ‌وَعَلَى‌ ‌‍رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
'Innamā Sulţānuhu `Alá Al-Ladhīna Yatawallawnahu Wa Al-Ladhīna Hum Bihi Mushrikūna 016-100 Setan hanya dapat mempengaruhi dan membahayakan manusia yang berhati kosong dari keterkaitan dan cinta pada Allah. Orang seperti itu tidak punya pelindung dari pengaruh setan. Maka dengan mudah mereka tunduk pada setan seperti tunduknya seseorang pada temannya. Setan menjerumuskan mereka ke dalam kesyirikan dan menyembah tuhan-tuhan selain Allah yang tidak dapat mendatangkan kebaikan atau kemudaratan. إِنَّ‍‍مَا‌ سُلْ‍‍طَ‍‍انُ‍‍هُ عَلَى‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَتَوَلَّوْنَ‍‍هُ ‌وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ هُمْ بِ‍‍هِ مُشْ‍‍رِكُونَ
Wa 'Idhā Baddalnā 'Āyatan Makāna 'Āyatin Wa ۙ Allāhu 'A`lamu Bimā Yunazzilu Qālū 'Innamā 'Anta Muftarin ۚ Bal 'Aktharuhum Lā Ya`lamūna 016-101 Dan tatkala Kami menurunkan mukjizat kepadamu berupa al-Qur'ân yang menggantikan mukjizat nabi- nabi sebelum kamu, mereka malah menuduh bahwa kamu mengada-ada dan mendustakan Allah. Hanya Allah saja--dengan ilmu-Nya yang berada di atas segala ilmu--yang mengetahui segala mukjizat para nabi. Dan sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan yang benar. وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ بَدَّلْنَ‍‍ا‌ ‌آيَة ً‌ مَك‍‍َ‍انَ ‌آيَةٍۙ ‌وَ‌اللَّهُ ‌أَعْلَمُ بِمَا‌ يُنَزِّلُ قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ‍‍مَ‍‍ا‌ ‌أَ‌نْ‍‍تَ مُفْتَر‌ٍۚ بَلْ ‌أَكْثَرُهُمْ لاَ‌ يَعْلَمُونَ
Qul Nazzalahu Rūĥu Al-Qudusi Min Rabbika Bil-Ĥaqqi Liyuthabbita Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Hudan Wa Bushrá Lilmuslimīna 016-102 Wahai Nabi, katakan kepada mereka agar mendapat penjelasan yang benar tentang kedudukan mukjizatmu, bahwa al-Qur'ân telah diturunkan Allah melalui Jibril, roh yang suci, dengan kebenaran dan berisikan kebenaran, dengan tujuan memperkokoh jiwa orang-orang beriman, menjadi petunjuk bagi mereka menuju jalan lurus dan menjadi pembawa berita gembira tentang kenikmatan hidup akhirat bagi setiap orang yang berserah diri. قُ‍‍لْ نَزَّلَ‍‍هُ ‌ر‍ُ‍‌وحُ ‌الْ‍‍قُ‍‍دُسِ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكَ بِ‍الْحَ‍‍قِّ لِيُثَبِّتَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌آمَنُو‌ا‌ ‌وَهُ‍‍د‌ى‌ ً‌ ‌وَبُشْ‍رَ‌ى‌ لِلْمُسْلِمِينَ
Wa Laqad Na`lamu 'Annahum Yaqūlūna 'Innamā Yu`allimuhu Basharun ۗ Lisānu Al-Ladhī Yulĥidūna 'Ilayhi 'A`jamīyun Wa Hadhā Lisānun `Arabīyun Mubīnun 016-103 Sungguh Kami mengetahui apa yang dimaksud oleh orang-orang kafir Mekah ketika mereka mengatakan, "Seorang pemuda berkebangsaan Romawi telah mengajarkan al-Qur'ân kepada Muhammad dan bukan malaikat yang diutus oleh Allah seperti yang dikatakan oleh Muhammad." Tuduhan mereka itu tidaklah benar. Sebab pemuda yang mereka maksud itu adalah orang asing yang tidak memiliki kecakapan berbahasa Arab, sementara al-Qur'ân menggunakan bahasa Arab fasih dan benar. Bahkan kefasihan kalian sendiri, wahai orang-orang yang keras kepala, tidak mampu menandingi al-Qur'ân. Jika demikian halnya, bagaimana mungkin tuduhan kalian itu dapat dibenarkan? وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ نَعْلَمُ ‌أَنَّ‍‍هُمْ يَ‍‍قُ‍‍ول‍‍ُ‍ونَ ‌إِنَّ‍‍مَا‌ يُعَلِّمُ‍‍هُ بَشَر‌ٌۗ لِس‍‍َ‍انُ ‌الَّذِي يُلْحِد‍ُ‍‌ونَ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌أَعْجَمِيٌّ‌ ‌وَهَذَ‌ا‌ لِس‍‍َ‍انٌ عَ‍رَبِيٌّ‌ مُبِينٌ
'Inna Al-Ladhīna Lā Yu'uminūna Bi'āyāti Allāhi Lā Yahdīhimu Allāhu Wa Lahum `Adhābun 'Alīmun 016-104 Sesungguhnya orang-orang yang tidak mau tunduk pada ayat-ayat Allah yang mereka tidak mampu membuat tandingannya dan bersikeras mengingkari ayat-ayatnya, tidak akan diberi petunjuk oleh Allah. Dan di akhirat mereka akan mendapatkan siksa karena membangkang dan ingkar. إِنَّ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ لاَ‌ يُؤْمِن‍‍ُ‍ونَ بِآي‍‍َ‍اتِ ‌اللَّ‍‍هِ لاَ‌ يَهْدِيهِمُ ‌اللَّ‍‍هُ ‌وَلَهُمْ عَذ‍َ‍‌ابٌ ‌أَلِيمٌ
'Innamā Yaftarī Al-Kadhiba Al-Ladhīna Lā Yu'uminūna Bi'āyāti Allāhi ۖ Wa 'Ūlā'ika Humu Al-Kādhibūna 016-105 Sesungguhnya yang berani melakukan kebohongan pada Allah hanyalah orang-orang yang tidak mau beriman pada ayat-ayat-Nya. Mereka itulah manusia yang luar biasa besar kebohongannya. Dan kamu, wahai Nabi, bukan termasuk golongan mereka sehingga mereka berhak menuduhmu telah berdusta. إِنَّ‍‍مَا‌ يَفْتَ‍‍رِي ‌الْكَذِبَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ لاَ‌ يُؤْمِن‍‍ُ‍ونَ بِآي‍‍َ‍اتِ ‌اللَّ‍‍هِ ۖ ‌وَ‌أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ هُمُ ‌الْكَا‌ذِبُونَ
Man Kafara Billāhi Min Ba`di 'Īmānihi~ 'Illā Man 'Ukriha Wa Qalbuhu Muţma'innun Bil-'Īmāni Wa Lakin Man Sharaĥa Bil-Kufri Şadan Fa`alayhim Ghađabun Mina Allāhi Wa Lahum `Adhābun `Ažīmun 016-106 Sesungguhnya orang-orang yang mengikrarkan kekufuran setelah mereka beriman, akan mendapatkan murka Allah. Kecuali orang yang diperintah secara paksa untuk mengucapkan ikrar itu sementara hati mereka penuh dengan keimanan. Orang seperti itu akan selamat dari murka Allah. Akan tetapi orang-orang yang merasa lega hatinya dengan kekufuran itu, dan ikrar lisannya sesuai dengan apa yang ada dalam hati, maka mereka itu akan mendapat murka besar dari Allah. Dan di akhirat kelak, Dia akan menurunkan pada mereka siksa yang besar. مَ‍‌‍نْ كَفَ‍رَ‌ بِ‍اللَّ‍‍هِ مِ‍‌‍نْ بَعْدِ‌ ‌إِيمَانِهِ ‌إِلاَّ‌ مَ‍‌‍نْ ‌أُكْ‍‍رِهَ ‌وَ‍قَ‍‍لْبُ‍‍هُ مُ‍‍طْ‍‍مَئِ‍‍نّ‌‍‌‍ٌ‌ بِ‍الإِيم‍‍َ‍انِ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ مَ‍‌‍نْ شَ‍رَحَ بِ‍الْكُفْ‍‍ر‍ِ‍‌ صَ‍‍دْ‌ر‌ا‌‌ ً‌ فَعَلَيْهِمْ غَ‍‍ضَ‍‍بٌ‌ مِنَ ‌اللَّ‍‍هِ ‌وَلَهُمْ عَذ‍َ‍‌ابٌ عَ‍‍ظِ‍‍يمٌ
Dhālika Bi'annahumu Astaĥabbū Al-Ĥayāata Ad-Dunyā `Alá Al-'Ākhirati Wa 'Anna Allāha Lā Yahdī Al-Qawma Al-Kāfirīna 016-107 Murka Allah yang berhak mereka terima itu disebabkan oleh kecintaan mereka yang sangat pada kesenangan dan perhiasan-perhiasan duniawi yang semu. Cinta itulah yang memalingkan diri mereka dari kebenaran dan membutakan mata hati mereka dalam memandang kebaikan. Allah membiarkan orang-orang itu dalam kekufuran yang menjadi pilihan mereka. Sebab sudah menjadi ketentuan Allah yang berlaku pada manusia untuk membiarkan orang-orang seperti itu dan tidak memberikan petunjuk karena mereka selalu melakukan kebatilan dan larut dalam kepalsuan. ذَلِكَ بِأَنَّ‍‍هُمُ ‌اسْتَحَبُّو‌ا‌الْحَي‍‍َ‍اةَ ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ عَلَى‌ ‌الآ‍‍خِ‍رَةِ ‌وَ‌أَنَّ ‌اللَّ‍‍هَ لاَ‌ يَهْدِي ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمَ ‌الْكَافِ‍‍رِينَ
'Ūlā'ika Al-Ladhīna Ţaba`a Allāhu `Alá Qulūbihim Wa Sam`ihim Wa 'Abşārihim ۖ Wa 'Ūlā'ika Humu Al-Ghāfilūna 016-108 Mereka itu adalah orang-orang yang hatinya telah ditutup oleh Allah Swt. sehingga tidak dapat menerima kebenaran. Pendengaran mereka juga ditutup sehingga tidak lagi dapat mendengar dengan penuh kepahaman dan perenungan. Seolah-olah mereka itu buta. Di mata mereka juga ada sekat yang menghalangi penglihatan dari upaya mencermati petunjuk dan pelajaran yang terdapat di alam semesta. Dan mereka itu adalah orang-orang yang tenggelam dalam melalaikan kebenaran. Tidak akan ada kebaikan yang dapat diharapkan dari mereka, kecuali jika mereka sadar dari kelalaian itu. أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ طَ‍‍بَعَ ‌اللَّ‍‍هُ عَلَى‌ قُ‍‍لُوبِهِمْ ‌وَسَمْعِهِمْ ‌وَ‌أَبْ‍‍‍‍صَ‍‍ا‌رِهِمْ ۖ ‌وَ‌أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ هُمُ ‌الْ‍‍غَ‍‍افِلُونَ
Lā Jarama 'Annahum Al-'Ākhirati Humu Al-Khāsirūna 016-109 Tidak diragukan lagi bahwa mereka itulah orang-orang yang tidak akan memperoleh keberuntungan yang baik di akhirat. لاَ‌ جَ‍رَمَ ‌أَنَّ‍‍هُمْ فِي ‌الآ‍‍خِ‍رَةِ هُمُ ‌الْ‍‍خَ‍‍اسِرُ‌ونَ
Thumma 'Inna Rabbaka Lilladhīna Hājarū Min Ba`di Mā Futinū Thumma Jāhadū Wa Şabarū 'Inna Rabbaka Min Ba`dihā Laghafūrun Raĥīmun 016-110 Sesudah itu ketahuilah, wahai Nabi, bahwa Tuhanmu akan menolong dan membela orang-orang yang berhijrah dari Mekah demi menyelamatkan agama dan jiwa mereka dari penindasan dan kekejaman orang-orang musyrik, kemudian berjihad dengan segala yang mereka miliki, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan, serta bersabar dalam mengemban beratnya tugas-tugas keagamaan dan tabah menghadapi rintangan dalam berjuang menegakkan agama. Sesungguhnya Tuhanmu, setelah beban yang mereka telah tanggung itu, Maha Pengampun atas segala kesalahan yang mereka perbuat jika mereka bertobat; Maha Penyayang sehingga tidak menghukum mereka karena kekhilafan yang mereka lalukan atas dasar paksaan. ثُ‍‍مَّ ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكَ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ هَاجَرُ‌و‌ا‌ مِ‍‌‍نْ بَعْدِ‌ مَا‌ فُتِنُو‌ا‌ ثُ‍‍مَّ جَاهَدُ‌و‌ا‌ ‌وَ‍صَ‍‍بَرُ‌و‌ا‌ ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكَ مِ‍‌‍نْ بَعْدِهَا‌ لَ‍‍غَ‍‍ف‍‍ُ‍و‌ر‌ٌ‌ ‌‍رَحِيمٌ
Yawma Ta'tī Kullu Nafsin Tujādilu `An Nafsihā Wa Tuwaffá Kullu Nafsin Mā `Amilat Wa Hum Lā Yužlamūna 016-111 Wahai Nabi, beritakanlah kepada kaummu--agar mereka mendapat peringatan--akan datangnya hari ketika seseorang tidak disibukkan kecuali oleh usaha-usaha membela diri sendiri. Seseorang tidak lagi mengindahkan anak dan orang tua. Itulah hari kiamat. Allah akan memberi balasan setiap orang atas perbuatan yang ia lakukan, yang baik atau yang buruk. Dan Allah tidak akan pernah berbuat sewenang- wenang pada siapa pun. يَ‍‍وْمَ تَأْتِي كُلُّ نَفْس‌‍ٍ‌ تُجَا‌دِلُ عَ‍‌‍نْ نَفْسِهَا‌ ‌وَتُوَفَّى‌ كُلُّ نَفْسٍ‌ مَا‌ عَمِلَتْ ‌وَهُمْ لاَ‌ يُ‍‍ظْ‍‍لَمُونَ
Wa Đaraba Allāhu Mathalāan Qaryatan Kānat 'Āminatan Muţma'innatan Ya'tīhā Rizquhā Raghadāan Min Kulli Makānin Fakafarat Bi'an`umi Allāhi Fa'adhāqahā Al-Lahu Libāsa Al-Jū`i Wa Al-Khawfi Bimā Kānū Yaşna`ūna 016-112 Allah telah membuat sebuah perumpaan agar dapat direnungkan oleh masyarakat Mekah. Yaitu suatu negeri yang penduduknya berada dalam kedamaian, aman dari rongrongan dan ancaman musuh, penuh kesenangan dan kemudahan hidup. Rezeki mereka selalu datang dari segala penjuru. Lantas mereka mengingkari nikmat dan karunia Tuhan. Mereka tidak mensyukurinya dengan taat kepada-Nya dan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Akibatnya, Allah menghancurkan penduduk negeri itu dengan mendatangkan bencana yang mengepung mereka dari setiap sudut. Ketenteraman hidup dan kemakmuran mereka berubah menjadi bencana kelaparan dan rasa takut yang mencekam. Semua itu akibat larutnya diri mereka dalam kedurhakaan dan kemaksiatan. وَ‍ضَ‍رَبَ ‌اللَّ‍‍هُ مَثَلا‌‌ ًقَ‍‍رْيَة‌ ً‌ كَانَتْ ‌آمِنَة ً‌ مُ‍‍طْ‍‍مَئِ‍‍نَّ‍‍ة ً‌ يَأْتِيهَا‌ ‌رِ‌زْ‍قُ‍‍هَا‌ ‌‍رَغَ‍‍د‌ا‌ ً‌ مِ‍‌‍نْ كُلِّ مَك‍‍َ‍ان‌‍ٍ‌ فَكَفَ‍رَتْ بِأَ‌نْ‍‍عُمِ ‌اللَّ‍‍هِ فَأَ‌ذَ‌اقَ‍‍هَا‌ ‌اللَّهُ لِب‍‍َ‍اسَ ‌الْج‍‍ُ‍وعِ ‌وَ‌الْ‍‍خَ‍‍وْفِ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَ‍‍صْ‍‍نَعُونَ
Wa Laqad Jā'ahum Rasūlun Minhum Fakadhdhabūhu Fa'akhadhahumu Al-`Adhābu Wa Hum Žālimūna 016-113 Telah datang seorang rasul dari kalangan mereka sendiri. Seharusnya nikmat itu membuat mereka bersyukur kepada Allah. Akan tetapi mereka malah mendustakannya dengan memperlihatkan sikap membangkang dan dengki. Oleh karenanya, mereka mendapat siksa di saat mereka dalam kezaliman dan lantaran kezaliman itu. وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَهُمْ ‌‍رَس‍‍ُ‍ولٌ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ فَكَذَّب‍‍ُ‍وهُ فَأَ‍خَ‍‍ذَهُمُ ‌الْعَذ‍َ‍‌ابُ ‌وَهُمْ ظَ‍‍الِمُونَ
Fakulū Mimmā Razaqakumu Allāhu Ĥalālāan Ţayyibāan Wa Ashkurū Ni`mata Allāhi 'In Kuntum 'Īyāhu Ta`budūna 016-114 Sementara orang-orang musyrik mengingkari nikmat-nikmat Allah dan mengganti nikmat itu menjadi keburukan, maka pilihlah bagi kalian, wahai orang-orang yang beriman, jalan untuk bersyukur. Makanlah segala yang dikaruniakan Allah kepada kalian berupa rezeki yang halal dan baik. Janganlah mengharamkan sesuatu yang halal untuk diri kalian. Syukurilah nikmat-nikmat itu dengan cara menaati Allah saja, bukan yang lain, jika kalian benar-benar hanya menyembah Allah. فَكُلُو‌ا‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌‍رَ‌زَ‍قَ‍‍كُمُ ‌اللَّ‍‍هُ حَلالا‌‌ ًطَ‍‍يِّبا‌ ً‌ ‌وَ‌اشْكُرُ‌و‌ا‌ نِعْمَةَ ‌اللَّ‍‍هِ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍نْ‍‍تُمْ ‌إِيّ‍‍َ‍اهُ تَعْبُدُ‌ونَ
'Innamā Ĥarrama `Alaykumu Al-Maytata Wa Ad-Dama Wa Laĥma Al-Khinzīri Wa Mā 'Uhilla Lighayri Allāhi Bihi ۖ Famani Ađţurra Ghayraghin Wa Lā `Ādin Fa'inna Allāha Ghafūrun Raĥīmun 016-115 Sesungguhnya Allah tidak mengharamkan atas kalian kecuali bangkai, darah yang keluar dari binatang ketika disembelih, daging babi dan binatang yang disembelih dengan tidak disebut nama Allah. Jika ada seorang di antara kalian yang berada dalam kondisi darurat, karena rasa lapar yang tak tertahankan, misalnya, lalu ia memakan sebagian dari yang diharamkan tanpa mencari-cari alasan untuk dapat memakannya dan tidak melampaui batas yang diperbolehkan, maka Allah tidak akan menghukumnya atas tindakan itu. Sebab Allah Maha Mengampuni kesalahan yang tidak disengaja oleh hamba-Nya, Maha Menyayangi mereka ketika mencegah mereka dari bahaya dan menghalalkan bagi mereka segala yang dapat menjaga kelangsungan hidup. إِنَّ‍‍مَا‌ حَ‍رَّمَ عَلَيْكُمُ ‌الْمَيْتَةَ ‌وَ‌ال‍‍دَّمَ ‌وَلَحْمَ ‌الْ‍‍خِ‍‍‌‍نْ‍‍ز‍ِ‍ي‍‍ر‍ِ‍‌ ‌وَمَ‍‍ا‌ ‌أُهِلَّ لِ‍‍غَ‍‍يْ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌اللَّ‍‍هِ بِ‍‍هِ ۖ فَمَنِ ‌اضْ‍‍طُ‍رَّغَ‍‍يْ‍رَ‌ ب‍‍َ‍اغٍ‌ ‌وَلاَ‌ ع‍‍َ‍ا‌د‌‌ٍ‌ فَإِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ غَ‍‍ف‍‍ُ‍و‌ر‌ٌ‌ ‌‍رَحِيمٌ
Wa Lā Taqūlū Limā Taşifu 'Alsinatukumu Al-Kadhiba Hādhā Ĥalālun Wa Hadhā Ĥarāmun Litaftarū `Alá Allāhi Al-Kadhiba ۚ 'Inna Al-Ladhīna Yaftarūna `Alá Allāhi Al-Kadhiba Lā Yufliĥūna 016-116 Setelah Allah menjelaskan hal-hal yang halal dan haram, maka seharusnya kalian memegang teguh penjelasan itu. Jangan sekali-kali kalian berani membuat hukum halal-haram berdasarkan pendapat pribadi dan dengan seenaknya mengatakan ini boleh, dan ini dilarang. Dengan perbuatan itu berarti kalian telah mendustakan Allah dan menyandangkan kepada-Nya sesuatu yang tidak pernah dikatakan oleh Allah. Dan sesungguhnya orang-orang yang membuat kebohongan dengan mengatasnamakan Allah, mereka itu tidak akan pernah mendapatkan kebaikan dan keberuntungan. وَلاَ‌ تَ‍‍قُ‍‍ولُو‌ا‌ لِمَا‌ تَ‍‍صِ‍‍فُ ‌أَلْسِنَتُكُمُ ‌الْكَذِبَ هَذَ‌ا‌ حَلاَلٌ‌ ‌وَهَذَ‌ا‌ حَ‍رَ‍‌ام ٌ‌ لِتَفْتَرُ‌و‌ا‌ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ ‌الْكَذِبَ ۚ ‌إِنَّ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَفْتَر‍ُ‍‌ونَ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ ‌الْكَذِبَ لاَ‌ يُفْلِحُونَ
Matā`un Qalīlun Wa Lahum `Adhābun 'Alīmun 016-117 Apabila mereka melakukan perbuatan itu demi mengejar kesenangan dan interes-interes keduniaan, maka sesungguhnya kesenangan mereka itu hanya sedikit dan sementara. Di akhirat, mereka akan memperoleh siksa yang amat keras. مَت‍‍َ‍اع‌‍ٌقَ‍‍ل‍‍ِ‍ي‍‍لٌ‌ ‌وَلَهُمْ عَذ‍َ‍‌ابٌ ‌أَلِيمٌ
Wa `Alá Al-Ladhīna Hādū Ĥarramnā Mā Qaşaşnā `Alayka Min Qablu ۖ Wa Mā Žalamnāhum Wa Lakin Kānū 'Anfusahum Yažlimūna 016-118 Wahai Nabi, Kami tidak mengharamkan jenis-jenis makanan melalui kisah yang Kami paparkan kepadamu sebelum turunnya ayat-ayat di atas kecuali bagi orang-orang Yahudi saja. Yaitu, semua binatang yang berkuku, lemak sapi dan kambing selain lemak yang melekat di punggung kedua binatang itu atau yang berada dalam perut besar dan usus, atau yang bercampur dengan tulang. Dengan mengharamkan itu semua, Kami tidak berbuat zalim atas mereka. Akan tetapi merekalah yang menzalimi diri sendiri karena larut dalam keburukan dan tidak mengindahkan hal-hal yang dihalalkan. وَعَلَى‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ هَا‌دُ‌و‌ا‌ حَ‍رَّمْنَا‌ مَا‌ قَ‍‍صَ‍‍صْ‍‍نَا‌ عَلَ‍‍يْ‍‍كَ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لُ ۖ ‌وَمَا‌ ظَ‍‍لَمْنَاهُمْ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ كَانُ‍‍و‌ا‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسَهُمْ يَ‍‍ظْ‍‍لِمُونَ
Thumma 'Inna Rabbaka Lilladhīna `Amilū As-Sū'a Bijahālatin Thumma Tābū Min Ba`di Dhālika Wa 'Aşlaĥū 'Inna Rabbaka Min Ba`dihā Laghafūrun Raĥīmun 016-119 Wahai Nabi, sesungguhnya orang-orang yang berbuat kesalahan karena lalai dalam memperhitungkan konsekuensi dan risiko perbuatannya lalu segera bertobat dari kesalahan itu dan mengadakan perbaikan diri, niscaya Tuhan-Mu akan mengampuni dosa mereka. Sebab, setelah pertobatan itu, Allah Maha Mengampuni segala kesalahan, Mahaluas rahmat-Nya bagi para hamba. ثُ‍‍مَّ ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكَ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ عَمِلُو‌ا‌ال‍‍سّ‍‍ُ‍و‌ءَ‌ بِجَهَالَة‌‍ٍ‌ ثُ‍‍مَّ تَابُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ بَعْدِ‌ ‌ذَلِكَ ‌وَ‌أَ‍صْ‍‍لَحُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكَ مِ‍‌‍نْ بَعْدِهَا‌ لَ‍‍غَ‍‍ف‍‍ُ‍و‌ر‌ٌ‌ ‌‍رَحِيمٌ
'Inna 'Ibhīma Kāna 'Ummatan Qānitāan Lillāh Ĥanīfāan Wa Lam Yaku Mina Al-Mushrikīna 016-120 Wahai orang-orang musyrik, sesungguhnya Ibrâhîm yang menjadi kebanggaan kalian dan kebanggaan orang-orang Yahudi adalah sosok yang penuh keutamaan, jauh dari kepalsuan kalian, tunduk pada perintah Tuhan dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain seperti kalian. إِنَّ ‌إِبْ‍‍‍رَ‌اه‍‍ِ‍ي‍‍مَ ك‍‍َ‍انَ ‌أُمَّ‍‍ة‌ ًقَ‍‍انِتا‌ ًلِلَّهِ حَنِيفا‌ ً‌ ‌وَلَمْ يَكُ مِنَ ‌الْمُشْ‍‍رِكِينَ
Shākirāan Li'n`umihi ۚ Ajtabāhu Wa Hadāhu 'Ilá Şirāţin Mustaqīm 016-121 Ibrâhîm senantiasa bersyukur atas nikmat-nikmat Tuhan yang telah diberikan kepadanya. Dengan alasan itulah Allah memilih Ibrâhîm sebagai pengemban misi risalah-Nya. Allah merestui Ibrâhîm untuk meniti jalan lurus menuju kebahagiaan abadi. شَاكِ‍‍ر‌ا‌ ً‌ لِأ‌نْ‍‍عُمِهِ ۚ ‌اجْ‍‍تَب‍‍َ‍اهُ ‌وَهَد‍َ‍‌اهُ ‌إِلَى‌ صِ‍رَ‍‌اطٍ‌ مُسْتَ‍‍ق‍‍ِ‍‍يم
Wa 'Ātaynāhu Fī Ad-Dunyā Ĥasanatan ۖ Wa 'Innahu Fī Al-'Ākhirati Lamina Aş-Şāliĥīna 016-122 Kami jadikan Ibrâhîm sebagai sosok yang dikenang kebaikan-kebaikannya oleh seluruh manusia. Dan di akhirat nanti ia akan termasuk golongan orang saleh dan akan mendapat kehidupan yang menyenangkan dengan perkenan Allah. وَ‌آتَيْن‍‍َ‍اهُ فِي ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ حَسَنَة ًۖ ‌وَ‌إِنَّ‍‍هُ فِي ‌الآ‍‍خِ‍رَةِ لَمِنَ ‌ال‍‍صَّ‍‍الِحِينَ
Thumma 'Awĥaynā 'Ilayka 'Ani Attabi` Millata 'Ibhīma Ĥanīfāan ۖ Wa Mā Kāna Mina Al-Mushrikīna 016-123 Selang beberapa abad sesudah itu, Kami mewahyukan kepadamu, wahai Muhammad, untuk mengikuti misi kerasulan Ibrâhîm yang berintikan pada ajaran tawhid, moral dan menjauhi kepercayaan-kepercayaan palsu. Sebab Ibrâhîm bukan termasuk golongan yang menyekutukan Allah sebagaimana dakwaan orang-orang musyrik. ثُ‍‍مَّ ‌أَ‌وْحَيْنَ‍‍ا‌ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍كَ ‌أَنِ ‌اتَّبِعْ مِلَّةَ ‌إِبْ‍‍‍رَ‌اه‍‍ِ‍ي‍‍مَ حَنِيفا‌ ًۖ ‌وَمَا‌ ك‍‍َ‍انَ مِنَ ‌الْمُشْ‍‍رِكِينَ
'Innamā Ju`ila As-Sabtu `Alá Al-Ladhīna Akhtalafū Fīhi ۚ Wa 'Inna Rabbaka Layaĥkumu Baynahum Yawma Al-Qiyāmati Fīmā Kānū Fīhi Yakhtalifūna 016-124 Pengagungan hari Jumat--dan bukan hari Sabtu--dalam ajaran Islam sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran Ibrâhîm sebagaimana dikatakan oleh orang-orang Yahudi. Larangan berburu pada hari Sabtu, sebagai penghormatan, bukan termasuk syariat Ibrâhîm. Itu hanya berlaku bagi penganut Yahudi saja. Kendati demikian, mereka tetap enggan memberikan penghormatan atas hari itu dan bahkan mereka menyalahi perintah Tuhan. Jika demikian halnya, apa alasan mereka mencaci penganut agama lain yang tidak mau mengagungkan hari Sabtu yang jelas-jelas bukan ajaran agama mereka, sementara orang Yahudi sendiri yang diperintahkan untuk melaksanakan perintah untuk mengagungkan hari Sabtu itu justru mengabaikannya. Yakinlah, wahai Nabi, kelak Allah akan memberikan keputusan pada mereka di hari kiamat berkenaaan dengan persoalan-persoalan yang mereka perselisihkan. Allah akan memberi balasan setiap orang sesuai perbuatan masing-masing. إِنَّ‍‍مَا‌ جُعِلَ ‌ال‍‍سَّ‍‍بْ‍‍تُ عَلَى‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌اخْ‍‍تَلَفُو‌ا‌ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ ۚ ‌وَ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكَ لَيَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَ‍‍وْمَ ‌الْ‍‍قِ‍‍يَامَةِ فِيمَا‌ كَانُو‌ا‌ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ يَ‍‍خْ‍‍تَلِفُونَ
Ad`u 'Ilá Sabīli Rabbika Bil-Ĥikmati Wa Al-Maw`ižati Al-Ĥasanati ۖ Wa Jādilhum Bi-Atī Hiya 'Aĥsanu ۚ 'Inna Rabbaka Huwa 'A`lamu Biman Đalla `An Sabīlihi ۖ Wa Huwa 'A`lamu Bil-Muhtadīna 016-125 Wahai Nabi, ajaklah manusia meniti jalan kebenaran yang diperintahkan oleh Tuhanmu. Pilihlah jalan dakwah terbaik yang sesuai dengan kondisi manusia. Ajaklah kaum cendekiawan yang memiliki pengetahuan tinggi untuk berdialog dengan kata-kata bijak, sesuai dengan tingkat kepandaian mereka. Terhadap kaum awam, ajaklah mereka dengan memberikan nasihat dan perumpamaan yang sesuai dengan taraf mereka sehingga mereka sampai kepada kebenaran melalui jalan terdekat yang paling cocok untuk mereka. Debatlah Ahl al-Kitâb yang menganut agama-agama terdahulu dengan logika dan retorika yang halus, melalui perdebatan yang baik, lepas dari kekerasan dan umpatan agar mereka puas dan menerima dengan lapang dada. Itulah metode berdakwah yang benar kepada agama Allah sesuai dengan kecenderungan setiap manusia. Tempuhlah cara itu dalam menghadapi mereka. Sesudah itu serahkan urusan mereka pada Allah yang Maha Mengetahui siapa yang larut dalam kesesatan dan menjauhkan diri dari jalan keselamatan, dan siapa yang sehat jiwanya lalu mendapat petunjuk dan beriman dengan apa yang kamu bawa. ‍ا‌دْعُ ‌إِلَى‌ سَب‍‍ِ‍ي‍‍لِ ‌‍رَبِّكَ بِ‍الْحِكْمَةِ ‌وَ‌الْمَوْعِ‍‍ظَ‍‍ةِ ‌الْحَسَنَةِ ۖ ‌وَجَا‌دِلْهُمْ بِ‍الَّتِي هِيَ ‌أَحْسَنُ ۚ ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكَ هُوَ‌ ‌أَعْلَمُ بِمَ‍‌‍نْ ضَ‍‍لَّ عَ‍‌‍نْ سَبِيلِ‍‍هِ ۖ ‌وَهُوَ‌ ‌أَعْلَمُ بِ‍الْمُهْتَدِينَ
Wa 'In `Āqabtum Fa`āqibū Bimithli Mā `Ūqibtum Bihi ۖ Wa La'in Şabartum Lahuwa Khayrun Lilşşābirīna 016-126 Wahai orang-orang Muslim, apabila kalian bermaksud memberi hukuman pada orang yang telah menyakiti kalian, maka berikanlah mereka hukuman yang setimpal dengan kesalahan yang mereka lakukan. Jangan melampaui batas dengan melebihi dari balasan yang sepadan. Kendatipun demikian, yakinlah, jika kalian memilih bersabar dan tidak menuntut balas, maka hal itu akan lebih baik bagi kalian di dunia dan akhirat. Hukumlah mereka dengan tujuan menegakkan kebenaran bukan untuk kepentingan pribadi. وَ‌إِ‌نْ عَاقَ‍‍بْ‍‍تُمْ فَعَاقِ‍‍بُو‌ا‌ بِمِثْلِ مَا‌ عُوقِ‍‍بْ‍‍تُمْ بِ‍‍هِ ۖ ‌وَلَئِ‍‌‍نْ صَ‍‍بَرْتُمْ لَهُوَ‌ خَ‍‍يْ‍‍ر‌ٌ‌ لِل‍‍صَّ‍‍ابِ‍‍رِينَ
Wa Aşbir Wa Mā Şabruka 'Illā Billāhi ۚ Wa Lā Taĥzan `Alayhim Wa Lā Taku Fī Đayqin Mimmā Yamkurūna 016-127 Demikian pula kamu, wahai Nabi, bersabarlah. Kesabaran itu akan dapat membantu meringankan beban penderitaan dan memecahkan persoalan-persoalan hidup. Janganlah dirimu berduka cita karena keengganan kaummu untuk menerima seruanmu dan beriman kepadamu. Janganlah dadamu merasa sesak oleh makar dan rencana jahat mereka untuk merintangi dakwahmu, karena sesungguhnya perbuatan mereka itu tidak akan pernah mencelakakan dirimu. Sesungguhnya kamu telah mengemban tugas dan bertakwa kepada Tuhanmu. وَ‌اصْ‍‍بِ‍‍رْ‌ ‌وَمَا‌ صَ‍‍بْ‍‍رُكَ ‌إِلاَّ‌ بِ‍اللَّ‍‍هِ ۚ ‌وَلاَ‌ تَحْزَ‌نْ عَلَيْهِمْ ‌وَلاَ‌ تَكُ فِي ضَ‍‍يْ‍‍قٍ‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ يَمْكُرُ‌ونَ
'Inna Allāha Ma`a Al-Ladhīna Attaqaw Wa Al-Ladhīna Hum Muĥsinūna 016-128 Sesungguhnya Tuhanmu selalu menyertai orang-orang yang menjaga diri dari murka-Nya, dengan cara menjauhkan diri dari larangan-Nya dan berbuat baik dengan menaati semua perintah-Nya. Allah akan selalu memberikan pertolongan pada mereka di dunia dan akan memberikan balasan yang baik di akhirat. إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ مَعَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌اتَّ‍‍قَ‍‍وْ‌ا‌ ‌وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ هُمْ مُحْسِنُونَ
Toggle thick letters. Most people make the mistake of thickening thin letters in the words that have other (highlighted) thick letter Toggle to highlight thick letters خصضغطقظ رَ
Next Sūrah